b. Pars retikularis adalah bagian bawah dermis yang berhubungan dengan
lapisan sub kutis. Bagian ini terdiri dari jaringan connective yang padat yang berisi serabut kolagen dan serabut elastis.
3. Lapisan Subkutis
Lapisan ini terdiri dari jaringan ikat longgar dengan isi sel lemak. Di lapisan ini terdapat ujung saraf tepi, pembuluh darah dan saluran getah bening
Tortora, 1990.
C. Penuaan dini
Kulit berubah mengikuti usia seseorang. Walaupun proses penuaan tidak dapat dihindari, pemahaman tentang proses penuaan yang terjadi di kulit sangat
penting. Paparan sinar matahari dipercaya akan mempercepat proses perubahan kulit. Penuaan akan dapat dipercepat lagi oleh radikal bebas yang berada di sekitar
kita. Proses penuaan kulit disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor instrinsik dan faktor ekstrinsik. Penuaan kulit karena faktor ekstrinsik terjadi akibat adanya
faktor luar seperti sinar matahari, merokok, konsumsi alkohol yang berlebihan dan kekurangan nutrisi sedangkan faktor intrinsik dilatarbelakangi faktor genetik dari
individu dan diakibatkan dari usia yang tidak dapat dihindari. Proses penuaan kulit yang disebabkan oleh faktor ekstrinsik dapat menyebabkan penuaan dini.
Kelainan yang terjadi pada penuaan dini berupa kulit kering, kulit berkerut, muncul noda-noda hitam pada kulit, kulit kusam, dan tidak bercahaya. Hal ini
terjadi karena adanya radikal bebas Hermani, 2005.
13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Diantara tanda-tanda penuan kulit yang dapat terlihat, yaitu kulit terlihat kering, kasar, kendur dan kehilangan elastisitasnya, terdapat bercak atau noda
coklat kehitaman, keriput, adanya regangan kulit, timbul lipatan pada leher, dan garis-garis ketuaan di wajah Baumann, 2002.
D. Antioksidan
Antioksidan adalah senyawa yang mempunyai struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya secara cuma-cuma kepada molekul radikal bebas
tanpa terganggu sama sekali dan dapat merusak reaksi berantai dari radikal bebas Hudson, 1990.
Atas dasar fungsinya, antioksidan dapat dibedakan menjadi lima seperti berikut :
1. Antioksidan primer yang bekerja dengan cara mencegah terbentuknya radikal
bebas yang baru dan mengubah radikal bebas menjadi molekul yang tidak merugikan. Sebagian besar zat fenolik, tiokoferol, alkil galat, BHA, BHT dan
glutation peroksidase. 2.
Antioksidan sekunder yang berfungsi untuk menangkap radikal bebas dan menghalangi terjadinya reaksi berantai, misalnya vitamin C, Vitamin E, beta
karoten. 3.
Antioksidan tersier yang bermanfaat untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas misalnya enzim metionin sulfoksidan
reduktase yang dapat memperbaiki DNA dalam inti sel.
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Oxygen scavenger, antioksidan yang dapat mengikat oksigen sehingga tidak
mendukung reaksi oksidasi, misalnya vitamin C. 5.
Chelators, kerjanya mengikat logam yang mampu mengkatalisis rekasi oksidasi, misalnya asam sitrat asam amino, ethylendiamin Kumalaningsih,
2006.
E. DPPH 1,1-difenil-2-pikrilhidrasil