Faktor-faktor yang mempengaruhi self regulated learning Prinsip – Prinsip dalam proses self regulated learning

23 Beberapa strategi self regulated learning tersebut terbukti sangat efisien untuk meningkatkan prestasi belajar Zimmerman Martinez-Pons dalam Latifah, 2010.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi self regulated learning

Dalam perspektif sosial kognitif Bandura dalam Pintrich Schunk, 2002 mengemukakan keberadaan strategi self regulated learning ditentukan oleh tiga faktor yakni faktor pribadi, perilaku dan lingkungan. a. Faktor pribadi Self regulated learning terjadi pada derajat dimana peserta didik dapat menggunakan proses personal untuk secara strategis mengatur perilaku dan lingkungan belajar disekitarnya. Faktor ini meliputi penggunaan strategi mengatur materi pelajaran organizing transforming, membuat rencana dan tujuan belajar goal setting planning, mencatat hal penting keeping record monitoring, serta mengulang dan mengingat rehearsing memorizing. b. Faktor perilaku Menunjuk pada kemampuan peserta didik dalam menggunakan self evaluation strategy sehingga mendapatkan informasi tentang keakuratan dan mengecek kelanjutan dari hasil umpan balik. Faktor ini melibatkan strategi konsekuensi setelah mengerjakan tugas self consequences dan evaluasi terhadap kemajuan tugas self evaluating. Universitas Sumatera Utara 24 c. Faktor lingkungan Menunjuk pada sikap proaktif peserta didik untuk menggunakan strategi pengubahan lingkungan belajar seperti penataan lingkungan belajar, mengurangi kebisingan, penataan cahaya yang tepat, dan pencarian sumber belajar yang relevan. Faktor ini meliputi strategi mencari informasi seeking information, mengatur lingkungan belajar environmental structuring, mencari bantuan sosial seek social assistance, serta meninjau kembali catatan, tugas atau tes sebelumnya dan buku pelajaran review record.

5. Prinsip – Prinsip dalam proses self regulated learning

Ley Young dalam Kobayashi Lockee, 2008 mengusulkan empat prinsip untuk melekatkan self regulated learning pada peserta didik. Empat prinsip ini berlaku untuk setiap lingkungan instruksional terlepas dari daerah konten, metode penyampaian atau populasi tertentu. Pertama, instruktur harus membimbing peserta didik untuk mempersiapkan dan menyusun suatu lingkungan belajar yang efektif, hal ini dapat dilakukan dengan menciptakan lingkungan yang tenang, nyaman dan terhindar dari gangguang- gangguan sehingga akan mendorong motivasi peserta didik untuk belajar. Kedua, instruktur harus mengatur instruksi dan kegiatan untuk menfasilitasi proses kognitif dan metakognitif. Dapat dilakukan dengan memberikan ringkasan materi pelajaran, meminta peserta didik untuk membuat garis besar dari materi pelajaran, dan mengidentifikasi konsep – konsep penting untuk meningkatkan Universitas Sumatera Utara 25 kemampuan peserta didik dalam mengatur dan mengubah keterampilannya menjadi lebih baik. Ketiga, instruktur harus menggunakan tujuan instruksional dan umpan balik feedback untuk memberikan peluang bagi peserta didik untuk memantau dirinya. Tujuan dan umpan balik feedback adalah dua faktor penting dalam pemantauan diri. Penetapan tujuan untuk memonitor dan mengatur usahanya dalam arah yang spesifik, memberikan umpan balik feedback dengan sering dan sistematis dapat meningkatkan self regulated learning karena umpan balik feedback akan mendorong peserta didik untuk membandingkan kemajuan mereka dengan tujuan yang sudah mereka capai dengan kemampuan sebelumnya. Keempat, instruktur harus memberikan evaluasi kepada peserta didik dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengevaluasi diri sendiri. Ley dan Young dalam Kobayashi Lockee, 2008 menunjukkan bahwa instruktur harus memberikan umpan balik untuk mengkoreksi dan meninjau kembali hasil tes atau kuis peserta didik. Begitu juga sebaliknya peserta didik dapat mengevaluasi dirinya sendiri untuk memeriksa hasil kinerja yang sudah mereka laksanakan, sehingga dapat diketahui kualitas dan kemajuan dari peserta didik.

B. Mahasiswa