Definisi operasional Variabel pengacau tidak terkendali

C. Definisi operasional

1. Teh hijau adalah teh yang dibuat melalui inaktivasi enzim polifenol oksidasenya di dalam teh segar yang berperan sebagai zat antioksidan. 2. Emulgel adalah sediaan yang dibuat dengan mencampurkan emulsi baik berupa tipe minyak dalam air maupun berupa tipe air dalam minyak dan gelling agent sebagai pembentuk gel dengan konsentrasi tertentu. 3. Desain faktorial adalah metode optimasi yang memungkinkan untuk mengetahui efek yang dominan dalam menentukan sifat fisik emulgel dan digunakan untuk menceri area komposisi optimum emulsifying agent tween 80 dan span 80 berdasarkan contour plot superimposed yang diprediksikan sebagai formula optimum pada penelitian ini. 4. Faktor adalah besaran yang mempengaruhi respon, dalam penelitian ini digunakan 2 faktor, yaitu tween 80 sebagai faktor A dan span 80 sebagai faktor B. 5. Level adalah nilai atau tetapan untuk faktor, dalam penelitian ini terdapat 2 level, yaitu level rendah dan level tinggi. Level rendah tween 80 dinyatakan dalam jumlah 2 g dan level tinggi sebanyak 4 g. Level rendah span 80 dinyatakan dalam jumlah sebanyak 3,5 g dan level tinggi sebanyak 5,5 g. 6. Respon adalah besaran yang diamati perubahan efeknya, besarnya dapat dikuantitatifkan. Dalam penelitian ini adalah hasil percobaan sifat fisik emulgel daya sebar dan viskositas dan stabilitas emulgel perubahan viskositas dan pemisahan fase. 7. Efek adalah perubahan respon yang disebabkan variasi level dan faktor. 26 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. Sifat fisik emulgel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas fisik emulgel yang meliputi daya sebar, viskositas dan perubahan viskositas selama penyimpanan 1 bulan. 9. Daya sebar adalah diameter penyebaran 1 gram emulgel pada alat uji daya sebar yang diberi beban 125 gram dan didiamkan selama 1 menit. Kriteria daya sebar optimum adalah 5 - 6 cm. 10. Viskositas adalah hambatan emulgel untuk mengalir setelah adanya pemberian gaya. Semakin besar viskositas, maka emulgel semakin tidak mudah untuk mengalir. Kriteria viskositas optimum adalah 170 – 230 d Pa.s. 11. Perubahan viskositas adalah persentasr dari selisih viskositas emulgel dalam penyimpanan selama 1 bulan dengan viskositas emulgel setelah dibuat. Kriteria perubahan viskositas optimum adalah 25 - 30. 12. Stabilitas fase emulgel adalah persentase volume emulgel yang stabil dibandingkan dengan volume total emulgel dalam tabung berskala pada hari ke- 0, 1, 3, 5, 7, 14, 21, 28 dan 30 setelah pembuatan emulgel. Stabilitas fase emulgel = 1 ... .......... .......... .......... ......... 100 x h h o u Keterangan : hu = tinggi emulgel stabil cm ho = tinggi emulgel mula – mula cm 13. Contour plot adalah grafik yang merupakan hasil dari respon sifat fisik dan stabilitas emulgel. 27 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. Contour plot superimposed adalah penggabungan garis-garis pada daerah optimum yang telah dipilih pada uji volume pemisahan fase, daya sebar, viskositas dan perubahan viskositas. 15. Sifat fisik dan stabilitas emulgel adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas fisik emulgel. Dalam penelitian ini sifat fisik emulgel meliputi daya sebar, viskositas dan stabilitas emulgel meliputi perubahan viskositas emulgel setelah disimpan selama 1 bulan serta pemisahan fase yang terjadi selama penyimpanan. 16. Daerah optimum dalam penelitian ini adalah sifat fisik emulgel yang meliputi daya sebar emulgel 5-6 cm, viskositas emulgel 170 d Pa.s sampai 230 d Pa.s, perubahan viskositas emulgel kurang dari 25 - 30 dan stabilitas fase emulgel yang lebih besar dari 91.

D. Alat dan Bahan Penelitian 1.