16
5. Anggaran berfungsi
sebagai alat
pengendalian yang
memungkinkan manajemen untuk menemukan bidang-bidang yang menjadi kekuatan atau kelemahan perusahaanorganisasi.
Hal ini memungkinkan manajemen untuk menentukan tindakan korektif yang tepat.
6. Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan mmeotivasi baik manajer maupun karyawan untuk terus bertindak dengan cara
yang konsisten dengan operasi yang efektif dan efisien serta selaras dengan tujuan organisasi.
4. Siklus Anggaran
Siklus anggaran menurut Mahsun, dkk 2006: 83, meliputi: a. Tahap Persiapan Anggaran
Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia.
b. Tahap Ratifikasi Anggaran Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang
cukup rumit dan cukup berat. Dalam tahap ini pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun
juga harus memiliki political skill, salesmanship, dan coalition building
yang memadai.
17
c. Tahap Pelaksanaan Anggaran Dalam tahap pelaksanaan anggaran, hal terpenting yang harus
diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah sistem akuntansi, sistem informasi akuntansi, dan sistem pengendalian
manajemen. d. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran
Tahap ini adalah tahap akhir dalam siklus penganggaran. Pada tahap ini anggaran dipertanggungjawabkan dalam bentuk
laporan dan dievaluasi pelaksanaannya.
5. Revisi Anggaran
Salah satu pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran adalah prosedur untuk merevisi anggaran setelah disetujui.
Jika dapat direvisi sesuai dengan keinginan pembuat anggaran, maka tidak ada gunanya meninjau dan menyetujui anggaran di awal. Di
lain pihak, jika asumsi anggaran ternyata menjadi tidak realistis sehingga perbandingan angka aktual terhadap anggaran adalah tidak
berarti, maka revisi anggaran mungkin diinginkan. Jika revisi anggaran terbatas hanya pada situasi yang tidak
biasanya, maka revisi semacam itu harus ditinjau dengan memadai. Secara umum, izin untuk membuat revisi sebaiknya sulit untuk
didapat. Revisi anggaran harus dibatasi keadaan-keadaan di mana anggaran yang disetujui sedemikian tidak realitisnya sehingga tidak
18
lagi menjadi alat pengendalian yang berguna. Bisa dikatakan, revisi anggaran harus dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi yang
signifikan dari yang ada ketika anggaran yang asli disetujui Anthony dan Govindarajan, 2006: 85.
C. Partisipasi Penyusunan Anggaran