Penilaian Kinerja Sekolah secara Menyeluruh.

85

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan maka, dapat disimpulkan bahwa penilaian kinerja pada SDS Bruder Nusa Indah jika diukur menggunakan keempat perspektif dalam balanced scorecard adalah sebagai berikut. 1. Penilaian kinerja SDS Bruder Nusa Indah berdasarkan perspektif dalam balanced scorecard. a. Perspektif Pelanggan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja SDS Bruder Nusa Indah berdasarkan perspektif pelanggan adalah sangat baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kepuasan pelanggan yang mencapai 4,54. b. Perspektif Keuangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja SDS Bruder Nusa Indah berdasarkan perspektif keuangan adalah cukup baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kemandirian keuangan mencapai skor akhir 3,00 d. Perspektif Proses Bisnis Internal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja SDS Bruder Nusa Indah berdasarkan perspektif proses bisnis internal adalah baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kepuasan guru dan karyawan mencapai 3,88 e. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja SDS Bruder Nusa Indah berdasarkan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran adalah baik. Hal ini ditunjukkan dengan tingkat kepuasan guru, karyawan dan kepala sekolah mencapai 3,94 2. Penilaian Kinerja SDS Bruder Nusa Indah secara Keseluruhan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata skor akhir untuk penilaian sekolah secara menyeluruh berdasarkan metodebalanced scorecard adalah Baik. Hal ini ditunjukan dengan tingkat pencapaian skor akhir sebesar 3,84.

B. Keterbatasan Penelitian.

Keterbatasan-keterbatasan yang dialami selama penelitian adalah 1. Laporan keuangan yang dimiliki sekolah hanya menggambarkan alokasi dari dana subsidi yaitu dana BOS. Sumber pendapatan lain seperti sumbangan siswa SPP langsung diterima dan dicatat dalam laporan keuangan yayasan pendidikan sekolah bruder YPSB. Pengeluaran biaya tenaga kerja juga tidak terdapat dalam laporan keuangan sekolah. 2. Pada perspektif proses bisnis internal kuisioner tidak ditujukan kepada kepala sekolah hal ini dengan pertimbangan peneliti bahwa kepala sekolah baru menjabat kurang dari 1 tahun sehingga peneliti takut jika hasil kusioner yang diberikan kurang efektif karena kepala sekolah belum terlalu mengenal dengan baik pihak internal sekolah.

C. Saran

Saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah: 1. Sekolah juga harus tetap menampilkan biaya tenaga kerja dan sumbangan siswa pada laporan keuangannya sehingga sekolah dapat melihat keseluruhan proses pengeluaran dan proses penerimaannya. 2. Sekolah harus tetap meningkatkan kinerjanya baik keuangan dan non keuangan kedepannya agar tetap dapat bersaing. 3. Sekolah harus dapat menambah sumber pendapatannya seperti pendapatan dari donatur, kegiatan usaha dan lain sebagainya agar sekolah dapat meningkatkan surplusnya dan juga sekolah tidak terlalu tergantung dengan sumbangan siswa. 4. Bagi peneliti selanjutnya mungkin dapat menyertakan laporan keuangan yayasan agar perhitungan dan penilaian perpektif keuangan dapat lebih akurat.