RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2015 036687

(1)

DAFTAR I SI

PERATURAN BUPATI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR... iv

Daftar Gambar BAB l PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Dasar Hukum Penyusunan ... 2

1.3 Hubungan Antar Dokumen ... 3

1.4 Sistematika Dokumen RKPD ... 4

1.5 Maksud dan Tujuan ... 5

1.5.1 Maksud ... 5

1.5.2 Tujuan ... 5

BAB ll EVALUASI HASI L PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAI AN KI NERJA PENYELENGGARAAN PEMERI NTAHAN ... 6

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah ... 6

2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi ... 6

2.1.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah ... 6

2.1.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah ... 12

2.1.1.3 Wilayah Rawan Bencana ... 13

2.1.1.4 Demografi... 14

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat ... 16

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi... 16

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial ... 19

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum ... 20

2.1.3.1 Fokus Layanan Urusan Wajib ... 20

2.1.4 Aspek Daya Saing ... 21

2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah... 21

2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/ I nfrastruktur ... 22

2.1.4.3 Fokus I klim Berinvestasi ... 24

2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia ... 21

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD ... ... 25

2.3 Permasalahan Pembangunan ... 28

BAB lll RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBI JAKAN KEUANGAN DAERAH ... 34

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah ... 34

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah ... 34 Hal


(2)

BAB lV PRI ORI TAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH ... 53

4.1 Tujuan dan Sasaran Pembangunan ... 53

4.2 Prioritas Pembangunan ... 55

4.2.1 Sasaran dan Prioritas Pembangunan Daerah ... 55

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGI ATAN PRI ORI TAS DAERAH ... 63

BAB Vl PENUTUP ... 68


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Daftar Nama-nama Sungai di Kabupaten Karangasem ... 9 Tabel 2.2 PDRB Perkapita Penduduk Kabupaten Karangasem Tahun 2008-2-2012 ... 17 Tabel 2.3 Rata-rata Pengeluaran Per kapita Sebulan Penduduk Kabupaten

Karangasem Tahun 2011-2012 ... 21 Tabel 2.4 Panjang Jalan Negara, Propinsi dan Kabupaten menurut Kondisi Jalan di

Kabupaten Karangasem ... 23 Tabel 3.1 PDRB Kabupaten Karangasem menurut Lapangan Usaha Tahun

2011-2012 ... 35 Tabel 3.2 Nilai PDRB Kabupaten Karangasem dan Konstribusi Sektor atas dasar

harga Berlaku tahun 2011-2012 ... 37 Tabel 3.3 Realisasi APBD Kabupaten Karangasem Tahun 2012-2013 dan Target

APBD Tahun 2014 dan 2015 ... 41 Tabel 3.4 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Karangasem

Tahun 2012-2015 ... 45 Tabel 3.5 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Karangasem Tahun

2012-2015... 47 Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Karangasem

Tahun 2012-2015 ... 50 Tabel 3.7 Proyeksi APBD Kabupaten Karangasem Tahun 2014-2015 ... 51 Tabel 4.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Karangasem ... 54 Tabel 5.1 Rekapitulasi Analisa Pagu I ndikatif SKPD Tahun 2015 Kabupaten


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya ... 3

Gambar 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Karangasem menurut kecamatan... 6

Gambar 2.2 Komposisi Penduduk di Kabupaten Karangasem berdasarkan Jenis Kelamin ... 14

Gambar 2.3 Sebaran Penduduk di Kabupaten Karangasem per Kecamatan ... 15

Gambar 2.4 Kepadatan Penduduk di Kabupaten Karangasem ... 15

Gambar 2.5 Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Karangasem ... 18

Gambar 2.6 Rata-rata Lama Sekolah Provinsi Bali Tahun 2011-2012 menurut Kabupaten/ Kota ... 29

Gambar 2.7 I ndeks Melek Huruf Provinsi Bali Tahun 2012 menurut Kabupaten/ Kota ... 29

Gambar 2.8 I ndeks Harapan Hidup Provinsi Bali Tahun 2012 menurut Kabupaten/ Kota ... 30

Gambar 2.9 I PM Provinsi Bali Tahun 2012 menurut Kabupaten/ Kota ... 31

Gambar 2.10 I ndeks 3 (Tiga) Komponen I PM Provinsi Bali Tahun 2012 menurut Kabupaten/ Kota ... 32

Gambar 2.11 ReduksiShortfall I PM Provinsi Bali Tahun 2012 menurut Kabupaten/ Kota. 32 Gambar 3.1 laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Karangasem Tahun 2012 atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan ... 36


(5)

1

BUPATI KARANGASEM

PERATURAN BUPATI KARANGASEM

NOMOR 15 TAHUN 2014

TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN

KARANGASEM TAHUN 2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KARANGASEM,

Menimbang : a.

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat

(1) Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004

tentang Rencana Kerja Pemerintah, perlu

menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah;

b.

bahwa Rencana Kerja Pembangunan Daerah

memuat arah kebijakan daerah satu tahun yang

merupakan komitmen Pemerintah Daerah untuk

memberikan

kepastian

kebijakan

dalam

melaksanakan

pembangunan

daerah

yang

berkesinambungan;

c.

bahwa berdasarkan Ketentuan Pasal 129 ayat (2)

dan ayat (3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,

Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang

menyatakan

bahwa

RKPD

Kabupaten/Kota

ditetapkan dengan Peraturan Bupati setelah RKPD

Provinsi ditetapkan dan selanjutnya menjadi

landasan penyusunan KUA dan PPAS dalam rangka


(6)

2

d.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,

perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten

Karangasem Tahun 2015;

Mengingat

: 1.

Undang Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang

Pembentukan Daerah daerah Tingkat II dalam

Wilayah Daerah daerah Tingkat I Bali, Nusa

Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958

Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 1655);

2.

Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3.

Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4421);

4.

Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4437), sebagaimana telah diubah beberapakali,

terakhir dengan Undang Undang Nomor 12 Tahun

2008 tentang Perubahan Kedua Atas

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

5.

Undang Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5234);

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004

tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4405);


(7)

3

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4578);

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006

tentang

Tata

Cara

Penyusunan

Rencana

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

9.

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun

2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,

terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun

2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah

Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan,

Pengendalian

dan

Evaluasi

Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor

517);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 7

Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten

Karangasem Tahun 2006-2025 (Lembaran Daerah

Kabupaten Karangasem Tahun 2006 Nomor 7);

13. Peraturan Daerah Kabupaten Karangasem Nomor 9

Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten


(8)

4

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

:

PERATURAN BUPATI TENTANG RENCANA KERJA

PEMBANGUNAN

DAERAH

KABUPATEN

KARANGASEM TAHUN 2015

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

1.

Pemerintah Kabupaten adalah Pemerintah Kabupaten

Karangasem.

2.

Bupati adalah Bupati Karangasem.

3.

Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disebut

SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah

kabupaten selaku pengguna anggaran/barang.

4.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah yang selanjutnya

disebut

RKPD

adalah

dokumen

Perencanaan

Pembangunan Daerah Periode 1 tahun yaitu Tahun 2015.

5.

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

selanjutnya disingkat Renja-SKPD adalah Dokumen

Perencanaan untuk Periode 1 (satu) Tahun;

6.

Tim Anggaran Pemerintah Daerah disingkat dengan TAPD

adalah Tim yang dibentuk dengan Keputusan Kepala

Daerah dan dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang

mempunyai tugas menyiapkan serta melaksanakan

kebijakan Kepala Daerah dalam rangka penyusunan APBD

yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah,

PPKD dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan.

7.

Kebijakan Umum APBD disingkat dengan KUA adalah

dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan,

belanja dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya

untuk periode 1 (satu) Tahun.

8.

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara disingkat PPAS

adalah rancangan program prioritas dan patokan batas

maksimal anggaran yang diberikan kepada SKPD untuk

setiap program sebagai acuan dalam penyusunan

RKA-SKPD sebelum disepakati dengan DPRD.


(9)

5

9.

Rencana Kerja dan Anggaran SKPD yang selanjutnya

disingkat RKA-SKPD adalah dokumen perencanaan dan

penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana

belanja program dan kegiatan SKPD serta rencana

pembiayaan sebagai dasar penyusunan APBD.

10.

Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang

selanjutnya disingkat RAPBD adalah rencana keuangan

tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui

bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD dan

ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1)

Maksud Penyusunan RKPD Tahun 2015 adalah :

a. menjadi pedoman setiap SKPD untuk menyusun

Renja-SKPD Tahun 2015 di Kabupaten Karangasem;

b. menjadi bahan penyusunan KUA dan PPAS Tahun

2015; dan

c. menjadi pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam

menyusun RAPBD Tahun 2015.

(2)

RKPD Tahun 2015 bertujuan menciptakan sinkronisasi

dan integrasi program/kegiatan pembangunan antara

pemerintah pusat dan provinsi dengan Pemerintah

Daerah Kabupaten Karangasem termasuk SKPD sehingga

pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal dalam

upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

BAB III

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Pasal 3

(1) RKPD Tahun 2015 merupakan penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah

Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015 dan merupakan

Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten


(10)

6

(2) Susunan dan sistematika RKPD sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

Pasal 4

(1) Pemerintah Kabupaten bersama Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah Kabupaten Karangasem membahas RKPD Tahun

2015 untuk menetapkan kebijakan umum prioritas

anggaran.

(2) RKPD Tahun 2015 sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

menjadi :

a. pedoman bagi seluruh SKPD dalam menyusun

Rencana Kerja SKPD Tahun 2015; dan

b. pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam menyusun

Rancangan Anggaran Pandapatan dan Belanja Daerah

(RAPBD) Tahun 2015.

Pasal 5

(1) Pemerintah Daerah menggunakan RKPD Tahun 2015

sebagai bahan pembahasan kebijakan umum dan prioritas

anggaran di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

(2) SKPD menggunakan RKPD Tahun 2015 dalam melakukan

pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran SKPD dengan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pasal 6

(1) SKPD membuat laporan kinerja triwulan dan tahunan atas

pelaksanaan rencana kerja dan anggaran yang berisi

uraian tentang keluaran kegiatan dan indikator kinerja

masing-masing program.

(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

disampaikan kepada Bupati dan tembusannya kepada :

a. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Karangasem;

b. Inspektorat Daerah Kabupaten Karangasem;

c. Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten

Karangasem; dan

d. Bagian Pengendalian Pembangunan Sekretariat

Daerah Kabupaten Karangasem.


