Konsep Balanced Scorecard TINJAUAN PUSTAKA
profit. Organisasi ini bisa berupa organisasi pemerintah dan organisasi non-profit lainnya. Meskipun organisasi publik bukan bertujuan mencari profit, organisasi ini
dapat mengukur efektivitas dan efisiensinya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu organisasi sektor publik dapat menggunakan balanced
scorecard dalam pengukuran kinerjanya. Untuk dapat memenuhi kebutuhan organisasi publik yang berbeda dengan organisasi bisnis, maka sebelum digunakan
ada beberapa perubahan yang dilakukan dalam konsep balanced scorecard. Perubahan yang terjadi antara lain:
a. Perubahan framework dimana yang menjadi driver dalam balanced
scorecard untuk organisasi publik adalah misi untuk melayani masyarakat
b. Perubahan posisi antara perspektif finansial dan perspektif pelanggan
c. Perspektif customers menjadi perspektif customers stakeholders
d. Perubahan perspektif learning dan growth menjadi perspektif
Employess and organization capacity Rohm 2003. Gambaran balanced scorecard yang digunakan dalam organisasi publik seperti
pada gambar 1.2.
Gambar 1.2
Yang menjadi fokus utama dalam organisasi publik adalah misi organisasi, secara umum misi suatu organisasi publik adalah melayani dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Dari misi tersebut diformulasikan strategi-strategi yang akan dilakukan untuk pencapaianmisi tersebut. Strategi tersebut kemudian
diterjemahkan kedalam 4 perspektif, yaitu: perspektifcustomers danstakeholders, perspektif financial, perspektifinternal business process dan perspektif employees
dan organization capacity. Perspektifcustomers dan stakehodersmengambarkan pelayanan
yang berkualitas
kepada masyarakat.
Perspektif financialmengidentifikasikan pemberian pelayanan yang efiesien. Perspektif
internal business processmenggambarkan proses-proses yang penting bagi organisasi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perspektif employees
dan organization capacitymengambarkan kompetensi dan kemampuan semua anggota organisasi.
4. Membuat peta strategi bagi bisnis organisasi
Kebanyakan organisasi mempunyai unit-unit yang mempunyai strategi dan tujuan sendiri-sendiri. Untuk dapat dijalankan secara efektif, maka strategi
– strategi dan tujuan tersebut harus digabungkan dan dihubungkan secara bersama-
sama. Untuk menggabungkan dan menghubungkan strategi-strategi dan tujuan tersebut dibutuhkan yang namanya peta strategi. Peta strategidapat dibangun
dengan menghubungkan strategi dan tujuan dari unit-unit dengan menggunakan hubungan sebab akibat cause-effect relationship. Dengan menggunakan
hubungan sebab akibat organisasi dapat menghubungkan strategi dan tujuan ke dalam empat perspektif dalam scorecard.Hubungan diantara strategi-strategi
tersebut digunakan untuk menunjukkan faktor-faktor yang mendukung kesuksesan organisasi dan sebaliknya. Gambaran mengenai peta strategi dapat dilihat pada
gambar 1.3.
Gambar 1.3 Gambaran Peta Strategi
5. Balanced Scorecard sebagai Alat Perencanaan Strategik
Sistem perencanaan strategik terdiri atas dua tahapan utama, yaitu Mulyadi,2007:
a. Penyusunan Company Scorecard
Company scorecard terdiri atas tiga komponen utama yaitu: strategy map, Balanced scorecardoutcome measure, performance driver measures,
target dan action plansasaran strategik, inisiatif strategik. Company scorecard memberikan arah masa depan yang hendak diwujudkan oleh
perusahaan beserta ukuran hasil, ukuran pemacu kinerja dan dan target. b.
Cascading Process Cascading process merupakan alat yang digunakan untuk menugasi
unit unit organisasi dan personel perusahaan untuk memberikan kontribusi dalam mencapai sasaran- sasaran strategik yang tercantum dalam company
scorecard. 6.
Balanced Scorecard pada Lembaga Pendidikan. Setiap organisasi memiliki misi utama yaitu menyediakan pelayanan
terhadap masyarakat, termasuk lembaga pendidikan. Untuk dapat mewujudkan misi tersebut, organisasi harus memiliki strategi apa yang harus disusun agar
misinya dapat terlaksana. Penjelasan mengenai keempat perspektif ini bersumber dari Mashun 2006 yang telah di modifikasi untuk sekolah. Perspektifnya antara
lain : a.
Perspektif Pelanggan Pada organisasi non profit khususnya lembaga pendidikan, perspektif
pelanggan merupakan perhatian terpenting dalam penilaiannya. Pada
perspektif ini menggambarkan bagaimanapemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya. Pelanggan dalam lembaga pendidikan adalah siswa,
orang tua wali siswa dan komite sekolah.Indikator yang dapat digunakan untuk menilai pada perspektif ini adalah tingkat kepuasan pelanggan yang
bisadiketahui melalui survei pelanggan, sikap dan perilaku mereka yang dapat diketahui dari keluhan-keluhan yang mereka sampaikan.
b. Perspektif Keuangan
Pada perspektif keuangan, kinerja dilihat dari sudut pandang penyedia sumber daya dan ketercapaian target keuangan sesuai yang telah
direncanakan oleh organisasi. Indikator dalam penilaian perspektif keuangan ini adalah teknik analisis rasio.Analisis rasio merupakan suatu teknik analisis
untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan keuangan lain secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.
c. Perspektif Proses Bisnis Internal
Dalam perspektif ini kinerja dilihat dari sudut pandang internal. Dalam lingkup sekolah yaitu guru, karyawan dan kepala sekolah.indikator
penilaiannya meliputi produktivitas, kualitas, waktu penyerahan, waktu tunggu. Hal ini menentukan apakah proses telah mengalami peningkatan,
sejajar denganbenchmarks, atau mencapai target dan sasaran. d.
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Pada perspektif ini menggambarkan bagaimana kemampuan organisasi
dalam menjalankan misinya secara keseluruhan dalam lingkup sekolah,
pihak-pihak yang berkaitan adalah guru, karyawan, dan kepala sekolah.Indikator dalam perspektif ini memuat tentang sejauh mana manfaat
dari pengembangan baru atau bagaimana hal ini dapat memberikan kontribusi bagi keberhasilan di masa depan