51
BAB IV HASIL PENELITIAN, ANALISIS, DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Penelitian dilakukan di SLB N 1 Bantul. Subyek penelitian adalah 4 orang siswa kelas VII SLB N 1 Bantul, di mana mereka
memiliki keterbatasan dalam pendengaran. Dalam penelitian ini peneliti adalah fasilitator yang menyediakan alat peraga serta sebagai
pengamat. Materi yang akan dibahas di sini adalah operasi hitung perkalian bilangan bulat menggunakan alat bantu berupa alat peraga
yang diberi nama kartu hitung. Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi terlebih dahulu. Tujuan dilakukannya
observasi adalah untuk melihat kegiatan pembelajaran sehari-hari dan melihat model pembelajaran yang dilakukan di SLB N 1 Bantul,
sehingga dapat membantu dalam merancang pembelajaran dalam penelitian ini, selain itu kegiatan observasi juga dilakukan untuk
membantu peneliti mengenal para siswa yang akan dijadikan obyek penelitian sehingga dapat membantu dalam kelancaran penelitian.
Dari kegiatan observasi yang dilakukan pada 26 Agustus 2014, peneliti melihat kurikulum yang digunakan di SLB N 1 Bantul sama
dengan sekolah-sekolah lainnya, hanya saja pemberian materinya
disesuaikan dengan kemampuan siswa, karena seperti diketahui bahwa
berbicara. Hal yang berbeda dari sekolah umum adalah, di SLB N 1 Bantul pelajaran matematika hanya seminggu sekali.
Untuk usia, rata-rata anak tunarungu di sekolah ini memiliki usia yang sesuai dengan kelasnya seperti siswa pada sekolah umum. Dalam
pembelajaran di kelas, mereka tidak hanya menerima materi pembelajaran saja, tetapi juga belajar berbicara.
Peneliti melihat pula karakter-karakter yang dimiliki siswa, yaitu : S1 : S1 adalah anak yang hiperaktif, jika dibanding dengan tiga teman
lainnya, kemampuan akademik S1 paling rendah, terlebih dalam hal berhitung S1 sangatlah kurang. Di kelas S1 anak yang paling banyak
tingkah, ada saja hal yang dilakukannya ketika guru sedang memberi materi.
S2 : S2 aktif dalam pembelajaran, dia merupakan siswa baru pindahan dari Banyumas
. Jika dibanding dengan teman sekelasnya, S2 siswa yang pintar. Selain punya kepercayaan diri yang tinggi, dia selalu aktif
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru walaupun jawabannya belum tentu benar. Dia selalu menjawab pertanyaan paling
cepat dari siswa lainnya. S2 pun pandai mengelola emosinya, disaat dia salah menjawab pertanyaan, dia tidak cemberut ataupun sedih,
malah tertawa sambil mencoba menjawab pertanyaan lagi, dan lagi- lagi jawabanya salah.
S3 : S3 siswa yang aktif dan selalu fokus saat pelajaran. Kemampuan S3 dalam menangkap pelajaran sangat bagus, hampir sama dengan S2,
S3 selalu menjawab pertanyaan yang diberikan kepadanya. Jawaban yang dilontarkan oleh S3 lebih banyak yang tepat dibandingkan
dengan S2. Walaupun S3 termasuk anak yang pendiam di kelasnya, tapi dia selalu bersemangat saat pelajaran berlangsung.
S4 : S4 merupakan siswa paling diam dan tenang selama di kelas. Kemampuan dalam menangkap pelajaran S4 lebih rendah dibanding
dengan S2 dan S3, namun S4 lebih tekun mencatat dan selalu fokus memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran berlangsung. S4 tidak
banyak bicara namun selalu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru kepadanya walaupun menjawabnya lama dan salah.
Susasana di kelas saat observasi kondusif. Di SLB N 1 Bantul, dalam satu ruangan ada yang terbagi jadi dua kelas, seperti ruang kelas
yang dipakai oleh kelas VII, ruangan yang berukuran 8 x 6 meter dibagi untuk dua kelas. Pembelajaran yang terjadi saat observasi
sangat baik, guru tidak terlalu cepat dalam menjelaskan materi, selalu meminta siswa maju ke depan mengerjakan soal dan menuliskan
jawabannya, juga mengucapkan kata-kata apa yang mereka tulis, karena guru juga mengajarkan mereka mengasah kemampuan
berbicaranya. Guru juga mengajarkan siswa untuk belajar bekerja sama, sehingga ada komunikasi diantara mereka, selain belajar
berkomunikasi mereka juga belajar bersosialisasi satu sama lain. Di kelas VII ini, jadwal pelajaran matematika diberikan setiap hari Selasa,
jam ke 5,6,7 setelah pelajaran olah raga, walaupun sudah siang dan
lelah setelah berolah raga, mereka tetap bersemangat walaupun tidak sesemangat pada pagi hari, dan konsentrasinyapun tidak sepenuh pagi
hari. 1.
Pelaksanaan Penelitian di dalam Kelas Pelaksanaan penelitian dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan,
yaitu : a.
Pertemuan Awal Pertemuan hari pertama dilaksanakan pada tanggal 23 September
2014. Pada penelitian hari pertama dilakukan pre-test untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum dilakukan pembelajaran
menggunakan alat peraga. Sebelumnya para siswa sudah menerima materi pembelajaran tentang operasi hitung bilangan bulat saat
Sekolah Dasar. Karena baru selesai masa liburan, maka sebelum dilakukan pre-
test, guru terlebih dahulu mengingatkan para siswa tentang materi operasi bilangan bulat, membaca dan menuliskan bilangan. Semua
siswa terlihat paham akan penjelasan tersebut. Setelah siswa cukup mengingat, kemudian mereka diminta mengerjakan soal pre-test
Pada pertemuan pertama ini siswa mengerjakan soal pre-test berdasarkan kemampuan mereka. Siswa mengerjakan sendiri-
sendiri dengan tenang dan serius. Waktu yang diberikan guru untuk mengerjakan soal selama 20 menit. Saat siswa mengerjakan
soal, guru berkeliling kelas untuk melihat pekerjaan siswa, dan
sesekali memberi petunjuk tentang perintah soal, sehingga siswa tidak salah mengartikan soalnya.
S1 terlihat bingung, tetapi dia tidak bertanya kepada guru, hanya menunjukkan ekspresi kebingungan yang diikuti dengan gerakan
tubuhnya yang menandakan dia sedang kebingungan menggaruk- garuk kepala dan tengok kanan kiri. Sedangkan murid yang lain
terlihat tenang dalam mengerjakan soal. Pre-test
selesai dalam waktu 20 menit sesuai dengan waktu yang diberikan oleh guru. Setelah megerjakan pre-test merekapun
istirahat. b.
Pertemuan Pertama Pertemuan Pertama diadakan pada tanggal 14 Oktober
2014, dimulai pukul 10.10 dan berakhir pukul 12.15. Sebelumnya siswa diingatkan kembali mengucapkan negatif dan positif.
Setelah mengingatkan siswa, kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan memperkenalkan alat peraga. Lalu pembelajaran dimulai
dengan memperkenalkan warna merah dan kuning yang merupakan warna dari alat peraga kartu hitung. Siswa terlebih
dahulu belajar mengucapkan kata merah dan kuning. Setelah siswa bisa mengucapkan dengan baik, kemudian mulai diajarkan aturan
penggunaan alat peraga, di mana merah adalah positif, satu kartu merah bernilai 1, dan kuning adalah negatif di mana satu kartu
kuning bernilai 1 juga, sedangkan jika kedua kartu dipasangkan
akan bernilai 0. Setelahnya alat peraga mulai digunakan untuk perhitungan bilangan bulat.
Gambar 4.1 Guru memberikan contoh soal ke siswa
Supaya mudah dalam menjelaskan cara pemakaian alat peraga, guru meletakkan alat peraga di meja tengah, kemudian
para siswa mendekat ke guru untuk melihat penjelasan yang diberikan. Setelah diberi beberapa contoh soal, para siswa kembali
ke tempat duduk masing-masing, kemudian guru membagikan satu set alat peraga ke setiap siswa.
Pada pertemuan kali ini siswa diajarkan terlebih dahulu operasi hitung perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan
bulat positif, serta perkalian bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. Guru menuliskan soal pada lembar putih, karena itu
cara untuk berkomunikasi dengan para siswa. Misalnya guru memberi soal 2 x 3, kemudian guru menuliskan pada kertas putih
2 x 3, karena angka pertama bernilai dua, maka guru menjelaskannya ada 2 baris, kemudian yang belakang angka
positif 3, berarti ambil kartu merah sebanyak 3 kemudian diletakkan dimasing-masing baris 3 kartu positif. Dapat dilihat
jumalh kartu merah ada 6. Berarti 2 x 3 = 6
Kemudian guru memberi contoh soal positif dengan negatif. Misalnya 2 x -3. Karena angka pertama bernilai 2 positif, berarti
ada 2 baris. Kemudian angka kedua bernilai negatif 3, maka siswa diminta untuk mengambil kartu kuning sebanyak 3 kemudian
diletakkan di masing-masing baris 3 kartu negatif.