(11)

7

(3) Laporan kinerja menjadi masukan dan bahan

pertimbangan bagi analisis dan evaluasi usulan anggaran

tahun berikutnya yang diajukan oleh SKPD yang

bersangkutan.

Pasal 7

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten

Karangasem menelaah kesesuaian antara Rencana Kerja dan

Anggaran SKPD Tahun 2015 hasil pembahasan bersama Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah dengan RKPD Tahun 2015.

Pasal 8

Dalam hal RKPD Tahun 2015 yang ditetapkan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 3 berbeda dari hasil pembahasan

dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemerintah Daerah

menggunakan RKPD Tahun 2015 hasil pembahasan dengan

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Pasal 9

(1) RKPD dapat diubah jika tidak sesuai dengan

perkembangan keadaan dalam tahun berjalan.

(2) Perkembangan

keadaan

dalam

tahun

berjalan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seperti :

a. perkembangan yang tidak sesuai dengan kerangka

pendanaan dan rencana program dan kegiatan prioritas

daerah;

b. keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih

tahun anggaran sebelumnya harus digunakan untuk

tahun berjalan; dan/atau

c. keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana

ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

Pasal 10

Perubahan RKPD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 diatur

dalam Peraturan Bupati.


(12)

8

BAB III

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 10

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar

setiap

orang

mengetahuinya,

memerintahkan

pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya

dalam Berita Daerah Kabupaten Karangasem.

Ditetapkan di Amlapura

pada tanggal 16 Mei 2014

BUPATI KARANGASEM,

I WAYAN GEREDEG

Diundangkan di Amlapura

pada tanggal 16 Mei 2014

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM,

I GEDE ADNYA MULYADI


(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan pasal 5 ayat (3) Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dinyatakan bahwa Rencana kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan penjabaran dari RPJMD, merupakan dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana pembangunan tahunan daerah. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) mengacu pada RKP (Nasional) yang memuat prioritas pembangunan, rancangan kerangka ekonomi daerah, serta program-program dan kegiatan pembangunan yang terukur disertai pagu indikatif dan pendanaannya, baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah, pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Penyusunan RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 dilaksanakan mulai dari proses persiapan penyusunan yang diawali dengan penyusunan rancangan keputusan kepala daerah tentang pembentukan tim penyusun RKPD, penyusunan agenda kerja dan penyiapan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah. Kemudian dilanjutkan pada tahap penyusunan rancangan awal RKPD yang menjadi acuan bagi setiap SKPD dalam penyusunan rancangan

Renja SKPD setelah rancangan awal RKPD tersebut dikonsultasikan ke publik untuk

mendapatkan masukan dan menjadi rancangan RKPD. Dalam rangka menerapkan perencanaan partisipatif, rancangan RKPD dibahas bersama dengan pemangku kepentingan (stakesholder) dalam Forum Musrenbang RKPD, musrenbang di kecamatan dan menjadi acuan dalam membahas Renja SKPD dalam forum SKPD. Berdasarkan berita acara kesepakatan hasil musrenbang Kabupaten Karangasem, dirumuskanlah rancangan akhir RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 untuk kemudian ditetapkan dengan Peraturan Bupati setelah RKPD Provinsi ditetapkan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupat en Karangasem Tahun 2015

merupakan penjabaran tahun kelima dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka


(14)

1.2 Dasar Hukum Penyusunan

Landasan hukum penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Karangasem Tahun 2015 adalah :

1. Undang–Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah–daerah Tingkat I I dalam Wilayah Daerah–daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ;

2. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah;

5. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

6. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tent ang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

10. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;

14. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Karangasem Tahun 2006-2025;

15. Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015.


(15)

1.3 Hubungan Antar Dokumen

Hubungan keterkaitan RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 dengan dokumen perencanaan lainnya dapat dilihat pada gambar 1.1.

Gambar 1.1.

Hubungan RKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Sumber : UU No 25 Tahun 2004

Dokumen perencanaan pembangunan tahunan atau Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Karangasem Tahun 2015 merupakan penjabaran tahun kelima dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karangasem Tahun 2010-2015 dan berpedoman pada RPJPD Kabupaten Karangasem Tahun 2006-2025 serta memperhatikan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2015 dan RPJM Nasional Tahun 2010-2014 serta RKPD Provinsi Bali Tahun 2015 dan RPJMD Provinsi Bali Tahun 2013-2018. RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 disusun dengan memperhatikan beberapa dokumen lainnya, dimaksudkan untuk menyelaraskan program dan kegiatan pembangunan daerah di tingkat Nasional,provinsi dan kabupaten untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara


(16)

Sementara (PPA S ) dan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

1.4 Sistematika Dokumen RKPD

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah dan Permendagri No.54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang

Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, maka RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 disusun sesuai dengan sistematika sebagai berikut :

BAB l PENDAHULUAN

Menjelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan awal RKPD yang menguraikan Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan antar Dokumen, Sistematika Dokumen RKPD, serta Maksud dan Tujuan penyusunan dokumen RKPD Tahun 2015.

BAB ll EVALUASI HASI L PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAI AN KI NERJA PENYELENGGARAAN PEMERI NTAHAN

Menguraikan tentang gambaran umum kondisi daerah, evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD sampai tahun berjalan dan realisasi RPJMD, serta permasalahan pembangunan daerah.

BAB lll RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBI JAKAN KEUANGAN DAERAH

Menguraikan tentang arah kebijakan ekonomi daerah dan arah kebijakan keuangan daerah.

BAB lV PRI ORI TAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Menguraikan tujuan dan sasaran pembangunan serta prioritas pembangunan tahun 2015

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGI ATAN PRI ORI TAS DAERAH

Menguraikan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah tahun 2015 dengan pagu yang akan menjadi dasar penyusunan Renja SKPD Tahun 2015


(17)

yang disusun berdasarkan evaluasi pembangunan tahunan, kedudukan tahun rencana (RKPD) dan capaian kinerja yang direncanakan dalam RPJMD.

BAB Vl PENUTUP

Berisi kaidah pelaksanaan RKPD tahun 2015.

1.5 Maksud dan Tujuan 1.5.1 Maksud

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Karangasem tahun 2015 disusun dengan maksud :

1. Menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Karangasem tahun 2010-2015 dan sinkronisasi dengan sasaran program SKPD tahun 2015.

2. Menjadi pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah/ SKPD untuk menyusun Rancangan Akhir Rencana kerja (Renja SKPD) Tahun 2015 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem

3. Menjadi acuan penyusunan KUA dan PPAS Tahun 2015

4. Menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD Tahun 2015

1.5.2 Tujuan

Tujuan Penyusunan RKPD Kabupaten Karangasem Tahun 2015 adalah :

1. terciptanya sinkronisasi dan integrasi Program/ Kegiatan Pembangunan antara Pemerintah Pusat dan Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten Karangasem, sehingga pembangunan dapat dilaksanakan secara optimal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

2. Terciptanya relevansi dan konsistensi antara perencanaan dan penganggaran,


(18)

BAB I I

EVALUASI HASI L PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAI AN KI NERJA PENYELENGGARAAN PEMERI NTAHAN

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1.1 Karakteristik Lokasi dan Wilayah a. Luas dan Batas Wilayah Administrasi

Luas wilayah Kabupaten Karangasem mencapai 839,54 km2 dan menempati peringkat sebagai kabupaten terluas ketiga di Provinsi Bali setelah Buleleng dan Jembrana. Kabupaten Karangasem terdiri dari 8 kecamatan, yakni Kecamatan Rendang, Sidemen, Manggis,

Karangasem, Abang, Bebandem, Selat, dan Kubu. Dari kedelapan kecamatan tersebut, Kubu

merupakan kecamatan terluas.

Gambar 2.1

Luas Wilayah Kabupaten Karangasem Menurut Kecamatan


(19)

b. Letak dan Kondisi Geografis

Karangasem merupakan kabupaten yang terletak di ujung paling timur Pulau Bali. Secara astronomis, Kabupaten Karangasem berada pada posisi 8000’ 00 – 8041’ 37,8 Lintang Selatan dan 115035’ 9,8 – 115054’ 8,9 Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis layaknya wilayah lain di Provinsi Bali. Adapun batas wilayah Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut :

• Sebelah utara berbatasan dengan laut Bali;

• Sebelah selatan berbatasan dengan Samudra I ndonesia;

• Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Klungkung, Bangli, dan Buleleng;

• Sebelah timur berbatasan dengan Selat Lombok.

c. Topografi

Secara topografi, hampir separuh (43,5 persen) wilayah di kabupaten ini memiliki ketinggian lebih dari 500 m di atas permukaan laut. Selain itu, 74,8 persen wilayahnya memiliki tekstur tanah yang sedang. Sedangkan 25,2 persen sisanya memiliki tekstur yang kasar.

d. Klimatologi

Kabupaten Karangasem memiliki iklim laut tropis yang dipengaruhi oleh angin musim dan terdapat musim kemarau dan hujan. Faktor ketinggian tempat menentukan besarnya curah hujan. Pada daerah pegunungan curah hujan terdapat pada setiap bulan atau sepanjang tahun hamper tidak terdapat bulan-bulan kering. Suhu terendah di Kabupaten Karangasem pada tahun 2010 adalah 210 C sedangkan suhu tertinggi 34,40 C. Kelembaban udara terendah di Kabupaten Karangasem tahun 2010 adalah 63,0% sedangkan kelembaban udara tertinggi 95,7% .

Selama tahun 2010, jumlah curah hujan tertinggi terjadi pada bulan januari dengan rata-rata 407.7 mm dengan jumlah hari hujan selama 15 hari. Sementara jumlah curah hujan terendah terjadi pada bulan juni dengan rata-rata 29,4 mm dan rata-rata jumlah hari hujan selama 7 hari.


