Pembahasan. Mengumpulkan dan Menganalisa Data kedalam Empat Perspektif
Rasio Biaya Operasi terhadap Biaya Program =
Total dari biaya non program x100 Total dari biaya program
Berikut ini adalah hasil analisis pada SDS Bruder Nusa Indah :
Tabel 5.14 Total Biaya Program
Biaya Program Tahun Ajaran
2013 2014
Bi. tenaga kerja Rp560.049.348,00
Rp560.155.389,00 Bi.sarana dan
prasarana. Rp4.000.000,00
Rp22.500.000,00 Bi. Pemeliharaan.
Rp2000.000,00 Rp2.000.000,00
Bi. Kegiatan Rp156.965.800,00
Rp149.780.000,00
Total Rp723.015.145,00
Rp703.435.389,00
Tabel 5.15 Total Biaya Non Program
Biaya non program Tahun ajaran
2013 2014
Bi. Umum dan rumah tangga
Rp4.000.000,00 Rp31.000.000,00
Bi. Lainnya hardisk eksternal, belanja
pegawai, alat tulis kantor
Rp15.832.200,00 -
Bi. Subsidi Rp128.400.000,00
Rp123.120.000,00
Total Rp148.232.200,00
Rp154.120.000,00
Tabel 5.16 Perhitungan Rasio Total Biaya Operasional terhadap Total Biaya program.
Tahun ajaran
Total biaya program
Total biaya non program
Rasio b. Non program trdhp b.
Program
I II
III 100 20122013 Rp560.049.348,00
Rp148.232.200,00 26,3
20132014 Rp560.155.389,00 Rp154.120.000,00
27,5
Pembahasan :
Rasio biaya non program terhadap biaya program menggambarkan seberapa besar perbandingan antara biaya yang dikeluarkan yang tidak
berkaitan langsung dengan misi sekolah, dengan biaya yang berkaitan langsung dengan misi sekolah.
Dari tabel perhitungan diatas diketahui bahwa rasio biaya operasional terhadap biaya program tahun ajaran 20122013 adalah sebesar 26,3 dan
pada tahun ajaran 20132014 mengalami peningkatan menjadi 27,5. Dari perhitungan rasio tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan biaya
administrasi sekolah kurang baik karena dari tahun ketahunnya sekolah semakin membutuhkan banyak biaya administrasi dalam menjalankan
programnya. b.
Rasio Biaya Program terhadap Pendapatan Donasi.
Rasio Biaya Program terhadap Pendapatan Dana Donasi. =
Total dari Biaya Program Jumlah Dana Donasi
Berikut ini adalah hasil analisis pada SDS Bruder Nusa Indah :
Tabel 5.14Total Biaya Program Biaya Program
Tahun Ajaran 2013
2014
Bi. tenaga kerja Rp560.049.348,00
Rp560.155.389,00 Bi. sarana dan
prasarana. Rp4.000.000,00
Rp22.500.000,00 Bi. Pemeliharaan. Rp2000.000,00
Rp2.000.000,00 Bi. Kegiatan
Rp156.965.800,00 Rp149.780.000,00
Total Rp723.015.145,00
Rp703.435.389,00
Tabel 5.17Total Pendapatan Donasi Pendapatan Dana
Donasi Tahun Ajaran
20122013 20132014
Pendapatan sumbangan
- -
Pendapatan dana
BOS Rp307.400.000,00
Rp294.638.000,00
Total Rp307.400.000,00
Rp294.638.000,00
Tabel 5.18Perhitungan Rasio Total Biaya Program terhadap Total Biaya Donasi
Tahun Ajaran
Total Biaya Program
Total Biaya Donasi
Rasio B. Program trdhp B. Donasi
I II
III 20122013 Rp723.015.145,00
Rp307.400.000,00 2,35
20132014 Rp703.435.389,00 Rp294.638.000,00
2,38
Pembahasan :
Rasio yang menunjukkan lebih dari 1 berarti bahwa sekolah memiliki sumber dana lain untuk membiayai programnya. Semakin tinggi rasio ini
menunjukan bahwa kinerja sekolah semakin baik karena biaya program sekolah tidak ditentukan oleh besar kecilnya donasi.
Dari tabel perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rasio biaya program ke pendapatan donasi tahun ajaran 20122013 menunjukkan angka
2.35 dan rasio biaya program ke pendapatan donasi tahun ajaran 20132014 menunjukan angka 2,38. Dari hasil perhitungan tersebut menunjukan bahwa
sekolah memiliki dana lainnya seperti dana iuran dari YPSB, dan dana sumbangan siswa. Dengan demikian sekolah tidak memiliki ketergantungan
terhadap pendapatan donasi hal ini menunjukan pengelolaan sekolah yang semakin baik.
c. Rasio Surplus
Rasio Surplus = Surplus x 100
Total Pendapatan
Berikut ini adalah hasil analisis pada SDS Bruder Nusa Indah :
Tabel 5.19Total Surplus Tahun Ajaran
Total Surplus 2012-2013
Rp390.152.655,00 2013-2014
Rp380.282.611,00
Tabel 5.20Total Pendapatan Tahun Ajaran
Total Pendapatan 2012-2013
Rp1.261.400.000 2013-2014
Rp1.237.838.000
Tabel 5.21Perhitungan Rasio Surplus Tahun ajaran Total surplus
I Total pendapatan
II Rasio surplus
III 100
2012-2013 Rp390.152.655,00
Rp1.261.400.000 30,9
2013-2014 Rp380.282.611,00
Rp1.237.838.000 30,7
Pembahasan :
Surplus yang dimaksudkan adalah selisih dari kelebihan penerimaan dibandingkan dengan pengeluaran. Semakin tinggi rasio surplus menunjukan
bahwa sekolah mampu untuk mengembangan surplus untuk menunjang misinya.
Dari tabel perhitungan diatas dapat diketahui bahwa rasio surplus pada tahun 2012-2013 sebesar 30,9 dan rasio surplus pada tahun 2013-2014
adalah sebesar 30,7. Hal ini memang menunjukkan terjadi penurunan
surplus sebesar 0,2 namun penurunan ini masih dianggap tidak signifikan. Artinya sekolah masih memiliki jumlah surplus yang setara tiap tahunnya.
d. Biaya Rata-Rata per Siswa
Rasio Biaya Rata-Rata per Siswa = Seluruh Jumlah Pengeluaran x 100
Jumlah Siswa
Berikut ini adalah hasil analisis pada SDS Bruder Nusa Indah :
Tabel 5.22Total Pengeluaran Tahun Ajaran
Total Pengeluaran 2012-2013
Rp871.247.345 2013-2014
Rp857.555.389
Tabel 5.23Jumlah Siswa Tahun Ajaran
Jumlah Siswa 2012-2013
530 2013-2014
524
Tabel 5.24Perhitungan Biaya Rata-Rata siswa Tahun ajaran Total pengeluaran
Jumlah siswa Rata-rata biaya
per siswa 2012-2013
Rp871.247.345 530
Rp1.643.862,91 2013-2014
Rp857.555.389 524
Rp1.636.556.08
Pembahasan
Biaya ini menunjukan selisih seluruh biaya anggaran sekolah dibagi dengan total seluruh siswa. Biaya ini menggambarkan tingkat efisiensi
pengelolaan sekolah. Semakin tinggi biaya rata-rata yang didapat maka menunjukan bahwa pengelolaan sekolah semakin kurang efisien.
Berdasarkan tabel perhitungan biaya rata-rata diatas maka dapat diketahui bahwa terjadi penurunan biaya yaitu dari Rp1.643.862,91
menjadiRp1.636.556,08. Hal ini menunjukan bahwa pengelolaan sekolah sudah berjalan semakin efisien.
e. Rasio Biaya Sumbangan Siswa
Rasio Biaya Sumbangan Siswa =
Jumlah Pendapatan Dari Siswax 100 Total Pendapatan
Tabel 5.25Jumlah Sumbangan Siswa Tahun ajaran
Jumlah Sumbangan Siswa
2012-2013 Rp954.000.000,00
2013-2014 Rp943.200.000,00
Tabel 5.26Perhitungan Rasio Sumbangan Siswa Tahun
Ajaran Jumlah Sumbangan
Siswa
I Total Pendapatan
II Rasio Sumbangan
Siswa III 100
2012-2013 Rp954.000.000,00
Rp1.261.400.000 75,6
2013-2014 Rp943.200.000,00
Rp1.237.838.000 76,1
Pembahasan
Rasio sumbangan siswa merupakan rasio dari pendapatan atau jumlah sumbangan dari siswa dengan total pendapatan sekolah. Rasio ini
menunjukan seberapa tinggi ketergantuan pendapatan pada sumbangan siswa. Apabila rasio ini menunjukan angka yang tinggi maka hal ini
menunjukan bahwa sekolah memiliki ketergantungan terhadap sumbangan
siswa.
