Permasalahan Pembangunan I EVALUASI HASI L PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAI AN KI NERJA

Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 28 8. URUSAN I NDUSTRI Meskipun industri bukanlah sektor unggulan di Kabupaten Karangasem, namun peranannya terhadap perekonomian tidak bisa diabaikan. Terbukti, selama 2009-2011, sektor ini memberikan sumbangan sekitar 7 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kabupaten Karangasem. Perindustrian di Kabupaten Karangasem didominasi oleh industri kecil dan kerajinan rumah tangga dengan karakteristik modal kecil, tenaga kerja sedikit, manajemen pengelolaan yang sederhana, serta teknologi yang juga masih sederhana. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karangasem menunjukkan bahwa besarnya tenaga kerja yang mampu terserap pada sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga mencapai 26.046orang. Adapun jenis industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang paling banyak terdapat di Karangasem adalah industri anyaman sejumlah 5.928 unit dan menyerap 9.188 orang tenaga kerja serta industri agro makanan dan minuman sejumlah 3.627 unit dengan tenaga kerja sebanyak 6.493 orang. .

2.3 Permasalahan Pembangunan

Permasalahan pembangunan di Kabupaten Karangasem masih diwarnai dengan : 1. masih tingginya jumlah rumah tangga miskin sebagai pengaruh faktor geografis, adat istiatdan dan budaya serta aturan dan kebijakan yang berlaku di masyarakat . 2. Pendidikan Masih rendahnya tingkat pendidikan di kabupaten Karangasem dapat dilihat dari indikator sebagai berikut : Rata-rata Lama Sekolah Rata-rata lama Sekolah merupakan cerminan tingkat pencapaian pendidikan yang ditempuh secara formal. Semakin lama seseorang bersekolah diasumsikan semakin handal orang tersebut semakin tinggi kualitasnya. Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,06 tahun dari tahun sebelumnya yaitu 5,82 tahun menjadi 5,88 tahun. Dengan kata lain rata-rata penduduk di Kabupaten Karangasem baru mengenyam pendidikan hingga kelas 5 SD atau belum bisa menikmati program w ajib belajar WAJAR 9 tahun. Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 29 Gambar 2. 6 Rata- rata Lama Sekolah Provinsi Bali Tahun 2011 -2012 Menurut Kabupaten Kota Sumber : BPS Provinsi Bali Angka Meleks Huruf Seseorang dikatakan melek huruf apabila ia memiliki kemampuan membaca dan menulis huruf latin atau lainnya. Kemampuan membaca saja atau menulis saja belum memenuhi syarat untuk dikatakan melek huruf. Angka melek huruf penduduk di Kabupaten Karangasem tahun 2012 yaitu 76,03 persen, berada di bawah rata-rata provinsi Bali yang besarnya 90,17 persen dan terendah diantara kabupaten kota di Bali. Gambar 2. 7 I ndeks Melek Huruf Provinsi Bali Tahun 2012 Menurut Kabupaten Kota Sumber : BPS Provinsi Bali Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 30 3. Kesehatan Masih rendahnya tingkat kesehatan di Kabupaten Karangasem dapat dilihat dari indikator Angka Kematian I bu AKI dan Angka Kematian Bayi AKB. Semakin tinggi kedua angka tersebut, semakin rendah derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah. Untuk Karangasem sendiri, dibandingkan kondisi 5 tahun yang lalu, AKB dan AKI di Karangasem menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2007, terjadi 6 kematian bayi untuk setiap 1000 Kelahiran Hidup KH dan 27 kematian ibu dari setiap 100.000 KH. Di tahun 2012, angka ini meningkat menjadi 11 kematian bayi untuk setiap 1000 KH dan 113 kematian ibu dari setiap 100.000 KH. Hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah bersama pihak terkait dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat. I ndikator kesehatan lainnya dapat dilihat dari indeks harapan hidup. Peningkatan umur harapan hidup memberikan indikasi kompleks di berbagai bidang secara lintas sektor. Peningkatan itu bisa memberikan gambaran membaiknya kondisi sosial ekonomi penduduk, kesehatan, dan lingkungan. Demikian pula sebaliknya, bila terjadi penurunan kondisi sosial ekonomi penduduk dalam satu periode berakibat penurunan umur harapan hidup. I ndeks harapan hidup di Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 mencapai 71,67 tahun mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang besarnya 67,95 , namun demikian angka harapan hidup di Kabupaten Karangasem masih di bawah rata-rata provinsi yang besarnya 76,41 dan berada paling rendah diantara kabupaten kota di Bali. Gambar 2. 8 I ndeks Harapan Hidup Provinsi Bali Tahun 2012 Menurut Kabupaten Kota Sumber : BPS Provinsi Bali Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 31 4. I ndeks Pembangunan Manusia I PM yang masih rendah I ndeks Pembangunan Manusia I PM merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk melihat upaya dan kinerja pembangunan dengan dimensi yang lebih luas karena memperlihatkan kualitas penduduk dalam hal kelangsungan hidup, intelektualitas, dan standar hidup layak. I ndeks Pembangunan Manusia I PM disusun dari tiga komponen yaitu lamanya hidup, yang diukur dengan angka harapan hidup pada saat lahir; tingkat pendidikan, yang diukur dengan kombinasi antar a melek huruf pada penduduk dewasa dan rata-rata lama sekolah; tingkat kehidupan yang layak dengan ukuran pengeluaran perkapita purchasing power parity. I ndeks Pembangunan Manusia I PM Kabupaten Karangasem Tahun 2012 mencapai 67,83 mengalami kenaikan yang tidak signifikan dari tahun 2011 yang mencapai 67,07. Kendatipun mengalami peningkatan, I PM kabupaten Karangasem masih berada jauh di bawah rata-rata I PM Provinsi yaitu 73,49 dan merupakan I PM terendah jika dibandingkan dengan kabupaten kota di Bali. Gambar 2.6. Gambar 2. 9 I PM Provinsi Bali Tahun 2012 Menurut Kabupaten Kota Sumber : BPS Provinsi Bali Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 32 Gambar 2. 10 I ndeks 3 tiga Komponen I PM Provinsi Bali Tahun 2012 Menurut Kabupaten Kota Sumber : BPS Provinsi Bali Rendahnya I PM di Kabupat en Karangasem dipengaruhi oleh komponen pengetahuan yang masih rendah yaitu angka meleks huruf dan rata-rata lama sekolah serta komponen kesehatan berupa angka usia harapan hidup. Sementara. Gambar 2.7. Namun demikian, jika dilihat dari reduksi Shortfall, Kabupaten Karangasem berada sedikit di bawah rata-rata Provinsi Bali Gambar 2.8. Reduksi shortfall adalah suatu indikator yg menunjukkan besarnya ketertinggalan yang berhasil dicapai dalam rangka untuk mencapai angka ideal 100 . Gambar 2. 11 Reduksi Shortfall I PM Provinsi Bali Tahun 2012 Menurut Kabupaten Kota Sumber : BPS Provinsi Bali Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 33 5. Pertanian Sektor pertanian dapat memberikan kontribusi yang besar dalam pembengunan ekonomi, yaitu : 1 Sebagai Penghasil pangan, 2 sebagai penyedia bahan baku untuk sector industi dan jasa 3 menghasilkan devisa 4 merupakan Pasar yang Potensial bagi produk-produk sector industri, dan 5 Transfer surplus tenaga kerja dari sector Pertnain ke sector I ndustri Maka salah satu kebijakan yang di t empuh pemerintah menunjang pencapaian penngkatan sektor pertanian adalah misalnya peningkatan produktivitas di sektor Pertanian dengan melakukan peningkatan invenstasi untuk riset penelitian, Perluasan pelayanan dan informasi pasar serta perbaikan infrastruktur. Selama ini pemerintah lebih menitik beratkan perhatiannya pada sektor industri, sehingga sektor Pertanian sulit berkembang. Permasalahan mendasar bidang pertaian adalah rendahnya daya saing hasil pertanian, karena keterbatasan petani dalam permodalan, penerapan teknologi dan akses pasar, serta konversi lahan yang semakin meningkat. Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 34

