41
1. Jika harga Sig 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest dan pretest kelompok
kontrol dengan posttest kelompok eksperimen. Dengan kata lain, metode inkuiri berpengaruh terhadap kemampuan mengingat.
2. Jika harga Sig 2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest dan pretest
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain, metode inkuiri tidak berpengaruh terhadap kemampuan mengingat.
Analisis perbedaan ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan metode inkuiri berpengaruh atau tidak secara signifikan terhadap kemampuan mengingat.
Hasil analisis perbandingan selisih skor posttest dan pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang dilakukan akan digunakan sebagai titik
pijak dalam menarik kesimpulan yang berkaitan dengan hipotesis, yaitu apakah hasil penelitian mengafirmasi atau menolak hipotesis penelitian. Berikut
merupakan grafik selisih skor pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Gambar 11 : Diagram Batang Skor Selisih Pretest-Posttest Kemampuan Mengingat
Berdasar pengolahan data penelitian dengan menggunakan analisis statistik independent samples t-test, diperoleh hasil lampiran 11d
42
Table 13: Uji selisih skor posttest dan pretest
Selisih skor posttest dan pretest Signifikansi
Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0,210 Tidak berbeda
Tabel selisih skor posttest dan pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa terdapat homogenitas varian pada data
tersebut. Suatu data dikatakan memiliki homogenitas varian apabila memiliki harga Sig 2-tailed pada
Levene’s Test 0,05. Data di atas menunjukkan harga Sig 2-tailed 0,05 yaitu 0,367 pada harga
Levene’s Test dengan F = 0,826. Hasil uji t menunjukkan harga Sig. 2-tailed 0,210 atau 0,05, M = 0,41, SE =
0,324, t70 = 1,26 sehingga berdasarkan kriteria yang telah dijabarkan di atas, dapat diketahui bahwa H
null
diterima dan H
i
ditolak. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih skor posttest dan pretest
kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen. Dengan kata lain metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan mengingat. Data
menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ditolak.
4.1.1.4 Uji Besar Pengaruh Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Mengingat
Setelah melakukan uji pengaruh tersebut terhadap kemampuan mengingat langkah selanjutnya adalah menguji besar pengaruh effect size. Pengujian ini
dilakukan baik pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen. Uji besar pengaruh ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan metode yang
digunakan terhadap kemampuan mengingat, baik metode ceramah maupun metode inkuiri.
Dari hasil penghitungan data penelitian menggunakan rumus effect size diperoleh hasil lampiran 11e
Tabel 14: Uji besar pengaruh terhadap kemampuan mengingat
No Kelompok
t df
r Persentase
effect size Kualifikasi
1 Kontrol
-2,538 35
0,39 0,1521
15,21 Efek menengah
2 Eksperimen
-,862 35
0,14 0,0196
1,96 Efek kecil
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa metode inkuiri hanya memberikan sumbangan kecil terhadap kemampuan mengingat siswa, yaitu
43
ditunjukkan dengan harga r = 0,14, t35 = -0,86 , yang masuk dalam
kategori efek kecil dengan presentase efek sebesar 1,96 dibandingkan dengan metode ceramah yang menunjukkan harga r = 0,39, t35 = -2,54 ,
= 0,15 yang juga masuk dalam kategori efek menengah dengan presentase efek 15,21.
4.1.1.5. Uji Retensi Pengaruh
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah uji beda posttest I dengan uji beda posttest II. Pengujian ini dilakukan setelah 2 bulan diberikan treatment yang
bertujuan untuk mengetahui apakah efek yang ditimbulkan masih sekuat seperti pada posttest I. Digunakan uji perbedaan untuk mengetahui apakah posttest II
berbeda secara signifikan. Jika tidak terdapat perbedaan secara signifikan, berarti tidak terjadi penurunan yang drastis atau dapat dikatakan stabil. Dari
penghitungan data normalitas dengan uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh hasil distribusi data normal untuk data posttest II variabel mengingat, yaitu dengan nilai
Sig 2-tailed sebesar 0,071 untuk kelompok kontrol dan 0,058 untuk kelompok eksperimen. Analisis statistik yang digunakan adalah paired sample t-test. Karena
data yang digunakan memiliki distribusi data normal. Hipotesis yang digunakan pada analisis statistik ini adalah:
H
null
:Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata lain tidak ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara
skor posttest I dengan posttest II. H
i
:Ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest Idan posttest II. Dengan kata lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara skor posttest Ike
posttest II. Kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Jika harga Sig 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor posttest I dan posttest II. Dengan kata
lain ada penurunan yang signifikan yang terjadi antara posttest Idan posttest II.
