Pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai studi kasus di kantor kesatuan bangsa Kota Yogyakarta.

(1)

xiv ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Studi Kasus di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta Kurnia Djati Kumala

NIM: 112114027

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2015

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja pegawai, (2) untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai, dan (3) untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. Semakin tinggi partisipasi penyusunan anggaran maupun komitmen organisasi maka semakin tinggi kinerja pegawai. Pemilihan variabel penelitian merujuk pada penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa terdapat pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.

Penelitian yang dilakukan berupa studi kasus dan dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei tahun 2015. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil dari pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder berkaitan dengan gambaran umum kantor. Responden pada penelitian ini diambil dari seluruh pegawai yang berada di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta sebanyak 24 orang. Teknik analisis data menggunakan uji regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dari hasil uji t dimana nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,219, 2) Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dari hasil uji t dimana nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,010, dan 3) Partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dari hasil Uji F dimana nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,000.


(2)

xv ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PARTICIPATION IN BUDGETING AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT ON THE PERFORMANCE OF THE

EMPLOYEE

Case Study in Office of the National Unity Organitation Yogyakarta Kurnia Djati Kumala

NIM: 112114027

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2015

The purpose of this research was to (1) investigate the influence of participation in budgeting on the performance of employee, (2) investigate the influence of organizational commitment on the performance of employee, (3) investigate the influence of participation in budgeting and organizational commitment on the performance of employee. The higher the participation in budgeting and organizational commitment then the higher the performance of employee will be. Research variables used in the study refer to previous research which claimed that there are effects on employee performance.

The type of this research was a case study and was carried out in April until May 2015. Data used in this research are primary data and secondary data. Primary data are taken from the questionnaires, while secondary data from general description of the office. Respondents in this research were taken from all employees who are in Office of the National Unity Yogyakarta as many as 24 people. Data were analyzed using multiple linier regression.

The result form the research showed that: (1) participation in budgeting does not influence the employee's performance as evidenced from the results of the t test in which the significance value more than 0,05 which is 0,219, (2) organizatinal commitment

influence the employee’s performance as evidenced from the results of the t test in which the significance value less than 0,05 which is 0,010, and (3) participation in budgeting and organizational commitment influence the employee’s performance as evidenced from the results of the F test in which the significance value less than 0,05 which is 0,000.

Keywords: Participation in budgeting, organizational commitment, and performance of employee


(3)

i

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN

KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Studi Kasus di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Disusun oleh : Kurnia Djati Kumala

NIM : 112114027

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah,

percayalah juga kepada-Ku.

(Yohanes 14: 1)

Ketakutan adalah teman terbaik sekaligus musuh terburuk. Ini seperti api. Jika bisa mengendalikannya, itu bisa untuk memasak dan menghangatkan rumah.

Sebaliknya jika tidak bisa mengendalikan justru akan membakar dan menghancurkan Anda.

(Mike Tyson)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

♦ Tuhan Yesus Kristus

♦ Bapak Daru Jati Yuwono, Ibu Yekti Andayani, Mas Djati Kuswantoro, Mbak Prana Djati Ningrum

♦ Alm. Simbah Kakung, Bulek Eko, Mbak Tanti, Mbak Tere, Aksa

♦ Christofel Yuda Kountul

♦ Tante Florentina Damar Juniarti dan dek Gabriela Putri


(7)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal: 31 Juli 2015 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan, menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,


(8)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Kurnia Djati Kumala

Nomor Mahasiswa : 112114027

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

(Studi Kasus di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 31 Agustus 2015

Yang menyatakan


(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa banyak hambatan dan kesulitan yang dihadapi, namun hambatan dan kesulitan tersebut dapat teratasi berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

a. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian pada penulis.

b. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Dosen Pembimbing yang bersedia membimbing dan meluangkan waktu dalam memberikan pengarahan dan masukan selama penulisan skripsi.

c. Drs. Sukamto selaku Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta dan seluruh staf atas kerjasamanya dalam penyusunan skripsi ini.

d. Josephine Wuri, M.Si., selaku Dosen yang telah memberikan masukan kepada penulis selama penulisan skripsi.

e. Dr. FA. Joko Siswanto, M.M., Ak., QIA., CA selaku Dosen yang telah memberikan dukungan kepada penulis selama penyusunan skripsi.


(10)

viii

f. Bapak Daru Jati Yuwono dan Ibu Yekti Andayani, selaku orang tua yang selalu memberikan dorongan, semangat, dan doa hingga terselesainya skripsi ini.

g. Mas Djati Kuswantoro, Mbak Prana Djati Ningrum selaku kakak yang selalu memberikan dorongan, semangat, dan doa hingga terselesainya skripsi ini.

h. Bebiku “Christofel Yuda Kountul” atas doa, cinta, dukungan, dan perhatian yang tiada habisnya hingga terselesainya skripsi ini.

i. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu atas segala dukungan.

Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca yang berminat dan dapat juga sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis dengan rendah hati mengharapkan kritik dan saran yang dapat memberikan manfaat bagi penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Penulis


(11)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Batasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kinerja Pegawai ... 9

B. Anggaran ... 13

C. Partisipasi Penyusunan Anggaran ... 18

D. Komitmen Organisasi ... 21

E. Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Kinerja Pegawai ... 24

BAB 111 METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

C. Variabel dan Definisi Operasional ... 27

D. Jenis Data ... 29

E. Populasi ... 30

F. Uji Instrumen Penelitian ... 30

G. Uji Asumsi Klasik ... 31

H. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR A. Visi, Misi, dan Motto ... 36

B. Tugas Pokok dan Fungsi ... 37

C. Struktur Organisasi ... 37

D. Tata Kerja ... 43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden ... 46


(12)

x

B. Karakteristik Responden ... 46

C. Data Persepsi Responden berdasarkan Variabel Penelitian .... 49

D. Analisis Uji Instrumen Penelitian ... 51

E. Analisis Uji Asumsi Klasik ... 52

F. Analisis Uji Regresi Linier Berganda ... 55

G. Pembahasan ... 59

BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 63

B. Keterbatasan Penelitian ... 63

C. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 66


(13)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel V.1 ... 46

Tabel V.2 ... 47

Tabel V.3 ... 47

Tabel V.4 ... 47

Tabel V.5 ... 48

Tabel V.6 ... 48

Tabel V.7 ... 49

Tabel V.8 ... 49

Tabel V.9 ... 49

Tabel V.10 ... 50

Tabel V.11 ... 50

Tabel V.12 ... 52

Tabel V.13 ... 53

Tabel V.14 ... 54

Tabel V.15 ... 55

Tabel V.16 ... 56

Tabel V.17 ... 56

Tabel V.18 ... 57


(14)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar V.1.1 Uji Heteroskedastisitas ... 54


(15)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian ... 69

Lampiran 2: Data Hasil Kuesioner Penelitian ... 72

Lampiran 3: Data Skor Hasil Penelitian... 75

Lampiran 4: Hasil Uji Validitas ... 76

Lampiran 5: Hasil Uji Reliabilitas ... 80

Lampiran 6: Hasil Uji Multikoloneritas ... 81

Lampiran 7: Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 81

Lampiran 8: Hasil Uji Autokorelasi ... 81

Lampiran 9: Hasil Uji Normalitas ... 82

Lampiran 10: Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 82

Lampiran 11: Data Persepsi Responden berdasarkan Variabel Penelitian ... 83

Lampiran 12: Struktur Organisasi ... 84

Lampiran 13: Surat Izin Penelitian ... 85

Lampiran 14: Kata Pengantar Kuesioner ... 86

Lampiran 15: Data Responden Kuesioner Penelitian ... 87


(16)

xiv ABSTRAK

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

Studi Kasus di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta Kurnia Djati Kumala

NIM: 112114027

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2015

Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja pegawai, (2) untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai, dan (3) untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai. Semakin tinggi partisipasi penyusunan anggaran maupun komitmen organisasi maka semakin tinggi kinerja pegawai. Pemilihan variabel penelitian merujuk pada penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa terdapat pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.

Penelitian yang dilakukan berupa studi kasus dan dilaksanakan pada bulan April sampai bulan Mei tahun 2015. Data yang digunakan berupa data primer dan data sekunder. Data primer berupa hasil dari pengisian kuesioner, sedangkan data sekunder berkaitan dengan gambaran umum kantor. Responden pada penelitian ini diambil dari seluruh pegawai yang berada di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta sebanyak 24 orang. Teknik analisis data menggunakan uji regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Partisipasi penyusunan anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dari hasil uji t dimana nilai signifikansi lebih dari 0,05 yaitu 0,219, 2) Komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dari hasil uji t dimana nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,010, dan 3) Partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai yang dibuktikan dari hasil Uji F dimana nilai signifikansi kurang dari 0,05 yaitu 0,000.


