Uji Hipotesis Hubungan HASIL PENELITIAN 1.

permasalahannya dengan penuh pengertian. Oleh sebab itu, lingkungan akan memberikan kontribusi dalam membentuk individu sehingga memiliki emosi yang semakin matang. Dalam konteks perkawinan, pasangan suami isteri yang tinggal dalam keluarga dengan kondisi yang selalu menghargai pasangan, mampu menerima setiap perbedaan dan mampu menyesuaikan diri dengan pasangannya akan membantu suami dan isteri dalam menghadapi permasalahan rumah tangganya dengan penuh pengertian. Dengan demikian keadaan relasi dalam rumah tangga khususnya hubungan suami isteri akan memberikan kontribusi dalam membentuk diri dan pasangan. Faktor lainnya yang dapat dimungkinkan dapat mempengaruhi kesetiaan perkawinan pasangan suami isteri yang tidak mampu dikontrol oleh peneliti antara lain faktor pengalaman. Pengalaman individu yang memberikan pelajaran dan masukan dalam kehidupannya. Pelajaran yang baik akan dikembangkan untuk mengontrol dan mengelola emosi. Sedangkan pengalaman yang buruk dijadikan pelajaran agar tidak terulang lagi. Semakin banyak pengalaman diri individu, maupun pengalaman orang lain akan dapat membentuk emosi individu menjadi semakin matang. Dalam kehidupan perkawinan faktor pengalaman dari diri sebagai isteri maupun suami akan menjadikan pelajaran yang baik yang dapat di kembangkan untuk mengontrol dan mengelola emosi Meichati, 1987. 61 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa kematangan emosi berkorelasi positif dengan kesetiaan perkawinan pada pasangan suami isteri r = 0,647 dengan taraf signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat kematangan emosi maka semakin tinggi pula tingkat kesetiaan perkawinannya. Sebaliknya, semakin rendah tingkat kematangan emosi maka semakin rendah pula tingkat kesetiaan perkawinannya. Dengan demikian, hipotesis yang diajukkan oleh peneliti yakni ada hubungan yang positif antara kematangan emosi dengan kesetiaan perkawinan pada pasangan suami isteri diterima.

B. SARAN

1. Bagi Para Pasangan Suami Isteri dan Calon Pasangan Suami Isteri

Dikarenakan kematangan emosi memiliki hubungan yang positif dengan kesetiaan perkawinan maka : a. Bagi pasangan suami isteri diharapkan dapat meningkatkan kematangan emosi dengan saling mengontrol emosi, tanggung jawab, menerima keadaan diri, dan pengambilan keputusan dengan tepat. b. Bagi calon pasangan suami isteri diharapkan dapat mempersiapkan dan memastikan bahwa diri telah memiliki emosi yang matang. Serta dapat c. memilih calon pasangan dengan kematangan emosi yang baik sebagai pertimbangan penting dalam membangun rumah tangga. Dengan demikian, saat pasangan maupun calon pasangan suami isteri memiliki emosi yang matang, diharapkan dapat membina hubungan yang baik dengan pasangannya hingga tercipta relasi pasangan suami isteri yang hangat dan langgeng.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti menyadari banyak kekurangan dalam penelitian ini, oleh sebab itu peneliti berharap agar peneliti selanjutnya dapat memperhatikan faktor atau aspek lain yang mempengaruhi hasil penelitian dengan meminimalisir heterogenitas responden. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih memperhitungkan aspek yang kurang dapat dikontrol dalam penelitian ini, sehingga sampel responden yang diambil mampu mewakili populasi.