Manfaat Teoritis Manfaat Praktis

sangat dimungkinkan memiliki taraf kematangan yang berbeda antara waktu yang lalu dengan waktu yang akan datang Jersild dkk, 1978. Hurlock 2004 mengemukakan bahwa individu yang matang emosinya memiliki pengendalian diri yang baik, mampu mengekspresikan emosinya dengan tepat atau sesuai dengan keadaan yang dihadapinya, sehingga individu lebih mampu menyesuaikan diri karena dapat menerima keadaan orang lain dan memberikan reaksi yang tepat, sesuai dengan situasi yang terjadi. Individu dapat dikatakan telah mencapai kematangan emosi apabila individu tersebut tidak “meledakkan” emosinya dihadapan orang lain melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima dengan baik oleh orang lain. Hal yang menunjukkan kematangan emosi lain adalah bahwa individu mampu menilai situasi secara kritis terlebih dahulu sebelum bereaksi secara emosional, tidak lagi bereaksi tanpa berpikir seperti anak kecil atau orang yang tidak matang secara emosi. Dalam kamus psikologi yang ditulis oleh Kartono 1999 memaparkan bahwa kematangan emosi adalah suatu kondisi dalam diri individu yang telah mencapai kedewasaan secara emosional dan tidak menunjukkan sifat kekanak-kanakan. Sedangkan Budiarjo 1991 menyatakan bahwa kematangan emosi adalah kecenderungan individu untuk merespon segala sesuatu yang terjadi dengan emosi yang matang sesuai dengan tingkat usia dan aturan-aturan yang berlaku di masyarakat. Menurut Rice 2004, suatu keadaan dimana individu dapat mengubah dalam menjalani kehidupan secara damai dalam situasi yang sulit diubah, dan individu tersebut memiliki kebijaksanaan untuk menghargai suatu perbedaan disebut dengan kematangan emosi. Senada dengan penjelasan sebelumnya, Cole 1983, mengatakan bahwa emosi yang matang memiliki berbagai kemampuan yang harus dipenuhi yaitu : kemampuan untuk mengungkapkan dan menerima emosi dengan baik, menunjukkan perilaku kesetiaan, menghargai orang lain secara nyata, menilai harapan dan inspirasi, menunjukkan rasa empati terhadap orang lain, mengurangi hal yang bersifat emosional, serta toleransi dan menghormati orang lain. Disamping itu Chaplin 2002, mengatakan bahwa kematangan emosi merupakan suatu keadaan dimana individu telah mencapai tingkat kedewasaan dari tahapan perkembangan emosional dengan kemampuan mengontrol dan mengendalikan emosinya, dan individu tersebut tidak menampilkan pola emosional yang sering dilakukan oleh anak-anak. Meichati menambahkan, kematangan emosional merupakan keadaan seseorang yang tidak cepat terganggu rangsang yang bersifat emosional, baik dari dalam maupun dari luar dirinya, selain itu dengan matangnya emosi maka individu dapat bertindak tepat dan wajar sesuai dengan situasi dan kondisi 1983. Kematangan emosi berisi ketrampilan emosi yang meliputi kesadaran diri, mengidentifikasi, mengelola dan mengungkapkan