31
treatment berjalan selama beberapa kali dan dianggap cukup, masing-masing kelas diberi soal posttest. Posttest diberikan untuk mengukur ada atau tidak
pengaruh yang signifikan dari kelas yang diberi treatment dengan yang tidak. Dari hasil pretest dan posttest akan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 8: Pemetaan Instrumen
No Kelompok
Variabel Data yang
diperoleh Pengukuran
data Instrumen yang
digunakan 1
Kontrol Mengingat
Skor Pretest Pretest
Soal essai no 2 Skor posttest
Posttest 2
Eksperimen Skor Pretest
Pretest Skor posttest
Posttest 3
Kontrol Memahami
Skor Pretest Pretest
Soal essai no 1 Skor posttest
Posttest 4
Eksperimen Skor Pretest
Pretest Skor posttest
Posttest
3.9 Teknik Analisis Data
3.9.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi datanya normal dan untuk menentukan jenis teknik statistik yang digunakan untuk
menganalisis data selanjutnya. Distribusi data dikatakan normal atau data terdistribusi dalam kurva normal jika harga Sig. 2-tailed dengan uji
Kolmogorov-Smirnov 0,05 Priyatno, 2012:136. Jika distribusi data normal, uji statistik inferensial selanjutnya menggunakan uji statistik parametrik, dalam hal
ini uji t atau one way ANOVA. Jika distribusi data tidak normal, uji statistik inferensial selanjutnya menggunakan statistik non parametrik, dalam hal ini
Mann-Whitney atau Wilcoxon Priyatno, 2012:141.
3.9.2 Uji Statistik 3.9.2.1 Menguji Perbedaan Skor Pretest
Uji perbedaan skor pretest dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemampuan awal dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Jika nilai Sig. 2-tailed kurang dari 0,05 p 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua skor pretest dan nilai Sig. 2-tailed lebih dari 0,05 p
0,05, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua skor pretest.
32
Pengujian perbedaan skor pretest menggunakan statistik parametrik independent samples t-test apabila data yang diperoleh masuk kategori normal dan
menggunakan statistik non-parametrik Mann-Whitney apabila data yang diperoleh termasuk kategori tidak normal.
3.9.2.2 Menguji Perbedaan Skor Pretest dan Postest
Uji perbedaan skor pretest dan posttest dilakukan untuk melihat apakah ada kenaikan skor pretest kelompok eksperimen dengan skor posttest kelompok
eksperimen, begitu juga untuk kelompok kontrol. Kriterianya, jika nilai Sig 2- tailed kurang dari 0,05 p 0,05, ada kenaikan yang signifikan, sedangkan
apabila nilai Sig 2-tailed lebih dari 0,05 p 0,05, tidak ada kenaikan yang signifikan. Teknik statistik yang digunakan adalah paired samples t-test jika data
terdistribusi secara normal atau Wilcoxon jika data terdistribusi secara tidak normal.
3.9.2.3 Menguji Selisih Skor Pretest dan Postest
Analisis yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode inkuiri terhadap kemampuan kognitif adalah analisis statistik dengan
membandingkan selisih skor pretest ke postest baik dari kelompok eksperimen maupun dari kelompok kontrol untuk mengetahui apakah skor kelompok
eksperimen berbeda secara signifikan dari skor kelompok kontrol Johnson Christensen, 2008:312,330. Uji selisih ini dilakukan dengan menghitung selisih
rata-rata dari skor pretest dan skor posttest kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Kriteria yang digunakan, jika nilai Sig. 2-tailed kurang dari
0,05 p 0,05, terdapat perbedaan yang signifikan antara kedua selisih skor pretest dan posttest. dengan kata lain penggunaan metode inkuiri berpengaruh
secara signifikan terhadap kemampuan mengingat atau kemampuan memahami. Jika nilai Sig. 2-tailed lebih dari 0,05 p 0,05, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara selisih skor pretest dan posttest.dengan kata lain penggunaan metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
mengingat atau memahami. Teknik statistik yang digunakan adalah independent
33
samples t-test jika data terdistribusi secara normal dan Mann-Whitnry jika data tidak normal.
3.9.2.4 Menguji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengingat dan Memahami
Uji besar pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh metode yang digunakan terhadap kemampuan mengingat dan
memahami, baik metode ceramah maupun metode inkuiri. Jika distribusi data normal, uji besar pengaruh dihitung dengan menggunakan rumus Field,
2009:57,179:
Keterangan: r = besar pengaruh effect sizedengan menggunakan koefisien korelasi Pearson
t = harga uji t df = harga derajad kebebasan
= koefisien determinasi Jika distribusi data tidak normal digunakan rumus Field, 2009:550:
Keterangan: r = besar pengaruh effect sizedengan menggunakan koefisien korelasi Pearson
Z = harga konversi dari Standar Deviasi diperoleh dari SPSS uji Wilcoxon N = jumlah total observasi = 2x jumlah siswa
Kriteria yang digunakan adalah r = 0,10 efek kecil, r = 0,30 efek menengah, dan r = 0,50 efek besar. Untuk mengetahui persentase pengaruh penggunaan
metode inkuiri terhadap kemampuan mengingat atau kemampuan memahami, digunakan koefisien determinasi
Field, 2009:179.