Selama pembelajaran
berlangsung tidak
ditemukan kesulitan yang berarti sepanjang pembelajaran kali ini. Semua
siswa terlihat aktif dan ceria dalam pembelajaran, mereka sangat antusias dalam menggunakan alat peraga.
Baris 1 2x3=
Baris 2 +
+ +
+ +
+
Baris 1 2 x -3=
- Baris 2
- -
- -
-
c. Pertemuan Kedua
Pertemuan Kedua dilaksanakan pada tanggal 21 Oktober 2014. Pertemuan dimulai pukul 10.10 dan berakhir pukul 12.15.
Pembelajaran kali ini siswa kembali menggunakan alat peraga.
Gambar 4.2 Guru memberi contoh soal
Materi yang diajarkan adalah perkalian bilangan bulat negatif dengan bilangan bulat positif, serta bilangan bulat negatif
dengan bilangan bulat negatif. Siswa semakin bersemangat bermain dengan alat peraga. Sebelum siswa diberi soal, guru
terlebih dahulu memberikan contoh soal, dan semua siswa sangat antusias melihat penjelasan guru. Seperti Pertemuan Pertama, guru
menuliskan contoh soal pada lembaran kertas putih. Misal soal yang diberikan -2 x 3, karena angka pertama 2, berarti ada 2
baris. Kemudian angka ketiga bernilai 3 positif, berarti ada 3 kartu positif yang diambil. Tetapi karena tidak ada kartu positif yang
dapat diambil, anak-anak harus meletakkan pasangan nol, yaitu dengan mengambil satu kartu merah dan satu kartu kuning. Jadi di
setiap baris, akan diletakkan 3 pasangan nol. Setelah itu, karena tiga bernilai positif, maka diambilah semua kartu merah. Yang
tersisa hanya enam kartu kuning. Jadi hasil dari -2 x 3 adalah -6.
Contoh lain adalah -2 x -3. Angka pertama bernilai -2 berarti terdapat 2 baris dan terjadi pengambilan kartu dikedua baris
tersebut. Angka kedua bernilai -3 berarti ada 3 kartu negatif yang diambil. Namun tidak ada kartu negatif yang dapat diambil dari
kedua baris, maka anak-anak harus meletakkan 3 pasangan nol pada setiap barisnya. Setelah itu diambil semua kartu kuning
karena angka kedua bernilai negatif. Pada tempat tersebut tersisa 6 kartu merah. Jadi hasil dari -2 x -3 = 6
-2 x 3=
Baris 2 Baris 1
- +
+ +
+ +
+ -
-
- -
- Baris 2
Baris 1 -
- -
- -
-
Setelah penjelasan selesai, guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mengerjakan soal dengan alat peraga, siswapun
langsung bisa mempraktekannya dengan benar sambil diberi arahan oleh guru. Setelah diberi beberapa contoh soal, para siswa
diberi 10 soal yang ditulis oleh guru di papan tulis dan harus mereka jawab dengan menggunakan alat peraga. Setiap satu soal
guru memberi waktu 3 menit, setelah siswa selesai mengerjakan 1 nomor, siswa diminta untuk tunjuk tangan, kemudian guru
memeriksa hasil hitungan siswa. d.
Pertemuan Terakhir Pada pertemuan keempat ini dilakukan post-test. Post-test
dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober 2014. Siswa diberi waktu 20 menit untuk mengerjakan soal post-test ini. Siswa mengerjakan
post-test dengan tenang dan dikerjakan sendiri-sendiri tanpa
diskusi dengan tenang. Setelah 20 menit mereka semua sudah
-2 x -3=
Baris 2 Baris 1
- +
+ +
+ +
+ -
-
- -
- Baris 2
Baris 1 +
+ +
+ +
+
selesai mengerjakan semua soal kemudian mengumpulkan pekerjaan mereka ke guru.
A. Hasil Penelitian