(17)

xv ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PARTICIPATION IN BUDGETING AND ORGANIZATIONAL COMMITMENT ON THE PERFORMANCE OF THE

EMPLOYEE

Case Study in Office of the National Unity Organitation Yogyakarta Kurnia Djati Kumala

NIM: 112114027

SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA

2015

The purpose of this research was to (1) investigate the influence of participation in budgeting on the performance of employee, (2) investigate the influence of organizational commitment on the performance of employee, (3) investigate the influence of participation in budgeting and organizational commitment on the performance of employee. The higher the participation in budgeting and organizational commitment then the higher the performance of employee will be. Research variables used in the study refer to previous research which claimed that there are effects on employee performance.

The type of this research was a case study and was carried out in April until May 2015. Data used in this research are primary data and secondary data. Primary data are taken from the questionnaires, while secondary data from general description of the office. Respondents in this research were taken from all employees who are in Office of the National Unity Yogyakarta as many as 24 people. Data were analyzed using multiple linier regression.

The result form the research showed that: (1) participation in budgeting does not influence the employee's performance as evidenced from the results of the t test in which the significance value more than 0,05 which is 0,219, (2) organizatinal commitment

influence the employee’s performance as evidenced from the results of the t test in which the significance value less than 0,05 which is 0,010, and (3) participation in budgeting and organizational commitment influence the employee’s performance as evidenced from the results of the F test in which the significance value less than 0,05 which is 0,000.

Keywords: Participation in budgeting, organizational commitment, and performance of employee


(18)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu organisasi merupakan tujuan utama setiap organisasi. Pencapaian keberhasilan organisasi tidak terlepas dari peran pegawai dalam menciptakan aktivitas dan tindakan yang digunakan untuk mencapai tujuan organisasi. Kemampuan masing-masing pegawai dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan perlu ditinjau dari masing-masing kinerja pegawai. Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai. Kinerja yang optimal akan membantu organisasi dalam mencapai tujuannya.

Pelaksanaan suatu pekerjaan tanpa diikuti oleh penilaian/evaluasi tidaklah cukup untuk mengukur seberapa besar tingkat pencapaian tujuan yang telah dicapai. Evaluasi kinerja akan membantu organisasi dalam mengarahkan pegawai ke arah positif dalam rangka tercapainya tujuan organisasi. Untuk mencapai kinerja yang baik maka perlu diubah cara bekerja yang kurang baik dan meninjau bagamaina kinerja itu sendiri.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai adalah faktor lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal organisasi, dan faktor internal karyawan atau pegawai. Setelah dipengaruhi oleh faktor lingkungan internal dan lingkungan eksternal organisasi, faktor internal pegawai ini menentukan kinerja pegawai. Faktor lingkungan internal organisasi misalnya strategi organisasi, dukungan dari sumber daya yang


(19)

diperlukan untuk melaksakan pekerjaan, serta sistem manajemen dan kompensasi. Sedangkan faktor lingkungan eksternal organisasi misalnya kehidupan ekonomi, kehidupan politik, kehidupan sosial, budaya dan agama masyarakat, dan kompetitor. Terakhir, faktor internal pegawai berupa faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang. Faktor bawaan misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik sementara faktor yang diperoleh misalnya pengetahuan, keterampilan, keterlibatan kerja, etos kerja, pengalaman kerja, sikap kerja, semangat kerja, dan motivasi kerja (Wirawan, 2009: 7).

Dari faktor-faktor di atas, peneliti menggunakan keterlibatan kerja yang pada penelitian ini akan dilihat dari sejauh mana pegawai berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, lalu semangat kerja maupun sikap kerja yang dalam penelitian ini akan dilihat dari seberapa tinggi pegawai memiliki komitmen terhadap organisasi. Kedua faktor tersebut digunakan sebagai variabel independen yang akan diuji pengaruhnya terhadap kinerja pegawai. Pemilihan variabel penelitian merujuk pada penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa terdapat pengaruhnya terhadap kinerja pegawai.

Partisipasi dalam penyusunan anggaran yang dilakukan oleh para pegawai menunjukkan interaksi antar pegawai dimana hal tersebut diperlukan bagi organisasi yang menggunakan prinsip demokratis. Para pegawai dapat menyampaikan pendapat maupun ide-ide dimana ide tersebut dapat menunjang tercapainya tujuan organisasi. Keterlibatan


(20)

pegawai dalam penyusunan anggaran akan mendapatkan keputusan yang lebih realistis bukan keputusan oleh satu pihak saja mengingat seluruh pegawai terlibat dalam praktek yang ada di lapangan. Atasan terkadang kurang memahami maupun mengerti dengan situasi maupun kondisi yang sedang terjadi di lapangan, sehingga pegawai yang turun langsung di lapangan lebih mengerti akan berapa besar anggaran yang perlu disusun untuk pencapaian tujuan anggaran bagi organisasi. Interaksi maupun komunikasi antara atasan dan bawahan perlu mengingat tujuan organisasi adalah tujuan bersama.

Pegawai yang memiliki komitmen tinggi terhadap organisasi akan bekerja sebaik mungkin demi tercapainya tujuan organisasi. Bentuk komitmen pegawai yang tinggi tercermin pula dari upaya untuk mencurahkan waktu maupun tenaga yang lebih banyak pada organisasi. Hal ini bisa dikatakan bahwa komitmen akan meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri yang nantinya akan berdampak pada pencapaian tujuan organisasi yang lebih tinggi pula.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mardika, dkk (2015) bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja pegawai, Putra (2006) menyatakan bahwa partisipasi dalam penganggaran memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan Akbar (2013) yang mengatakan bahwa partisipasi anggaran secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Selain dipengaruhi oleh partisipasi penyusunan


(21)

anggaran, kinerja pegawai juga dipengaruhi oleh komitmen organisasi. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2013) bahwa komitmen organisasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja pegawai, berbeda dengan Mongeri (2013) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi tidak mempengaruhi hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja pemerintah daerah.

Perbedaan hasil dari penelitian-penelitian yang telah disebutkan di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan variabel yang sama untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta. Selain itu, penelitian terkait partisipasi penyusunan anggaran pada umumnya lebih dikaitkan dengan kinerja manajerial tetapi pada penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja pegawai sebab seluruh pegawai juga terlibat dalam praktek di lapangan sehingga diharapkan penyusunan anggaran merupakan hasil yang realistis bukan penyusunan dibawah kepentingan pribadi semata. Dalam penyusunan anggaran baik atasan maupun bawahan harus saling bekerjasama dan berkoordinasi dalam pencapaian tujuan anggaran organisasi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:


(22)

1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja pegawai?

2. Apakah komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai?

3. Apakah partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai?

C. Batasan Masalah

Kinerja pegawai dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Faktor tersebut bisa diuraikan menjadi beberapa yaitu budaya organisasi, iklim organisasi, kompensasi, motivasi kerja, keterlibatan kerja, kepuasan kerja, etos kerja, semangat kerja dan sikap kerja. Dari berbagai faktor di atas, penelitian ini hanya menggunakan keterlibatan kerja (dilihat dari partisipasi penyusunan anggaran), semangat kerja dan sikap kerja (dilihat dari komitmen organisasi).

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah: (1) untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja pegawai, (2) untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai, dan (3) untuk mengetahui pengaruh partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai.


(23)

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk : 1. Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk pengembangan diri dan menerapkan teori yang telah didapatkan selama masa kuliah serta menambah wawasan baru mengenai masalah yang diteliti.

2. Bagi Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai seberapa tinggi tingkat partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi para pegawai. Hal ini nantinya menentukan kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta demi kepentingan masa depan organisasi.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menambah koleksi kepustakaan dan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa lain yang akan melakukan penelitian sejenisnya yang akan datang.