(20)

Litologi Tufa Pasiran dan endapatan lahar terdapat di pesisir utara yaitu di daerah Tianyar. Litologi berupa lahar, pasir, lapili diarahkan bom, warna coklat tua hingga hitam. Sebarannya di daerah Gunung Agung, Selat, Muncan, sepanjang aliran tukad Buhu, dan Tukad Bangka. Di Belahan utara mulai dari daerah Gunung Agung, wilayah Kecamatan Kubu, sebagian Kecamatan Abang daerah aliran sungai unda. Komposisi lahar terdiri dari batuan beku andesit dan batu apung dengan masa dasar tufa pasiran. Pasir komposisinya terdiri dari faalspar, gelas vulkanik, dan mineral hitam. Lapili dan Bom Komposisinya terdiri dari batu apung dan lava andesit, umumnya batuan ini belum mengeras dan mudah lepas. Setempat -setempat pada batuan ini terdapat lava dan breksi, kompak dank eras, pada lavasebagian berongga. Formasi kuarter bawah terdapat diujung timur kabupaten yaitu di Kecamatan Karangasem bagian timur dan Kecamatan Abang bagian utara. Litologinya berupa lava dan breksi Gunung Api Seraya. Lava berwarna abu-abu kehitaman, Breksi berwarna coklat. Formasi Miosin terdapat di perbukitan Kecamatan Manggis dan Selat. Litologinya berupa breksi dan lava merupakan formasi Ulakan. Lava berwarna abu-abu kehitaman dan berwarna coklat kehitaman.

f. Hidrologi

1. Air Tanah

Kandungan air tanah setempat di Kabupaten Karangasem berdasarkan Peta Hidrologi Pulau Bali adalah sebagai berikut :

− Setempat kandungan air besar (10 Lt/ det) lokasinya: pesisir utara kecamatan Kubu, Kecamatan Karangasem bagian barat, sebagian Kecamatan Abang.

− Setempat kandungan air sedang (5 Lt/ det) terdapat di bagian tengah Kecamatan Kubu, daerah pesisir Kecamatan Manggis, sebagian Kecamatan Bebandem dan Selat.

− Setempat kandungan air sedikit (0,5 lt/ det) terdapat di Kecamatan Karangasem bagian timur, bagian utara dan timur Kecamatan Abang.

− Setempat Kandungan air sangat sedikit sekali (0,1 lt/ det) umumnya terdapat di wilayah Kecamatan Kubu bagian atas yaitu di sekitar kaki Gunung Agung.

− Setempat kandungan air sangat sedikit sekali (< 0,1 lt/ det) terdapat di gugusan perbukitan Kecamatan Manggis dan Sidemen.

Kemudian berdasarkan data yang tertuang dalam RTRWP Bali tahun 2010 maka potensi air tanah di Kabupaten Karangasem adalah 297,57 juta m3.


(21)

2. Air Permukaan

a. Air Sungai

Di Bali satuan wilayah sungainya diberi nomor 03.01 yang kemudian dirinci menjadi 20 sub-SWS. Kabupaten Karangasem dengan beberapa sungai yang mengalir di atasnya termasuk dalam sub-SWS 03.01.13 sampai dengan 03.01.17.

Diantara sungai-sungai yang melalui Kabupaten Karangasem maka terdapat dua sungai yang cukup potensial untuk dikembangkan sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Karangasem. Kedua buah sungai tersebut adalah Tukad Unda dan Tukad Telaga Waja. Selain itu sesuai dengan kontinuitas alirannya, maka sungai yang ada di wilayah ini ada 3 jenis, yaitu:

1) Mengalir sepanjang tahun (perennial streams) umumnya mengalir ke bagian selatan seperti: Tukad Janga, Tukad Telagawaja, Tukad Mangereng, Tukad Jinah, Tukad Nyuling, Tukad Kekeruk, Tukad Buhu dan lainnya.

2) Mengalir hanya pada musim hujan (intermitten streams). Sungai jenis ini banyak terdapat di Desa Seraya, Seraya Barat, Bugbug dan Perasi.

3) Mengalir hanya pada saat hujan (ephemeral streams) umumnya semua sungai di

Kecamatan Kubu, sebagian Kecamatan Abang (Purwakerthi, Labasari) dan sebagian Kecamatan Karangasem (Seraya Timur).

Mengenai sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Karangasem dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Daftar Nama-nama Sungai di Kabupaten Karangasem.

No Nama Sungai Kecamatan

Panjang Sungai

(km)

Luas Daerah Pengaliran

(km² )

1 Tk. Lesung – Tk.

Blatung

Rendang 6,00 5,000

2 Tk. Kunyit Rendang 6,00 4,100

3 Tukad Jinah Rendang 32,50 28,600

4 Tukad Munduk

Waringin

Rendang 6,00 5,750

5 Tukad Barak Selat 9,00 11,700


(22)

No Nama Sungai Kecamatan

Panjang Sungai

(km)

Luas Daerah Pengaliran

(km² )

11 Tukad Unda Sidemen 20,00 41,200

12 Tukad Telagawaja Sidemen 17,00 22,925

13 Tukad Tanah Sidemen 8,00 7,750

14 Tukad I seh Sidemen 7,00 5,300

15 Tukad Dalem Sidemen 7,00 8,450

16 Tukad Bangka Sidemen 7,00 7,625

17 Tukad Luah Bebandem 3,20 4,000

18 Tukad Bahapi Bebandem 5,00 1,750

19 Tukad Buah Bebandem 3,40 2,075

20 Tukad Kerkuk Bebandem 14,00 11,925

21 Tukad Gredeg Bebandem 8,00 4,425

22 Tukad Ceking Bebandem 2,00 0,750

23 Tukad Pedih Bebandem 12,20 8,950

24 Tukad Buah Bebandem 3,00 2,000

25 Tukad Timbul Bebandem 3,00 1,900

26 Tukad Buhu Bebandem 19,00 30,625

27 Tukad Nyonyo Bebandem 5,00 3,525

28 Tukad Buitan Manggis 6,00 7,325

29 Tukad Mengereng Manggis 6,30 10,800

30 Tukad Hampo Manggis 5,80 6,700

31 Tukad Prapak Manggis 4,50 3,650

32 Tukad Telincicing Manggis 2,30 1,800

33 Tukad Betel Manggis 11,40 20,800

34 Tukad Tihis Karangasem 3,20 3,500

35 Tukad I tem Karangasem 4,90 3,050

36 Tukad Bunut Karangasem 4,90 2,375

37 Tukad Banges Karangasem 4,90 3,450

38 Tukad Toyo Karangasem 6,70 5,000

39 Tukad Mantri Karangasem 7,60 8,575

40 Tukad Nyuling Karangasem 13,00 24,925

41 Tukad Layang Karangasem 10,00 15,875

42 Tukad Bangka Karangasem 10,00 5,650

43 Tukad Janga Karangasem 9,90 6,000

44 Tukad Deling Kubu 6,60 12,475

45 Tukad Timbul Kubu 6,00 10,550

46 Tukad Bumbung Kubu 11,70 11,450

47 Tukad Daya Kubu 16,30 38,500

48 Tukad Barak Kubu 5,20 5,675

49 Tukad Slangbukit Kubu 4,50 2,875

50 Tukad Nusu Kubu 6,00 3,750

51 Tukad Linggah Kubu 12,00 10,000

52 Tukad Sakta Kubu 7,50 4,000

53 Tukad Penanggungan Kubu 8,00 3,825

54 Tukad Buluh Kubu 10,00 12,300


(23)

No Nama Sungai Kecamatan

Panjang Sungai

(km)

Luas Daerah Pengaliran

(km² )

56 Tukad Lamben Kubu 8,00 4,875

57 Tukad Linggah Kubu 9,00 17,775

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem

b. Air Danau/ Waduk

Di Kabupaten Karangasem tidak terdapat satupun danau alam sebagai sumber air. Namun demikian, pada saat ini terdapat sebuah danau buatan atau waduk muara yang berfungsi sebagai tampungan air untuk diolah dan dimanfaatkan sebagai sumber pasokan air baku pada daerah pelayanannya. Waduk yang dimaksud adalah Embung Seraya yang terdapat di Desa Seraya, Kecamatan Karangasem.

g. Penggunaan Lahan

Gambaran penggunaan lahan berdasarkan data Karangasem Dalam Angka 2012, sebagian besar wilayah merupakan bukan lahan sawah yaitu seluas 76.805 ha (91,48 % ) dan hanya 7.149 ha (8,52 % ) merupakan lahan persawahan. Dari lahan sawah tersebut, lahan irigasi setengah teknis seluas 4.529 ha (5,39 % ), lahan irigasi sederhana PU 1.337 ha (1,59 % ), lahan irigasi desa/ non PU 1.140 ha (1,36 % ) dan lahan tadah hujan seluas 143 ha (0,17 % ).

Dari lahan bukan sawah seluas 76.805 ha, terdiri dari lahan kering seluas 68.206 ha (81,24 % ) dan lahan lainnya seluas 8.599 ha (10,24 % ). Lahan kering terdiri dari perkebunan seluas 29.533 ha (35,18 % ), kebun/ tegalan seluas 17.410 ha (20,74 % ), kawasan hutan seluas 14.530 ha (17,31 % ), lahan kering lainnya seluas 1.298 ha (1,55 % ), dan ditanami pohon/ hutan rakyat seluas 5.219 ha (6,22 % ).

Pola penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan perkembangan perekonomian daerah sehingga cenderung mengalami perubahan pemanfaatan lahan setiap tahunnya sebagai akibat adanya alih fungsi lahan terutama dari lahan pertanian ke non pertanian seperti misalnya pengembangan pemukiman, pariwisata dan pembangunan lainnya(RPJMD Kab. Karangasem 2011-2015)


(24)

2.1.1.2 Potensi Pengembangan Wilayah

1) Pertanian dalam arti luas:

Potensi Kabupaten Karangasem dalam bidang pertanian diantaranya :

 Kacang Tanah dan Mete yang dikembangkan di Kecamatan Kubu dan Abang.

 Kopi dan peternakan sapi di Kecamatan Rendang

 Salak di Kecamatan Bebandem

 Jagung di Desa Seraya Kecamatan Karangasem

 Padi di Kecamatan Sidemen, Selat, Manggis dan Karangasem

2) Potensi Pengembangan w ilayah Pesisir Laut

Dengan panjang garis pantai 87 Km memungkinkan Kabupaten Karangasem

mengembangkan potensi laut dan pesisir dengan optimal, terutama untuk

budidaya perikanan.

3) Pariw isata

Kabupaten Karangasem memiliki 3 Kawasan Wisata yait u Kawasan wisata Tulamben, Kawasan wisata Ujung dan Kawasan Wisata Candidasa. Dengan beberapa objek dan daya tarik wisata seperti Tirtagangga, Besakih, Tenganan Pegringsingan, Puri Karangasem, Agro wisata Salak Sibetan, Bukit Jambul, Putung, I seh, Padangbai, Jemeluk dan Sungai Telaga Waja.

4) I ndustri kecil

Guna meningkatan pendapatan masyarakat peran indust ri kecil sangat diperlukan, adapun industri kecil di Kabupaten Karangasem diantaranya :

1. Kerajinan Anyaman Ate (di Kecamatan Karangasem dan Manggis)

2. Kerajinan Tenun Endek/ Songket (di Kecamatan Sidemen)

3. Kerajinan Batu Tabas (di Kecamatan Selat dan Bebandem)

4. Kerajinan Tenun Geringsing (di Kecamatan Manggis)


(25)

2.1.1.3 Wilayah Raw an Bencana

Wilayah Rawan bencana di Kabupaten Karangasem terdiri atas :

1. Kawasan rawan tanah longsor terdapat didesa-desa yang tersebar di Kecamatan

Sidemen, KecamatanSelat,Kecamatan Bebandem, Kecamatan Manggis, dan Kecamatan Abang.

2. Kawasan rawan badai angin terdapat di desa-desa yang tersebar di Kecamatan Abang dan Kecamatan Karangasem.

3. Kawasan rawan banjir terdapat di Kecamatan Manggis, Kecamatan Karangasem,

Kecamatan Abang Dan Kecamatan Kubu.

4. Kawasan rawan kekeringan terdapat di desa desa yang tersebar Kecamatan Manggis, Kecamatan Karangasem, Kecamatan Bebandem,Kecamatan Abang, Kecamatan Kubu, dan Kecamatan Selat.

5. Kawasan rawan kebakaran hutan terdapat di desa - desa di sekitar hutan Gunung Agung yang tersebar di Kecamatan Rendang, Kecamatan Bebandem, Kecamatan Abang dan Kecamatan Kubu.

6. kawasan rawan letusan gunung berapi terdapat di kawasan gunung berapi Gunung Agung

beserta alur - alur sungai yang berpotensi menjadi aliran lahar kawasan rawan gempa bumi terdapat di kawasan sekitar pusat – pusat sumber gempa bumi merusak yang berada pada perairan di sebelah timur Pulau Bali;

7. kawasan rawan gerakan tanah terdapat kawasan perbukitan terjal di Kabupaten

Karangasem;

8. kawasan yang terletak di zona patahan aktif tersebar di sebelah utara Kawasan Ababi; 9. kawasan rawan tsunami terdapat di kawasan pantai yang berada pada zona kerawanan

tinggi dengan daerah topografi yang landai dengan ketinggian < 10 meter diatas muka laut di sepanjang wilayah pantai kabupaten dengan luas kurang lebih 46.404 Ha ;

10. kawasan rawan abrasi pantai terdapat di Pantai Labuhan Amuk, Pantai Sengkidu, Pantai Candidasa, Pantai Ujung, Pantai Yeh Kali, Pantai Bunutan, Pantai Jemeluk, Pantai Tulamben, Pantai Kubu dan Pantai Baturinggit;

11. kawasan rawan bahaya gas beracun terdapat di sekitar Gunung Agung ; dan


(26)

2.1.1.4 Demografi

Penduduk memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi. Melalui berbagai aspek seperti besarnya jumlah penduduk, penyebaran geografis, kepadatan penduduk, komposisi dalam usia serta jenis kelamin, pendidikan dan kesehatan, serta tingkat pertumbuhannya, maka jelaslah bahwa penduduk dapat mempengaruhi pembangunan khususnya pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Hasil Registrasi Penduduk Desa/ Kelurahan 2012, jumlah penduduk di kabupaten Karangasem sebanyak 457.204 jiwa dengan komposisi 229.206 jiwa penduduk laki-laki (50,13 persen) dan 227.998 penduduk perempuan (49,87 persen). Jumlah ini meningkat 1,93 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya sebanyak 448.537 jiwa.

Gambar 2.2

Komposisi Penduduk Di Kabupaten Karangasem berdasarkan Jenis Kelamin

Sumber : KDA 2012

Dilihat dari gambar 2.3 & 2.4, tampak bahwa sebagian besar penduduk bermukim di wilayah Karangasem bagian utara, yaitu Kecamatan Kubu dan Abang. Sedangkan untuk wilayah selatan, penduduk terkonsentrasi di Kecamatan Karangasem dimana terdapat ibukota kabupaten yang sekaligus merupakan pusat pemerintahan dan ekonomi.

Dengan luas wilayah 839,54 km2, kepadatan di Kabupaten Karangasem mencapai 545 jiwa/ km2. Dibandingkan kecamatan lainnya, Karangasem merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbesar mencapai 88.019 jiwa atau sekitar 19,25 persen. Meskipun memiliki jumlah penduduk terbesar, namun kepadatan penduduknya masih lebih rendah dibandingkan Kecamatan Sidemen yang mencapai 1.014 jiwa/ km2.


(27)

Gambar 2.3

Sebaran Penduduk Di Kabupaten Karangasem per Kecamatan

Sumber : KDA tahun 2012

Gambar 2.4

Kepadatan Penduduk Di Kabupaten Karangasem


(28)

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1 Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Aspek kesejateraan masyarakat dan pemerataan ekonomi di Kabupaten Karangasem , dapat dilihat dari indikator pertumbuhan PDRB, laju inflasi, PDRB per kapita, indeks gini, presentase penduduk diatas garis kemiskinan dan angka kriminalitas yang tertangani.

A. Pertumbuhan PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan suatu ukuran yang sering digunakan untuk menghitung pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Pada dasarnya, PDRB ini menggambarkan seluruh nilai tambah (value added) dari seluruh sektor perekonomian. Selama 5 tahun terakhir, ekonomi Karangasem menunjukkan pertumbuhan yang stagnan di level 5 persen, yakni 5,07 persen di tahun 2008; 5,01 persen di tahun 2009; 5,09 persen di tahun 2010; 5,19 persen di tahun 2011, dan 5,73% di tahun 2012.

Selama kurun waktu 5 tahun tersebut terjadi pergeseran dimana sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan mengalami laju pertumbuhan tertinggi pada tahun 2008. Sedangkan mulai 2009-2012, sektor pertambangan dan penggalianlah yang mengalami laju tertinggi. Pertumbuhan yang tinggi pada sektor ini dipengaruhi tingginya demand akan bahan galian seperti pasir dan batu sebagai akibat meningkatnya pembangunan infrastruktur, khususnya oleh pemerintah. Apalagi Karangasem merupakan lokasi utama penggalian pasir untuk men-supply kebutuhan Karangasem khususnya maupun Bali secara umum.

B. Laju I nflasi

Untuk menjaga stabilitas perekonomian daerah Kabupaten Karangasem maka laju inflasi harus dapat dikendalikan supaya tidak sampai angka diatas 10 % . Pada tahun 2013 berdasarkan data ekspose dari BI laju inflasi Kabupaten Karangasem disetarakan dengan laju rata-rata inflasi tahunan di Provinsi Bali yang diperkirakan 5,14 % , Tahun 2012 mencapai 4,71 % sedangkan tahun 2011 laju inflasi mencapai 3,75 % turun 4,35 % bila dibandingkan angka pada tahun 2010 yang mencapai 8,10 % . Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perekonomian di Kabupaten Karangasem cenderung stabil atau berjalan dengan lebih berkualitas.

C. PDRB Perkapita

Berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita atas dasar harga berlaku, besarnya PDRB per kapita Kabupaten Karangasem terus meningkat. Pada tahun 2012


(29)

besarnya mencapai 12,77 juta rupiah, mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 11,45% dari total 11,45 juta rupiah.

Kalau dilihat dari PDRB per kapita atas dasar harga konstan tahun 2000, terjadi peningkatan dari 4,77 juta rupiah tahun 2011 menjadi 5,02 juta rupiah pada tahun 2012 atau naik 5,13 % .

Tabel 2.2

PDRB Perkapita Penduduk Kab. Karangasem Tahun 2008- 2012

Tahun PDRB Perkapita

Atas Dasar Harga Berlaku ( Rupiah)

PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan

2000 ( Rupiah)

1 2 3

2008 2009 2010 2011 2012

8.272.786,52 9.477.310,83 10.414.916,85 11.454.175,71 12.765.825,35

4.317.669,55 4.514.673,16 4.623.595,90 4.772.637,90 5.017.629,44 Sumber : BPS Kabupaten Karangasem

D. I ndeks Gini

I ndeks Gini atau Koefisien Gini dinyatakan dalam bentuk rasio yang nilainya antara 0 dan 1. Nilai 0 menunjukkan pemerataan yang sempurna di mana semua nilai sama sedangkan nilai 1 menunjukkan ketimpangan yang paling tinggi yaitu satu orang menguasai semuanya sedangkan yang lainnya nihil. Kategori I ndeks Gini berdasarkan publikasi BPS terdiri atas; lebih kecil dari 0,3 termasuk dalam ketimpangan rendah, 0,3 – 0,6 menunjukkan ketimpangan sedang, dan lebih besar dari 0,6 sampai dengan 1 menunjukkan ketimpangan tinggi. I ndeks Gini Kabupaten Karangasem termasuk dalam kategori ketimpangan rendah dengan nilai tahun 2012 sebesar 0,2877

E. Presentase Penduduk diatas garis kemiskinan


(30)

dengan kebijakan, peraturan, serta lembaga yang ada di masyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat. Kemiskinan kultural berkaitan dengan nilai-nilai sosial budaya yang tidak produktif, tingkat kesehatan yang buruk serta pendidikan yang rendah sedangkan kemiskinan alami terkait dengan kondisi alam dan geografis yang tidak mendukung masyarakat seperti daerah yang tandus, terpencil atau bahkan terisolasi.

Kemiskinan di Kabupaten Karangasem disebabkan oleh faktor geografis seperti

kekeringan, nilai-nilai sosial budaya seperti gender, tingkat pendidikan yang masih rendah dan kondisi kesehatan yang buruk, serta kebijakan peraturan dan lembaga yang ada di masyarakat yang menghambat produktivitas dan mobilitas masyarakat.

