Tahapan Budidaya Prof. Dr. Ir. Asmarlaili , MS. DAA 4. Dr. Deni Elfiati, SP. MP

dan memasukkan bahan organik yang ada di permukaan sawah. pembajakan kedua dilakukan 3-5 hari menjelang tanam. Permukaan tanah sawah diratakan, dan gumpalan tanah dihancurkan dengan cara menggaru. Permukaan tanah yang rata dapat dibuktikan dengan melihat permukaan air di dalam petak sawah yang merata.

B. Tahapan Budidaya

1. Persiapan lahan persemaian Lahan persemaian dipersiapkan dengan luas 20 m 2 4 m x 5 m. Untuk setiap m 2 sehingga kerusakan akar bisa dikurangi. bedengan dicampur dengan 2 kg bahan organik kompos, pupuk kandang, serbuk gergaji, abu sekam padi atau campuran berbagai bahan organik tersebut. Penambahan bahan organik memudahkan pencabutan bibit padi 2. Persemaian Benih direndam di dalam air yang berjalan selama 24 jam diikuti dengan inkubasi selama 48 jam sebelum ditabur dipersemaian. Benih yang mulai berkecambah ditabur secara merata diatas permukaan tanah dan disiram setiap hari hingga bibit dapat dipindahkan. 3. Penanaman Setelah bibit berumur 21 hari dilakukan transplanting bibit tanaman ke lahan sawah sebanyak 3 tanaman per lobang. Sistem tanam yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem tanam jajar legowo bershap 2 dengan jarak tanam 25 cm x 12,5 cm x 50 cm. 18 Universitas Sumatera Utara 4. Pengelolaan air Pengelolaan air dilakukan dengan sistem irigasi terputus intermitten irrigation. Setelah bibit ditanam kondisi jenuh air, sawah baru digenangi kembali setelah 3 hari. Selanjutnya dilakukan pergiliran air dengan selang waktu 3 hari dengan tinggi genangan sekitar 3 cm. Cara ini dipertahankan terus sampai tanaman padi mencapai fase anakan maksimal. Sawah selanjutnya digenangi terus mulai dari fase pembentukan malai hingga pengisian biji. Sawah baru dikeringkan kembali sekitar 10-15 sebelum panen. 5. Penyiangan dan penyulaman Penyiangan dilakukan dua kali yaitu: 1 penyiangan pertama umur 3 minggu setelah tanam, dan 2 penyiangan kedua umur 6 minggu setelah tanam. Penyiangan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1 dicabut dengan tangan, kemudian dipendan dalam tanah, 2 menggunakan alat siang gasrok, dan 3 menggunakan herbisida. Apabila ada tanaman yang mati, diadakan penyulaman umur 1-2 minggu dengan cara: 1 menggunakan bibit dari persemaian dengan umur bibit yang sama, dan 2 dengan menyapih tanaman yang sudah tumbuh. 6. Pengelolaan hara Penggunaan pupuk anorganik digunakan secara merata pada semua plot percobaan. Pupuk anorganik yang digunakan adalah Urea 300 kgha, SP-36 100 kgha dan KCl 100 kgha. Pupuk diberikan pada umur 7-10 HST, 21 HST dan 42 HST. Pada 7-10 HST diberikan sebanyak 150 kg Urea, 100 kg SP-36 dan 50kg KCL per ha; Pada 21 HST diberikan sebanyak 75 kg Urea per 19 Universitas Sumatera Utara hektar dan pada 42 HST diberikan 75 kg Urea dan 50 kg KCl per ha. Pupuk cair Golden Plant diaplikasi sebanyak dua kali bersamaan dengan penggunaan pestisida, yaitu pada saat 21 dan 42 HST. Parameter Pengamatan A. Parameter Tanah 1. Analisa awal • Pengukuran pH, C-organik, KB dan KTK tanah asal bekas tambang • Pengukuran pH, C-organik, KB dan KTK bahan tanah subsoil • Pengukuran C-organik, N, P, dan K jerami padi dan pupuk kandang kambing 2. Setelah Panen, yaitu pengukuran C-organik

B. Parameter Tanaman