a. Efektivitas belajar dengan melalui permainan tergantung dari materi
yang dipilih
secara khusus
serta bagaimana
menggunakannya. b. Penggunaan bahan untuk permainan biasanya memerlukan suatu
pengaturan kelompok secara khusus, bila ada siswa yang tidak melakukan,
biasanya mengganggu
atau menghambat
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan. c. Bahan permainan mungkin sekali membutuhkan biaya serta
membutuhkan waktu yang tidak sebentar. d. Membutuhkan adanya diskusi
– diskusi sesudah permainan dan itu dilaksanakan demi keberhasilan tujuan pembelajaran
tersebut. e. Waktu dalam hal ini merupakan suatu rintangan yang sangat
berarti secara induktif memang membutuhkan waktu jika dibandingkan dengan mengajar secara langsung.
N. Kerangka Berpikir
Salah satu cara untuk menciptakan suasana yang kondusif, menyenangkan dan tidak membosankan adalah dengan memberikan metode
yang kreatif. Strategi dalam pembelajaran untuk anak tunarungu adalah menekankan latihan cukup banyak menuntut kemampuan berpikir. Oleh
karena itu cara untuk menyampaikan materi pelajaran, khususnya mata pelajaran matematika dengan sebuah permainan yang menarik perhatian anak
tunarungu.
Permainan matematika merupakan metode mengajar yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Salah satunya melalui media permainan kartu,
di mana peserta yang terlibat di dalamnya bermain menggunakan aturan yang berlaku. Siswa yang berhasil menyelesaikan soal dengan media kartu hitung
maka akan terangsang terus, pada akhirnya siswa tersebut memperoleh pengetahuan dan pemahaman konsep yang lebih mendalam. Dengan
pemakaian metode permainan kartu dalam pelajaran matematika untuk anak tunarungu serta memperhatikan karakteristik dan sifat-sifat yang ada pada diri
anak tunarungu dapat mengikuti pelajaran, diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar matematika. Skemanya sebagai berikut :
Pembelajaran matematika dengan media kartu hitung bilangan bulat
Siswa tidak bosan Guru menjadi kreatif Pelajaran tidak monoton
Prestasi meningkat Keterlibatan siswa baik Minat siswa bagus
Skema 2.1
42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Dikatakan kualitatif karena data yang diperoleh sesuai dengan
keadaan apa adanya dan untuk menganalisis keterlibatan dan minat siswa berdasarkan instrument pengamatan aktivitas siswa di kelas. Sedangkan
data hasil belajar siswa yang berupa angka dideskripsikan secara kuantitatif.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi tunarungu di kelas VII SLB N 1 Bantul yang terletak di Jl.Wates 147 Km.3 Yogyakarta dan
berjumlah 4 siswa.
C. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan alat peraga kartu hitung pada materi operasi hitung perkalian bilangan bulat
untuk anak tunarungu SLB B di SLB N 1 Bantul kelas VII.
D. Waktu dan Tempat
Waktu pengambilan data pada bulan Agustus – Oktober 2014 di SLB N 1
Bantul Yogyakarta.
E. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1.
Data Keterlibatan