Gambar 2. 5

Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Karangasem

Sumber : BPS Kabupaten Karangasem

Perkembangan jumlah penduduk miskin selama tahun 2011-2012 menunjukkan penurunan meskipun sebelumnya sempat mengalami kenaikan pada tahun 2010 dengan laju peningkatan mencapai 28,14% (Gambar 2.1). Namun demikian masih ada sekitar 6% penduduk miskin di Kabupaten Karangasem (Persentase penduduk miskin di Kabupaten Karangasem tahun 2012 sebesar 5,63% mengalami penurunan dari tahun 2011 yang besarnya 6,43% ). Berbagai program pembangunan telah dilaksanakan dalam upaya menekan angka kemiskinan, dan pemberdayaan masyarakat adalah salah satu upaya dalam mengentaskan kemiskinan termasuk pembangunan dan peningkatan infrastruktur guna membuka keterisoliran serta memudahkan masyarakat miskin untuk menjangkau akses pelayanan dasar.


(31)

F. Angka Kriminalitas yang tetangani

Selain derajat kesehatan yang cenderung menurun, kondisi sosial lain yang

menggambarkan kondisi Karangasem saat ini, berdasarkan data yang diperoleh adalah meningkatnya kasus kriminalitas. Jika pada tahun 2007 hanya dilaporkan 241 buah perkara kejahatan atau pelanggaran, maka pada tahun 2012 ini, jumlahnya meningkat menjadi 248 buah perkara. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tindak kejahatan/ pelanggaran yang terjadi didominasi oleh kasus pencurian, baik pencurian berat maupun pencurian biasa.

2.1.2.2 Fokus Kesejahteraan Sosial.

a. Angka Melek Huruf ( AMH) dan Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Angka melek huruf di Kabupaten Karangasem dilihat dari pemberantasan buta aksara tahun 2013 mencapai 78,98% meningkat dari tahun 2012 yang besarnya 76,03% .

Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 mencapai 5,88 tahun, mengalami kenaikan dari tahun 2011 yang besarnya 5,82 tahun. Kendati terjadi kenaikan, rata-rata lama sekolah di Kabupaten Karangasem menunjukkan bahwa rata-rata penduduk di Kabupaten Karangasem baru mengenyam pendidikan hingga kelas 5 SD atau dengan kata lain belum bias menikmati WAJAR 9 tahun.

b. Angka Partisipasi Kasar, Angka Partisipasi Murni dan Penduduk yang Menamatkan Sekolah.

Angka Partisipasi Kasar (APK) merupakan proporsi anak yang sekolah pada suat u jenjang pendidikan tertentu dalam kelompok umur.

Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tingkatan PAUD, SD, SLTP dan SLTA bertutur turut 25,73% , 103,71% , 96,23% dan 70,58% . Angka Partisipasi Murni (APM) pada tingkatan SD, SMP dan SMA masing-masing sebesar 90,85% , 74,41% dan 52,79% . Sementara untuk Angka Putus Sekolah (APS) pada tingkat SD sebesar 0,4% , SMP sebesar 0,1% dan SMA sebesar 0,3% . Disamping itu juga untuk Angka Kelulusan (AL) pada tingkat SD sebesar 94,60% , SMP sebesar 87,50% dan SMA sebesar 88,1% , serta SMK sebesar 95,45% .


(32)

sosial ekonomi orang tua bayi tersebut. Angka kematian bayi juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelompok penduduk yang mempunyai resiko kematian tinggi. Selain angka kematian bayi, digunakan pula indikator lain yaitu Angka Harapan Hidup (AHH) atau Life Expectancy (LE).

Salah satu ukuran yang sering dijadikan standar tingkat kesehatan di suatu daerah adalah Angka Kematian I bu (AKI ) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Semakin tinggi kedua angka tersebut, semakin rendah derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah. Untuk Karangasem sendiri, dibandingkan kondisi 5 tahun yang lalu, AKB dan AKI di Karangasem menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2007, terjadi 6 kematian bayi untuk setiap 1000 Kelahiran Hidup (KH) dan 27 kematian ibu dari setiap 100.000 KH. Di tahun 2012, angka ini meningkat menjadi 11 kematian bayi untuk setiap 1000 KH dan 113 kematian ibu dari setiap 100.000 KH. Hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah bersama pihak terkait dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat.

Usia harapan hidup merupakan kompenen dalam indeks pembangunan manusia. Besaran harapan hidup tahun 2012 di Kabupaten Karangasem yaitu 71,67 tahun, jauh di bawah rata-rata provinsi yaitu 76,41.

2.1.3 Aspek Pelayanan Umum

2.1.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib a. Angka partisipasi sekolah

Angka partisipasi sekolah di Kabupaten Karangasem Tahun 2012 yaitu :

Usia 7-12 Tahun 98,86

Usia 13-15 Tahun 95,92

Usia 16-18 Tahun 52,45

Usia 19-24 Tahun 6,16

b. Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia sekolah dan Rasio guru/ murid

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kabupaten Karangasem, pada level Sekolah Dasar (SD)/ Madrasah I btidaiyah (MI ) terdapat 46.152 murid dengan jumlah sekolah sebanyak 363 buah. Artinya setiap sekolah secara rata-rata menampung 127 murid. Atau dengan asumsi terdapat 6 kelas, maka rata-rata setiap kelas mampu menampung 21 orang. Sedangkan untuk


(33)

level SLTP/ MTs, SLTA/ MA, dan SMK secara berturut -turut rasio murid-sekolah sebesar 461, 417, dan 386.

Masih bersumber dari data yang sama, rasio murid-guru untuk level SD/ MI , SLTP/ MTs, SLTA/ MA, dan SMK secara berturut-turut sebesar 12; 14; 10; dan 10. Dengan kata lain, setiap tenaga guru dapat mendidik/ mengajar 10-14 orang murid.

2.1.4 Aspek Daya Saing Daerah.

Daya saing daerah adalah kemampuan perekonomian suatu daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan dengan tetap terbuka pada persaingan dengan daerah lainnya yang berdekatan, domestik atau internasional.

Kondisi dan perkembangan Aspek daya saing Kabupaten Karangasem dianalisa dengan melihat beberapa fokus tentang kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah atau infrastruktur, iklim berinvestasi dan sumber daya manusia.

2.1.4.1 Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah

A. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita ( Angka Konsumsi RT Per Kapita) dan Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per Kapita ( Persentase Konsumsi RT untuk Non Pangan) .

Fokus kemampuan ekonomi daerah adalah kemampuan daerah dalam meningkatkan pendapatan masyarakatnya.

Tabel 2.3

Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Penduduk Kabupaten Karangasem Tahun 2011-2012

Jenis Pengeluaran

2011 2012

Jumlah % Jumlah %

1 3 2

01. Makanan

247.700,00 54,09 245.939,77 55,01


(34)

Dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), pengeluaran penduduk Karangasem tahun 2012 secara rata-rata mencapai Rp 447.120,99 per kapita per bulan atau mengalami penurunan sebesar 2,36 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan terjadi baik pada komoditas non makanan (4,29 persen) maupun komoditas makanan (0,71 persen). Seperti tahun-tahun sebelumnya, porsi konsumsi makanan lebih besar dibandingkan non makanan.

Adapun bila ditinjau lebih dalam maka terlihat bahwa di tahun 2012 ini porsi konsumsi makanan cenderung mengalami peningkatan. Disisi lain, porsi konsumsi non makanan mengalami penurunan. Berdasarkan teori yang ada, penurunan pengeluaran perkapita yang diikuti dengan meningkatnya porsi konsumsi makanan ini mengindikasikan terjadinya penurunan kesejahteraan penduduk Karangasem.

B. Nilai Tukar Petani

Nilai Tukar Petani (NTP), yang diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang dibayar petani (dalam persen), merupakan salah satu indikator yang berguna untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani atau untuk melihat tingkat kemampuan/ daya beli petani di pedesaan. NTP juga menunjukan daya tukar (termoftrade) dari produk pertanian dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/ daya beli petani.

Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga perdesaan pada bulan Desember 2012, NTP Bali mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan bulan Nopember 2012 sebesar 0,11 persen dari 108,28 menjadi 108,39. Secara umum naiknya NTP ini disebabkan oleh naiknya nilai indeks yang diterima petani yaitu sebesar 0,55 persen lebih besar dibandingkan dengan kenaikan indeks yang dibayar petani sebesar 0,44 persen. Naiknya indeks yang diterima petani (I t) ini terjadi pada semua subsektor, demikian pula naiknya indeks yang dibayar petani (I b) terjadi pada semua subsektor. Perbandingan NTP Desember 2012 terhadap Nopember 2012 menunjukkan bahwa subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah Subsektor Hortikultura, Tanaman Perkebunan Rakyat, dan Peternakan, sedangkan Subsektor Tanaman Pangan dan Perikanan mengalami penurunan.

2.1.4.2 Fokus Fasilitas Wilayah/ I nfrastruktur

Ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu fasilitas yang sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing daerah. Pada dasarnya sarana dan prasarana wilayah merupakan


(35)

elemen pendukung bagi berlangsungnya kehidupan suatu wilayah karena masyarakat yang tinggal di suatu wilayah akan membutuhkan sarana prasarana untuk melangsungkan kegiatan. Fasilitas sarana prasarana wilayah di kabupaten Karangasem meliputi jaringan transportasi darat dan laut yang meliputi prasarana lalu lintas dan angkutan jalan, jaringan pelayanan lalu lintas serta angkutan barang; dan jaringan penyeberangan.

Data Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Karangasem menunjukkan bahwa pada tahun 2012 terjadi penambahan panjang jalan kabupaten dan jalan desa sepanjang 63.647 km, jalan provinsi mengalami penambahan sepanjang 15.890 km, sedangkan jalan negara mengalami pengurangan sepanjang 14.799 km. Secara total terjadi penambahan panjang jalan sepanjang 64.738 km. Dari ruas jalan yang ada, sebesar 99,97 persennya sudah dalam kondisi diaspal. Hanya 13,8 persen yang mengalami kerusakan berat.

