27 f.
Memilih dan mempersiapkan pekerjaan. g.
Mempersiapkan diri dalam pembentukan keluarga. h.
Membentuk sistem nilai-nilai moral dan falsafah hidup.
1. Mahasiswa Merantau dan Non merantau
Mahasiswa yang berasal dari daerah diluar kota Medan disebut dengan mahasiswa merantau. Echols dan Shadily dalam Tsuyoshi, 2005 mendefenisikan
merantau sebagai pergi ke Negara lain, meninggalkan kampung halaman, berlayar melalui sungai dan sebagainya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005
merantau adalah pergi ke daerah lain diluar daerah asal mereka untuk mencari ilmu. Berdasarkan dari pengertian mahasiswa di atas, maka mahasiswa merantau adalah
individu usia dewasa awal yang tinggal di daerah lain dan tinggal berjauhan dari orangtua atau keluarga asal untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi dalam rangka
mempersiapkan dirinya dalam pencapaian suatu keahlian tingkat sarjana Permasalahan pada dasarnya akan dihadapi oleh semua mahasiswa khususnya
mahasiswa merantau yaitu terkait tuntutan pendidikan dan tugas perkembangan sesuai dengan karakteristik dan tugas perkembangan. Menurut Papalia 2008,
mahasiswa merantau membutuhkan penyesuaian dalam perubahan sistem pendidikan SMA dan perguruan tinggi, peralihan tugas perkembangan sebagai remaja dan orang
dewasa, peralihan untuk dapat hidup mandiri di perantauan serta bertanggung jawab dengan dirinya sendiri selama hidup di perantauan. Hal ini menuntut mahasiswa
untuk menjadi lebih mandiri, tidak bergantung pada orang tua dan bertanggung jawab akan dirinya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
28 Sedangkan pada mahasiswa yang non merantau adalah mahasiswa yang
menuntut ilmu di derah tempat tinggalnya sendiri dan tidak tinggal berjauhan dengan orangtuanya atau keluarga asalnya. Tidak ada perubahan pada lingkungan fisik
terlihat seperti kos, asrama seperti yang dikemukakan oleh Parmawati 2007 mengenai mahasiswa rantau yang mengalami perubahan dalam lingkungan fisiknya.
Mahasiswa non merantau atau tinggal di daerah sendiri bersama keluarga akan lebih sering menerima bantuan dalam memecahkan masalah, masih dalam
pengawasan dan kendali orangtua. Intensitas dalam mengambil keputusan, menentukan pilihan dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan cenderung masih
dalam pengendalian orangtua berbeda halnya dengan mahasiswa yang merantau, mahasiswa merantau akan mengalami perubahan antara lain mengenai kemandirian,
pertanggungjawaban terhadap diri sendiri, percaya diri, dan kemampuan bekerjasama dengan orang lain. Sedangkan dari segi ekonomi terjadi perubahan biaya hidup,
misalnya harga transportasi yang lebih besar, dan harga barang-barang kebutuhan sehari-hari yang lebih mahal.
2. Mahasiswa Suku Batak Toba di Psikologi