dipilih dalam optimasi adalah pada diameter 5 cm – 6 cm karena diharapkan memiliki daya sebar formula yang optimum sesuai nilai daya sebar yang
direkomendasikan untuk sediaan semifluid yaitu 5 cm sampai 7 cm. Pada data sensory assessment didapat data bahwa formula 1 memiliki daya sebar yang
paling disukai, dimana formula 1 memiliki daya sebar dengan diameter rata- rata 5,55 cm dan berada pada area optimum untuk daya sebar.
Gambar 15. Contour plot daya sebar emulgel
: area komposisi optimum tween 80 dan span 80 untuk respon
daya sebar
2. Contour plot viskositas emulgel
Berdasarkan perhitungan desain faktorial diperoleh persamaan untuk respon viskositas yaitu Y = 140,814 – 1,242.X
A
+ 11,670.X
B
– 0,835.X
A
.X
B
. Viskositas emulgel yang diinginkan yaitu emulgel dengan viskositas yang
tidak terlalu tinggi dan juga tidak terlalu rendah. Viskositas emulgel yang dipilih, diharapkan dapat memudahkan dalam proses pengemasan dan pada
saat diaplikasikan ke kulit. Area komposisi optimum tween 80 dan span 80 untuk respon viskositas yang dibuat dari persamaan diatas dapat dilihat pada
gambar 16. Viskositas emulgel yang dipilih yaitu 170 – 230 dPa.s yang
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
berdasarkan pada sensory assessment. Pada sensory assessment didapat data bahwa formula 1 dengan rata-rata viskositas 173,33 lebih disukai dan
memberikan daya sebar yang baik.
Gambar 16. Contour plot viskositas emulgel
: area komposisi optimum tween 80 dan span 80 untuk respon viskositas
3. Contour plot perubahan viskositas emulgel
Perubahan viskositas merupakan salah satu parameter kestabilan emulgel, emulgel dikatakan lebih stabil apabila tidak terjadi perubahan
viskositas tetapi bila terjadi perubahan viskositas, diharapkan perubahannya seminimal mungkin. Persamaan desain faktorial untuk perubahan viskositas
adalah Y = 20,12 + 3,39.X
A
+ 2,68.XB - 1,20.X
A
.X
B
. Dari persamaan ini dapat dibuat grafik contour plot untuk perubahan viskositas gambar 17. Pada
contour plot perubahan viskositas dapat ditentukan area komposisi optimum dari tween 80 dan span 80 yang memberikan perubahan viskositas yang
seminimal mungkin karena perubahan viskositas merupakan parameter ketidakstabilan emulgel. Dalam penelitian ini dipilih respon perubahan
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viskositas pada rentang 25 - 30, karena perubahan viskositas yang terjadi akan semakin membuat fase emulsi dalam emulgel akan semakin stabil.
Viskositas sediaan emulgel setelah penyimpanan selama satu bulan lebih kental daripada setelah pembuatan, hal ini dikarena sifat yang gel yang
pseudoplastik. Sifat gel yang seperti itu akan membuat emulsi akan semakin terikat kuat dengan matriks gel sehingga stabilitas fase dalam sediaan menjadi
lebih baik. Hukum stokes menyatakan bahwa viskositas sediaan yang tinggi dapat memperlambat laju coalescence sehingga sediaan menjadi lebih stabil.
Gambar 17. Contour plot perubahan viskositas emulgel
: area komposisi optimum tween 80 dan span 80 untuk respon perubahan viskositas
4. Contour plot stabilitas fase emulgel