F. Sistematika Penulisan Bab I Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.


(24)

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan tentang teori-teori pendukung berkaitan dengan penelitian. Dalam bab ini akan diuraikan beberapa hal diantaranya tentang partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai serta hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang cara yang akan digunakan dalam melakukan penelitian, meliputi jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, variabel dan definisi operasional, jenis data, populasi, uji instrumen penelitian, uji asumsi klasik, dan teknik analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Kantor

Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum kantor yang terdiri dari visi, misi, motto, tugas pokok, fungsi kantor, struktur organisasi, dan tata kerja Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum dan karakteristik responden, analisis uji instrumen penelitian, analisis uji asumsi klasik, analisis uji regresi linier berganda, dan pembahasan. Pembahasan didasarkan pada interpretasi dari hasil analisis data penelitian.


(25)

Bab V1 Penutup

Bab ini menguraikan tentang kesimpulan berdasarkan analisis data dan pembahasan yang berkaitan dengan rumusan masalah. Bab ini juga memuat saran-saran serta keterbatasan penulis dalam melakukan penelitian ini terhadap penelitian yang akan dilakukan selanjutnya.


(26)

9 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kinerja Pegawai 1. Pengertian Kinerja

a. Menurut Wirawan (2009: 5), kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu.

b. Menurut Sinambela (2012: 5), kinerja adalah pelaksanaan suatu pekerjaan dan penyempurnaan pekerjaan tersebut sesuai dengan tanggungjawabnya sehingga dapat mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Definisi ini menunjukkan bahwa kinerja lebih ditekankan pada proses, dimana selama pelaksanaan pekerjaan tersebut dilakukan penyempurnaan-penyempurnaan sehingga pencapaian hasil pekerjaan atau kinerja dapat dioptimalkan.

2. Pengertian Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2005: 9).


(27)

3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Menurut Wirawan (2009: 7), terdapat 3 faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu:

1. Faktor Internal Pegawai

Faktor internal pegawai yaitu faktor-faktor dari dalam diri pegawai yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia berkembang. Faktor bawaan, misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik dan kejiwaan. Sementara itu, faktor-faktor yang diperoleh, misalnya pengetahuan, keterampilan, keterlibatan kerja, etos kerja, pengalaman kerja, sikap kerja, semangat kerja, dan motivasi kerja.

2. Faktor lingkungan internal organisasi

Dalam melaksanakan tugasnya, pegawai memerlukan dukungan organisasi tempat ia bekerja. Dukungan tersebut sangat mempengaruhi tinggi rendahnya kinerja pegawai. Faktor internal organisasi misalnya strategi organisasi, dukungan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan, serta sistem manajemen dan kompensasi.

3. Faktor lingkungan eksternal organisasi

Faktor-faktor lingkungan eksternal organisasi adalah keadaan, kejadian, atau situasi yang terjadi di lingkungan eksternal organisasi yang mempengaruhi kinerja pegawai. Faktor eksternal organisasi misalnya kehidupan ekonomi,


(28)

kehidupan politik, kehidupan sosial, budaya dan agama masyarakat, dan kompetitor.

4. Unsur- Unsur Penilaian Pegawai

Menurut Hasibuan (2002: 56) dalam Pratiwi (2012), kinerja pegawai dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal, yaitu:

1. Kesetiaan

Kinerja dapat diukur dari kesetiaan pegawai terhadap tugas dan tanggung jawabnya dalam organisasi.

2. Prestasi Kerja

Hasil prestasi kerja pegawai, baik kualitas maupun kuantitas dapat menjadi tolok ukur kinerja. Pada umumnya prestasi kerja seseorang pegawai dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman, dan kesanggupan pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.

3. Kedisiplinan

Sejauh mana pegawai dapat mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melaksanakan instruksi yang diberikan kepadanya. 4. Kreatifitas

Merupakan kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifitas dan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam


(29)

menyelesaikan pekerjaannya sehingga ia bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.

5. Kerjasama

Dalam hal ini kerjasama diukur dari kemampuan pegawai untuk bekerja sama dengan pegawai lain dalam menyelesaikan suatu tugas yang ditentukan, sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik.

6. Kecakapan

Dapat diukur dari tingkat pendidikan pegawai yang disesuaikan dengan pekerjaan yang menjadi tugasnya.

7. Tanggung jawab

Yaitu kesanggupan seorang pegawai menyelesaikan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat pada waktunya serta berani memikul resiko pekerjaan yang dilakukan.

5. Evaluasi Kinerja

Evaluasi kinerja adalah penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan pegawai dan kinerja organisasi. Evaluasi kinerja merupakan sarana untuk memperbaiki mereka yang tidak melakukan tugasnya dengan baik di dalam oganisasi. Tujuan evaluasi kinerja untuk memperbaiki atau


(30)

meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM organisasi (Mangkunegara, 2005: 10-12).

6. Fungsi Evaluasi Kinerja

Wirawan (2009: 24) menyatakan bahwa fungsi evaluasi kinerja antara lain sebagai berikut: 1) Memberikan balikan kepada pegawai ternilai mengenai kinerjanya, 2) Alat promosi dan demosi,3) Alat memotivasi ternilai, 4) Sebagai alat pemutusan hubungan kerja dan merampingkan organisasi, 5) Menyediakan alasan hukum untuk pengambilan keputusan personalia, 6) Penentuan dan pengukuran tujuan kinerja, 7) Konseling kinerja buruk, 8) Mendukung perencanaan sumber daya manusia, 9) Menentukan kebutuhan pengembangan SDM, 10) Merencanakan dan memvalidasi perekrutan tenaga baru, 11) Alat manajemen kinerja organisasi, 12) Pemberdayaan pegawai, 13) Menghukum anggota, dan 14) Penelitian.

B. Anggaran

1. Pengertian Anggaran

Anggaran merupakan rencana keuangan untuk masa depan; rencana tersebut mengidentifikasi tujuan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Sistem anggaran memberikan beberapa kelebihan untuk suatu organisasi, yaitu: 1) Memaksa para


(31)

manajer untuk melakukan perencanaan, 2) Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk memperbaiki pembuatan keputusan, 3) Menyediakan standar untuk evaluasi kinerja, dan 4) Memperbaiki komunikasi dan koordinasi (Hansen dan Mowen, 2006: 355).

2. Karakteristik Anggaran

Anthony dan Govindarajan (2005: 73) menyatakan bahwa anggaran memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut: 1) Anggaran mengestimasikan potensi laba dari unit bisnis tersebut, 2) Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah nonmoneter, 3) Biasanya meliputi waktu selama satu tahun, 4) Merupakan komitmen manajemen; manajer setuju untuk menerima tanggung jawab atas pencapaian tujuan-tujuan anggaran, 5) Usulan anggaran ditinjau dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi wewenangnya dari pembuat anggaran, 6) Setelah disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi-kondisi tertentu, dan 7) Secara berkala, kinerja keuangan aktual dibandingkan dengan anggaran, dan varians dianalisis serta dijelaskan (Anthony dan Govindarajan, 2005).

3. Fungsi Anggaran

Ada beberapa fungsi anggaran menurut Ikhsan dan Ishak (2005: 160), yaitu:


(32)

1. Anggaran merupakan hasil akhir dari proses perencanaan perusahaan/organisasi. Sebagai hasil negosiasi antaranggota organisasi yang dominan, anggaran mencerminkan konsensus organisasional mengenai tujuan operasi untuk masa depan. 2. Anggaran merupakan cetak biru perusahaan/organisasi untuk

bertindak, yang mencerminkan prioritas manajemen dalam alokasi sumber daya organisasi. Anggaran menunjukkan bagaimana beragam subunit organisasi harus bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.

3. Anggaran bertindak sebagai suatu alat komunikasi internal yang menghubungkan beragam departemen atau divisi organisasi antara yang satu dengan yang lainnya dan dengan manajemen puncak. Arus informasi dari departemen ke departemen berfungsi untuk mengkoordinasikan dan memfasilitasi aktivitas organisasi secara keseluruhan. Arus informasi dari manajemen puncak ke tingkatan organisasi yang lebih rendah mengandung penjelasan operasional mengenai pencapaian atau deviasi anggaran.

4. Dengan menetapkan tujuan dalam kriteria kinerja yang dapat diukur, anggaran berfungsi sebagai standar terhadap mana hasil operasi aktual dapat dibandingkan. Hal ini merupakan dasar untuk mengevaluasi kinerja dari manajer pusat biaya dan laba.


(33)

5. Anggaran berfungsi sebagai alat pengendalian yang memungkinkan manajemen untuk menemukan bidang-bidang yang menjadi kekuatan atau kelemahan perusahaan/organisasi. Hal ini memungkinkan manajemen untuk menentukan tindakan korektif yang tepat.

6. Anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan mmeotivasi baik manajer maupun karyawan untuk terus bertindak dengan cara yang konsisten dengan operasi yang efektif dan efisien serta selaras dengan tujuan organisasi.

4. Siklus Anggaran

Siklus anggaran menurut Mahsun, dkk (2006: 83), meliputi: a. Tahap Persiapan Anggaran

Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia.

b. Tahap Ratifikasi Anggaran

Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Dalam tahap ini pimpinan eksekutif dituntut tidak hanya memiliki managerial skill namun juga harus memiliki political skill, salesmanship, dan coalition building yang memadai.


(34)

c. Tahap Pelaksanaan Anggaran

Dalam tahap pelaksanaan anggaran, hal terpenting yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah sistem akuntansi, sistem informasi akuntansi, dan sistem pengendalian manajemen.

d. Tahap Pelaporan dan Evaluasi Anggaran

Tahap ini adalah tahap akhir dalam siklus penganggaran. Pada tahap ini anggaran dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan dan dievaluasi pelaksanaannya.

5. Revisi Anggaran

Salah satu pertimbangan utama dalam penyusunan anggaran adalah prosedur untuk merevisi anggaran setelah disetujui. Jika dapat direvisi sesuai dengan keinginan pembuat anggaran, maka tidak ada gunanya meninjau dan menyetujui anggaran di awal. Di lain pihak, jika asumsi anggaran ternyata menjadi tidak realistis sehingga perbandingan angka aktual terhadap anggaran adalah tidak berarti, maka revisi anggaran mungkin diinginkan.

Jika revisi anggaran terbatas hanya pada situasi yang tidak biasanya, maka revisi semacam itu harus ditinjau dengan memadai. Secara umum, izin untuk membuat revisi sebaiknya sulit untuk didapat. Revisi anggaran harus dibatasi keadaan-keadaan di mana anggaran yang disetujui sedemikian tidak realitisnya sehingga tidak


(35)

lagi menjadi alat pengendalian yang berguna. Bisa dikatakan, revisi anggaran harus dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi yang signifikan dari yang ada ketika anggaran yang asli disetujui (Anthony dan Govindarajan, 2006: 85).

C. Partisipasi Penyusunan Anggaran 1. Pengertian Partisipasi

Ikhsan dan Ishak (2005: 173-174) menyatakan bahwa partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih pihak di mana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka yang membuatnya. Partisipasi merupakan inti dari proses demokratis dan oleh karena itu tidaklah alamiah jika diterapkan dalam struktur organisasi yang otoriter. Perusahaan dengan gaya kepemimpinan yang demokratis dan/atau organisasi yang terdesentralisasi memungkinkan partisipasi manajemen yang lebih besar dalam keputusan penetapan anggaran. Banyak dari organisasi ini mendorong baik manajer tingkat bawah maupun karyawan untuk memberikan kontribusi kepada proses perencanaan. Partisipasi mungkin tidak berhasil bahwa tidak ada usaha serius yang dibuat untuk menjamin partisipasi dan kerja sama dari para manajer tingkat yang bawah dan karyawan. Agar


(36)

terhadap keputusan dan pandangan mereka harus memiliki bobot tertentu dalam hasil akhir.

2. Pengertian Partisipasi Penyusunan Anggaran

Menurut Mongeri (2013), partisipasi penyusunan anggaran sebagai suatu proses dalam organisasi yang melibatkan para anggota organisasi dalam mencapai tujuan dan kerjasama untuk menentukan satu rencana.

3. Manfaat Partisipasi

Salah satu manfaat dari partisipasi yang berhasil adalah bahwa partisipan menjadi terlibat secara emosi dan bukan hanya secara tugas dalam pekerjaan mereka. Partisipasi dapat meningkatkan moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen. Partisipasi yang berarti juga meningkatkan rasa kesatuan kelompok, yang pada gilirannya cenderung untuk meningkatkan kerja sama antaranggota kelompok dalam penetapan tujuan. Tujuan organisasi yang dibantu penetapannya oleh orang-orang tersebut kemudian akan dipandang sebagai tujuan yang selaras dengan tujuan pribadi mereka. Proses ini disebut dengan internalisasi tujuan. Kurangnya internalisasi tujuan dapat menimbulkan konflik antara tujuan pribadi individual dan tujuan yang terkait dengan karyawan. Karena tujuan dan kebutuhan pribadi biasanya


(37)

mendominasi tujuan organisasi, kurangnya internalisasi tujuan dapat dihubungkan dengan penurunan dalam moral dan produktivitas. Ketika orang menginternalisasi dan menerima tujuan organisasi,dan ketika terdapat tingkat kesatuan kelompok yang tinggi, maka persyaratan untuk efisiensi yang maksimal dalam pencapaian tujuan akan tercapai (Ikhsan dan Ishak, 2005: 175).

4. Batasan dan Permasalahan Partisipasi

Menurut Ikhsan dan Ishak ( 2005: 176), dalam kondisi yang paling ideal sekalipun, partisipasi dalam penetapan tujuan mempunyai keterbatasan tersendiri yang meliputi: 1) Proses partisipasi memberikan kekuasaan kepada para manajer untuk menetapkan isi dari anggaran mereka. Kekuasaan ini bisa disalahgunakan untuk hal-hal yang tidak menguntungkan bagi organisasi, 2) Diragukan bahwa partisipasi semua memberikan manfaat apa pun bagi organisasi. Jika suatu perusahaan tidak mampu untuk secara efektif menggunakan partisipasi yang sesungguhnya, maka adalah lebih bijaksana untuk mengikuti praktik penyusunan anggaran otoriter. Untuk terlibat dalam kepura-puraan adanya partisipasi dapat membuat karyawan memandang proses tersebut

sebagai “tipuan manajemen”, 3) Status dan pengaruh dalam suatu

organisasi juga dapat menghambat partisipasi yang efektif. Orang yang menduduki posisi organisasi yang lebih tinggi, memiliki


(38)

kepribadian yang lebih dominan, atau memiliki status sosial yang lebih besar mungkin memiliki pengaruh yang berlebihan pada proses penentuan kebijakan dan penetapan tujuan.

D. Komitmen Organisasi 1. Definisi Komitmen

Griffin (2004: 15) menyatakan bahwa komitmen organisasi adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi. Karyawan-karyawan yang merasa lebih berkomitmen pada organisasi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bisa diandalkan, berencana untuk tinggal lebih lama di dalam organisasi, dan mencurahkan lebih banyak upaya dalam bekerja.

Malthis (2001) dalam Mongeri (2013) menyatakan bahwa komitmen organisasi didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan dan penerimaan tentang kerja terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada dalam organisasi tersebut. Menurut Aranya, dkk dalam Hapsari (2010), komitmen organisasi sebagai: 1). Suatu kepercayaan dan penerimaan terhadap tujuan-tujuan serta nilai-nilai dari organisasi, 2). Suatu kemauan untuk melakukan usaha yang sungguh-sungguh guna kepentingan organisasi, dan 3). Suatu keinginan untuk memelihara keanggotaan dalam organisasi.


(39)

2. Jenis Komitmen Organisasi

Menurut Mayer dan Allen (1991, 1997) dalam Hapsari (2010) jenis komitmen organisasi antara lain:

a. Komitmen Affective

Komitmen afektif memiliki dua karakteristik, yaitu: 1) Kepercayaan yang kuat terhadap tujuan-tujuan dan nilai organisasi, 2) Keinginan untuk melakukan usaha-usaha dengan baik yang dipertimbangkan dapat bermanfaat bagi kepentingan organisasi. Komitmen ini terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional atau psikologis terhadap organisasi.

b. Komitmen Continuance

Komitmen yang muncul apabila karyawan tetap bertahan pada suatu organisasi karena membutuhkan gaji dan keuntungan-keuntungan lainnya. Karyawan bertahan pada organisasi karena dia membutuhkan organisasi tersebut.

c. Komitmen Normative

Komitmen ini timbul dari nilai-nilai diri karyawan dan karyawan memiliki kesadaran bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan hal yang seharusnya dilakukan.


