Tinjauan Kepustakaan Perlindungan Hak Asasi Manusia sebagai Tujuan PBB

Utara Medan, keaslian penulisan ini ditunjukkan dengan adanya penegasan dari pihak administrator bagianjurusan hukum internasional.

E. Tinjauan Kepustakaan

Hukum internasional dalam artinya yang sebenarnya adalah hukum internasional publik. Menurut Mochtar Kusumaatmadja, hukum internasional publik ialah keseluruhan kaidah dan asas hukum yang mengatur hubungan atau persoalan yang melintasi batas negara hubungan internasional yang bukan bersifat perdata. 18 Dalam pembahasan topik hukum internasional, aspek yang terpenting adalah sumber hukum internasional yang menjadi bahan dasar hukum legal basis. Menurut Pasal 38 Ayat 1 Statuta Mahkamah Internasional International Court of Justice, ada lima sumber hukum internasional, antara lain: 19 a. international conventions, whether general or particular, establishing rules expressly recognized by the contesting states Perjanjian-Perjanjian Internasional; b. international custom, as evidence of a general practice accepted as law Hukum kebiasaan internasional; c. the general principles of law recognized by civilized nations Prinsip- prinsip umum hukum internasional; 18 Mochtar Kusumaatmaja Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional, Bandung: Penerbit P.T. Alumni, 2003, hal. 1-2. 19 Pasal 38 Ayat 1 Statute of the International Court of Justice. Universitas Sumatera Utara d. subject to the provisions of Article 59, judicial decisions and the teachings of the most highly qualified publicists of the various nations, as subsidiary means for the determination of rules of law. Putusan-putusan pengadilan internasional dan ajaran-ajaran para sarjana terkemuka. Menurut J. G. Starke, dalam hal ruang lingkup, hukum internasional juga mencakup: 20 a. Kaidah-kaidah hukum yang berkaitan dengan berfungsinya lembaga- lembaga atau organisasi-organisasi internasional, hubungan-hubungan mereka satu sama lain, dan hubungan mereka dengan negara-negara dan individu-individu. b. Kaidah-kaidah hukum tertentu yang berkaitan dengan individu-individu dan badan-badan non-negara sejauh hak-hak dan kewajiban individu dan badan non-negara tersebut penting bagi masyarakat internasional. Dari definisi J.G. Starke di atas, terutama pada huruf b, jelas bahwa hukum internasional mencakup hak-hak dan kewajiban individu sepanjang hal tersebut penting bagi masyarakat internasional. Dalam hal ini, mengenai hukuman mati, sepanjang penerapan hukuman mati telah menyentuh isu hak asasi manusia yang menjadi pusat perhatian masyarakat internasional, maka tidak akan lepas dari pengaruh hukum internasional. Istilah hukuman mati dalam bahasa asing sering juga disebut sebagai death penalty, capital punishment, death sentence, dan lain sebagainya. Menurut Barron’s Law Dictionary, dengan menggunakan definisi death 20 J. G. Starke, 1, op. cit, hal. 3. Universitas Sumatera Utara penalty, hukuman mati diartikan sebagai berikut: “Death Penalty - the ultimate punishment imposed for murder or other capital offenses.” Hukuman tertinggi yang dijatuhkan untuk pembunuhan dan kejahatan-kejahatan berat lainnya. 21 “Capital Punishment - Death usually by hanging imposed as a punishment for crime. Capital punishment for murder was abolished in the UK under the Murder Abolition of Death Penalty Act 1965. The death penalty continued to exist for a small number of offences, such as piracy and treason. The ratification by the UK of the Sixth Protocol of the European Convention on Human Rights and the introduction of the Human Rights Act 1998 has meant that the death penalty is now completely abolished, apart from special provisions in respect of acts in times of war. Its reintroduction would be a violation of the Human Rights Act and, at an international level, a breach of a treaty obligation.” Sementara menurut Oxford Dictionary of Law, dengan istilah capital punishment, huku man mati diartikan sebagai berikut: 22 Di sini hukuman mati diartikan dengan kematian yang dijatuhkan sebagai hukuman untuk kejahatan. Definisi dari Oxford Dictionary of law ini menjelaskan hukuman mati dari perspektif hukum Inggris sebagai salah satu contoh negara yang telah menghapus hukuman mati. Inggris telah menghapus hukuman mati setelah meratifikasi Sixth Protocal of the European Convention on Human Rights yang merupakan instrumen hukum internasional, dan menegaskan bahwa pemberlakuan kembali hukuman mati dalam sistem hukum nasionalnya akan menjadi pelanggaran kewajiban hukum pada level internasional. 21 Steven H. Gifis, Law Dictionary, 5 th ed., United States of America: Barron’s Educational Series, Inc., 2003, hal. 129. 22 Elizabeth A. Martin, Oxford Dictionary of Law, 5 th ed., United Kingdom: Oxford University Press, 2003, hal. 65. Universitas Sumatera Utara

F. Metode Penelitian