Tabel 2.4

Panjang Jalan Negara, Propinsi dan Kabupaten menurut Kondisi Jalan di Kabupaten Karangasem

Kondisi

Panjang Jalan ( Km ) Jalan

Kabupaten dan Jalan

Desa

Jalan Provinsi

Jalan

Negara Jumlah

1. JENIS PERMUKAAN

a.Diaspal 770,837 170,22 62,801 1.003,86

b. Tidak Dirinci - - -

-c.Tanah 0,31 - - 0,31

d.Kerikil - - -

-e.Paving - - -

-f. Beton - - -

-2. KONDISI JALAN

a.Baik 379,513 97,82 41,421 518,754

b. Sedang 115,385 41,63 15,88 172,895

c.Rusak 137,42 30,77 5,5 173,69

d.Rusak Berat 138,829 - - 138,829

Jumlah /Total 771,147 170,22 62,801 1.004,17

2011 707,5 154,33 77,6 939,43 2010 653,415 154,33 77,6 885,345


(36)

Data Dinas Perhubungan Kabupaten Karangasem mencatat jumlah kunjungan kapal laut di Pelabuhan Padangbai tahun 2012 sebanyak 7.298 kunjungan. Adapun jumlah penumpang datang melalui pelabuhan ini, baik dari Pelabuhan Lembar maupun Nusa Penida berjumlah 753.578 orang. Sementara itu volume bongkar dan muat barang di Pelabuhan Padangbai masing-masing sebesar 882.527 ton dan 1.112.596 ton.

Ketersediaan Air Bersih dan Listrik

Kebutuhan akan air bersih merupakan hal penting yang harus diperhatikan

ketersediaanya. Besarnya persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih

menunjukkan gambaran tentang kondisi kesehatan suatu daerah. Sumber air bersih diantaranya adalah air dalam kemasan, air isi ulang, air ledeng, pompa, mata air terlindung dan sumur terlindung. Dengan melihat sumber air minum ini akan dapat menggambarkan tingkat kesehatan rumah tangga/ masyarakat suatu daerah.

Seiring meningkatnya jumlah penduduk, maka besarnya pemakaian listrik dan air bersih pun meningkat. Jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Karangasem meningkat sebesar 6,8 persen sedangkan banyak pemakaian air minum meningkat 11,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun pada tahun 2012 ini, jumlah desa yang sudah dilayani oleh jaringan PDAM masih sama seperti tahun sebelumnya, yakni sebanyak 61 desa. Sedangkan 17 desa lainnya belum dilayani oleh jaringan PDAM.

Data PT.PLN (Persero) Ranting Karangasem menunjukkan bahwa jumlah pelanggan tahun 2012 meningkat 9,49 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan besarnya pemakaian listrik mengalami peningkatan sebesar 10,25 persen.

2.1.4.3 Fokus I klim Berinvestasi

Peluang investasi di Kabupaten Karangasem masih sangat terbuka, khususnya potensi investasi pangan (pertanian dalam arti luas) , Pariwisata, dan industri kecil.

I klim investasi dalam suatu daerah perlu di jaga agar memberikan rasa aman dan nyaman dalam melakukan usaha. Kondisi yang kondusif (aman dan tertib) suatu wilayah merupakan salah satu syarat untuk menarik investasi disamping prosedur dan proses perijinan yang tepat waktu. Menurunnya angka kriminalitas dan jumlah demo serta lebih singkatnya waktu penyelesaian perijinan diharapkan dapat mendukung iklim investasi di Kabupaten Karangasem.


(37)

2.1.4.4 Fokus Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya saing daerah. I ndikator kualitas sumber daya manusia ditunjukan dengan Angkatan kerja, karena di dalam kelompok angkatan kerja terdapat kelompok penduduk yang bertindak sebagai pelaku ekonomi. Semakin besar jumlah tenaga kerja di dalam suatu daerah, semakin besar penawaran tenaga kerjanya. Apabila hal ini tidak diikuti dengan peningkatan permintaan tenaga kerja (kesempatan kerja) maka akan jadi pengangguran. Disamping itu, semakin besar jumlah tenaga kerja maka semakin besar kapasitas penduduk usia kerja untuk menopang penduduk usia tidak produktif, sehingga nilai rasio ketergantungan akan cenderung menurun, namun ini memerlukan jumlah kesempatan kerja yang mencukupi.

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2013 dan Realisasi RPJMD

Capaian kinerja setiap urusan dapat dilihat dari tingkat pencapaian indikator pada masing-masing urusan. Beberapa capaian indikator kinerja dapat diuraikan sebagai berikut :

1. URUSAN PENDI DI KAN

Capaian Kinerja pada bidang Pendidikan dapat dilihat dari tingkat pencapaian I ndikator angka partisipai sekolah, mutu pendidikan dan melek huruf.

Angka Partisipasi Kasar (APK) pada tingkatan PAUD, SD, SLTP dan SLTA bertutur turut

25,73% , 103,71% , 96,23% dan 70,58% . Angka Partisipasi Murni (APM) pada

tingkatan SD, SMP dan SMA masing-masing sebesar 90,85% , 74,41% dan 52,79% . Sementara untuk Angka Putus Sekolah (APS) pada tingkat SD sebesar 0,4% , SMP sebesar 0,1% dan SMA sebesar 0,3% . Disamping itu juga untuk Angka Kelulusan (AL) pada tingkat SD sebesar 94,60% , SMP sebesar 87,50% dan SMA sebesar 88,1% , serta SMK sebesar 95,45% .

Angka melek huruf di Kabupaten Karangasem dilihat dari pemberantasan buta aksara mencapai 78,98% .

2. URUSAN KESEHATAN;


(38)

2) Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani sebesar 47,08% dari data sasaran 1.746 ibu hamil dengan kasus komplikasi kebidanan.

3) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki

kompetensi kebidanan 95,61% turun dari tahun 2012 sebesar 97,13% namun sudah melewati target SPM yang ditetapkan sebesar 90% .

4) Cakupan desa/ kelurahan UCI yaitu tingkat pencapaian 94,87% atau 74

desa/ kelurahan yang telah mencapai UCI dibanding/ dari 78 desa/ kelurahan yang ada di Kab Karangasem. Capaian ini belum mencapai target 100% .

5) Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan sebesar 100 % atau 29 balita gizi buruk yang mendapat perawatan dan sudah mencapai target SPM 100% .

6) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA sebesar

56,70% menurun dibandingkan cakupan tahun 2012 yang besarnya 52,23% .

7) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD sebesar 100% dari

penderita DBD yang ditemukan.

8) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin sebesar 100% atau 12.427 Jiwa masyarakat miskin berkunjung ke sarana kesehatan.

9) Cakupan kunjungan bayi sebesar 101,06% melebihi target SPM sebesar 90% .

3. URUSAN PEKERJAAN UMUM

Alokasi anggaran pada urusan Pekerjaan Umum sebagian besar dilaksanakan untuk pelaksanaan program pembangunan dan peningkatan sarana prasarana. Hal ini dapat dilihat dari kondisi Jalan Kabupaten dalam keadaan baik yang sudah mencapai 379,513 km dari total panjang jalan kabupaten 771,147 km pada tahun 2012.

4. URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN;

Proses Perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Karangasem tahun 2013 sebagian besar dapat dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan siklus perencanaan. Proses perencanaan dilakukan melalui inventarisasi, klasifikasi, sinkronisasi dan seleksi usulan program/ kegiatan yang terpadu dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat desa,kecamatan, kabupaten, propinsi, dan tingkat nasional. Proses ini telah menghasilkan perencanaan yang komprehensif, mengakomodasi berbagai kepentingan dari para pihak, berbagai sektor dan sasaran yang bermuara pada satu tujuan yaitu kesejahteraan masyarakat.


(39)

5. URUSAN KETENAGAKERJAAN;

Dari seluruh penduduk usia 15 tahun ke atas, sebanyak 83,29 persen di antaranya termasuk dalam angkatan kerja dengan rincian 82,17 persen-nya sudah bekerja dan 1,12 persen sisanya masih mencari pekerjaan. Dari mereka yang sudah bekerja ini, sebagian besarnya (47,24 persen) bekerja di salah satu sekt or primer. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, maka tampak bahwa jumlah penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) mengalami peningkatan sebesar1 persen. Peningkatan yang lebih besar, yakni sebesar 10,48 persen terjadi pada kategori mereka yang bekerja. Sebaliknya kategori lainnya seperti mereka yang mencari pekerjaan, sekolah, mengurus rumah tangga, dan kegiatan lainnya mengalami penurunan. Dengan bertambahnya jumlah mereka yang bekerja, diharapkan kesejahteraan masyarakat secara umum juga ikut meningkat . Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karangasem, sejalan dengan menurunnya jumlah mereka yang mencari pekerjaan, jumlah pencari tenaga kerja terdaftar juga menunjukkan penurunan sebesar 25,7 persen, yakni dari 1.267 orang di tahun 2011 menjadi 942 orang di tahun 2012.

Berbeda dengan tahun sebelumnya dimana pencari tenaga kerja terdaftar ini didominasi oleh laki-laki, tahun 2012 ini jumlahnya relatif tidak jauh berbeda.

Adapun berdasarkan pendidikannya, sebagian besar dari pencari tenaga kerja terdaftar ini adalah mereka yang bergelar sarjana/ lebih tinggi. Hal ini sangat disayangkan karena dengan pendidikan yang cukup tinggi ini seharusnya mereka bisa lebih kreatif untuk membuka usaha yang baru bukan sekedar menggantungkan hidup pada lapangan kerja yang sudah ada.

6. URUSAN SOSI AL;

Jika dibandingkan kondisi 2 tahun yang lalu, banyaknya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) menunjukkan penurunan. Penurunan ini dipengaruhi oleh penurunan pada kategori anak terlantar, penyandang cacat, serta keluarga fakir miskin.

7. URUSAN PARI WI SATA;


(40)

8. URUSAN I NDUSTRI

Meskipun industri bukanlah sektor unggulan di Kabupaten Karangasem, namun peranannya terhadap perekonomian tidak bisa diabaikan. Terbukti, selama 2009-2011, sektor ini memberikan sumbangan sekitar 7 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Karangasem.

Perindustrian di Kabupaten Karangasem didominasi oleh industri kecil dan kerajinan

rumah tangga dengan karakteristik modal kecil, tenaga kerja sedikit,

manajemen/ pengelolaan yang sederhana, serta teknologi yang juga masih sederhana. Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karangasem menunjukkan bahwa besarnya tenaga kerja yang mampu terserap pada sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga mencapai 26.046orang. Adapun jenis industri kecil dan kerajinan rumah tangga yang paling banyak terdapat di Karangasem adalah industri anyaman sejumlah 5.928 unit dan menyerap 9.188 orang tenaga kerja serta industri agro (makanan dan minuman) sejumlah 3.627 unit dengan tenaga kerja sebanyak 6.493 orang.

.

