BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Faktor penyebab eksploitasi seks komersial anak adalah karena adanya faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal pelaku yang meliputi perasaan ingin bebas yaitu sikap yang timbul pada saat dihimpit oleh beban pemikiran maupun
perasaan sehingga menyalurkannya ke arah yang negatif, perasaan egois yaitu sikap yang melakukan apapun yang menjadi kehendaknya, dan keingintahuan terhadap
sesuatu yang positf maupun negative bahkan terhadap hal yang dianggap tabu untuk diketahui secara mendalam yaitu mengenai seks, selain faktor internal juga
karena faktor eksternal yang meliputi keadaan ekonomi, paksaan, dan adanya penurunan standar moral yang berlaku dalam masyarakat, pengaruh lingkungan,
pendidikan, dan faktor moral dan keluarga, dan penegakan hukum yang masih belum tegas, dan faktor tekhnologi.
2. Perlindungan hukum terhadap anak sebagai korban eksploitasi seks komersial anak
dapat dilakukan berdasarkan hukum nasional dan hukum internasional. Perlindungan hukum berdasarkan hukum nasional dengan berdasarkan aturan
hukum yang sudah ditetapkan meliputi UU RI No. 21 Tahun 2007, UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dan UU RI No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, sedangkan perlindungan hukum berdasarkan hukum internasional meliputi dengan adanya Protocol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak tentang
Penjualan Anak, Pelacuran Anak dan Pornografi Anak tahun 2000, Protocol Palermo, dan Konvensi ILO pada tahun 1999 tentang Larangan dan Tindakan
Segera untuk Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak. 3.
Upaya penanggulangan terhadap tindak pidana eksploitasi seks komersial anak dilakukan dengan 2 pendekatan yaitu: pendekatan melalui hukum pidana yaitu
Universitas Sumatera Utara
melalui upaya pemberian hukum pidana yang sesuai dengan aturan yang ada mengacu pada Undang-Undang RI No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
pada Pasal 59, Pasal 66, Undang-Undang No. 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Perdagangan Orang pada Pasal 45, Pasal 46, Pasal 51, Pasal
52, dan Pasal 54, serta Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjan pada Pasal 74. Pemberian hukuman juga diperberat karena
menyangkut hak-hak anak seperti yang terdapat pada Putusan Nomor: 1944Pid.B2006PN.Mdn yaitu terbukti bahwa terdakwa tersebut telah
memperniagakan perempuan yang belum dewasa atau Mucikari sebagaimana dimaksud dalam pasal 297 Jo 506 KUHPidana Jo. Pasal 83 UU RI No. 23 tahun
2002 tentang Perlindungan Anak maka terdakwa dijatuhi hukuman pidana penjara selama 2 dua tahun. dan Putusan Nomor 2960Pid.B2008PN.Mdn yaitu
Menyatakan terdakwa Nurhayati Nasution Als Nur tersebut telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana: Turut melakukan
memberikan atau memasukkan keterangan palsu pada dokumen Negara atau dokumen lain atau memalsukan dokumen Negara atau dokumen lain, untuk
mempermudah terjadinya tindak pidana perdagangan orang. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 4 empat tahun
dan denda sebesar Rp 120.000.000,- seratus dua puluh juta rupiah.
B. Saran