(40)

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komitmen Karyawan

Menurut Umiker (1999) dalam Ardiani (2009), faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan adalah:

a. Kepedulian yang diatur secara langsung mempengaruhi komitmen untuk menghasilkan kinerja lebih unggul, dan secara tidak langsung mempengaruhi komitmen karyawan terhadap atasan dan profesinya.

b. Perampingan, penggabungan, penurunan upah, ketidakamanan kerja, dan imbalan atas produktivitas yang meningkat.

c. Persepsi dan dukungan organisasional dan tingkat dimana manajer menilai kontribusi karyawan dan kepedulian tentang produktivitas yang meningkat dari karyawan.

d. Kestabilan kerja. Peluang frustasi disebabkan tuntutan-tuntutan yang baru dan perubahan pola kerja akan mengurangi komitmen.

e. Kekuasaan karyawan. Karyawan lebih suka mengambil risiko dan membuat komitmen ketika mereka merasa ditanggapi, memiliki kebebabsan menjadi dirinya sendiri, dan terselamatkan dari diskriminasi dan gangguan.


(41)

E. Hubungan antara Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Kinerja Pegawai

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai terdiri dari faktor lingkungan internal organisasi, faktor lingkungan eksternal organisasi, dan faktor internal pegawai. Setelah dipengaruhi oleh lingkungan internal dan lingkungan eksternal organisasi, faktor internal pegawai ini menentukan kinerja pegawai. Jadi, dapat diasumsikan bahwa makin tinggi faktor-faktor internal pegawai tersebut, makin tinggi pula kinerja pegawai. Sebaliknya, makin rendah faktor-faktor tersebut, makin rendah pula kinerjanya (Wirawan, 2009: 7).

Aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang muncul dalam proses penyusunan anggaran dan perilaku manusia yang didorong ketika manusia mencoba untuk hidup dengan anggaran. Anggaran sebagai hasil negosiasi antaranggota organisasi yang dominan, anggaran mencerminkan konsensus organisasional mengenai tujuan operasi untuk masa depan. Selain itu, anggaran mencoba untuk mempengaruhi dan memotivasi baik manajer maupun karyawan untuk terus bertindak dengan cara yang konsisten dengan operasi yang efektif dan efisien serta selaras dengan tujuan organisasi (Ikhsan dan Ishak, 2005). Keterlibatan kerja oleh pegawai yang salah satunya dengan berpartisipasi dalam penyusunan anggaran akan dapat meningkatkan kinerja pegawai yang nantinya sebagai pendorong dalam


(42)

tercapainya tujuan organisasi. Hal tersebut berarti bila partisipasi penyusunan anggaran tinggi maka kinerjanya juga tinggi.

Karyawan-karyawan yang merasa lebih berkomitmen pada organisasi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bisa diandalkan, berencana untuk tinggal lebih lama di dalam organisasi, dan mencurahkan lebih banyak upaya dalam bekerja. Seorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi (Griffin, 2004: 15). Malthis (2001) dalam Mongeri (2013) menyatakan bahwa komitmen organisasi didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan dan penerimaan tentang kerja terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada dalam organisasi tersebut. Komitmen pegawai yang tinggi memiliki keinginan untuk memberikan tenaga dan tanggungjawab yang lebih dalam tercapainya keberhasilan organisasi. Dengan kata lain, komitmen organisasi yang tinggi mendorong kinerja pegawai yang tinggi pula.

Penelitian yang dilakukan oleh Putra (2006) berkesimpulan bahwa partisipasi dalam penganggaran memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Mardika, dkk (2015) bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari partisipasi penyusunan anggaran terhadap kinerja pegawai. Penelitian yang dilakukan oleh Akbar (2013) berkesimpulan bahwa komitmen organisasi secara parsial terdapat


(43)

pengaruh terhadap kinerja pegawai. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disusun hipotesis sebagai berikut:

H1: partisipasi penyusunan anggaran berpengaruh terhadap kinerja

pegawai

H2: komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai

H3: partisipasi penyusunan anggaran dan komitmen organisasi


(44)

27 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta. Studi kasus yang dimaksud di sini adalah penelitian terhadap data mengenai Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta. Data yang diperoleh kemudian diolah dan dianalisis, sehingga kesimpulan yang ditarik hanya berlaku di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta dan tidak berlaku di kantor lainnya.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan bulan April-Mei 2015.

C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel bebas atau independent variable dalam penelitian ini adalah partisipasi penyusunan anggaran (PA), komitmen organisasi (KO). 2. Variabel terikat atau dependent variable dalam penelitian ini adalah


(45)

Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Independen

1) Partisipasi Penyusunan Anggaran (PA)

Partisipasi penyusunan anggaran sebagai suatu proses dalam organisasi yang melibatkan para anggota organisasi dalam mencapai tujuan dan kerjasama untuk menentukan satu rencana (Mongeri, 2013). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dari penelitian Hartini (2011). Untuk mengukur jawaban responden tersebut digunakan skala dari 1 sampai 7. 2) Komitmen Organisasi (KO)

Komitmen organisasi adalah sikap yang mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenal dan terikat pada organisasinya. Seorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai anggota sejati organisasi.Karyawan-karyawan yang merasa lebih berkomitmen pada organisasi memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bisa diandalkan, berencana untuk tinggal lebih lama di dalam organisasi, dan mencurahkan lebih banyak upaya dalam bekerja (Griffin, 2004: 15). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dari penelitian Hartini (2011). Untuk mengukur jawaban responden tersebut digunakan skala dari 1 sampai 7.


(46)

2. Variabel Dependen

Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (Mangkunegara, 2005: 9). Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner dari penelitian Pratiwi (2012). Untuk mengukur jawaban responden tersebut digunakan skala sebagai berikut:

Kinerja di bawah rata-rata

Kinerja rata-rata

Kinerja di atas rata-rata

1 2 3 4 5 6 7

D. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan (Siregar, 2010: 128). Di sini berupa hasil dari pengisian kuesioner.

2. Data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain (Sanusi, 2011: 104) . Di sini berkaitan dengan gambaran umum kantor yang terdiri dari struktur organisasi, visi, misi, motto, tugas pokok, dan fungsi kantor.


(47)

E. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010: 115). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta yang berjumlah 24 orang.

F. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2010: 172). Pengukuran validitas dilakukan dengan metode Pearson Correlation (Product Moment Pearson) antara skor tiap item dengan skor total dari instrumen yang diukur.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0 dalam penghitungan nilai korelasi Product Moment

butir total. Menurut Azwar dalam Priyatno ( 2010: 21), apabila semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya


(48)

pembedanya dianggap memuaskan artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedang jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Hasil penelitian yang reliabel, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,2010: 172-173). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6 (Priyatno, 2010: 33).

G. Uji asumsi klasik

1. Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolonieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF (Priyatno, 2010: 62). Pengujian ini dilakukan


(49)

dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Jika Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolonieritas (Priyatno, 2010: 67).

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi (Priyatno, 2010: 67). Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi (Priyatno, 2010: 74).

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test) (Priyatno, 2010: 75). Uji Durbin-Watson yaitu dengan membandingkan nilai Durbin-Watson dari hasil regresi dengan nilai


(50)

Durbin-Watson tabel (lihat lampiran 15). Jika dU < DW < 4-dU maka H0 diterima (tidak terjadi autokorelasi), jika DW < dL atau

DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi autokorelasi), terakhir jika dL <

DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang pasti (Priyatno, 2010: 77).

4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak. Analisis parametrik mensyaratkan bahwa data harus terdistribusi dengan normal. Uji normalitas pada regresi bisa menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov Z untuk menguji normalitas data masing-masing variabel (Priyatno, 2010: 54). Pengujian ini menggunakan bantuan SPSS 16.0. Jika nilai signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika signifikansi (Asymp.sig) < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Priyatno, 2010: 58).

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi Linier Berganda merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen (jumlahnya lebih dari 1) terhadap variabel dependen (Wuri, 2014: 92).


(51)

Persamaan regresi 3 variabel bebas: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3

Keterangan:

Y = variabel dependen/terikat

X1, X2, X3 = variabel independen/bebas

b1 - b3 = koefisien regresi linier berganda

a = konstanta atau nilai Y bila X1 = X2 = X3 = 0

b1 = besarnya pengaruh X1 terhadap Y jika X1 naik 1 unit dan X2 dan

X3 konstan

b2 = besarnya pengaruh X2 terhadap Y jika X2 naik 1 unit dan X1 dan

X3 konstan

b3 = besarnya pengaruh X3 terhadap Y jika X3 naik 1 unit dan X1 dan

X2 konstan

2. Analisis Koefisien Determinasi

Priyatno (2010: 83) mengatakan bahwa analisis R2 (R Square) atau koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Dari output tabel Model Summary dapat diketahui nila R2 (Adjusted R Square).

