d. Persiapan larutan pembanding
Menimbang seksama lebih kurang 5,0 mg vitamin C dan melarutkannya dalam metanol pro analisis hingga 5,0 ml sehingga memperoleh larutan
dengan konsentrasi 1000 μgml sebagai larutan induk. Dipipet 25, 50,
125, 250 dan 500 μl larutan induk ke dalam labu ukur 5,0 ml untuk
mendapatkan konsentrasi 5, 10, 25, 50 dan 100 μgml.
e. Uji aktivitas
Ke dalam setiap tabung larutan uji dan larutan pembanding ditambahkan 1ml larutan DPPH 1mM dan metanol pro analisis hingga 5,0 ml. Mulut
tabung ditutup dengan alumunium foil dan dihomogenkan. Larutan DPPH tanpa penghambatan larutan blangko, larutan uji dan larutan kontrol
positif. Segera diinkubasi selama 30 menit pada 37 C. Serapan diukur
pada panjang gelombang 515nm.
4. Optimasi formula
emulgel
a. Formula
Formula yang digunakan untuk pembuatan emulgel anti aging ekstrak teh hijau mengacu pada Optimation of chlorphenesin emulgel
formulation Magdy, 2004 dengan formula sebagai berikut :
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Chlorphenesin 0,5
g HPMC
2,5 g
Liquid parafin
5 g
Tween 20
0,6 g
Span 20 0,9
g Propylene
glycol 5
g Etanol
2,5 g
Metyl paraben
0.03 g
Propyl paraben 0,01
g Purified
water to
100 g
Dilakukan modifikasi dengan mengganti zat aktif dan beberapa eksipiennya. Formula hasil modifikasi adalah sebagai berikut :
Ekstrak teh hijau 5
g HPMC
4,5 g
Parafin cair
5 g
Tween 80 2 – 4 g
Span 80 3,5 – 5,5 g
Propilen glikol
5 g
Metil paraben
0,15 g
Propil paraben
0,05 g
Aquadest ad
100 g
Formula diatas dibuat emulgel anti aging ekstrak teh hijau dengan menggunakan emulsifying agent berupa tween 80 dan span 80. Level
rendah tween 80 adalah 2 gram dan level tinggi tween 80 adalah 4 gram. Level rendah span 80 adalah 3,5 gram dan level tinggi span 80 adalah 5,5
gram. Penggunaan level rendah dan level tinggi emulsifying agent berdasarkan pada literatur dan orientasi formula yang dilakukan oleh
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
penulis. Berikut adalah rancangan desain faktorial tween 80 dan span 80 yang digunakan dalam penelitian :
Tabel I. Level Rendah dan Level Tinggi Tween 80, Level Rendah dan Level Tinggi Span 80
Formula Tween 80 g
Span 80 g 1 2 3,5
a 4 3,5 b 2 5,5
ab 4 5,5 Keterangan :
F 1 = tween 80 level rendah, span 80 level rendah F a = tween 80 level tinggi, span 80 level rendah
F b = tween 80 level rendah, span 80 level tinggi F ab = tween 80 level tinggi, span 80 level tinggi
Berdasarkan tabel tersebut, dibuat 4 formula emulgel ekstrak teh hijau sebagai berikut :
Tabel II. Formula emulgel anti aging ekstrak teh hijau
Formula 1
a b
ab
Ekstrak teh hijau 5
5 5
5 HPMC
4,5 4,5 4,5 4,5 Parafin
cair 5 5 5 5
Tween 80
2 4 2 4 Span
80 3,5 3,5 5,5 5,5
Propilen glikol 5 5 5 5
Metil paraben 0,15
0,15 0,15
0,15 Propil
paraben 0,05 0,05 0,05 0,05
Aquadest ad
100 100 100 100
33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Pembuatan emulgel
1. Pembuatan dispersi HMPC hidroksipropilmetilselulosa.
HMPC didispersikan sedikit demi sedikit dalam air suling panas pada suhu 80 C, diaduk dengan pengaduk dan didiamkan 1 malam.
o
2. Pembuatan emulsi : Fase minyak dibuat dengan mencampur span 80
dengan parafin cair pada suhu 70-80
o
C, lalu diaduk sampai homogen. Fase air dibuat dengan mencampur tween 80 sebagian air pada suhu
70-80
o
C, lalu diaduk sampai homogen. Setelah homogen fase minyak ditambahkan ke fase air kemudian sisa air ditambahkan sambil terus
diaduk dengan menggunakan pengaduk sampai terbentuk emulsi yang homogen.
3. Pembuatan emulgel.
Emulsi dan HPMC yang sudah didispersikan dicampur sampai terbentuk emulgel kemudian ditambahkan ekstrak teh hijau, metil
paraben dan popil paraben yang telah dilarutkan dalam propilen glikol. Bahan-bahan tersebut dihomogenkan dengan kecepatan
pengadukan 200 rpm selama 20 menit.
5. Evaluasi sediaan emulgel :