37
menggunakan statistik parametrik t-test. Analisis data pada kemampuan mengingat dilakukan dalam lima langkah, yaitu: 1 uji perbandingan skor pretest,
yaitu analisis data yang membandingkan skor pretest kedua kelompok, baik kelompok kontrol maupunkelompok eksperimen untuk mengetahui perbedaan
kondisi awal siswa sebelum mendapat perlakuan, 2 uji perbandingan skor pretest ke posttest pada masing-masing kelompok untuk mengetahui kenaikan skor pada
masing-masing kelompok, 3 uji selisih skor posttest dan pretest pada masing- masing kelompok untuk mengetahui seberapa besar selisih skor antara kedua
kelompok, 4 uji besar pengaruh terhadap kemampuan mengingat effect size, 5 uji beda posttest I dan posttest II untuk mengetahui retensi pengaruh.
Hasil penelitian untuk kemampuan mengingat menunjukkan bahwa metode inkuiri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan
mengingat. Hal ini ditunjukkan dengan data skor rata-rata siswa pada kelompok kontrol yang menggunakan metode ceramah mencapai skor lebih tinggi dengan
nilai M = 0,60, SE = 0,24, dibandingkan dengan kelompok eksperimen yang menggunakan metode inkuiri dengan nilai M = 0,19, SE = 0,22, p 0,05 yaitu
0,21. Uji besar pengaruh juga menunjukkan bahwa metode inkuiri memberikan pengaruh yang dapat dikatakan kategori kecil yaitu r = 0,14. Untuk lebih rinci,
analisis data dijabarkan sebagai berikut:
4.1.1.1. Perbandingan Skor Pretest Kemampuan Mengingat
Setelah mengetahui normalitas data, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah uji perbandingan skor pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Untuk mengetahui kondisi awal kedua kelompok, dilakukan analisis statistik parametrik independent samples t-test karena data yang diperoleh termasuk data
normal. Analisis data menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:
H
null
:Tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan pretest kelompok eksperimen. Dengan kata lain tidak ada
perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
38
H
i
:Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan skor pretest kelompok eksperimen. Dengan kata lain ada
perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan sebagai berikut: 1. Jika harga Sig 2-tailed 0,05, H
null
ditolak dan H
i
diterima. Artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan skor
pretest kelompok eksperimen. 2. Jika harga Sig 2-tailed 0,05, H
null
diterima dan H
i
ditolak. Artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan skor
pretest kelompok eksperimen. Dari uji data penelitian diperoleh hasil lampiran 11b:
Tabel 10: Perbandingan hasil pretest kelompok kontrol dan eksperimen
Hasil Pretest Signifikansi
Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
0,094 Tidak berbeda
Tabel perbandingan skor pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan bahwa harga M = -0,35, SE = 0,21, Sig 2-tailed 0,05
yaitu 0,094, t70 = -1,7 . Harga Levene’s Test dengan tingkat kepercayaan 95 F
= 0,208 dan Sig 2-tailed = 0,650, terdapat homogenitas varian sehingga dapat disimpulkan bahwa H
null
diterima dan dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dengan
kelompok eksperimen. Dengan kata lain kelompok kontrol dan eksperimen memiliki kemampuan awal yang sama.
4.1.1.2. Perbandingan Skor Pretest ke Posttest Kemampuan Mengingat
Langkah ini dilakukan untuk melihat ada atau tidak adanya kenaikan skor dari pretest ke posttest baik untuk kelompok kontrol maupun kelompok
eksperimen. Dari uji perbandingan skor pretest ke posttest akan diperlihatkan persentase kenaikan masing-masing kelompok. Untuk uji normalitas data pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen diperoleh harga Sig 2-tailed pada