Putusan Hakim Kronologis Kasus

lama kemudian Akong datang dengan mengendarai mobil Phanter warna biru tua selanjutnya terdakwa dan Diana Mustika di bawa menuju arah Padang Bulan lalu di dalam mobil, Akong memberi Rp 50.000,- lima puluh ribu rupiah sebagai imbalannya, lalu Diana dan Akong pergi menuju hotel di Padang Bulan Medan dan sekembalinya Diana Mustika memberikan uang kepada terdakwa sebesar Rp 50.000,- lima puluh ribu rupiah.

b. Putusan Hakim

Pertimbangan hakim bahwa dengan adanya dakwaan pertama jaksa penuntut umum yaitu pasal 297 KUHP dan dengan adanya keterangan saksi-saksi dan barang bukti sebuah Visum et Repertum atas nama korban Diana Mustika, dan berdasarkan fakta-fakta yang ada, serta pertimbangan hakim dalam hal yang memberatkan danatau meringankan terdakwa yaitu hal-hal yang meringankan bahwa terdakwa belum pernah dihukum dan terdakwa mengakui perbuatannya dan sopan selama persidangan dan berjanji tidak mengulanginya lagi, hal-hal yang memberatkan yaitu akibat yang ditimbulkan terhadap saksi korban dan perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat. Hakim memutuskan yaitu menghukum terdakwa dengan pidana penjara selama 2 dua tahun bahwa terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana. Terbukti bahwa terdakwa tersebut telah memperniagakan perempuan yang belum dewasa atau mucikari sebagaimana dimaksud dalam pasal 297 Jo 506 KUHPidana Jo. Pasal 83 UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak maka terdakwa dijatuhi hukuman pidana penjara selama 2 dua tahun

c. Analisis Putusan

Menurut adanya putusan tersebut di atas, penulis menilai putusan yang dijatuhkan hakim kurang tepat karena hukuman yang dijatuhkan terlalu ringan padahal masih dapat Universitas Sumatera Utara diberi hukuman yang lebih berat atau setidaknya hukuman yang minimal sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak tepatnya pada pasal 83 dengan ancaman hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun dan paling singkat 3 tahun dan denda paling banyak Rp 300.000.000,- dan paling sedikit Rp 60.000.000,-.

2. Analisis Putusan Nomor: 2960 Pid. B 2008 PN.Mdn

a. Kronologis Kasus

Pengadilan Negeri Medan yang memeriksa dan mengadili perkara Pidana pada tingkat pertama dengan acara pemeriksaan secara biasa singkat menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa yang bernama Nurhayati Nasution Als Nur, bertempat di Binjai, usia 36 tahun, berjenis kelamin perempuan, berkebangsaan Indonesiam beragama Islam, bertempat tinggal di Bumi Serdang Damai Jl. Berlian I No. 10 Patumbak Kab. Deli Serdang, pendidikan Tamat SD dan pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga. Sebelum hakim menjatuhkan putusan diketahui bahwa kronologis kejadiannya yaitu semula sekitar tanggal 5-4-2008, saksi Ati dating ke rumah orangtua saksi korban Lona Okatfiani di Jl. Amaliun gg. Abadi no. 10 Kel. Kota Matsum IV, Kec. Medan Area, dan menanyakan apakah Lona mau dinikahkan dengan pria kewarganegaraan Malaysia untuk dijadikan istri kedua dan segala keperluannya akan dipenuhi, dan korbanpun menjawab “mau”. Atas jawaban saksi korban tersebut, lalu saksi Ati menghubungi saksi Nawati Als Wati untuk mencarikan pria warga negara Malaysia, lalu korban Lona dibawa ke rumah saksi Wati dan tanggal 8-4 2008 akan diberangkatkan ke Malaysia. Atas kesepakatan Wati dan Lona, maka Wati pun memberinya Rp 500.000 lima ratus ribu rupiah kepada saksi Ati. Tanggal 10-4-2008 Ati menjemput Lona untuk bertemu dengan Wati dan Wati membawa Lona ke Simpang Mariendal Toko Maju Bersama untuk menjumpai terdakwa Fauziah yang juga mengurusi Pasport saksi korban Lona. Paspor dengan No. R 698971 An. Vivi Arianti, Medan 31-12 -1985 yang Universitas Sumatera Utara seharusnya identitasnya adalah An Lona Oktafiani, Medan 1610-1992. Paspor selesai dan dipegang oleh Wati dan membawa Lona menuju Malaysia, sesampainya Lona di Malaysia, Wati mempertemukan Lona dengan 2 orang lelaki dan Lona dibawa ke sebuah vila dan disana mereka melakukan hubungan seksual. Selesainya, korban diantar ke rumah Wati dan sebagai imbalan Wati memberikan kepada Lona uang sejumlah 20 Ringgit Malaysia dan selama di Malaysia, saksi korban Lona telah melakukan hubungan seksual dengan 20 orang pria dan setiap kali selesai melakukan hubungan seksual dengan pria di hotel, villa dan lain-lain, saksi korban langsung diantar ke rumah Wati dan mengatakan uang tipsnya sudah diberikan kepada “Mami” alias Wati

b. Putusan Hakim