Perangkat DesaKelurahan Analisis sikap konsumen terhadap atribut produk air mineral merk Aqua : studi kasus di Dusun Papringan, Kelurahan Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
41 galon yang dipakai ulang harus melalui proses sanitasi yang sangat ketat, yaitu
pracuci, pencucian dengan detergen khusus pada suhu tertentu, pembilasan, disanitasi dengan air yang mengandung ozon sehingga bebas dari bakteri patogen
dan barulah diisi air AQUA dan disegel. AQUA mengandung sejumlah mineral penting yang seimbang, diantaranya :
Kandungan Mineral Manfaat
Sodium patasium
8.50 mgI 1.90 mgI
Bersama-sama bekerja untuk mengatur keseimbangan tekanan
intraseluler dan ekstraseluler serta memeliharaimpuls-impuls saraf dan
kontraksi otot. Kalsium
14.50 mgI Sangat penting dalam pembentukan tulang dan gigi dan bagi ibu-ibu
yang sedang hamil. Magnesium
4.90 mgI Sebagai penerus rangsangan saraf.
Dapat melindungi terhadap penyakit jantung.
Khlorida 2.30 mgI
Memperlancar fungsi ginjal. Bikarbonat
72.00 mgI Melancarkan fungsi hati, ginjal dan
fungsi urinal.
I.
AQUA dan air Minum Isi Ulang
Sangat mudah mendapatkan air sehat AQUA di seluruh Indonesia. Di kota besar dan kecil, di supermaket maupun toko-toko kecil. Kunci dari semua ini ada
pada kekuatan distribusi. AQUA memiliki 12 pabrik pengelolaan di seluruh
42 Indinesia, plus armada pengiriman yang terdiri dari 1278 truk perusahaan dan
distributor. Semua ini menjamin pasokan AQUA yang teratur dan lancar kemanapun, ini merupakan suatu pelayanan yang diberikan AQUA demi
kemudahan dan kenyamanan kesehatan konsumen. Saat ini banyak beredar air minum isi ulang di pasaran dan tidak sedikit pula
masyarakat yang tergiur dengan harga murah yang ditawarkan. Bahkan ada sebagian masyarakat yang mengira bahwa AQUA ikut andil dalam hal ini. Tentu
saja tidak, AQUA tidak pernah memiliki depot air isi ulang apalagi menjualnya secara umum tanpa proses standar untuk air mineral.
Depot air minum isi ulang tidak semuanya menghasilkan air yang siap dikosumsi. Bahkan kelayakan air minum isi ulang ini tidak memenuhi Standar
Nasional Indonesia SNI. Menurut beberapa pakar, air minun isi ulang telah tercemar bakteri coliform dari resapan limbah rumah tangga. Bakteri e-coli
merupakan ukuran mikrobiologis terpenting untuk menakar kualitas air minum. Walaupun tidak membahayakan tetapi keberadaan bakteri ini membuktikan
rendahnya tingkat sanitasi.