8
Menurut  Sanjaya  2006:206  metode  inkuiri  memiliki  keunggulan- keunggulan  antara  lain  metode  pembelajaran  inkuiri  merupakan  metode
pembelajaran  yang  menekankan  pengembangan  aspek  kognitif,  afektif,  dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap
lebih  bermakna.  Metode  ini  juga  dapat  memberikan  ruang  kepada  siswa  untuk belajar  sesuai  dengan  gaya  belajar  mereka  dan  merupakan  metode  pembelajaran
yang  dianggap  sesuai  dengan  perkembangan  psikologi  belajar  modern  yang menganggap  belajar  adalah  proses  perubahan  tingkah  laku  berkat  adanya
pengalaman.  Keunggulan  lain  adalah  strategi  pembelajaran  ini  dapat  melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang
memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa  yang lemah dalam belajar.
Berdasar  uraian  di  atas,  dapat  disimpulkan  bahwa  inkuiri  ialah  suatu  metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dan mengacu pada konteks nyata
yang  melalui  tahap  pokok  yaitu  merumuskan  masalah,  merumuskan  hipotesis, melakukan  percobaan,  menarik  kesimpulan.  Untuk  lebih  memperjelas  dalam
prosesnya,  penelitian  ini  menggunakan  langkah  pembelajaran  inkuiri  yaitu orientasi,  merumuskan  masalah,  merumuskan  hipotesis,  melakukan  percobaan,
menarik  kesimpulan,  mempresentasikan  hasil  percobaan,  dan  mengevaluasi  hasil percobaan.
2.1.1.2 Proses Kognitif Mengingat dan Memahami
Proses kognitif dalam taksonomi Bloom yang sudah direvisi terdiri dari 6 proses  kognitif  yaitu  mengingat,  memahami,  mengaplikasikan,  menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta Anderson  Krathwohl, 2010:99-102. 1.
Proses  kognitif  mengingat  diartikan  sebagai  proses  mengambil  pengetahuan dari  jangka  panjang.  Pengetahuan
–pengetahuan  yang  dimaksud  adalah pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Kategori proses kognitif
mengingat meliputi mengenali dan mengingat kembali. 2.
Proses  kognitif  memahami  diartikan  sebagai  proses  menkonstruksi  makna dari  materi  pembelajaran,  termasuk  apa  yang  diucapkan,  ditulis,  dan
9
digambarkan.  Kategori  proses  kognitif  memahami  meliputi  menafsirkan, mencontohkan,
mengklasifikasikan, merangkum,
menyimpulkan, mengembangkan, dan menjelaskan.
3. Proses  kognitif  mengaplikasikan  diartikan  sebagai  proses  menerapkan  atau
menggunakan  suatu  prosedur  dalam  keadaan  tertentu.  Kategori  proses kognitif mengaplikasikan adalah mengakses dan mengimplementasikan.
4. Proses kognitif menganalisis diartikan sebagai proses memecah-mecah materi
menjadi  bagian-bagian  penyusunnya  dan  menentukan  hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan
struktur  atau  tujuan.  Kategori  proses  kognitif  menganalisis  adalah membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.
5. Proses  kognitif  mengevaluasi  diartikan  sebagai  proses  untuk  mengambil
keputusan  berdasarkan  kriteria  atau  standar.  Kategori  untuk  proses  ini meliputi memeriksa, dan mengkritik.
6. Proses kognitif mencipta diartikan sebagai proses memadukan bagian-bagian
untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk  yang  orisinal.  Kategori  proses  kognitif  ini  adalah  merumuskan,
merencanakan, dan memproduksi. Berikut  ini  akan  lebih  dibahas  proses  kognitif  mengingat  dan  memahami.
Proses kognitif mengingat dijabarkan menjadi 2 kategori, yaitu: 1.
Mengenali Menurut  Anderson  dan  Krathwohl  2010:103  proses  mengenali  diartikan
sebagai proses mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang untuk membandingkannya dengan informasi yang baru saja diterima.
Dalam  proses  mengenali  ini  siswa  berusaha  mencari  informasi  dari  memori jangka  panjang  mereka  yang  identik  atau  mirip  dengan  pengetahuan  baru
yang  mereka  dapatkan.  Siswa  mencari  kesesuaian  dari  kedua  informasi tersebut. Kata lain yang biasa digunakan untuk mengukur dimensi ini adalah
kata mengidentifikasi.
10
2. Mengambil kembali
Sama halnya dengan proses mengenali. Anderson dan Krathwohl 2010:104 menjabarkan  proses  ini  sebagai  proses  mengambil  pengetahuan  yang
dibutuhkan dari memori jangka panjang ketika kasusnya menghendaki seperti itu.  Siswa  mencari  informasi  di  memori  jangka  panjang  dan  membawa
informasi  tersebut  ke  memori  kerja  untuk  diproses.  Kata  lain  yang  biasa digunakan untuk mengukur dimensi ini adalah kata mengambil.
Sama  halnya  dengan  proses  kognitif  mengingat,  proses  kognitif  memahami juga dibagi menjadi beberapa kategori. Proses ini dibagi menjadi 7 kategori, yaitu:
Anderson  Krathwohl, 2010:106-114: 1.
Menafsirkan Menafsirkan terjadi ketika siswa dapat mengubah informasi dari satu bentuk
ke  bentuk  lain.  Menafsirkan  dapat  berupa  pengubahan  kata-kata  menjadi kata-kata lain, gambar, atau angka.
2. Mencontohkan
Proses  kognitif  ini  terjadi  ketika  siswa  memberikan  contoh  tentang  konsep atau  prinsip  umum.  Proses  kognitif  mencontohkan  melibatkan  proses
identifikasi ciri-ciri pokok dari konsep atau prinsip umum. 3.
Mengklasifikasi Proses  kognitif  mengklasifikasikan  terjadi  ketika  siswa  mengetahui  bahwa
sesuatu  termasuk  dalam  kategori  tertentu.  Mengklasifikasikan  melibatkan proses  mendeteksi  ciri-ciri  atau  pola-pola  yang  sesuai  dengan  contoh  dan
konsep atau prinsip umum. 4.
Merangkum Proses kognitif merangkum terjadi ketika siswa mengemukakan satu kalimat
yang  mempresentasikan  informasi  yang  diterima  atau  mengabstrakkan sesuatu. Proses ini melibatkan proses membuat ringkasan informasi.
5. Menyimpulkan
Proses  kognitif  menyimpulkan  terjadi  ketika  siswa  dapat  mengabstaksikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-contoh tersebut dengan
mencermati  ciri-ciri  setiap  contoh  dan  yang  terpenting  adalah  menarik
11
hubungan  dari  ciri-ciri  tersebut.  Proses  ini  menyertakan  proses  menemukan pola dari sebuah contoh.
6. Membandingkan
Proses  kognitif  membandingkan  melibatkan  proses  mendeteksi  persamaan dan  perbedaan  antara  dua  atau  lebih  objek,  peristiwa,  ide,  masalah,  atau
situasi.  Proses  ini  meliputi  proses  mencari  korespondensi  satu-satu  antara elemen-elemen dan pola-pola pada suatu objek.
7. Menjelaskan
Proses  kognitif  menjelaskan  berlangsung  ketika  siswa  dapat  menggunakan dan  membuat  model  sebab-akibat  dalam  sebuah  sistem.  Nama  lain  dari
menjelaskan adalah membuat model. Dalam  penelitian  ini  dari  7  aspek  memahami  hanya  diambil  4  yaitu
menafsirkan, mencontohkan, mengklasifikasi, dan menyimpulkan.
2.1.2. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam IPA 2.1.2.1. Pembelajaran IPA
Susanti  2006:34  mengemukakan  pengertian  dari  IPA  ialah  cabang  ilmu yang  mempelajari  peristiwa-peristiwa  di  alam.  Iskandar  2001  mengemukakan
bahwa IPA merupakan ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam.  Depdikbud  2007:189  “Pendidikan  IPA  diarahkan  untuk  inkuiri  dan
berbuat  sehingga  dapat  membantu  peserta  didik  untuk  memperoleh  pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar”.
Donosapoetra  dalam  Trianto,  2009:137  menjelaskan  bahwa  IPA  pada hakikatnya  dibangun  atas  dasar  produk  ilmiah,  proses  ilmiah,  dan  sikap  ilmiah.
Aspek-aspek  proses  IPA  Iskandar,  2001:51  terdiri  dari  pengamatan, pengklarifikasian,  pengukuran,  pengidentifikasian  dan  pengendalian  variabel,
perumusan hipotesis, perencanaan eksperimen, penyimpulan data eksperimen, dan pengkomunikasian hasil eksperimen.
Ruang  lingkup  atau  bahan  kajian  IPA  untuk  SD  adalah  sebagai  berikut Depdiknas, 2007:485: