1. diberikan dan terlibat aktif selama proses pembelajaran berlangsung.
Siswa menjadi lebih aktif dan tidak mudah bosan karena siswa dapat bermain sambil belajar.
2. Minat siswa tunarungu dalam pembelajaran matematika yang
menggunakan alat peraga kartu hitung untuk operasi hitung perkalian bilangan bulat mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama
minat siswa sebelum pembelajaran menggunakan alat peraga sebesar 36,36,yang termasuk dalam kriteria rendah dan pada pertemuan
kedua sebesar 86,35. Menurut Suharsimi Arikunto, angka ini termasuk pada kriteria sangat tinggi. Dapat dilihat siswa mau
memperhatikan penjelasan dari guru disetiap pertemuan dan mau bertanya ke guru saat mengalami kesulitan, dibuktikan dengan siswa
bisa mengerjakan dengan benar soal yang diberikan oleh guru. Dengan adanya alat peraga, suasana di kelas menjadi mendukung
untuk proses pembelajaran. Matematikapun menjadi pelajaran yang mudah bagi mereka. Mereka menyukai dan ingin pintar matematika.
A. Saran
1. Bagi Pembaca
Bagi pembaca yang ingin melanjutkan penelitian ini, disarankan untuk memilih sekolah yang siswanya tidak memiliki hambatan dalam kehadiran
di kelas, sehingga penelitian dapat dilakukan dalam waktu yang tepat sesuai rencana dan siswa sebagai subyek penelitian juga lebih mudah
menerima materi yang diberikan.
2. Bagi Sekolah
Diharapkan lebih tertib dalam memberlakukan jam pelajaran yang ada di sekolah, jadi saat jam istirahat atau jam pergantian pelajaran bisa tepat
waktu, sehingga waktu tidak terbuang dengan sia-sia. 3.
Bagi Guru Disarankan untuk lebih banyak melakukan variasi dalam pembelajaran
terutama dalam pemakaian media alat peraga dalam pembelajaran, supaya para siswa lebih semangat dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.
Arief S. Sadiman. 1986. Media Pendidikan. Jakarta : Rajawali. Oemar Hamalik. 1986. Media Pendidikan. Bandung : Citra Aditya bakti.
Usa Sutisna. 1984. Pendidikan Anak Terbelakang Mental. Jakarta : Depdikbud. Suharsimi Arikunto. 1992. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PT. Bumi
Aksara. Nana Sudjana. 2000. Strategi Pembelajaran. Bandung : Falah Production.
Wardani, I.G.A.K, dkk. 2007. Pengantar Pendidikan Luar Biasa. Jakarta : Universitas Terbuka.
http:husadaindah.wordpress.com20120315makalah-tunarungu-ii Diposkan oleh Loek Slank di 7012013 08:53:00 AM diakses bulan April
2014
http:www.learner.orgcourseslearningmathnumbersession4part_cindec.html .
diakses bulan Agustus 2014 http:sitinurisneni.blogspot.com201003karakteristik-dan-masalah-
perkembangan.html diakses bulan Agustus 2014
Abdul Gafur. 2001. Pemilihan Strategi dan Media Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sardiman A.M, 1986, Interaksi Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Winkel, W.S. dan Hastuti,Sri,2004,Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,
Yogyakarta:Media Abadi.
Harahap, B
dan ST
Negoro.1979. Penuntun
Matematika SMP
2 .
Jakarta:Yudhistira Abdurahman Mulyono.2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT
Rineka Cipta. Soedarsono. 1988. Beberapa Prinsip dalam Penelitian. Yogyakarta : Bimbingan
Penelitian Karya Ilmiah FIP IKIP Yogyakarta. Suryobroto. 1986. Mengenal Metode Pengajaran dari Sekolah dan Pendekatan
Baru dalam Proses Belajar Mengajar . Yogyakarta: Pustaka Belajar.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Sekolah : SLB Negeri 1 Bantul
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas Semester : VII I
Pertemuan ke : 1
– 4 Alokasi Waktu
: 12 x 35 menit
A. Standar Kompetensi