4. Oxygen scavenger, antioksidan yang dapat mengikat oksigen sehingga tidak
mendukung reaksi oksidasi, misalnya vitamin C. 5.
Chelators, kerjanya mengikat logam yang mampu mengkatalisis rekasi oksidasi, misalnya asam sitrat asam amino, ethylendiamin Kumalaningsih,
2006.
E. DPPH 1,1-difenil-2-pikrilhidrasil
Aktivitas antioksidan suatu senyawa dapat diukur dengan kemampuan meredam radikal bebas. Dalam penelitian ini radikal bebas yang digunakan adalah
DPPH 1,1-difenil-2-pikrilhidrasil atau α,α-difenil-β-pikrilhidrasi. DPPH adalah
merupakan suatu senyawa radikal bebas yang stabil. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen dari antioksidan oleh radikal bebas DPPH yang berwarna
ungu dan berubah menjadi 1,1-difenil-2-pikrilhidrazin yang berwarna kuning stabil. Sebaliknya senyawa DPPH kehilangan H akan menjadi radikal baru yang
reaktif. Suatu senyawa dapat digunakan sebagai radikal bebas yang bermanfaat, apabila setelah bereaksi dengan radikal bebas akan menghasilkan radikal baru
yang stabil atau senyawa bukan radikal Molyneux, 2004. Antioksidan dinyatakan aktif bila menghambat radikal bebas lebih dari
80 , dinyatakan sedang bila menghambat radikal bebas 50-80 dan dinyatakan tidak aktif bila menghambat radikal bebas kurang dari 50 Yen, 1995.
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reaksi antara DPPH sebagai radikal bebas dengan antioksidan:
1,1-difenil-2-pikrilhidrazil antioksidan 1,1-difenil-2-pikrilhidrazin
Gambar 2. Mekanisme reaksi antara DPPH dengan antioksidan
Nilai IC
50
Inhibiton Concentration 50 adalah konsentrasi antioksidan μgml yang mampu menghambat 50 radikal bebas. Nilai IC
50
diperoleh dari perpotongan garis antara 50 daya hambatan dengan sumbu konsentrasi,
kemudian dimasukkan ke persamaan Y = a + bx dimana Y = 50 dan nilai X menunjukkan IC
50
Yen, 1995.
F. Emulgel
Emulgel dibuat dengan mencampurkan emulsi dengan perbandingan
tertentu. Syarat sediaan emulgel sama seperti syarat untuk sediaan gel, yaitu untuk penggunaan dermatologi harus mempunyai syarat antara lain sebagai berikut :
tiksotropik, mempunyai daya sebar yang mudah melembutkan, dapat bercampur dengan beberapa zat tambahan Magdy, 2004.
Pembuatan emulgel dilakukan dengan cara mencampurkan emulsi dan gel dengan perbandingan tertentu. Bahan tambahan yang biasa digunakan dalam
pembuatan emulgel adalah gelling agent yang dapat meningkatkan viskositas,
O
2
N NO
2
N NO
2
N +
O
2
N A
• NO
2
H N
+ AH
NO
2
N
16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
emulsifying agent untuk menghasilkan emulsi yang stabil, humektan dan
pengawet. Uji stabilitas merupakan proses evaluasi untuk menjamin bahwa sifat-
sifat utama produk tidak berubah selama waktu yang dapat diterima oleh konsumen. Ketidakstabilan dapat dilihat dengan mengevaluasi karakteristik
produk, baik dengan pengamatan secara subyektif maupun obyektif. Pengamatan secara subyektif misalnya dengan mengamati warna, bau dan penampilan produk,
sedangkan pengamatan obyektif misalnya dengan mengukur pH, daya sebar, viskositas, ukuran partikel, dan lain-lain Wilkinson, 1982.
G. Gelling Agent