3. Uji F

Uji F merupakan uji signifikansi koefisien regresi secara bersama-sama/serempak (Sanusi, 2011: 137). Nilai signifikansi menunjukkan signifikan tidaknya pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Hartono (2013: 124) menjelaskan


(52)

ketentuan dalam pengambilan keputusan menggunakan nilai signifikansi sebagai berikut: 1) Bila sig. < dari 0,05 berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan, 2) Bila sig. > 0,05 berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan.

4. Uji t

Uji t digunakan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (Sanusi, 2011: 138). Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai signifikansi. Hartono (2013: 124) menyatakan ketentuan pengambilan keputusan menggunakan nilai signifikansi sebagai berikut: 1) Bila sig. < dari 0,05 berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat signifikan, 2) Bila sig. > 0,05 berarti pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan.


(53)

36 BAB IV

GAMBARAN UMUM KANTOR KESATUAN BANGSA KOTA YOGYAKARTA

A. Visi, Misi, dan Motto Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta

a. Visi Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta

Menjadikan fasilitator dan motivator kesatuan bangsa, kepemudaan, dan keolahragaan yang kreatif, profesional, dan berkualitas.

b. Misi Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta:

1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan segoro amarto. 2. Meningkatkan fungsi koordinasi dan pembinaan dibidang

kesatuan bangsa, kepemudaan, dan olahraga.

3. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan aktivitas serta partisipasi pemuda dalam pembangunan dan pembinaan pengembangan olahraga.

4. Meningkatkan prestasi, kualitas, kapasitas, dan peran sertamasyarakat khususnya generasi muda melalui penciptaan kebijakan program dan pelaksanaan kegiatan.

c. Motto Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta

Yogyakarta kota pemuda dan olahraga yang berwawasan kebangsaan.


(54)

B. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta (diatur pada Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 117 Tahun 2009)

a. Tugas Pokok Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta

1. Merumuskan dan merencanakan kebijakan dibidang kesatuan bangsa, generasi muda, dan olahraga.

2. Melaksanakan pembinaan dibidang kesatuan bangsa, generasi muda, dan olahraga.

3. Melaksanakan koordinasi kegiatan fungsional di dalam pelaksanaan tugas dibidang kesatuan bangsa, generasi muda, dan olahraga.

4. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian teknis kesatuan bangsa dan olahraga.

5. Melaksanakan ketatausahaan kantor kesatuan bangsa. b. Fungsi Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta

Pelaksanaan sebagian kewenangan daerah dibidang kesatuan bangsa, generasi muda, dan olahraga.

C. Struktur Organisasi Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta

Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi dan tugasnya struktur organisasi Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 65 Tahun 2008:


(55)

1. Kepala Kantor

Adalah Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta dimana seorang yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam suatu instansi dan mengepalai seluruh bagian yang ada di bawahnya.

2. Sub Bagian Tata Usaha

Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, administrasi data dan pelaporan. Untuk melaksanakan fungsinya, Sub Bagian Tata Usaha mempunyai rincian tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan yang berkaitan dengan urusan umum, kepegawaian, keuangan, administrasi data dan pelaporan; a. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi

dn melaporkan kegiatan Sub Bagian;

b. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan urusan umum, kepegawaian, keuangan, administrasi data dan pelaporan; c. Menyiapkan bahan koordinasi dan petunjuk teknis kebutuhan,

perumusan sistem dan prosedur, tata hubungan kerja, serta permasalahan yang berkaitan dengan organisasi dan tatalaksana;


(56)

d. Memberikan pelayanan naskah dinas, kearsipan, pengetikan, penggandaan dan pendistribusian;

e. Memberikan pelayanan penerimaan tamu, kehumasan, dan protokoler;

f. Melaksanakan pengurusan perjalanan dinas, keamanan kantor dan pelayanan kerumahtanggaan lainnya;

g. Melayani keperluan dan kebutuhan serta perawatan ruang kerja, ruang rapat/ pertemuan, kendaraan dinas, telepon dan sarana/prasarana kantor;

h. Menyusun analisa kebutuhan pemeliharaan gedung dan sarana prasarana kantor;

i. Melaksanakan pengadaan sarana prasarana kantor dan pemeliharaan gedung;

j. Melaksanakan inventarisasi, pendistribusian, penyimpanan, perawatan dan usulan pengahapusan sarana prasarana kantor; k. Melaksanakan penatausahaan kepegawaian dan usulan

pendidikan dan pelatihan pegawai;

l. Melaksanakan fasilitasi penyusunan informasi jabatan dan beban kerja;

m. Menyelenggarakan administrasi keuangan kantor;

n. Membuat usulan pengajuan gaji, perubahan gaji, pemotongan gaji, pendistribusian gaji dan pengajuan kekurangan gaji pegawai;


(57)

o. Mengkoordinasi ketugasan satuan pengelola keuangan;

p. Menyiapkan bahan koordinasi dengan masing-maisng unsur organisasi di lingkungan Kantor dalam rangka perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan Kantor; q. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja Sub Bagian; r. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor. 3. Seksi Pembinaan Kesatuan Bangsa

Seksi Pembinaan Kesatuan Bangsa ini mempunyai fungsi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan kesatuan bangsa. Untuk melaksanakan fungsinya, Seksi Pembinaan Kesatuan Bangsa mempunyai rincian tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi, menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan kesatuan bangsa;

a. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan seksi;

b. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan peningkatan/ pemantapan pembinaan dan pengembangan kesatuan bangsa; c. Melaksanakan pembinaan asrama pelajar dan kost/ pondokan


(58)

bernegara, kehidupan bermasyarakat dan kepedulian terhadap masyarakat disekitar lingkungannya;

d. Melaksanakan komunikasi, kerjasama dan fasilitasi Orsospol, Ormas, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Aliran Kepercayaan dan lembaga sosial lainnya dalam rangka peningkatan kesatuan bangsa;

e. Melaksanakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan/ pemantapan kesatuan bangsa;

f. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja Seksi; g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor. 4. Seksi Pembinaan Pemuda

Seksi Pembinaan Pemuda mempunyai fungsi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan pemuda. Untuk melaksanakan fungsinya, Seksi Pembinaan Pemuda mempunyai rincian tugas: a. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi,

menginventarisasi permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan pemuda;

b. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan seksi;

c. Menyiapkan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk teknis yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan pemuda;


(59)

d. Melaksanakan pembinaan asrama pelajar dan kost/ pondokan pelajar dalam rangka mengembangkan kepemudaan;

e. Melaksanakan fasilitasi dan koordinasi dengan isntansi terkait dalam rangka penanggulangan dan penyuluhan tentang penyalahgunaan obat terlarang, Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiptif;

f. Melaksanakan fasilitasi kerjasama organisasi kepemudaan dan pertukaran pemuda antar daerah dan antar negara serta kegiatan kepemudaan lainnya;

g. Melaksanakan fasilitasi dan pembinaan pemuda;

h. Menyusun rencana pengadaan, pendistribusian, pendayagunaan dan perawatan sarana dan prasarana termasuk pembangunan infrastruktur kepemudaan;

i. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja seksi; j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor. 5. Seksi Pembinaan Olahraga

Seksi Pembinaan Olahraga mempunyai fungsi pelaksanaan pembinaan dan pengembangan olahraga. Untuk melaksanakan fungsinya, Seksi Pembinaan Olahraga mempunyai rincian tugas: a. Mengumpulkan, mengolah data dan informasi,

menginventarisasi permasalahan-permasalahan serta melaksanakan pemecahan permasalahan yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan olahraga;


(60)

b. Merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan kegiatan seksi;

c. Melaksanakan pengendalian dan pembinaan program yang berkaitan dengan pembinaan dan pengembangan olahraga; d. Menyusun rencana, pengadaan, pendistribusian,

pendayagunaan, dan perawatan sarana dan prasarana termasuk pembangunan infrastruktur keolahragaan;

e. Melaksanakan upaya pengembangan olahraga;

f. Melaksanakan fasilitasi, monitoring dan evaluasi kinerja lembaga keolahragaan;

g. Melaksanakan fasilitasi penyelenggaraan kegiatan keolahragaan;

h. Melaksanakan fasilitasi sertifikasi tenaga ahli profesional bidang olahraga;

i. Melaksanakan bimbingan, pengembangan prestasi, motivasi terhadap kegiatan keolahragaan;

j. Melaksanakan analisis dan pengembangan kinerja Seksi; k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Kantor.

