Pemilihan Umum di Amerika

Primary Election pertama kali diadakan di negara bagian Iowa dengan sebutan Iowa Caucus, dan selanjutnya disusul dengan Early Primary Election di negara bagian New Hampshire New Hampshire Primary Election. Hasil yang dicapai pada Early Primary Election sangat berpengaruh sekali padapr im ary selanjutnya karena diliput oleh pers dari media cetak dan elektronik yang sangat luas dan intensif sekali. Kedua, Major Primary Election yang berlangsung di negara- negara bagian yang besar dengan jumlah penduduk yang banyak pula seperti negara bagian California, Texas, New York, Pennsylvania, dan sebagainya. Primary Election di Amerika adalah Primary Election yang diadakan oleh partai Republik dan Partai Demokrat. Partai Demokrat dan Partai Republik merupakan dua partai terbesar yang saling bertentangan dalam hal ideologi serta orientasi kebijakan, meskipun di Amerika ada partai politik lain seperti Green Party dan Independence Party. Meski bertentangan, dua partai inilah yang menjadi penyeimbang sistem politik di Amerika karena sistem politik Amerika menganut sistem dwi-partai.

2.5. Pemilihan Umum di Amerika

Sejarah pemilihan Presiden Amerika dimulai ketika pada tahun 1789 George Washington terpilih menjadi presiden pertama Amerika Serikat tanpa melalui mekanisme demokrasi yang menjadi standar demokrasi modern. Terpilihnya Washington karena jasa-jasanya dalam perang kemerdekaan dalam membebaskan koloni-koloni dari jajahan Inggris. Legitimasi yang diperoleh Washington tidak langsung berasal dari rakyat Amerika akan tetapi berasal dari elite politik yang belum tentu merupakan representasi dari rakyat. Namun seiring dengan perjalanan waktu, Universitas Sumatera Utara akhirnya sistem pemilihan umum untuk pemilihan presiden Amerika Serikat diterapkan. Al Arief, 2001:38 Sistem pemilihan umum yang diterapkan di Amerika Serikat disebut dengan sistem electoral college 27 Dalam electoral college, seorang pemilih akan memilih calon presiden beserta wakilnya dari partai yang dinginkan. Dahulu ada dua partai yang berkuasa, yaitu Partai Federalist dan Partai Democratic-Republican. Partai Federalist, pada saat itu, dipelopori oleh Alexander Hamilton; sedangkan Democratic-Republican dipelopori oleh Thomas Jefferson dan Andrew Jackson. Dalam sejarah Amerika, Federalist merupakan partai bagi kelompok minoritas yang anggotanya terdiri dari kelompok industrialis dan kelompok intelektual minoritas, sedangkan anggota Partai Democratic-Republican terdiri dari masyarakat umum mayoritas yang tidak termasuk dalam kelompok industrialis dan kelompok intelektual. Seiring dengan perkembangan industri serta semakin banyaknya kaum intelektual di Amerika, Partai Federalist kemudian bertransformasi menjadi partai bagi masyarakat mayoritas dan yang merupakan sistem pemilihan dua tahap two-step election. Digunakannya sistem ini adalah untuk menghindari ketimpangan proporsi antara negara bagian yang padat penduduk dengan yang kurang penduduknya. Hal ini untuk menghindari seorang calon presiden dari tindakan yang hanya mementingkan yang terkonsentrasi pada negara bagian yang padat penduduknya. Namun demikian, sistem electoral college juga berusaha mengurangi insignifikansi dari negara bagian yang kurang penduduknya. Al Arief, 2001:39 27 Electoral College merupkan sistem pemilihan dua tahap yang tertdiri dari popular vote dan electoral vote.Dalam popular vote, tiap calon presiden akan berusaha mngumpulkan dukungan suara dari masyarakat untuk memenangkan jumlah electoral college dari tiap negara bagian. Orang-orang yang duduk dalam electoral college di tiap negara bagian, merepresentasikan suara dari seluruh penduduk negara bagian tersebut, ini disebut sistem winner takes it all pemenang mendapatkan semuanya. Jumlah electoral college sebanding dengan jumlah anggota senat dan kongres ditiap negara bagian. Dikutip dari www.wikipedia.com Universitas Sumatera Utara berganti nama menjadi Partai Republik. Sedangkan Partai Democratic-Republican berganti nama menjadi Partai Demokrat yang lebih berorientasi pada kelompok- kelompok minoritas. Seperti halnya proses menuju pemilihan presiden di negara manapun, seorang kandidat calon presiden harus melalui proses pemilihan di dalam internal partainya. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Steffen 1999:323 bahwa“Some state parties use the Primary Election, some caucus, and some state-level convention to nominate candidates for the ticket.” Beberapa partai menggunakan pemilihan pendahuluan, beberapa menggunakan kaukus, dan beberapa menggunakan konvensi tingkat- nasional untuk menominasikan para kandidatnya guna mendapatkan tiket pencalonannya. Di Amerika Serikat, seorang bakal calon Presiden Amerika yang ingin menjadi calon presiden harus melewati seleksi partai. Seleksi tersebut di Amerika disebut dengan Primary Election. Primary Election ini dilaksanakan di seluruh negara bagian di Amerika Serikat.

2.6. Profil Barac Obama