Komunikasi interpersonal merupakan proses yang melibatkan encoding,
interpretasi, decoding. Kita secara konstan menyandi dan menyandi-balikkan pesan sesuai dengan field of experience dan frame of
reference yang dimiliki. Apabila terjadi ketidaksamaan pada field of
experience dan frame of reference maka tidak akan terjadi respon atas
pesan yang disandikan.
3.4 Unit Analisis
Unit analisis pada film ini adalah keseluruhan tanda dan lambang yang menunjukkan citra diri berdasarkan pembagian level analisis John
Fiske, yang terdapat pada aktor-aktor utama dalam pada iklan LA Lights versi “Bersandiwara”. Pembagian level tanda lambang menurut John
Fiske yaitu :
1. Level pertama adalah Reality realitas, adalah suatu pesan yang dikode dimana kenyataannya disesuaikan berdasarkan
kebudayaan kita. Kode sosialnya antara lain, appearance penampilan, dress kostum, make up riasan, environment
lingkungan, behaviour kelakuan, speech dialog, gesture gerakan, expressions ekspresi, sound suara yang terdapat
pada iklan LA Lights versi “Bersandiwara”. 2. Level kedua representation representasi, adalah kode-kode
sosial yang sudah ditetapkan berdasarkan realita yang sudah ditetapkan dan benar di dalam sebuah medium yang sudah di
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
ekspresikan. Kode sosial antara lain camera kamera, lighting pencahayaan, editing perevisian, music musik, sound
suara yang terdapat pada iklan LA Lights versi “Bersandiwara”.
3. Level ideologi, adalah tidak hanya berisi kompleksitas arti sebuah pesan dimana sebuah pesan yang dangkal ternyata
mempunyai arti yang lebih dalam dan mempunyai efek buat penontonnya. Kode sosialnya antara lain, narrative narasi,
conflict konflik, character karakter, action aksi, dialogue
dialog, casting pemeran.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam film ini dilakukan dengan teknik dokumentasi yang dibagi menjadi beberapa scene dan mengamati iklan
LA Lights versi “Bersandiwara” di media televisi secara langsung serta melakukan studi kepustakaan untuk melengkapi data-data dan bahan-
bahan yang dapat dijadikan sebagai referensi.
3.6 Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan berdasarkan signsistem tanda yang tampak pada adegan yang menunjukkan citra diri
yang muncul pada iklan LA Lights versi “Bersandiwara”. Kemudian akan dianalisis menggunakan model semiotika yang dikemukakan oleh
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
John Fiske, dengan cara memotong gambar dari tiap scene yang mempunyai relevansi dengan adegan yang menunjukkan citra diri yang
muncul pada iklan LA Lights versi “Bersandiwara”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kerangka analisis semiotik pada film
video,dalam hal ini iklan, yang dikemukakan oleh John Fiske. Analisis ini dibagi menjadi level realitas reality, dan level representasi
representation . Pada level realitas, di analisis beberapa kode-kode
sosial yang merupakan realitas, dapat berupa : a. Penampilan, kostum dan make-up yang digunakan oleh
model-model dalam iklan LA Lights b. Lingkungansetting yang ditampilkan dalam iklan LA
Lights. c. Expression atau ekspresi adalah merupakan pesan yang
menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah
dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok makna, yakni : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan,
kemarahan, kesedihan, kekesalan, pengecaman, minat, ketakjuban dan tekat.
d. Gesture
atau gerakan adalah komunikasi non-verbal yang dilakukan oleh seseorang dalam menyampaikan pesan yang
mencerminkan emosinya dari pemikiran orang tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Pada level representasi representation yang akan diamati meliputi teknik kerja kamera yaitu long shoot, medium shoot, dan close
up . Pada teknik editing digunakan untuk memilih scene yang
menunjukkan eksploitasi. Penggunaan suara digunakan untuk mengetahui scene-scene yang menggunakan suara yang menjadi unsur
eksploitasi. Dan pencahayaan digunakan untuk mengetahui karakter dari tokoh-tokoh pada iklan LA Lights yang kemudian ditransmisikan sebagai
kode-kode representasi yang bersifat konvensional. Pada level ideologi yang akan dianalisis adalah dialog atau narasi
yang ada pada iklan. Kemudian dilanjutkan dengan analisis semiologi John Fiske yang terdapat pada iklan LA Lights versi “Bersandiwara” di
media televisi dan menyimpulkan berbagai makna dari tampilan visulisasi tersebut dalam beberapa scene dan beberapa potongan-
potongan visual iklan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
66
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN