Dampak Kematangan Emosi KEMATANGAN EMOSI 1. Pengertian Kematangan Emosi

2011. Kasih sayang dalam psikologi disebut juga dengan istilah afeksi. Kasih sayang sering digunakan sebagai bentuk hubungan antara dua orang atau lebih yang lebih dari rasa simpati atau persahabatan. Bentuk kasih sayang yang paling sederhana adalah memberikan ucapan terima kasih dan menyatakan permohonan maaf kepada pasangan KWI – BKKBN, 1993. Contoh lain dari wujud kasih sayang terhadap pasangan disini adalah ketika suami memberikan sentuhan lembut terhadap isterinya, mencium keningnya, menggandeng tangannya saat berjalan bersama, dan ucapan hangat dan mesra, serta hal lain yang romantis. d. Menempatkan pasangan diatas orang lain Menempatkan pasangan diatas orang lain, juga memiliki arti bahwa individu lebih memprioritaskan pasangan dari pada orang lain. Hal ini bukan berarti bahwa individu mementingkan kepentingan pasangannya sebagai individu, melainkan memprioritaskan pasangan sebagai hubungan yang baik dalam perkawinan Goldberg, dalam Saradjoen 2005. Hal ini didukung oleh salah satu model manajemen konflik dalam perkawinan yang dikemukakan oleh Thomas dan Killman dalam Byadgi, 2011 adalah obliging style, dimana seseorang yang menggunakan gaya manajemen konflik ini, ia akan berusaha untuk mementingkan kepentingan pasangan di atas kepentingan diri sendiri.

e. Berpegang teguh pada janji

Berpegang teguh pada janji, dapat dijelaskan dengan sikap bahwa seseorang yang tidak akan mengingkari janjinya, melainkan menepatinya dan berusaha untuk selalu mempertahankan janji yang telah diikrarkan. Dalam kehidupan perkawinan, seorang suami dan isteri yang telah berjanji akan sehidup semati, ia akan berusaha untuk selalu teguh dengan janjinya Warren, 2005. f. Dapat dipercaya dan diandalkan Henrich dan Henrich Rempel, dkk, 1985 mengemukakan bahwa kepercayaan merupakan salah satu kualitas dalam hubungan intim yang seringkali dikaitkan dengan cinta dan janji yang merupakan dasar hubungan ideal. Konsep trust atau kepercayaan, sebagai dasar individu untuk memutuskan sebuah komitmen dalam hubungan suami isteri. Disamping itu, saling percaya dan dapat dipercaya merupakan sebuah hubungan timbal balik yang menjadikan sebuah kunci kesetiaan dalam rumah tangga Warren, 2005. Dalam kepercayaan ini terdapat nilai kejujuran dan keterbukaan. Individu suami maupun isteri yang selalu terbuka dan jujur dalam segala hal akan menjadikan pribadi yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan.

g. Terlibat secara fisik dan emosi hanya dengan pasangan sah

Keterlibatan secara fisik dan emosi dari individu hanya terhadap pasangannya yang sah secara hukum dan agama. Keterlibatan secara fisik dan emosi, antara suami dan isteri dalam hal ini didasari atas dasar cinta. Sternberg 1986, 1988 mendefinisikan cinta sebagai