18
Definisi tentang atribut produk yang dikemukakan oleh Gitosudarmo
1995 : 188 adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhu kebutuhan dan keinginan yang
diharapkan oleh pembeli. Sifat-sifat tersebut antara lain : warna, aroma, daya tahan, kualitas, kesan baik, bungkus, merek, desain, dan lain-lain.
E. Tingkatan Produk
Menurut Fandy 1995:77 dalam merencanakan penawaran atas produk,pemasar perlu memahami lima tingkatan produk, yaitu :
1. Produk utama inti core benefit yang menawarkan manfaat atau
kegunaan utama yang dibutuhkan pelanggan. 2.
Produk generick, yang mencerminkan versi dasar fungsional dari suatu produk.
3. Produk yang diharapkan expected product, yaitu sekumpulan atribut
dan kondisi yang biasanya diharapkan pelanggan pada saat membelinya.
4. Produk tambahan augmented product, meliputi pelayanan dan
manfaat yang membedakan penawaran perusahaan dengan penawaran perusahaan pesaingnya.
5. Produk potensial, yaitu segala tambahan dan transformasi pada produk
yang mungkin dilakukan pada masa mendatang.
19
F. Klasifikasi Produk
Klasifikasi produk menurut kotler jilid 1,1997:54-56 bias dilakukan atas berbagai macam sudut pandang. Berdasarkan daya tahan atau berwujud tidaknya,
produk dapat diklasifikasikan kedalam tiga kelompok, yaitu : 1.
Barang tahan lama nondurable goods, yaitu barang yang biasanya habis dikonsumsi satu atau beberapa kali pemakaian, misalnya: sabun,
pasta gigi, rokok dan lain-lain. 2.
Barang tahan lama durable goods merupakan barang berwujud yang biasanya bias bertahan lama dengan banyak pemakaian. Misalnya :
alat-alat elektronik, mobil dan lain-lain. 3.
Jasa service jasa merupakan aktivits,manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya : bengkel, salon, hotel, kursus dan
lain-lain. Selain berdasarkan daya tahannya, produk dapat diklasifikasikan
berdasarkan siapa konsumennya. Berdasarkan kriteria tersebut produk dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Barang Konsumen Consumers goods
Consumers goods merupakan barang yang dikonsumsi untuk konsumen akhir.
Barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu : a.
Convenience goods Convenience goods merupakan barang yang pada umumnya
memiliki frekuensi pembelian tinggi sering dibeli, dibutuhkan
20 dalam waktu segera, dan hanya memerlukan usaha yang minimum
pembamdingan dengan pembeliaanya. Convenience goods dapat dikelompokam menjadi tiga jenis, yaitu :
1 Staples, yaitu barang yang dibeli konsumen secara rutin,
misalnya : sabun mandi, pasta gigi, dan lain-lain. 2
Impulse goods, merupakan barang yang dibeli tanpa perencanaan terlebih dahulu ataupun usaha-usaha untuk
mencarinya. Pada umumnya impulse goods tersedia dan dipajang dibanyak tempat yang terbesar, sehingga konsumen
tidak perlu repot mencarinya. Contoh : permen, majalah, coklat, dan lain-lain.
3 Emergency goods, yaitu : barang yang dibeli bila suatu
kebutuhan dirasa konsumen sangat mendesak, misalnya : paying dan jas hujan dimusim hujan.
b. Shooping goods
Adalah barang-barang yang dalam proses pemilihan dan pembeliaanya dibandingkan oleh konsumen diantara berbagai
alternative yang tersedia. Contoh : alat-alat rumah tangga, pakaian, sepatu, perabot rumah tangga dan lain-lain.
c. Speciality goods
Yaitu barang-barang yang memiliki krakteristik dan atau identifikasi merek yang unik. Pada umumnya konsumen bersedia
melakukan usaha-usaha khusus untuk membelinya. Cirri dari