Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Angka Konsumsi RT Per Nilai Tukar Petani

Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 21 level SLTP MTs, SLTA MA, dan SMK secara berturut -turut rasio murid-sekolah sebesar 461, 417, dan 386. Masih bersumber dari data yang sama, rasio murid-guru untuk level SD MI , SLTP MTs, SLTA MA, dan SMK secara berturut-turut sebesar 12; 14; 10; dan 10. Dengan kata lain, setiap tenaga guru dapat mendidik mengajar 10-14 orang murid.

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah.

Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian suatu daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan daerah lainnya yang berdekatan, domestik atau internasional. Kondisi dan perkembangan Aspek daya saing Kabupaten Karangasem dianalisa dengan melihat beberapa fokus tentang kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.

2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

A. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Angka Konsumsi RT Per

Kapita dan Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita Persentase Konsumsi RT untuk Non Pangan . Fokus kemampuan ekonomi daerah adalah kemampuan daerah dalam meningkatkan pendapatan masyarakatnya. Tabel 2.3 Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Penduduk Kabupaten Karangasem Tahun 2011-2012 Jenis Pengeluaran 2011 2012 Jumlah Jumlah 1 3 2 01. Makanan 247.700,00 54,09 245.939,77 55,01 02. Non Makanan 210.207,00 45,91 201.181,22 44,99 Jumlah Total 457.907,00 100,00 447.120,99 100,00 Sumber : KDA Tahun 2013 Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 22 Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas, pengeluaran penduduk Karangasem tahun 2012 secara rata-rata mencapai Rp 447.120,99 per kapita per bulan atau mengalami penurunan sebesar 2,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan terjadi baik pada komoditas non makanan 4,29 persen maupun komoditas makanan 0,71 persen. Seperti tahun-tahun sebelumnya, porsi konsumsi makanan lebih besar dibandingkan non makanan. Adapun bila ditinjau lebih dalam maka terlihat bahwa di tahun 2012 ini porsi konsumsi makanan cenderung mengalami peningkatan. Disisi lain, porsi konsumsi non makanan mengalami penurunan. Berdasarkan teori yang ada, penurunan pengeluaran perkapita yang diikuti dengan meningkatnya porsi konsumsi makanan ini mengindikasikan terjadinya penurunan kesejahteraan penduduk Karangasem.

B. Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani NTP, yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani dalam persen, merupakan salah satu indikator yang berguna untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani atau untuk melihat tingkat kemampuan daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukan daya tukar termoftrade dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada bulan Desember 2012, NTP Bali mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan bulan Nopember 2012 sebesar 0,11 persen dari 108,28 menjadi 108,39. Secara umum naiknya NTP ini disebabkan oleh naiknya nilai indeks yang diterima petani yaitu sebesar 0,55 persen lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,44 persen. Naiknya indeks yang diterima petani I t ini terjadi pada semua subsektor, demikian pula naiknya indeks yang dibayar petani I b terjadi pada semua subsektor. Perbandingan NTP Desember 2012 terhadap Nopember 2012 menunjukkan bahwa subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah Subsektor Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan, sedangkan Subsektor Tanaman Pangan dan Perikanan mengalami penurunan.

2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah I nfrastruktur