LCD module initialization lcd_init16;
lcd_gotoxy 4,0;lcd_putsfAlat Ukur; lcd_gotoxy 1,1;lcd_putsfKadar Kurkumin;
delay_ms2000; lcd_clear;
}
Hasil pengujian ditunjukkan pada Gambar 4.19.
Gambar 4.19 Hasil Pengujian Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler Pengujian juga dilakukan dengan membuat program untuk menyalakan LED
indikator setelah tombol
push-
on warna hijau ditekan dan men-
download
program tersebut pada mikrokontroler AVR ATMega8535. PORTD.0 dijadikan sebagai
input
dan PORTD.1 dijadikan sebagai
output
. Program yang dituliskan pada
software
dengan bahasa C
adalah sebagai berikut:
define PD0 PIND.0 Setiap kemunculan PD0 akan diganti dengan PIND.0 void mainvoid
Program utama {
Declare your local variables here InputOutput Ports initialization
Port D initialization PORTD= 0xFF ;
internal pull-up resistor diaktifkan DDRD= 0x02;
PORTD.0 dikonfigurasi sebagai input PORTD.1 dikonfigurasi sebagai output
while 1 {
PORTD= 0b11111111; LED pada PORTD.1 mati
{ if PD0= = 0
Tombol push-on pada PIND.0 ditekan {
PORTD= 0b11111101; LED pada PORTD.1 menyala delay_ms500;
delay 500 ms }
} };
Akhir looping }
Akhir program utama
Hasil pengujian ditunjukkan pada Gambar 4.20.
Gambar 4.20 Hasil Pengujian Tombol
Push
-
On
dan LED Indikator Berdasarkan Gambar 4.19 dan 4.20, tampak bahwa rangkaian sistem minimum
mikrokontroler dapat bekerja dengan baik karena rangkaian ini dapat menampilkan tulisan pada LCD
character
sesuai dengan yang dituliskan pada program dan menyalakan LED indikator setelah tombol
push
-
on
ditekan.
4.5.2 Pengujian Rangkaian Sensor Cahaya dan Pengondisi Sinyal
Pengujian rangkaian sensor cahaya dilakukan dengan cara mengukur tegangan keluaran sensor saat dikenai cahaya warna ungu yang didapatkan dari hasil pendispersian
cahaya halogen menggunakan prisma. Kemudian tegangan keluaran sensor dijadikan sebagai
input
rangkaian pengondisi sinyal dan dilakukan pengukuran tegangan keluaran yang dihasilkan.
Hasil pengukuran tegangan keluaran pengondisi sinyal akan dibandingkan dengan hasil perhitungan manual. Tujuan dilakukan perbandingan antara hasil pengukuran dengan
hasil perhitungan secara manual adalah untuk menilai sistem sudah berjalan sesuai dengan perancangan atau belum. Nilai
error
yang terjadi dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
���� = Hasil Perhitungan − Hasil Pengukuran
Hasil Perhitungan x 100 4.7
Hasil pengujian yang dilakukan dicantumkan pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil pengujian rangkaian sensor dan pengondisi sinyal
Output
sensor V Tegangan
output
pengondisi sinyal v
Error output
pengondisi sinyal
Besar penguatan
Error
penguatan
Peng- ukuran
Per- hitungan
Peng- ukuran
Per- hitungan
0,05 0,51
0,5 2
10,20 10
2 0,100
0,99 1,0
1 9,90
10 1
0,200 2,07
2,0 3,5
10,35 10
3,5 0,300
3,12 3,0
4 10,40
10 4
0,401 4,13
4,0 3,25
10,30 10
3 Besar nilai penguatan yang berbeda dengan hasil perancangan disebabkan karena
terdapat nilai toleransi resistor sekitar 5. Rata-rata
error output
pengondisi sinyal jika dihitung dengan menggunakan persamaan 2.20 adalah 2,75, rata-rata
error
penguatan adalah 2,70, dan rata-rata besar penguatan pada pengukuran adalah 10,23 kali atau jika
dibulatkan sama dengan 10 kali. Berdasarkan hasil pengujian, data nilai
error
yang terdapat pada Tabel 4.11 masih dapat ditoleransi oleh sistem. Indikator bahwa nilai
error
masih dapat ditoleransi adalah pengondisi sinyal sudah berjalan baik karena mampu menghasilkan penguatan tegangan keluaran sensor sesuai dengan perancangan.
4.5.3 Pengujian Rangkaian Catu Daya
Pengujian rangkaian catu daya ini bertujuan untuk mengetahui tegangan keluaran yang dihasilkan dan rangkaian sudah bekerja dengan baik atau belum. Pengujian dilakukan
dengan cara mengukur tegangan keluaran pada pin
out
IC LM7812, LM7912, dan LM7805, kemudian dibandingkan dengan nilai tegangan pada
datasheet
. Hasil pengujian rangkaian catu daya ditunjukkan pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Hasil pengujian rangkaian catu daya
Titik uji Data pengamatan
Datasheet
�
�
IC LM7812 +12,06
+11,5 V – +12,5 V
�
�
IC LM7912 -12,03
-11,5 V – -12,5 V
�
�
IC LM7805 +4,93
+4,8 V – +5,2 V
Berdasarkan Tabel 4.12, tampak bahwa rangkaian catu daya dapat bekerja dengan baik karena nilai tegangan keluaran masing-masing pin
out
IC berada pada rentang tegangan keluaran IC dalam
datasheet
.
4.6 Pengujian ADC