menurut suara hati berserikat beribadah dan lain sebagainya. Posmodern libertian menolak konsep HAM yang menekan konsep universalisme dalam paham liberalisme
klasik karena mengingkari perbedaan. Individu harus dianggap sejauh memiliki kesempata yang sama dalam mengekspresikan perbedaannya. Ini diperkuat lagi oleh
tesis Terry Eagleton tentag Universalisme sarup 1996: 63. Universalisme menurut Terry, bukan hak dan kewajiban abstrak sbagai lawan dari partikularitas ras, etnis,
agama dan gender melainkan pengakuan bahwa setiap perbedaan individu dapat teraksenturasi secara sempurna.
Negara dalam konteks multikulturalisme sendiri harus sejalan dengan prinsip plurailsme. negara yang menghargai kemajemukan budaya menurut postmodern
libertian adalah negara ynag tidak lagi merumuskan kerangka ideal idiologi maupun kultural bagi komunitas-komunitas budaya untuk menyesuakan diri. Proyek negara
bangsa dianggap sebagai represi terhadap potensi berbagai komunitas budaya untuk merealisasikan dirinya secara unik. Konsep negara multicultural adalah negara
menjaga jarak terhadap persoalan kultur dan menjamin tiap komunitas budaya untuk mengurus urusan kulturnya sendiri
4
1.2. Rumusan Masalah
.
Berangkat dari latar belakang yang sudah dipaparkan sebelumnya, permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
- Bagaimana memanfaatkan isu multikulturalisme dalam kampanyenya terkait
proses kemenangan Barac Obama dalam Democratic Primary Election 2008?
4
Aryo Danusiri dan Wasmi Alhasiri, Pendidikan Memang Multikultural, Beberapa Gagasan, SET, Jakarta 2002, Cet 1, Hal. 3-5
Universitas Sumatera Utara
1.3. Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada permasalahan tentang bagaimana isu multikulturalisme di Amerika Serikat terhadap Barac Obama dalam kampanyenya
terkait dengan proses kemenangan Barac Obama dalam Democratic Primary Election 2008.
1.4. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk: 1.
Memahami dan mendeskripsikan multikulturalisme di Amerika Serikat terkait dengan politik masyarakat Amerika Serikat.
2. Memahami dan menjelaskan Bagaimana Barac Obama memanfaatkan isu
multikulturalisme dan proses kemenangan Barac Obama dalam Democratic Primary Election 2008 tersebut.
1.5. Manfaat Penelitian
Ada 2 dua manfaat yang bisa diambil dari hasil penelitian ini, yaitu: 1
Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dan data studi mengenai partai politik dan sistem pemilihan umum, serta berguna
bagi perkembangan kajian ilmu sosial dan ilmu politik. Selain itu juga sebagai masukan bagi perkembangan terhadap kajian politik negara selain Indonesia.
2 Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi
dalam hal kepartaian dan sistem pemilihan umum, sehingga pemimpin yang dihasilkan dari proses pemilihan umum benar-benar bisa membawa suara rakyat
dan mempertanggungjawabkannya kembali pada rakyat karena sekali lagi suara rakyat merupakan sebuah amanat. Bagi peneliti, penelitian ini dapat
Universitas Sumatera Utara
memperoleh wawasan mengenai kajian politik Amerika Serikat yang memang menarik bagi peneliti secara pribadi.
1.6. Kerangka Teori