Bab III Periklanan
44
keterbatasan yang juga harus dipertimbangkan perencana media. Keterbatasan surat kabar mencakup:
1. KUALITAS PRODUKSI. Kualitas produksi yang rendah
disebabkan surat kabar menggunakan kertas koran yang merupakan salah satu jenis kertas dengan kualitas paling rendah.
Salah satu cara yang dapat digunakan pemasang iklan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara mencetak iklan sendiri
yang kemudian disisipkan pada halaman surat kabar walaupun cara ini membutuhkan biaya lebih dan tidak disukai oleh
kebanyak pemasang iklan.
2. WAKTU HIDUP SINGKAT. Surat kabar yang dibeli hari ini
sudah tidak akan berguna lagi keesokan hari. Dengan demikian diluar tanggal atau hari terbitnya maka iklan surat kabar tidak
memberikan efek yang signifikan kepada pembacanya.
3. PILIHAN TERBATAS. Walaupun surat kabar dapat
menawarkan pilihan geografis kepada pemasang iklan, namun surat kabar bukanlah media yang bagus untuk membidik
khalayak dengan poilihan demografis atau gaya hidup tertentu.
4. PERSAINGAN. Pesan iklan yang muncul di surat kabar harus
bersaing dengan banyak iklan lain untuk menarik perhatian pembaca. Namun demikian kreativitas iklan surat kabar dibatasi
oleh kenyataan bahwa sebagian besar iklan media jenis ini tidak berwarna sehingga sulit memenangkan perhatian pembaca,
kecuali pemasang iklan bersedia mengeluarkan biaya lebih besar untuk membeli halaman iklan yang lebih luas serta tampilan iklan
berwarna.
3.3.4.4.Memasang Iklan Surat Kabar
Pada umumnya surat kabar menjual ruang iklan kepada pemasang iklan dalam satuan kolom inci. Kebanyakan surat kabar
memiliki kolom dengan lebar ata-rata sekitar 2 inci. Suatu iklan dengan lebar 4 kolom dan tinggi 10 inci akan memiliki luas ruang
Bab III Periklanan
45
iklan 40 kolom inci 4 kolom X 10 inci. Dengan demikian biaya yang harus dibayarkan pemasang iklan dihitung dengan cara
mengalikan luas ruang iklan yang berdasarkan kolom inci dengan tarif iklan per inci.
Tarif ruang iklan surat kabar bervariasi berdasarkan keinginan khusus pemasang iklan seperti posisi iklan pada
halaman surat kabar atau warna yang diinginkan. Surat kabar biasanya mengenakan tarif iklan dengan sistem run of paper ROP
yang berarti surat kabar berhak meletakkan iklan dimana saja pada halaman surat kabar dengan posisi di mana saja sesuai
dengan keinginan surat kabar sendiri. Pemasang iklan dapat meminta kepastian posisi iklannya sesuai dengan keinginannya
dengan membayar lebih mahal melalui sistem “tarif posisi preferensi” preferred position rate. Sistem ini juga berlaku dalam
hal pilihan warna atau iklan sisipan.
Pemasang iklan dapat pula membeli iklan surat kabar berdasarkan “tarif kombinasi” dimana mereka mendapatkan
diskon karena menggunakan beberapa surat kabar yang berada dalam satu kelompok usaha. Tarif kombinasi dapat diberikan jika
sruat kabar memiliki dua edisi sekaligus yaitu edisi pagi dan sore yang terbit pada satu wilayah pemasaran yang sama. Tarif
kombinasi juga dapat diberikan kepada pemasang iklan yang memasang iklannya pada beberapa surat kabar yang berbeda
dengan wilayah pemasaran berbeda namun berada dalam satu kelompok usaha yang sama.
3.3.5.Majalah
Perkembangan media cetak maupun elektronik cukup pesat mulai dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat.
Demikian pula majalah-majalah khusus terbit bak jamur di musim hujan, mulai dari majalah periklanan, tekstil, musik, pemeliharaan
lebah dan berbagai bidang lain yang tidak kalah menarik. Saat ini, setiap profesi memiliki publikasi sendiri sesuai dengan
lingkungan bisnis dan isu teknis lainnya.
Dikatakan majalah khusus karena majalah tersebut secara khusus dirancang untuk media ”perorangan”, dengan mengekspos hanya
Bab III Periklanan
46
pada satu objek tertentu. Oleh karena itu, bagi para pemasang iklan disarankan untuk memilih majalah sesuai produk yang
ditawarkan. Majalah-majalah khusus sangat ideal sebagai media iklan.
Pada dasarnya, majalah dapat dibagi ke dalam tiga kategori besar berdasarkan audience-nya, yaitu:
1. Majalah Konsumen