2.3 Permasalahan Pembangunan

Permasalahan pembangunan di Kabupaten Karangasem masih diwarnai dengan :

1. masih tingginya jumlah rumah tangga miskin sebagai pengaruh faktor geografis, adat istiatdan dan budaya serta aturan dan kebijakan yang berlaku di masyarakat .

2. Pendidikan

Masih rendahnya tingkat pendidikan di kabupaten Karangasem dapat dilihat dari indikator sebagai berikut :

Rata-rata Lama Sekolah

Rata-rata lama Sekolah merupakan cerminan tingkat pencapaian pendidikan yang ditempuh secara formal. Semakin lama seseorang bersekolah diasumsikan semakin handal orang tersebut/ semakin tinggi kualitasnya.

Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,06 tahun dari tahun sebelumnya yaitu 5,82 tahun menjadi 5,88 tahun. Dengan kata lain rata-rata penduduk di Kabupaten Karangasem baru mengenyam pendidikan hingga kelas 5 SD atau belum bisa menikmati program w ajib belajar (WAJAR) 9 tahun.


(41)

Gambar 2. 6

Rata- rata Lama Sekolah Provinsi Bali Tahun 2011 -2012 Menurut Kabupaten/ Kota

Sumber : BPS Provinsi Bali Angka Meleks Huruf

Seseorang dikatakan melek huruf apabila ia memiliki kemampuan membaca dan menulis huruf latin atau lainnya. Kemampuan membaca saja atau menulis saja belum memenuhi syarat untuk dikatakan melek huruf. Angka melek huruf penduduk di Kabupaten Karangasem tahun 2012 yaitu 76,03 persen, berada di bawah rata-rata provinsi Bali yang besarnya 90,17 persen dan terendah diantara kabupaten/ kota di Bali.

Gambar 2. 7


(42)

3. Kesehatan

Masih rendahnya tingkat kesehatan di Kabupaten Karangasem dapat dilihat dari indikator Angka Kematian I bu (AKI ) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Semakin tinggi kedua angka tersebut, semakin rendah derajat kesehatan masyarakat di suatu daerah. Untuk Karangasem sendiri, dibandingkan kondisi 5 tahun yang lalu, AKB dan AKI di Karangasem menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2007, terjadi 6 kematian bayi untuk setiap 1000 Kelahiran Hidup (KH) dan 27 kematian ibu dari setiap 100.000 KH. Di tahun 2012, angka ini meningkat menjadi 11 kematian bayi untuk setiap 1000 KH dan 113 kematian ibu dari setiap 100.000 KH. Hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah bersama pihak terkait dalam hal peningkatan kesehatan masyarakat. I ndikator kesehatan lainnya dapat dilihat dari indeks harapan hidup. Peningkatan umur harapan hidup memberikan indikasi kompleks di berbagai bidang secara lintas sektor. Peningkatan itu bisa memberikan gambaran membaiknya kondisi sosial ekonomi penduduk, kesehatan, dan lingkungan. Demikian pula sebaliknya, bila terjadi penurunan kondisi sosial ekonomi penduduk dalam satu periode berakibat penurunan umur harapan hidup. I ndeks harapan hidup di Kabupaten Karangasem pada tahun 2012 mencapai 71,67 tahun mengalami peningkatan dari tahun 2011 yang besarnya 67,95% , namun demikian angka harapan hidup di Kabupaten Karangasem masih di bawah rata-rata provinsi yang besarnya 76,41 dan berada paling rendah diantara kabupaten/ kota di Bali.

Gambar 2. 8

I ndeks Harapan Hidup Provinsi Bali Tahun 2012 Menurut Kabupaten/ Kota


(43)

4. I ndeks Pembangunan Manusia (I PM) yang masih rendah

I ndeks Pembangunan Manusia (I PM) merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk melihat upaya dan kinerja pembangunan dengan dimensi yang lebih luas karena memperlihatkan kualitas penduduk dalam hal kelangsungan hidup, intelektualitas, dan standar hidup layak. I ndeks Pembangunan Manusia (I PM) disusun dari tiga komponen yaitu lamanya hidup, yang diukur dengan angka harapan hidup pada saat lahir; tingkat pendidikan, yang diukur dengan kombinasi antar a melek huruf pada penduduk dewasa dan rata-rata lama sekolah; tingkat kehidupan yang layak dengan ukuran pengeluaran perkapita (purchasing power parity).

I ndeks Pembangunan Manusia (I PM) Kabupaten Karangasem Tahun 2012 mencapai 67,83 mengalami kenaikan yang tidak signifikan dari tahun 2011 yang mencapai 67,07. Kendatipun mengalami peningkatan, I PM kabupaten Karangasem masih berada jauh di

bawah rata-rata I PM Provinsi yaitu 73,49 dan merupakan I PM terendah jika

dibandingkan dengan kabupaten/ kota di Bali. (Gambar 2.6).

Gambar 2. 9

I PM Provinsi Bali Tahun 2012 Menurut Kabupaten/ Kota


(44)

Gambar 2. 10

I ndeks 3 ( tiga) Komponen I PM Provinsi Bali Tahun 2012 Menurut Kabupaten/ Kota

Sumber : BPS Provinsi Bali

Rendahnya I PM di Kabupat en Karangasem dipengaruhi oleh komponen pengetahuan yang masih rendah yaitu angka meleks huruf dan rata-rata lama sekolah serta komponen kesehatan berupa angka usia harapan hidup. Sementara. (Gambar 2.7). Namun demikian, jika dilihat dari reduksi Shortfall, Kabupaten Karangasem berada sedikit di bawah rata-rata Provinsi Bali (Gambar 2.8).

Reduksi shortfall adalah suatu indikator yg menunjukkan besarnya ketertinggalan yang berhasil dicapai dalam rangka untuk mencapai angka ideal (100 % ).

Gambar 2. 11

Reduksi Shortfall I PM Provinsi Bali Tahun 2012 Menurut Kabupaten/ Kota


(45)

5. Pertanian

Sektor pertanian dapat memberikan kontribusi yang besar dalam pembengunan ekonomi, yaitu : (1) Sebagai Penghasil pangan, (2) sebagai penyedia bahan baku untuk sector industi dan jasa (3) menghasilkan devisa (4) merupakan Pasar yang Potensial bagi produk-produk sector industri, dan (5) Transfer surplus tenaga kerja dari sector Pertnain ke sector I ndustri Maka salah satu kebijakan yang di t empuh pemerintah menunjang pencapaian penngkatan sektor pertanian adalah misalnya peningkatan produktivitas di sektor Pertanian dengan melakukan peningkatan invenstasi untuk riset (penelitian), Perluasan pelayanan dan informasi pasar serta perbaikan infrastruktur. Selama ini pemerintah lebih menitik beratkan perhatiannya pada sektor industri, sehingga sektor Pertanian sulit berkembang. Permasalahan mendasar bidang pertaian adalah rendahnya daya saing hasil pertanian, karena keterbatasan petani dalam permodalan, penerapan teknologi dan akses pasar, serta konversi lahan yang semakin meningkat.


(46)

BAB I I I

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBI JAKAN KEUANGAN DAERAH

3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah

Kebijakan makro ekonomi daerah Kabupaten Karangasem masih tetap diarahkan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melalui perluasan kesempatan kerja, kesempatan berusaha, pengurangan ketimpangan pendapatan antar kelompok masyarakat serta peningkatan peranan dan kontribusi sektor-sektor perekonomian dalam upaya untuk menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran.

3.1.1. Kondisi Ekonomi Daerah

Perkembangan indikator makro ekonomi Kabupaten Karangasem berdasarkan data terakhir tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 adalah sebagai berikut :

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi, merupakan salah satu indikator penting yang dapat digunakan untuk menilai tingkat kemajuan pembangunan satu daerah. Selama 5 tahun terakhir, ekonomi Karangasem menunjukkan pertumbuhan yang stagnan di level 5 persen, yakni 5,07 persen di tahun 2008; 5,01 persen di tahun 2009; 5,09 persen di tahun 2010; 5,19 persen di tahun 2011; dan 5,73% di tahun 2012. Pertumbuhan ekonomi tidak hanya terjadi secara umum, tetapi juga pada sektor-sektor yang bersifat padat karya, sepert i pertanian; perdagangan, hotel, dan restoran (PHR); dan jasa-jasa. Ke depannya, untuk sektor pertanian sendiri perlu mendapatkan perhatian khusus. Di satu sisi, sektor ini merupakan basis ketahanan pangan dan mata pencaharian mayoritas penduduk Karangasem. Namun di sisi lain, peranannya semakin tergerus akibat alih fungsi lahan maupun alih fungsi tenaga kerja dari pertanian ke non pertanian sebagai dampak kurang menjanjikannya kehidupan petani.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Karangasem terus meningkat dari waktu ke waktu namun dibandingkan kabupaten/ kota lainnya, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karangasem merupakan yang terendah. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka pembangunan bisa lebih difokuskan pada sektor-sektor yang merupakan sumber utama (source of growth) pertumbuhan ekonomi Kabupaten Karangasem, yaitu perdagangan, hotal, dan restoran (PHR) serta jasa-jasa


(1)

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Terselenggaranya komunikasi, terpenuhinya kebutuhan air & listrik

1 tahun 39.000.000,00

Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Tersedianya barang untuk kebersihan kantor

1 paket 2.506.670,00

Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor 9 paket 25.000.000,00

Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

1 paket 15.000.000,00

Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

Tersedianya komponen instalasi listrik/penerangan

1 paket 6.766.650,00

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Tersedianya peralatan dan perlengkapan kantor

3 unit 10.829.550,00

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang - undangan

Tersedianya bahan bacaan dan peraturan perundang - undangan

1 tahun 3.840.000,00

Penyediaan makanan dan Tersedianya makanan dan 12 bulan 15.360.000,00 Penyediaan makanan dan

minuman

Tersedianya makanan dan minuman rapat

12 bulan 15.360.000,00

Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

1 paket 80.000.000,00

Penyediaan jasa tenaga pendukung administrasi/teknis/keamanan

Tersedianya jasa tenaga pendukung administrai/teknis/ keamanan (tenaga kontrak)

69 Orang 621.000.000,00

Penyediaan biaya canang, bebanten piodalan

Tersedianya canang harian serta banten purnama, tilem dan odalan

12 bulan 30.500.000,00

Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi kedalam daerah

Terlaksananya rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah

1 paket 15.000.000,00

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas / operasional

Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional

77 Unit 98.314.564,00

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Terpeliharanya komputer dan laptop 1 paket 20.000.000,00