D. Tata Kerja Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta


(61)

a. Dalam pelaksanaan tugasnya Kepala Kantor wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi secara vertikal dan horizontal.

b. Kepala Kantor bertanggungjawab memimpin, memberikan bimbingan, petunjuk, perintah dan mengawasi pelaksanaan tugas bawahannya.

c. Kepala Kantor mengadakan rapat berkala dalam rangka memberikan bimbingan kepada bawahannya.

2. Tata Kerja Pegawai Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta: a. Setiap pegawai di lingkungan Kantor wajib mematuhi

petunjuk, perintah, dan bertanggungjawab kepada atasan serta melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan dan menyampaikan laporan.

b. Setiap pegawai dalam rangka menjamin kelancaran tugas berkewajiban memberikan saran pertimbangan kepada atasannya.

3. Tata Kerja Kelompok Jabatan Fungsional Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta:

a. Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan bidang jabatan fungsional masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.


(62)

b. Jumlah pejabat fungsional ditentukan sesuai kebutuhan dan beban kerja.

c. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan.


(63)

46 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Responden

Dalam penelitian ini kuesioner disebarkan kepada responden, di mana responden diambil dari seluruh pegawai yang bekerja di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta. Kuesioner tersebut terdiri dari lima bagian, yaitu 6 item pertanyaan untuk mengukur tingkat partisipasi penyusunan anggaran, 9 item pertanyaan untuk mengukur komitmen organisasi, dan 9 item pertanyaan untuk mengukur kinerja pegawai.

B. Karakteristik Responden

Responden yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 24, dimana setiap responden memiliki karakteristik yang berbeda. Pada penelitian ini, karakteristik responden akan dilihat dari jenis kelamin, umur, jabatan, lama bekerja, dan pengalaman bekerja.

Tabel V.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Responden Prosentase (%)

Pria 15 62,5%

Wanita 9 37,5%

Jumlah 24 100%

Dari tabel V.1 di atas, dapat disimpulkan bahwa responden yang diambil dari Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta adalah sebanyak 24 orang, dengan jumlah responden pria sebesar 62,5% yaitu


(64)

sebanyak 15 orang, dan responden wanita sebesar 37,5% yaitu sebanyak 9 orang.

Tabel V.2 Karakteristik responden berdasarkan Umur Umur Responden (orang) Prosentase (%)

20-29 tahun 1 4,2%

30-39 tahun 9 37,5%

40-49 tahun 9 37,5%

>= 50 tahun 5 20,8%

Jumlah 24 100%

Tabel V.3 Tabel Statistik Deskriptif berdasarkan umur

Dari tabel V.2 tersebut dapat dilihat bahwa umur pegawai terbanyak pada kisaran umur 30-39 tahun dan 40-49 tahun masing-masing sebesar 37,5%, untuk umur 20-29 tahun sebesar 4,2%, dan untuk umur di atas 50 tahun sebesar 20,8%. Dari tabel V.3 dapat dilihat bahwa umur responden termuda adalah 27 tahun sedangkan umur responden tertua adalah 57 tahun.

Tabel V.4 Karakteristik responden berdasarkan jabatan

Responden Jabatan

1 Kepala Kantor

1 Kepala Subbagian TU

1 Kepala Seksi Pembinaan Kesatuan Bangsa 1 Kepala Seksi Pembinaan Pemuda

1 Kepala Seksi Pembinaan Olahraga 8 Staf Subbagian TU

3 Staf Pembinaan Kesatuan Bangsa

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Umur 24 27 57 42.58 7.824


(65)

Tabel V.4 Karakteristik responden berdasarkan jabatan (lanjutan)

Responden Jabatan

5 Staf Pembinaan Pemuda 2 Staf Pembinaan Olahraga 1 Tenaga Kebersihan

Dari tabel V.4 di atas, dapat disimpulkan bahwa responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner pada penelitian ini terdiri dari 1 orang kepala kantor, 1 orang kepala subbagian, 3 orang kepala seksi, 18 orang staf, dan 1 orang tenaga kebersihan, sehingga jumlah responden yang berpartisipasi adalah sebanyak 24 orang.

Tabel V.5 Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja Lama bekerja Responden (orang) Prosentase (%)

<= 10 tahun 24 100%%

11-20 tahun - -

21-30 tahun - -

>= 31 tahun - -

Jumlah 24 100%

Tabel V.6 Tabel Statistik Deskriptif berdasarkan lama bekerja

Dari tabel V.5 tersebut dapat dilihat bahwa semua pegawai bekerja di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta selama kurang dari 10 tahun. Dari tabel V.6 dapat dilihat bahwa pegawai yang bekerja paling baru selama 4 bulan dan pegawai yang bekerja paling lama selama 6 tahun.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

lama bekerja 24 .3 6.0 4.317 2.1465


(66)

Tabel V.7 Karakteristik responden berdasarkan pengalaman bekerja

Pengalaman Responden (orang) Prosentase (%)

<= 3 tahun 8 33,3%

3-6 tahun 16 66,7%

>= 7 tahun - -

Jumlah 24 100%

Tabel V.8 Tabel Statistik Deskriptif berdasarkan pengalaman bekerja

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

PengalamanKerja 24 .3 6.0 4.317 2.1465

Valid N (listwise) 24

Dari tabel V.7 dapat dilihat bahwa pegawai yang berpengalaman yaitu memiliki pengalaman antara 3-6 tahun sebesar 66,7%, sedangkan pegawai yang kurang berpengalaman yaitu memiliki pengalaman kurang dari 3 tahun atau sama dengan 3 tahun sebesar 33,3. Dari tabel V.8 dapat dilihat bahwa pegawai yang kurang berpengalaman memiliki pengalaman selama 4 bulan dan pegawai yang paling berpengalaman memiliki pengalaman selama 6 tahun.

C. Data Persepsi Responden berdasarkan Variabel-variabel Penelitian Tabel V.9 Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (PA)

Kisaran Teoritis Kisaran Sesungguhnya Mean Standar Deviasi


(67)

Dari tabel V.9 dapat dilihat bahwa kisaran teoritis data berada pada nilai terendah yaitu 6 dan nilai tertinggi yaitu 42. Kisaran sesungguhnya data berada pada nilai terendah yaitu 6 dan nilai tertinggi yaitu 42. Mean sebesar 22,33 dan standar deviasi sebesar 10,081.

Tabel V.10 Variabel Komitmen Organisasi (KO)

Kisaran Teoritis Kisaran Sesungguhnya Mean Standar Deviasi

9-63 30-62 44,21 10,371

Dari tabel V.10 dapat dilihat bahwa kisaran teoritis data berada pada nilai terendah yaitu 9 dan nilai tertinggi yaitu 63. Kisaran sesungguhnya data berada pada nilai terendah yaitu 30 dan nilai tertinggi yaitu 62. Mean sebesar 44,21 dan standar deviasi sebesar 10,371.

Tabel V.11 Variabel Kinerja Pegawai (KP)

Kisaran Teoritis Kisaran Sesungguhnya Mean Standar Deviasi

7-63 36-63 46,12 8,394

Dari tabel V.11 dapat dilihat bahwa kisaran teoritis data berada pada nilai terendah yaitu 9 dan nilai tertinggi yaitu 81. Kisaran sesungguhnya data berada pada nilai terendah yaitu 41 dan nilai tertinggi yaitu 81. Mean sebesar 46,12 dan standar deviasi sebesar 8,394.


(68)

D. Analisis Uji Instrumen Penelitian

Analisis uji instrumen penelitian terkait dengan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dilakukan pada kuesioner tentang partisipasi penyusunan anggaran, komitmen organisasi, dan kinerja pegawai. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Pearson Correlation (Product Moment Pearson)

yaitu dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total. Dari output akan dilihat korelasi antara tiap item dengan skor total (lihat lampiran 4). Jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan atau lebih dari 0,3 maka item dianggap valid (Priyatno, 2010: 21).

Suatu isntrumen dikatakan reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2004: 110). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan metode Cronbach Alpha. Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno (2010: 33) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik dan lebih dari 0,6 adalah baik. Percobaan kuesioner dilakukan satu kali kepada 24 pegawai di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta. Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen ini menggunakan bantuan program SPSS 16.00.

Berdasarkan hasil uji validitas yang dilakukan, kuesioner tentang partisipasi penyusunan anggaran sejumlah 6 item, komitmen organisasi sejumlah 9 item, dan kinerja pegawai sejumlah 9 item. Koefisien korelasi yang diperoleh dari item-item pertanyaan tersebut ada pada


(69)

kisaran 0,817-0,950 untuk kuesioner tentang partisipasi penyusunan anggaran (PA), 0,664-0,955 untuk kuesioner tentang komitmen organisasi (KO), dan 0,779-0,945 untuk kuesioner tentang kinerja pegawai (KP). Koefisien-koefisien korelasi tersebut lebih besar dari 0,3, maka instrumen-instrumen tersebut dinyatakan valid.