BAB I I I RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBI JAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Kebijakan makro ekonomi daerah Kabupaten Karangasem masih tetap diarahkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui perluasan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, pengurangan ketimpangan pendapatan antar kelompok masyarakat serta peningkatan peranan dan kontribusi sektor-sektor perekonomian dalam upaya untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah

Perkembangan indikator makro ekonomi Kabupaten Karangasem berdasarkan data terakhir tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi, merupakan salah satu indikator penting yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kemajuan pembangunan satu daerah. Selama 5 tahun terakhir, ekonomi Karangasem menunjukkan pertumbuhan yang stagnan di level 5 persen, yakni 5,07 persen di tahun 2008; 5,01 persen di tahun 2009; 5,09 persen di tahun 2010; 5,19 persen di tahun 2011; dan 5,73 di tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi secara umum, tetapi juga pada sektor-sektor yang bersifat padat karya, sepert i pertanian; perdagangan, hotel, dan restoran PHR; dan jasa-jasa. Ke depannya, untuk sektor pertanian sendiri perlu mendapatkan perhatian khusus. Di satu sisi, sektor ini merupakan basis ketahanan pangan dan mata pencaharian mayoritas penduduk Karangasem. Namun di sisi lain, peranannya semakin tergerus akibat alih fungsi lahan maupun alih fungsi tenaga kerja dari pertanian ke non pertanian sebagai dampak kurang menjanjikannya kehidupan petani. Meskipun pertumbuhan ekonomi Karangasem terus meningkat dari waktu ke waktu namun dibandingkan kabupaten kota lainnya, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karangasem merupakan yang terendah. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka pembangunan bisa lebih difokuskan pada sektor-sektor yang merupakan sumber utama source of growth pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karangasem, yaitu perdagangan, hotal, dan restoran PHR serta jasa-jasa