yaitu 203,45 cm
2
sedangkan yang terendah dijumpai pada kombinasi penimbunan bahan tanah mineral subsoil dan dosis D
0 t.ha
-1
yaitu 138,38 cm
2
.
4. Berat Kering Tanaman g
Data pengamatan berat kering tanaman pada pengamatan 2, 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam MST dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat
pada Lampiran 11 sampai 12. Dari hasil sidik ragam tersebut dapat dilihat bahwa perlakuan penimbunan bahan tanah mineral T dan pupuk organik O
berpengaruh tidak nyata terhadap berat kering tanaman umur 2, 4, 6 dam 8 MST. Perlakuan dosis pupuk organik D berpengaruh nyata terhadap berat kering
tanaman pada umur2, 4, 6 dan 8 MST. Semua kombinasi tidak berpengaruh nyata pada umur 2, 4, 6 dam 8 MST.
Dari Tabel 10 dibawah dapat dilihat bahwa pada pengamatan 2, 6, dan 8 MST perlakuan penimbunan bahan tanah mineral dengan rataan tertinggi untuk
parameter berat kering tanaman adalah perlakuan penimbunan bahan tanah mineral insitu T
. Rataan tertinggi perlakuan pupuk organik untuk parameter
berat kering tanaman pada pengamatan 2, 4, 6 dan 8 MST adalah pupuk kandang kambing O
2
. Demikian juga dengan perlakuan dosis pupuk organik rataan tertinggi berat kering tanaman terdapat pada D
3
dosis 30 t.ha
-1
Rata-rata berat kering tanaman g pada perlakuan penimbunan bahan pada
pengamatan 2, 4, 6 dan 8 MST .
32
Universitas Sumatera Utara
tanah mineral, pupuk organik dan dosis pupuk organik pada pengamatan 2, 4, 6 dan 8 MST terdapat pada Tabel 10.
Tabel 10. Rata-rata Berat Kering Tanaman pada Perlakuan Penimbunan Bahan Tanah Mineral, Pupuk Organik dan Dosis Pupuk Organik pada Umur
2,4,6 dan 8 MST. Perlakuan
Berat kering tanaman g 2 MST
4 MST 6 MST
8 MST …………….……… g …………………….
bahan tanah mineral insitu Penimbunan Bahan Tanah Mineral
bahan tanah mineral subsoil 3,82
3,80 14,05
14,53 29,21
28,35 66,95
63,34
pupuk kandang kambing Pupuk Organik
jerami padi 3,89
3,74 14,80
13,79 29,37
28,18 66,21
64,08
0 t.ha Dosis Pupuk Organik
10 t.ha
-1
20 t.ha
-1
30 t.ha
-1 -1
2,62 d 3,48 c
4,31 b 4,84 a
10,27 c 12,95 b
16,23 a 17,73 a
22,44 c 27,64 b
31,15 a 33,87 a
50,94 c 64,22 b
69,96 a 75,46 a
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kelompok perlakuan yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji Duncan 5.
Rata-rata hasil uji jarak Duncan untuk berat kering tanaman akibat kombinasi perlakuan penimbunan bahan tanah mineral, pupuk organik dan dosis
pupuk organik pada umur 8 MST dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11.
Pengaruh Interaksi Penimbunan Bahan Tanah Mineral, Pupuk Organik dan Dosis Pupuk Organik terhadap Berat Kering Tanaman 8 MST.
Perlakuan Dosis Pupuk Organik
0 t.ha 10 t.ha
-1
20 t.ha
-1
30 t.ha
-1 -1
…………….……….… g ………………..………. T x O x D
T O
53,30
1
67,55 70,21
81,35 T
O 47,11
2
65,23 69,63
81,22 T
1
O 48,38
1
60,98 72,31
75,61 T
1
O 54,97
2
63,11 67,67
63,67
33
Universitas Sumatera Utara
Pada pengamatan kombinasi penimbunan bahan tanah mineral, pupuk organik dan dosis pupuk organik umur 8 MST , berat kering tanaman tertinggi
dijumpai pada kombinasi T O
1
D
3
penimbunan bahan tanah mineral insitu + pupuk kandang kambing + dosis pupuk organik 30 t.ha
-1
yaitu 81,35 g
sedangkan yang terendah dijumpai pada kombinasi T O
2
D penimbunan bahan
tanah mineral insitu + jerami padi + dosis pupuk organik 0 t.ha
-1
yaitu 47,11 g.
5. Laju Tumbuh Relatif LTR