Saling menghormati Aspek Kesetiaan

menghargai, menghormati, berkorban, menyayangi, dst. 4 Sikap toleransi, invidivu isteri dan suami yang memiliki kematangan emosi dan kematangan cara berpikir dapat diharapkan individu tersebut memiliki sikap toleransi, saling menerima dan saling memberi dan tidak banyak menuntut. 5 Kematangan pikiran dan emosi, dalam ikatan perkawinan pasangan suami isteri dituntut untuk memiliki kematangan emosi dan pikiran, agar pasangan suami isteri dapat melihat persoalan yang mungkin akan dan sedang terjadi dalam rumah tangga secara objektif antara emosi dan pikiran. 6 Sikap kepercayaan, setiap isteri dan setiap suami yang telah menjadi satu kesatuan yang sah, kepercayaan menjadi dasar sebuah perkawinan agar terhindar dari konflik yang menimbulkan keretakan rumah tangga. 7 Kebutuhan akan religiusitas, religiusitas akan memberikan bimbingan dan tuntunan bagi orang yang mengimaninya. Individu haruslah menyadari bahwa manusia merupakan makhluk dengan kemampuan yang terbatas, sehingga individu akan mampu menhadapi setiap persoalan yang dihadapinya dan menyadari bahwa perkawinan yang telah dipersatukan tidak dapat diceraikan oleh manusia.

b. Faktor yang mempengaruhi kesetiaan perkawainan Menurut

Cloud Townsend 2002 adalah : 1 Faktor kedewasaan, pasangan suami isteri saling memberi dan menerima kasih sayang, dapat bertanggung jawab, menjunjung tinggi nilai kejujuran, mampu menghadapi persoalan dan kegagalan dengan cara yang tepat dan dapat diterima oleh pasangan dengan baik. 2 Faktor komitmen, pasangan suami isteri memiliki keterikatan terhadap janji dalam hubungan perkawinannya. 3 Faktor empati, individu memandang melalui pihak yang berlawanan yakni pihak pasangannya sendiri, fokus dalam perilaku dan dampak perilaku dari dan oleh pasangannya. 4 Faktor kejujuran, pasangan suami isteri berupaya untuk saling bersikap jujur dan terbuka, tidak menyembunyikan kebohongan. 5 Faktor pengampunan, pasangan suami isteri memiliki rasa dan sikap saling mengampuni karena individu menyadari bahwa setiap manusia pasti pernah melakukan suatu kesalahan, tinggal bagaimana upaya individu tersebut untuk menebus kesalahan agar diampuni. Berdasarkan paparan diatas, peneliti merumuskan beberapa faktor yang membentuk pasangan menjadi setia adalah adanya faktor komitmen, yakni keterikatan pasangan suami isteri dalam janji perkawinan. Faktor lain yakni adanya faktor kejujuran dan keterbukaan, dengan besikap jujur dan terbuka akan terbentuk