Tabel 6 Sebaran Item Skala Kesetiaan Perkawinan
Setelah Uji Coba Item
c. Reliabilitas
Item yang lolos dalam seleksi. Di lakukan uji reliabilitas Alpha Cronbach dengan menggunakan SPSS for windows versi 22.00. Koefisien
yang diperoleh sebesar 0,904 untuk skala kematangan emosi dan 0,917 untuk skala kesetiaan perkawinan.
B. PELAKSANAAN PENELITIAN
Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 29 Oktober 2015 di wilayah Yogyakarta. Peneliti menyebarkan 150 eksemplar angket, namun
No. Aspek
Item Jumlah
Favorabel Unfavorabel
1 Saling menghormati
1, 2 9, 21, 22
5
2 Saling menerima pasangan,
11, 23 10, 24, 25
5
3 Saling memberikan kasih sayang,
3, 12, 13 26, 27
5
4 Menempatkan pasangannya diatas
orang lain
4, 14, 16 20, 29
5
5 Berpegang teguh pada janjinya
5, 6, 17, 28, 31
5
6 Dapat dipercaya dan dapat
diandalkan, 7, 18, 19,
33 32
5
7 Terlibat secara fisik dan emosional
hanya kepada pasangannya yang sah.
8, 15 30, 34, 35
5
Jumlah 19
16 35
18 eksemplar dinyatakan gugur karena tidak memenuhi syarat penelitian. Jumlah subjek penelitian secara keseluruhan menjadi 132 subjek.
C. DESKRIPSI SUBJEK
Subjek dalam penelitian ini adalah pasangan suami isteri yang telah menikah secara monogam sah hukum dan agama selama minimal 5 tahun
perkawinan, yang berdomisili di Yogyakarta dari berbagai latar belakang status agama, pendidikan, dan usia perkawinan. Keseluruhan subjek
penelitian berjumlah
132 subjek,
yang semuanya
merupakan pasangan-pasangan suami isteri yang menikah 66 pasang subjek. Peneliti
mengambil subjek dengan usia perkawinan minimal 5 tahun, sebab pada masa ini pasangan suami isteri telah melewati masa penyesuaian diri terhadap
pasangan dalam perkawinan Retrievia, 2010. Usia perkawinan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok.
Kelompok pertama yakni masa tahun pertama early years, yang mencakup 10 tahun pertama perkawinan. Dalam masa ini terdapat dua fase, yang
pertama yakni fase perkenalan awal atau Initial Acquaintance Phase yaitu fase pasangan suami isteri berusaha mengenal satu sama lain. Fase yang
kedua yakni fase menetap atau Setting-In Phase, umumnya terjadi pada tahun kelima pernikahan. Fase ini merupakan saat dimana pasangan suami isteri
mulai mengatur peran masing-masing dalam menjalani hubungan suami isteri. Fase inilah yang menjadi dasar peneliti menentukan usia perkawinan subjek,
sebab subjek telah mampu menyesuaikan diri dengan pasangan dan telah