31
pembedanya dianggap memuaskan artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedang jika
kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama Sugiyono,2010:
172-173. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,6 Priyatno, 2010: 33.
G. Uji asumsi klasik
1. Uji Multikolonieritas
Multikolonieritas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier
yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolonieritas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF Priyatno, 2010: 62. Pengujian ini dilakukan
32
dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Jika Tolerance 0,1 dan VIF 10 maka tidak terjadi multikolonieritas Priyatno, 2010: 67.
2. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model
regresi yang
baik mensyaratkan
tidak adanya
masalah heteroskedastisitas.
Untuk mendeteksi
ada tidaknya
heteroskedastisitas dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi Priyatno, 2010: 67. Pengujian ini dilakukan dengan
menggunakan bantuan SPSS 16.0. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y
maka dapat
disimpulkan bahwa
tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas pada model regresi Priyatno, 2010: 74.
3. Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang
disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi
ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson DW test Priyatno, 2010: 75. Uji Durbin-Watson yaitu dengan
membandingkan nilai Durbin-Watson dari hasil regresi dengan nilai
33
Durbin-Watson tabel lihat lampiran 15. Jika dU DW 4-dU maka H
diterima tidak terjadi autokorelasi, jika DW dL atau DW 4-dL maka H
ditolak terjadi autokorelasi, terakhir jika dL DW dU atau 4-dU DW 4-dL maka tidak ada keputusan yang
pasti Priyatno, 2010: 77.
4. Uji Normalitas