Pengujian Program Pengulangan Mengukur Kadar Kurkumin

Tabel 4.16 Lanjutan Hasil perhitungan error persentase kadar kurkumin untuk perubahan satu nilai ADC etanol Perubahan 1 nilai ADC etanol ADC etanol ADC larutan kunyit daerah Karanganyar Absorban Absorban hasil kalibrasi x x 798 723 0,361 0,583 3,755 0,751 Error ADC etanol ADC larutan kunyit daerah Karanganyar Absorban Absorban hasil kalibrasi x x 0,125 - 1,404 1,391 1,404 1,350 Perhitungan error persentase kadar kurkumin juga dilakukan untuk perubahan satu nilai ADC larutan kunyit pada daerah Karanganyar. Perhitungan error dihitung menggunakan persamaan 4.3. Tabel 4.17 Hasil perhitungan error persentase kadar kurkumin untuk perubahan satu nilai ADC larutan kunyit daerah Karanganyar Hasil pengukuran menggunakan alat ukur hasil perancangan ADC etanol ADC larutan kunyit daerah Karanganyar Absorban Absorban hasil kalibrasi x x 797 723 0,356 0,575 3,703 0,741 Perubahan 1 nilai ADC larutan kunyit daerah Karanganyar ADC etanol ADC larutan kunyit daerah Karanganyar Absorban Absorban hasil kalibrasi x x 797 724 0,351 0,568 3,653 0,731 Error ADC etanol ADC larutan kunyit daerah Karanganyar Absorban Absorban hasil kalibrasi x x - 0,138 1,404 1,217 1,350 1,350 Berdasarkan Tabel 4.16 dan 4.17 dapat diketahui bahwa besar error yang didapatkan untuk satu perubahan nilai ADC cukup kecil, sehingga dapat disimpulkan bahwa perubahan satu nilai ADC tidak terlalu berpengaruh terhadap hasil akhir perhitungan persentase kadar kurkumin dan sistem masih dapat dikatakan stabil. Sistem baru dikatakan tidak stabil apabila perubahan nilai ADC yang terjadi melewati batas rentang kestabilan sistem sehingga tidak mampu membedakan larutan kunyit dan bahkan menyebabkan nilai error persentase kadar kurkumin menjadi besar. Batas rentang ADC yang diperbolehkan agar sistem tetap stabil paling tidak mempunyai error perubahan nilai ADC kurang dari atau sama dengan 0,5 = 0,5. 0,5 = 797 − batas_ADC 797 x 100 Berdasarkan persamaan di atas, didapatkan bahwa batas rentang ADC yang diperbolehkan adalah: Batas rentang ADC = 797 ± 4 Jadi, dapat disimpulkan bahwa batas kestabilan sistem berada pada rentang 793 – 801 atau perubahan nilai ADC yang diperbolehkan mempunyai selisih hanya sebesar 4 nilai ADC saja dari pengukuran yang pertama. Berdasarkan analisis terhadap semua data pengukuran larutan kurkumin dan kunyit dari beberapa daerah dapat diketahui bahwa rentang nilai ADC yang didapatkan masih berada pada batas kestabilan sistem, sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem mempunyai tingkat kestabilan yang baik. 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengujian serta analisis terhadap data yang diperoleh dari hasil penelitian alat ukur kadar kurkumin menggunakan monokromator prisma, maka dapat disimpulkan: 1. Alat ukur kadar kurkumin menggunakan monokromator prisma ini telah bekerja dengan baik karena dapat menjalankan semua proses pengukuran kadar kurkumin. 2. Proses kalibrasi dengan spektrofotometer standar dapat dilakukan secara baik dengan error rata-rata sebesar 2,635. 3. Alat ukur kadar kurkumin dapat menampilkan besar nilai kadar kurkumin dan persentase kadar kurkumin sesuai perhitungan secara manual dengan error rata-rata kadar kurkumin sebesar 0,122 dan error rata-rata persentase kadar kurkumin sebesar 0,156. 4. Alat ukur kadar kurkumin yang dibuat belum dapat menghasilkan data yang presisi seperti spektrofotometer standar dengan error rata-rata hasil kalibrasi larutan kunyit sebesar 27,808, error rata-rata kadar kurkumin sebesar 29,969 dan, error rata-rata persentase kadar kurkumin sebesar 29,988. 5. Alat ukur kadar kurkumin yang dibuat dapat membedakan nilai absorban untuk masing-masing sampel kunyit sesuai dengan urutan besar absorban sampel kunyit menggunakan spektrofotometer standar. 6. Besarnya nilai error subsistem elektronis yang diperoleh sebagai berikut: a. Rata-rata error output pengondisi sinyal = 2,75 b. Rata-rata error penguatan = 2,70 c. Rata-rata error hasil konversi ADC = 0,344 7. Sistem mempunyai tingkat kestabilan yang baik karena menghasilkan rentang nilai ADC yang berada pada batas kestabilan sistem.