4.2.2.7 Tampilan visual scene 18
1. Level Realitas - Penampilan make up dan kostum
Terdapat dua orang model perempuan yang memegang topeng. Salah satu model memakai baju model halter top
berwarna biru tua, memakai cincin berlian dan jam tangan sedangkan model satunya tidak nampak kostum yang
dipakainya, mereka menggunakan make up natural. - Setting
Scene ini mengambil setting indoor di sebuah cafe.
- Gerak tubuh dan ekspresi Model pertama yang memakai baju halter top warna biru
tua sedang menyodorkan tangan kanannya untuk memamerkan cincin yang dipakai. Model kedua sebelah kanan memegang
topeng sambil wajahnya menunjukkan ekspresi wajah tertawa.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2. Level Representasi - Teknik kamera
Pengambilan gambar menggunakan medium close up, menunjukkan mulai bagian kepala sampai bahu Morrisan,
2008:99 sehingga tampak objek serta backgroundnya. Sudut pengambilan gambar menggunakan eye level angle dari kanan
objek. - Pencahayaan
Scene ini di dalam ruangan atau indoor, maka
menggunakan cahaya tambahan dari arah depan model atau biasa disebut frontlight.
- Teknik editing Menggunakan teknik cut, yang menunjukkan perubahan
tiba-tiba untuk merubah scene. Penonton akan mampu mengikuti suatu sekuen yang terdiri atas sebuah gambar dan
menyambungnya secara mulus Morrisan, 2008:225. - Musik dan suara
Hanya menggunakan musik sebagai sound effect dalam scene hingga terakhir.
3. Level Ideologi Kode sosial yang ada di scene ini adalah adanya casting
dua orang model perempuan. Character yang ingin ditunjukkan adalah karakter seseorang yang suka berpura-pura. Pengaruh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
lingkungan pergaulan, interaksi sosial dan status sosial ekonomi berkisar pada keadaan lahiriah dan batiniah serta memiliki
pengaruh terhadap pembentukan kepribadian yang bersifat buruk Santoso, 2010:100. Conflict dalam scene ini adalah
pertentangan antara karakter sebenarnya dari model tersebut yaitu muak dengan ekspresi topeng gembira supaya dianggap
ikut senang atas perlakuan pamer perhiasan yang dilakukan temannya. Tidak ada dialog dan narasi dalam scene ini.
Analisis:
Pada scene ini terdapat dua orang model perempuan memegang topeng. Salah satu model memakai baju model
halter top berwarna biru tua, memakai cincin berlian dan jam
tangan sedangkan model satunya tidak nampak kostum yang dipakainya, mereka menggunakan make up natural. Model
pertama yang memakai baju halter top warna biru tua sedang menyodorkan tangan kanannya untuk memamerkan cincin
yang dipakai. Berlian identik dengan wanita. Bagi pemakainya akan menambah percaya diri dan meningkatkan prestise dan
status sosial. Halter top adalah sejenis baju tanpa lengan yang sejenis dengan tank top dengan tali yang terikat di leher
www.wikipedia.com . Model kedua sebelah kanan memegang
topeng sambil wajahnya menunjukkan ekspresi wajah tertawa.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Namun ekspresi tertawa model kedua menunjukkan tertawa yang terpaksa supaya dianggap menyenangkan temannya.
Salah satu aspek aspek interaksi sosial menurut Homans adalah suasana emosional yang sama. Jalan kehidupan kelompok,
setiap anggota mempunyai emosional yang sama. Ada aksi atau interaksi dalam kehidupan berkelompok, setiap aksi aksi pada
anggota kelompok berikutnya akan menimbulkan interaksi pada anggota kelompok lainnya begitu juga sebaliknya
Homans dalam Susanto, 2010:184. Representasi citra diri yang ditunjukkan dalam scene ini adalah sebuah pertemanan
yang tergolong dalam golongan orang-orang dengan tingkat ekonomi menengah keatas yang ditunjukkan dengan adanya
cincin berlian namun orang-orang didalamnya harus berpura- pura senang untuk menutupi perasaan yang sebenarnya. Model
yang disebelah kanan memang tertawa namun tertawanya terkesan
terpaksa untuk
menyenangkan temannya.
Pengambilan gambar menggunakan medium close up, menunjukkan mulai bagian kepala sampai bahu Morrisan,
2008:99 sehingga tampak objek serta backgroundnya. Sudut pengambilan gambar menggunakan eye level angle dari kanan
objek. Scene ini di dalam ruangan atau indoor, maka menggunakan cahaya tambahan dari arah depan model atau
biasa disebut frontlight.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.3 Analisis Keseluruhan Iklan L.A Lights