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Tersusunnya laporan bulanan, triwulanan, semesteran dan LAKIP

1 paket 10.000.000,00

Pengembangan Hutan Tanaman (DAK)

Terlaksananya Pengembangan Hutan Tanaman (DAK)


(2)

Pengembangan industri dan pemasaran hasil hutan

Meningkatnya pemahaman petani lebah madu

8 klp 400.000.000,00

Peningkatan kemampuan lembaga petani

meningkatnya kemampuan lembaga petani

9 kelompok 450.000.000,00

Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan

Meningkatnya peran serta masyarakat dalam rehabilitasi hutan dan lahan

98.000 pohon 400.000.000,00

Penanaman Pohon di Luar Kawasan Hutan Bersama Masyarakat

Terlaksananya penanaman di luar kawasan hutan (tanah hak)

175Ha 600.000.000,00

Penyusunan data base potensi produksi pangan

Tersusunnya data base potensi produksi hutbun berupa buku statistik kehutanan dan perkebunan

40 Buku 200.000.000,00

Penanganan pasca panen dan

pengolahan hasil

pertanian/perkebunan

Meningkatnya ketahanan pangan pertanian/perkebunan

60 orang 250.000.000,00

Pengembangan Perbenihan/Pembibitan

Meningkatnya bibit/benih 20.000 Pohon 600.000.000,00

Pengendalian hama dan penyakit tanaman perkebunan

Terlaksananyahama dan penyakit tanaman perkebunan

75 Ha 425.000.000,00

Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan

Terlaksananya Pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan

1 tahun 100.000.000,00

Penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak kerusakan hutan

Meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai dampak kerusakan hutan

10 desa 120.000.000,00

Pengendalian hama dan penyakit tanaman kehutanan

Terkendalinya hama dan penyakit tanaman kehutanan

100 Ha 200.000.000,00

Perayaan Hari-hari Besar Nasional Terselenggaranya perayaan hari-hari nasional

1 Paket 20.000.000,00

Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah

Meningkatnya Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah

4 kali 276.000.000,00

Penyuluhan pemasaran produksi pertanian/perkebunan guna menghindari tengkulak dan sistem ijon

Terlaksananya pembinaan pemasaran produksi perkebunan

8 Kelompok (360 Orang)


(3)

Terlaksananya sertifikasi mete organik

6 Kelompok

Sosialisasi peraturan daerah mengenai pengelolaan industri hasil hutan

Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai pengelolaan industri hasil hutan

8 Kec. 100.000.000,00

Penyuluhan peningkatan produksi pertanian/perkebunan

Terlaksananya

penyuluhan/pembinaan dan pengawasan benih/bibit dan pupuk

1 Paket 150.000.000,00

Penyediaan prasarana pertanian/perkebunan

Tersedianya prasarana pertanian/perkebunan

2 paket 700.000.000,00

Peningkatan kualitas bahan baku tanaman tembakau

Meningkatnya kualitas bahan baku tanaman tembakau (DBH CHT)

20 ha 457.214.025,00

Intensifikasi tanaman perkebunan Terlaksananya Intensifikasi tanaman perkebunan melaui pengadaan pupuk organik

55 ha 939.000.000,00

Peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

Meningkatnya kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan

8 kali 300.000.000,00

Penyediaan sarana prasarana penyuluhan (DAK)

Tersedianya sarana prasarana penyuluhan (DAK)

8 unit 392.256.216,00

9.724.435.155,00

Penyediaan Jasa surat menyurat Terselenggaranya surat menyurat 12 bulan 3.000.000,00

Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Terselenggaranya komunikasi, terpenuhinya kebutuhan air & listrik

12 bulan 272.000.000,00

Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas

Tersedianya jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas

12 bulan 6.000.000,00

Penyediaan jasa kebersihan kantor Tersedianya jasa kebersihan kantor 12 bulan 16.431.722,00

Penyediaan Alat Tulis Kantor Tersedianya alat tulis kantor 12 bulan 20.000.000,00

Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

Tersedianya barang cetakan dan penggandaan

12 bulan 14.200.000,00

Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor/pasar

Tersedianya komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor/pasar


(4)

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

Tersedianya laptop dan gorden 12 bulan 34.089.600,00

Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang - undangan

Tersedianya bahan bacaan 12 bulan 15.000.000,00

Penyediaan makanan dan minuman

Tersedianya makanan dan minuman

12 bulan 24.948.000,00

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah

Tersedianya biaya perjalanan dinas untuk rapat-rapat koordinasi & konsultasi

12 bulan 70.000.000,00

Penyediaan Jasa Tenaga pendukung administrasi /teknis/keamanan

Tersedianya Jasa Tenaga pendukung administrasi /teknis/keamanan

28 orang 307.440.000,00

Penyediaan biaya canang, bebanten piodalan

Tersedianya banten piodalan dan canang harian

12 bulan 72.000.000,00

Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi dalam Daerah

Tersedianya biaya perjalanan dinas untuk rapat-rapat koordinasi & konsultasi dalam daerah

1 tahun 15.000.000,00

konsultasi dalam daerah

Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

Terpeliharanya gedung kantor 3 paket 30.000.000,00

Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas / operasional

Terpeliharanya Kendaraan Dinas/Operasional

1 tahun 108.685.310,00

Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

Terpeliharanya peralatan gedung kantor

10 unit 7.000.000,00

Rehabilitasi sedang/berat Tempat Ibadah

Terehabnya Tempat Ibadah 1 paket 64.045.000,00

Rehabilitasi sedang/berat tembok penyengker

Terehabnya tembok penyengker 1 paket 251.833.068,00

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Tersusunnya laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

1 Tahun 8.432.300,00

Perayaan Hari-hari Besar Nasional Terlaksananya perayaan hari-hari besar nasional

1 Paket 29.300.000,00

Penagihan retribusi dan lain-lain PAD

Terlaksananya Penagihan retribusi dan lain-lain PAD

1 Tahun 693.255.000,00

Peningkatan pengawasan peredaran barang dan jasa

Meningkatnya pengawasan peredaran barang dan jasa

1 Tahun 26.608.200,00

Tera Ulang Alat UTTP Terlaksananya Tera Ulang Alat UTTP


(5)

Pengawasan alat UTTP Terlaksananya pengawasan alat UTTP

300 buah 17.228.000,00

Pembinaan HAKI Terlaksananya pembinaan HAKI 1 Tahun 48.000.400,00

Monitoring sembako dan barang-barang strategis lainnya

Terlaksananya Monitoring sembako dan barang-barang strategis lainnya

1 Tahun 18.790.300,00

Pendaftaran HAKI Terlaksananya pendaftaran HAKI 10 perusahaan 42.574.000,00

Pembentukan, pemilihan, pelantikan anggota dan operasional Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)

Terlaksananya Pembentukan, pemilihan, pelantikan anggota dan operasional Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK)

1 Tahun 59.283.700,00

Sosialisasi penggunaan produk dalam negeri

Meningkatnya pengetahuan tentang penggunaan produk dalam negeri

1 Tahun 17.685.500,00

Pasar tertib ukur Terlaksananya pasar tertib ukur 1 Tahun 8.872.400,00

Pengawasan/monitoring perdagangan minuman beralkohol

Termonitornya perdagangan minuman beralkohol

1 Tahun 17.317.400,00

Pengawasan retribusi pasar Terawasinya retribusi pasar 1 Tahun 18.969.100,00

Monitoring penggunaan bahan bakar minyak untuk IKM

Termonitornya penggunaan bahan bakar minyak untuk IKM

1 Tahun 17.325.100,00

Monitoring peredaran gas LPG Termonitornya peredaran gas LPG 1 Tahun 16.705.500,00

Pembinaan Indikasi Geografis Terlaksananya Pembinaan Indikasi Geografis

1 Tahun 100.000.000,00

Pameran hasil dan potensi pembangunan

Terlaksananya Pameran hasil dan potensi pembangunan dalam rangka HUT RI dan HUT Provinsi Bali

474.330.000,00

Pameran prduk eksport luar daerah Terselenggaranya pemeran produk eksport di luar daerah

1 Kali 163.000.000,00

Peningkatan sistem dan jaringan informasi perdagangan

Meningkatnya sistem dan jaringan informasi perdagangan

1 Tahun 30.250.020,00

Pameran Pesta Kesenian Bali (PKB)


(6)

Pembangunan Pasar di Kabupaten Karangasem

Terbangunnya Pasar dari dana DAK 1.863.404.680,00

Belanja Perencanaan Pembangunan Pasar

Tersedianya perencanaan pemangunan pasar

50.000.000,00

Fasilitasi modal usaha bagi pedagang kaki lima dan asongan

meningkatnya penghasilan pedagang kaki lima dan asongan

100 orang 43.520.700,00

Pembinaan industri kecil dan menengah dalam memperkuat jaringan kluster industri

Meningkatnya keterampilan dan produktifitas perajin industri kecil dan menengah

Klp IKM 244.296.380,00

Penerapan jaringan mutu melalui GKM

Terlaksananya Penerapan jaringan mutu melalui GKM

1 tahun 26.367.900,00

Pembinaan pengrajin oleh Dekranasda Kabupaten Karangasem

Terlaksananya Pembinaan pengrajin oleh Dekranasda Kabupaten Karangasem

Klp IKM 491.810.700,00

monitoring/pengawasan

pencegahan pencemaran limbah IKM

Meningkatnyapengawasan pencegahan pencemaran limbah IKM

100 orang 24.605.900,00

Pembinaan pencegahan pencemaran limbah IKM

Terpeliharanya kelestarian lingkungan melalui Pembinaan pencegahan pencemaran limbah IKM

100 orang 37.605.900,00

Monev Kegiatan Dana Bergulir Terlaksananya Monev Kegiatan Dana Bergulir

1 tahun 38.428.300,00

Pendataan Potensi Indag Terdatanya potensi indag 75 Buku 60.000.000,00

Penyediaan sarana maupun prasarana bagi IKM

Tersedianya sarana maupun prasarana bagi IKM

Klp IKM 212.599.860,00

Pameran idustri kecil/kerajinan dalam daerah

Terlaksananya Pameran idustri kecil/kerajinan dalam daerah

1 tahun 16.695.200,00

Pameran produk industri dan kerajianan luar daerah

Terlaksananya pameran DEKRANAS ke luar daerah

1 tahun 183.137.300,00

6.569.206.040,00