Perubahan ini menyebabkan tampilan luar alat juga berbeda dengan yang dirancang pada Gambar 3.2. Hasil perancangan tampilan luar alat mengalami perubahan pada posisi
LCD, tombol
push
-on, dan tombol
on
-
off
. Selain itu, juga terdapat tambahan tombol pengulangan.
Hasil perancangan alat tampak luar diperlihatkan pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Hasil Perancangan Alat Tampak Luar
Keterangan Gambar 4.3: 1.
Penutup kuvet 2.
Tombol
on
-
off
3. Konektor AC 220 volt
4. Tombol pengulangan
5. Tombol
push
-
on
6. LCD
character
4.1.2 Subsistem Elektronik
Subsistem elektronik alat terdiri atas rangkaian sensor cahaya, rangkaian pengondisi sinyal penguat, rangkaian sistem minimum mikrokontroler, LCD
character
, LED indikator, dan catu daya. Selain itu, juga terdapat tombol
push
-
on
dan ditambah dengan tombol pengulangan. Tombol pengulangan akan digunakan sebagai tombol untuk
mengaktifkan pengulangan sistem pengukuran kadar kurkumin dari awal proses pengukuran. Prinsip kerja rangkaian adalah aktif rendah dan PORTD.2 merupakan
port
yang dikonfigurasi sebagai
input
dan internal
pull up
resistor diaktifkan yang berarti
input
IC secara
default
berlogika satu dan jika tombol ditekan,
input
akan terhubung langsung dengan
ground
dan mendapat logika nol.
Rangkaian sensor cahaya yang dibuat berbeda dengan yang sudah dirancang pada bab III. Gambar 3.7 memperlihatkan bahwa resistor yang digunakan dibuat tetap sebesar
10 KΩ, namun karena arus yang mengalir pada emitter fototransistor kecil, tegangan
keluaran fototransistor yang dihasilkan juga kecil. Pengujian terhadap rangkaian sensor ini pada alat spektrofotometer menghasilkan tegangan keluaran sebesar 25 mV saat kondisi
tidak terhalang benda dan 4 mV saat kondisi terhalang benda. Kemudian potensiometer sebesar 250 K
Ω digunakan untuk mengatur tingkat kesensitifan fototransistor. Potensiometer kemudian diatur agar tegangan keluaran
fototransistor yang dihasilkan hanya sebesar 0,4 volt saja untuk menghindari tingkat
noise
yang besar. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapatkan besar potensiometer sebesar 85
KΩ dengan tegangan keluaran sebesar 0,4 volt saat kondisi tidak terhalang benda dan 8,2 mV saat kondisi terhalang benda. Rangkaian sensor cahaya ini ditunjukkan
pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Rangkaian Sensor Cahaya
Rangkaian pengondisi sinyal penguat yang dibuat juga berbeda dengan yang sudah dirancang pada bab III. Tegangan keluaran fototransistor yang dihasilkan setelah
menggunakan potensiometer mempunyai rentang antara 0,4 volt – 8,2 mV, sehingga agar
tegangan keluaran fototransistor yang dihasilkan mempunyai rentang antara 4 volt – 0,082
volt, penguatan tegangan dibuat sebesar 10 kali. Pengondisi sinyal yang dirancang menggunakan
non-inverting amplifier
dengan nilai �
1
= 1 k Ω dan � = 9 kΩ. Nilai �
sebesar 9 k Ω tidak ada di pasaran, sehingga digunakan resistor 6,8 kΩ yang diseri dengan
resistor 2,2 k Ω. Rangkaian pengondisi sinyal ditunjukkan pada Gambar 4.5.
Gambar 4.5 Rangkaian Pengondisi Sinyal
Rangkaian sistem minimum mikrokontroler, LCD
character
, LED indikator, dan catu daya masing-masing ditunjukkan pada Gambar 4.6, 4.7, dan 4.8.
Gambar 4.6 Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler Keterangan Gambar 4.6:
1.
Output
+5 volt 2.
Gnd 3.
Port A.0 – A.7 4.
Port C.0 – C.7 5.
Port untuk
downloader
6. Port B.0 – B.7
7. Port D.0 – D.7
8.
Input
+12 volt