Uji reliabilitas yang dilakukan dengan menggunakan metode

Cronbach Alpha (lampiran 5) menghasilkan reliabilitas yang ditampilkan pada tabel V.12.

Tabel V.12 Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha

PA 0,939

KO 0,953

KP 0.951

Dari tabel V.12 dapat disimpulkan bahwa keempat variabel penelitian, yaitu partisipasi penyusunan anggaran (PA), komitmen organisasi (KO), dan kinerja pegawai (KP) dikatakan reliabel karena nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,6.

E. Analisis Uji Asumsi Klasik

1. Analisis Uji Multikolonieritas

Multikolonieritas adalah keadaan dimana antara dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah multikolonieritas.


(70)

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) (Priyatno, 2010: 67).

Hasil uji yang didapatkan dari penelitian ini adalah tidak terjadi multikolonieritas. Syarat tidak terjadi multikolonieritas yaitu jika Tolerance lebih dari 0,1 dn VIF kurang dari 10 (Priyatno, 2010: 67). Dari tabel Coefficients dapat diketahui nilai Tolerance

dan VIF (lihat lampiran 6). Nilai Tolerance dari kedua variabel independen lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah miltikolonieritas (lihat tabel V.13).

Tabel V.13 Uji Multikolonieritas

Variabel Tolerance VIF

PA 0,578 1,730

KO 0,578 1,730

2. Analisis Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heteroskedastisitas (Priyatno, 2010: 74). Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi (lihat lampiran 7).

Hasil pengujian terlihat bahwa titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y


(71)

maka bisa disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas (lihat gambar V.1.1).

Gambar V.1.1 Uji Heteroskedastisitas

3. Analisis Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi (Priyatno, 2010: 75). Uji autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-Watson (DW test) dengan bantuan SPSS. Hasil didapatkan bahwa nilai DW adalah 2,109 (lihat tabel V.15). Nilai tersebut terletak di antara dU (1,546) maupun 4-dU (4-1,546=2,454 ) persisnya ditengah-tengah, sehingga menurut penilaian dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi.


(72)

4. Analisis Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak. Analisis parametrik seperti regresi linier mensyaratkan bahwa data harus terdistribusi normal (Priyatno, 2010: 54). Pengujian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS dengan metode Kolmogorov-Smirnov Z. Hasil pengujian (lampiran 9) menunjukkan bahwa Asymp. Sig (Asymptotic Significance) Ketiga variabel > 0,05, jadi dapat dinyatakan bahwa uji normalitas keempat variabel tersebut dinyatakan berdistribusi normal (Lihat Tabel V.15).

Tabel V.15 Uji Normalitas Kolmogorov-Smornov Z

Variabel Asymp.Sig

PA 0,975

KO 0,814

KP 0,790

F. Analisis Uji Regresi Linier Berganda 1. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel independen (jumlahnya lebih dari 1) terhadap variabel dependen (Wuri, 2014: 92). Persamaan regresi yang dapat dibentuk dari pengaruh antara partisipasi penyusunan anggaran (PA) dan komitmen organisasi (KO) terhadap kinerja pegawai (KP) adalah sebagai berikut (lihat tabel V.16):


(73)

Y= 21,893 + 0,206X1 + 0,444X2 Tabel V.16 Uji Regresi Linier Berganda

2. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi atau analisis R2(R square) digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Priyatno, 2010: 83). Dari output Model Summary (tabel V.17) dapat diketahui nilai R2 (Adjusted R Square) adalah 0,495 yang berarti sumbangan pengaruh dari variabel independen yaitu sebesar 49,5% sedangkan sisanya sebesar 50,5% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.


(1)

83

LAMPIRAN 11

DATA PERSEPSI RESPONDEN KUESIONER PENELITIAN

Variabel Partisipasi Penyusunan Anggaran (PA)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation PA 24 6 42 22.33 10.081 Valid N (listwise) 24

Variabel Komitmen Organisasi (KO)

Variabel Kinerja Pegawai (KP)

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation KO 24 30 62 44.21 10.371 Valid N (listwise) 24

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std. Deviation KP 24 36 63 46.12 8.394 Valid N (listwise) 24


(2)

84

LAMPIRAN 12

STRUKTUR ORGANISASI

KANTOR KESATUAN BANGSA KOTA YOGYAKARTA

KEPALA

KANTOR

KA. SUB

BAGIAN TU

STAF

Ka.Seksi Pembinaan Ka.Seksi Pembinaan Ka.Seksi Pembinaan

Kesatuan Bangsa Pemuda Olahraga


(3)

85

LAMPIRAN 13

SURAT IZIN PENELITIAN


(4)

LAMPIRAN 14

KATA PENGANTAR KUESIONER

Yogyakarta, April 2015 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner

Kepada :

Yth.Bapak/Ibu/Saudara/Saudari Pimpinan dan seluruh pegawai

Di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta Dengan hormat,

Dengan ini saya peneliti dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sedang melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai” Studi kasus di Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta. Berkaitan dengan judul penelitian tersebut, kami sangat mengharapkan bantuan dari Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk mengisi kuesioner ini.

Mohon dijawab dengan jujur, terbuka, dan apa adanya, sesuai dengan kondisi yang ada. Upaya untuk menjaga dan melindungi kerahasiaan dari jawaban dan identitas para responden sekaligus meningkatkan kenyamanan para responden dalam menjawab kuesioner yang dibagikan, peneliti menyediakan amplop tertutup yang digunakan untuk menyimpan kuesioner yang telah dijawab oleh para responden. Peneliti adalah satu-satunya pihak yang memiliki wewenang di dalam mengetahui dan menganalisis data dari hasil kuesioner tersebut.

Atas perhatian, dukungan dan kerjasama yang telah diberikan, kami mengucapkan terima kasih.

Hormat kami


(5)

87

LAMPIRAN 15

DATA RESPONDEN KUESIONER PENELITIAN

Data Responden

Nama : ………...…*boleh tidak diisi

Jenis Kelamin : L P

Umur : 20-29 tahun

30-39 tahun 40-49 tahun >= 50 tahun

Jabatan : ………..

Lama Bekerja : <= 10 tahun

11-20 tahun

21-30 tahun >=31 tahun

Pengalaman : <= 3 tahun 3-6 tahun >= 7 tahun


(6)

LAMPIRAN 16 TABEL DURBIN WATSON

Critical Values for the Durbin-Watson Test: 5% Significance Level

http://www.statistikian.com

By: Anwar Hidayat, Adaptasi Dari: http://www.stanford.edu

T K dL dU 24. 2. 1.27276 1.44575

24. 3. 1.18781 1.54639

24. 4. 1.10100 1.65649

24. 5. 1.01309 1.77526

24. 6. 0.92486 1.90184

24. 7. 0.83706 2.03522

24. 8. 0.75048 2.17427

24. 9. 0.66589 2.31774

24. 10. 0.58400 2.46431

24. 11. 0.50554 2.61260

24. 12. 0.43119 2.76111

24. 13. 0.36156 2.90835

24. 14. 0.29723 3.05282

24. 15. 0.23869 3.19285

24. 16. 0.18635 3.32700

24. 17. 0.14066 3.45402

24. 18. 0.10150 3.57167

24. 19. 0.07006 3.67769


Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Perbankan di Kota Malang)

6 7 22

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpi

0 4 11

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN GAYA Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Pegawai Dengan Komitmen Organisasi Dan Gaya Kepemimpinan Sebagai Variabel Moderating (Survey p

0 5 14

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP Pengaruh Partisipasi Anggaran, Gaya Kepemimpinan, Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kesenjangan Anggaran (Studi Kasus Pada Pdam Kota Salatiga).

0 1 19

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN BUDAYA ORGANISASI DAN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Studi Sur

0 0 15

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus Di BAPPEDA Kabupaten Boyolali).

0 2 10

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH DENGAN KOMITMEN Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Kinerja Aparat Pemerintah Daerah Dengan Komitmen Organisasi Sebagai Variabel Moderating (Survey di Kantor

0 1 14

Pengaruh Partisipasi dalam Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Manajerial.

0 1 13

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dan Komitmen Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan.

0 0 20

PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, BUDAYA ORGANISASI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi kasus pada pegawai bagian Keuangan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur).

0 0 106