1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan suatu organisasi merupakan tujuan utama setiap organisasi. Pencapaian keberhasilan organisasi tidak terlepas dari peran
pegawai dalam menciptakan aktivitas dan tindakan yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Kemampuan masing-masing pegawai dalam
melaksanakan tugas atau pekerjaan perlu ditinjau dari masing-masing kinerja pegawai. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
pegawai. Kinerja yang optimal akan membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.
Pelaksanaan suatu pekerjaan tanpa diikuti oleh penilaianevaluasi tidaklah cukup untuk mengukur seberapa besar tingkat pencapaian tujuan
yang telah dicapai. Evaluasi kinerja akan membantu organisasi dalam mengarahkan pegawai ke arah positif dalam rangka tercapainya tujuan
organisasi. Untuk mencapai kinerja yang baik maka perlu diubah cara bekerja yang kurang baik dan meninjau bagamaina kinerja itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah faktor lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal organisasi, dan
faktor internal karyawan atau pegawai. Setelah dipengaruhi oleh faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal organisasi, faktor internal
pegawai ini menentukan kinerja pegawai. Faktor lingkungan internal organisasi misalnya strategi organisasi, dukungan dari sumber daya yang
2
diperlukan untuk melaksakan pekerjaan, serta sistem manajemen dan kompensasi. Sedangkan faktor lingkungan eksternal organisasi misalnya
kehidupan ekonomi, kehidupan politik, kehidupan sosial, budaya dan agama masyarakat, dan kompetitor. Terakhir, faktor internal pegawai
berupa faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang. Faktor bawaan misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan
fisik sementara faktor yang diperoleh misalnya pengetahuan, keterampilan, keterlibatan kerja, etos kerja, pengalaman kerja, sikap kerja, semangat
kerja, dan motivasi kerja Wirawan, 2009: 7. Dari faktor-faktor di atas, peneliti menggunakan keterlibatan kerja
yang pada penelitian ini akan dilihat dari sejauh mana pegawai berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, lalu semangat kerja maupun
sikap kerja yang dalam penelitian ini akan dilihat dari seberapa tinggi pegawai memiliki komitmen terhadap organisasi. Kedua faktor tersebut
digunakan sebagai variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap kinerja pegawai. Pemilihan variabel penelitian merujuk pada
penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa terdapat pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.
Partisipasi dalam penyusunan anggaran yang dilakukan oleh para pegawai menunjukkan interaksi antar pegawai dimana hal tersebut
diperlukan bagi organisasi yang menggunakan prinsip demokratis. Para pegawai dapat menyampaikan pendapat maupun ide-ide dimana ide
tersebut dapat menunjang tercapainya tujuan organisasi. Keterlibatan
3
pegawai dalam penyusunan anggaran akan mendapatkan keputusan yang lebih realistis bukan keputusan oleh satu pihak saja mengingat seluruh
pegawai terlibat dalam praktek yang ada di lapangan. Atasan terkadang kurang memahami maupun mengerti dengan situasi maupun kondisi yang
sedang terjadi di lapangan, sehingga pegawai yang turun langsung di lapangan lebih mengerti akan berapa besar anggaran yang perlu disusun
untuk pencapaian tujuan anggaran bagi organisasi. Interaksi maupun komunikasi antara atasan dan bawahan perlu mengingat tujuan organisasi
adalah tujuan bersama. Pegawai yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi akan
bekerja sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi. Bentuk komitmen pegawai yang tinggi tercermin pula dari upaya untuk
mencurahkan waktu maupun tenaga yang lebih banyak pada organisasi. Hal ini bisa dikatakan bahwa komitmen akan meningkatkan kinerja
pegawai itu sendiri yang nantinya akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi yang lebih tinggi pula.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardika, dkk 2015 bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari partisipasi penyusunan
anggaran terhadap kinerja pegawai, Putra 2006 menyatakan bahwa partisipasi dalam penganggaran memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan Akbar 2013 yang mengatakan bahwa partisipasi anggaran secara parsial tidak berpengaruh
terhadap kinerja pegawai. Selain dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan
4
anggaran, kinerja pegawai juga dipengaruhi oleh komitmen organisasi. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Akbar 2013
bahwa komitmen organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, berbeda dengan Mongeri 2013 yang menyatakan bahwa
komitmen organisasi tidak mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja pemerintah daerah.
Perbedaan hasil dari penelitian-penelitian yang telah disebutkan di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut
dengan menggunakan variabel yang sama untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap
kinerja pegawai Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta. Selain itu, penelitian terkait partisipasi penyusunan anggaran pada umumnya lebih
dikaitkan dengan kinerja manajerial tetapi pada penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja pegawai sebab seluruh pegawai
juga terlibat dalam praktek di lapangan sehingga diharapkan penyusunan anggaran merupakan hasil yang realistis bukan penyusunan dibawah
kepentingan pribadi semata. Dalam penyusunan anggaran baik atasan maupun bawahan harus saling bekerjasama dan berkoordinasi dalam
pencapaian tujuan anggaran organisasi.
B. Rumusan Masalah