Fokus Fasilitas Wilayah I nfrastruktur

Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 22 Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional Susenas, pengeluaran penduduk Karangasem tahun 2012 secara rata-rata mencapai Rp 447.120,99 per kapita per bulan atau mengalami penurunan sebesar 2,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan terjadi baik pada komoditas non makanan 4,29 persen maupun komoditas makanan 0,71 persen. Seperti tahun-tahun sebelumnya, porsi konsumsi makanan lebih besar dibandingkan non makanan. Adapun bila ditinjau lebih dalam maka terlihat bahwa di tahun 2012 ini porsi konsumsi makanan cenderung mengalami peningkatan. Disisi lain, porsi konsumsi non makanan mengalami penurunan. Berdasarkan teori yang ada, penurunan pengeluaran perkapita yang diikuti dengan meningkatnya porsi konsumsi makanan ini mengindikasikan terjadinya penurunan kesejahteraan penduduk Karangasem.

B. Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani NTP, yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani dalam persen, merupakan salah satu indikator yang berguna untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani atau untuk melihat tingkat kemampuan daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukan daya tukar termoftrade dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan daya beli petani. Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada bulan Desember 2012, NTP Bali mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan bulan Nopember 2012 sebesar 0,11 persen dari 108,28 menjadi 108,39. Secara umum naiknya NTP ini disebabkan oleh naiknya nilai indeks yang diterima petani yaitu sebesar 0,55 persen lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,44 persen. Naiknya indeks yang diterima petani I t ini terjadi pada semua subsektor, demikian pula naiknya indeks yang dibayar petani I b terjadi pada semua subsektor. Perbandingan NTP Desember 2012 terhadap Nopember 2012 menunjukkan bahwa subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah Subsektor Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan, sedangkan Subsektor Tanaman Pangan dan Perikanan mengalami penurunan.

2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah I nfrastruktur

Ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing daerah. Pada dasarnya sarana dan prasarana wilayah merupakan Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 23 elemen pendukung bagi berlangsungnya kehidupan suatu wilayah karena masyarakat yang tinggal di suatu wilayah akan membutuhkan sarana prasarana untuk melangsungkan kegiatan. Fasilitas sarana prasarana wilayah di kabupaten Karangasem meliputi jaringan transportasi darat dan laut yang meliputi prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, jaringan pelayanan lalu lintas serta angkutan barang; dan jaringan penyeberangan. Data Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem menunjukkan bahwa pada tahun 2012 terjadi penambahan panjang jalan kabupaten dan jalan desa sepanjang 63.647 km, jalan provinsi mengalami penambahan sepanjang 15.890 km, sedangkan jalan negara mengalami pengurangan sepanjang 14.799 km. Secara total terjadi penambahan panjang jalan sepanjang 64.738 km. Dari ruas jalan yang ada, sebesar 99,97 persennya sudah dalam kondisi diaspal. Hanya 13,8 persen yang mengalami kerusakan berat. Tabel 2.4 Panjang Jalan Negara, Propinsi dan Kabupaten menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Karangasem Kondisi Panjang Jalan Km Jalan Kabupaten dan Jalan Desa Jalan Provinsi Jalan Negara Jumlah

1. JENIS PERMUKAAN

a. Diaspal 770,837 170,22 62,801 1.003,86 b. Tidak Dirinci - - - - c. Tanah 0,31 - - 0,31 d. Kerikil - - - - e. Paving - - - - f. Beton - - - - 2. KONDISI JALAN a. Baik 379,513 97,82 41,421 518,754 b. Sedang 115,385 41,63 15,88 172,895 c. Rusak 137,42 30,77 5,5 173,69 d. Rusak Berat 138,829 - - 138,829 Jumlah Total 771,147 170,22 62,801 1.004,17 2011 707,5 154,33 77,6 939,43 2010 653,415 154,33 77,6 885,345 2009 653,415 154,33 77,6 885,345 2008 648,09 142,8 77,6 868,49 Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kab.Karangasem Rencana Kerja Pembangunan Daerah RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 24 Data Dinas Perhubungan Kabupaten Karangasem mencatat jumlah kunjungan kapal laut di Pelabuhan Padangbai tahun 2012 sebanyak 7.298 kunjungan. Adapun jumlah penumpang datang melalui pelabuhan ini, baik dari Pelabuhan Lembar maupun Nusa Penida berjumlah 753.578 orang. Sementara itu volume bongkar dan muat barang di Pelabuhan Padangbai masing-masing sebesar 882.527 ton dan 1.112.596 ton. Ketersediaan Air Bersih dan Listrik Kebutuhan akan air bersih merupakan hal penting yang harus diperhatikan ketersediaanya. Besarnya persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih menunjukkan gambaran tentang kondisi kesehatan suatu daerah. Sumber air bersih diantaranya adalah air dalam kemasan, air isi ulang, air ledeng, pompa, mata air terlindung dan sumur terlindung. Dengan melihat sumber air minum ini akan dapat menggambarkan tingkat kesehatan rumah tangga masyarakat suatu daerah. Seiring meningkatnya jumlah penduduk, maka besarnya pemakaian listrik dan air bersih pun meningkat. Jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Karangasem meningkat sebesar 6,8 persen sedangkan banyak pemakaian air minum meningkat 11,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun pada tahun 2012 ini, jumlah desa yang sudah dilayani oleh jaringan PDAM masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni sebanyak 61 desa. Sedangkan 17 desa lainnya belum dilayani oleh jaringan PDAM. Data PT.PLN Persero Ranting Karangasem menunjukkan bahwa jumlah pelanggan tahun 2012 meningkat 9,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan besarnya pemakaian listrik mengalami peningkatan sebesar 10,25 persen.

2.1.4.3 Fokus I klim Berinvestasi