Defenisi self regulated learning

15

BAB II LANDASAN TEORI

A. Self regulated Learning

1. Defenisi self regulated learning

Zimmerman Martinez Pons, 1990 menyatakan bahwa self regulated learning merupakan konsep bagaimana seorang peserta didik menjadi pengatur untuk belajarnya sendiri. Selanjutnya Zimmerman, 1989 juga mendefenisikan self regulated learning sebagai proses belajar dimana peserta didik menggunakan strategi personal untuk mengatur perilaku dan lingkungan belajar secara langsung. Sejalan dengan defenisi tersebut self regulated learning juga dapat meningkatkan prestasi akademik peserta didik dan memfasilitasi motivasi belajar Lin Chen, 1995; Pintrich, 1999; Zimmerman Martinez-Pons, 1986, 1988. Self regulated learning adalah proses pembelajaran terpadu dimana peserta didik mengontrol motivasi, kognisi dan perilaku mereka. Konsep self regulated learning menyiratkan strategi pengajaran yang memungkinkan individu untuk mengembangkan proses belajar mereka sendiri dan mengarah kepada tujuan. Garcia Dalam Zumbrunn, Sharon, Tadlock, Joseph Roberts, 2011 mengemukakan bahwa tidak hanya untuk pembelajaran individu, tetapi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk secara aktif terlibat dalam proses pembalajaran seperti goal- setting, self-monitoring, self-evaluation, self-reinforcement dan manajemen sumber daya. Universitas Sumatera Utara 16 Berdasarkan perspektif sosial kognitif, peserta didik yang dapat dikatakan sebagai self regulated learner adalah individu yang secara metakognitif, motivasional, dan behavioral aktif dan turut serta dalam proses belajar mereka Zimmerman, 1989. Peserta didik tersebut dengan sendirinya memulai usaha belajar secara langsung untuk memperoleh pengetahuan dan keahlian yang diinginkan, tanpa bergantung pada guru, orang tua atau orang lain. Self regulated learners akan mampu mencoba untuk mengontrol perilaku, motivasi, kognisi dan mengidentifikasi tujuan yang akan dicapai, hal ini dikemukakan oleh Pintrich Dalam Zumbrunn, Sharon., Tadlock, Joseph Roberts, D. Elizabeth, 2011. Self regulated learning merupakan proses dasar dalam menekankan self efficacy yang berkaitan dengan pengaruh motivasi perilaku, penetapan tujuan, evaluasi diri dan penguatan diri Bandura, 1986, 1991. Schunk Dalam Schunk Zimmerman, 1998 juga menjelaskan self regulated learning terjadi bila peserta didik secara sistematik mengarahkan perilaku dan kognisinya dengan cara memberi perhatian pada instruksi tugas-tugas, melakukan proses dan mengintegrasikan pengetahuan, mengulang-ulang informasi untuk diingat, mengembangkan serta memelihara keyakinan positif tentang kemampuan belajar self efficacy dan mampu mengevaluasi hasil belajarnya. Self efficacy dan penggunaan self regulated learning memiliki dampak positif satu sama lain, self efficacy yang tinggi akan meningkatkan penggunaan strategi self regulated learning Pajares, 2008 sebaliknya penggunaan strategi self regulated learning dapat menyebabkan peningkatan self efficacy dan prestasi akademik Zimmerman Martinez-Pons, 1990. Universitas Sumatera Utara 17 Dalam proses belajar, peserta didik akan memperoleh prestasi belajar yang baik bila ia menyadari, bertanggung jawab dan mengetahui cara belajar yang efisien. Seorang self regulated learner mengambil tanggung jawab terhadap kegiatan belajar mereka. Mereka mengambil alih otonomi untuk mengatur dirinya, mendefinisikan tujuan dan masalah-masalah yang mungkin akan dihadapi dalam mencapai tujuan- tujuannya, mengembangkan standar tingkat kesempurnaan dalam pencapaian tujuan, mengevaluasi cara yang paling baik untuk mencapai tujuannya, memiliki strategi untuk mencapai tujuan dan beberapa strategi untuk mengoreksi kesalahannya serta mengarahkan kembali dirinya ketika perencanaan yang dibuat tidak berjalan dengan baik. Mereka juga mengetahui kelebihan dan kekurangannya, mengetahui bagaimana cara memanfaatkan secara produktif dan konstruktif , Zimmerman Martinez-Pons, 1986 Berdasarkan defenisi yang telah diuraikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa self regulated learning adalah proses belajar dimana peserta didik mengaktifkan kognisi, tindakan dan perasaan secara sistematis untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan.

2. Tahap – Tahap Self regulated learning