44
2. Jika harga Sig 2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II. Dengan kata lain
tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest I dan posttest II. Hasil analisis statistik perbandingan posttest I dan posttest II baik kelompok
kontrol maupun eksperimen dengan tingkat kepercayaan 95 dapat dilihat pada tabel di bawah ini lampiran 11f:
Tabel 15: Uji retensi perlakuan terhadap kemampuan mengingat
No Kelompok
Test Penurunan
Signifikansi Keputusan
Posttest I
Posttest II
1 Kontrol
2,78 2,54
-8,6 0,315
Tidak berbeda 2
Eksperimen 2,72
2,26 -16,911
0,080 Tidak berbeda
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak mengalami penurunan yang signifikan dari skor
posttest I ke posttest II. Hal ini ditunjukkan dengan harga M = 0,24 , SE = 0,23 , Sig 2-tailed = 0,32, t35 = 1,02 untuk kelompok kontrol yang menggunakan
metode ceramah dan M = 0,46, SE = 0,26, Sig 2-tailed = 0,08, t35 = 1,8 untuk kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri. Persentase penurunan
untuk kedua kelompok yaitu 8,6 untuk kelompok kontrol dan 16,91 untuk kelompok eksperimen.
Kelima langkah
tersebut dapat
diringkas dalam
grafik yang
memperlihatkan skor pretest hingga posttest II.
Gambar 12 : Grafik Skor Pretest hingga Posttest II Kemampuan Mengingat
45
4.1.2 Pengaruh Penggunaan Metode Inkuri terhadap Kemampuan Memahami
Variabel dependen yang kedua yaitu kemampuan memahami. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode inkuiri terhadap
kemampuan memahami. Untuk mengetahui itu, perlu dilakukan analisis statistik berdasar data yang
diperoleh dari pretest dan posttest pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen sama seperti pada kemampuan mengingat. Data hasil test tersebut
diuji normalitasnya dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan program SPSS 20 for Windows. Uji normalitas tersebut dilakukan untuk
menentukan jenis uji statistik yang akan digunakan dalam analisis data responden dengan berdasarkan kriteria berikut:
1. Jika nilai signifikansi atau harga Sig 2-tailed 0,05, distribusi data pada
hasil test dikatakan normal. 2.
Jika nilai signifikansi atau harga Sig 2-tailed 0,05, distribusi data pada hasil test dikatakan tidak normal.
Berdasarkan kriteria di atas, diperoleh data sebagai berikut lampiran 11a: Tabel 16: Uji normalitas data kemampuan memahami
No Aspek
Nilai Signifikansi
Keterangan 1
Rerata skor Pretest kelompok kontrol 0,172
Normal 2
Rerata skor Posttest kelompok kontrol 0,499
Normal 3
Rerata skor Pretest kelompok eksperimen 0,636
Normal 4
Rerata skor Posttest kelompok eksperimen 0,309
Normal 5
Rerata Posttest IIkelompok kontrol 0,570
Normal 6
Rerata Posttest IIkelompok eksperimen 0,550
Normal
Dari analisis statistik pada tabel di atas, baik aspek pretest dan posttest untuk kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen memiliki distribusi data
yang normal, karena harga Sig 2-tailed berada di atas 0,05. Semua data pada aspek memahami termasuk data yang normal, maka data pada aspek memahami
baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen akan dianalisis dengan menggunakan statistik parametrik t-test. Analisis data pada kemampuan
memahami dilakukan dengan lima langkah yang sama seperti analisis statistik