Dari hasil perhitungan rasio sumbangan siswa diatas maka dapat diketahui bahwa pada tahun 2012-2013 menunjukan angka 75,6 dan pada
tahun 2013-2014 naik sebesar 76,1. Hal ini masih kurang baik karena sekolah memiliki ketergantungan akan sumbangan siswa. Hal yang memicu
adalah tidak adanya usaha lain dari sekolah yang dapat menambah pendapatan sekolah.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal.
Fokus pada penilaian dalam perspektif proses bisnis internal ini adalah Peningkatan sarana dan prasarana, Peningkatan SDM pegawai, Peningkatan
SDM siswa, Peningkatan kualitas kurikulum, dan Proses peningkatan eksistensi. Data yang digunakan dalam penilaian ini adalah hasil kuisioner tentang proses
bisnis internal yang ditunjukan kepada 28 guru dan karyawan SDS Bruder Nusa Indah.
a. Kepuasan Umum.
Skor maksimum 5 x 11 = 55 Skor minimum 1 x 11 = 11
Rentan nilai 55 – 11 5 = 9
Tabulasi data dan total nilai masing-masing dapat dilihat dalam Lampiran A_10 hal 111. Berdasarkan data kuisioner diatas maka dapat disusun tabel
frekuensi sebagai berikut:
Tabel 5.27 Tabel Kepuasan Umum Perspektif Proses Bisnis Internal
Kelas interval
Frekuensi Frekuensi
kumulatif Kategori
47 – 55
38 - 46 29 - 37
20 - 28
11 – 19
8 14
5 1
0,28 0,50
0,18 0,04
Sangat Puas Puas
Cukup Puas Kurang Puas
Tidak Puas Jumlah
28 1
Berdasarkan tabel frekuensi di atas diketahui bahwa 28 guru dan karyawan merasa sangat puas, dan 50 siswa merasa puas, 18 merasa
cukup puas, dan sisanya 4 merasa kurang puas. Dari data tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebagian besar guru dan karyawan di SDS
Bruder Nusa Indah merasa puas terhadap Peningkatan sarana dan prasarana, Peningkatan SDM pegawai, Peningkatan SDM siswa, Peningkatan
kualitas kurikulum, dan Proses peningkatan eksistensi. b.
Kepuasaan terhadap Peningkatan Sarana dan Prasarana. Strategi ini diukur dengan menggunakan 3 ukuran strategik yaitu
Penyediaan buku diperpustakaan yang up to date 1, Fasilitas kegiatan belajar yang memadai 1, Sistem administrasi sekolah yang baik 1. Tabel
tabulasi terdapat pada Lampiran A_11 hal 112. Skor maksimum 5 x 3 = 15
Skor minimum 1 x 3 = 3 Rentan nilai 15
– 3 5 = 2
Tabel 5.28 Tabel Kepuasan Guru dan Karyawan terhadap Sarana dan Prasarana
Kelas Frekuensi
Frekuensi kumulatif
Kategori 13
– 15 10 - 12
7 - 9 5 - 6
3 – 4
8 12
7 1
0,29 0,42
0,25 0,04
Sangat Puas Puas
Cukup Puas Kurang Puas
Tidak Puas Jumlah
28 1
Berdasarkan tabel frekuensi di atas diketahui bahwa 29 guru dan karyawan merasa sangat puas, dan 42 siswa merasa puas, 25 merasa
cukup puas, dan sisanya 4 merasa kurang puas. Dari data tersebut kita
dapat menarik kesimpulan bahwa sebagian besar guru dan karyawan merasa puas terhadap peningkatan sarana dan prasarana yang diselenggarakan SDS
Bruder Nusa Indah. c.
Kepuasan terhadap Peningkatan Sumber Daya Manusia SDM. SDM yang dimaksud yaitu guru, karyawan dan siswa. Strategi ini
diukur dengan menggunakan 5 ukuran strategik yaitu Proses penerimaan guru dan karyawan yang selektif 1, Keterampilan SDM 1, Optimalisasi
pembelajaran 2, Sertifikasi guru dan karyawan 1, dan Pengadaan kegiatan ekstrakulikuler 1. Tabel tabulasi terdapat pada Lampiran A_12
hal 113. Skor maksimum 5 x 6 = 30
Skor minimum 1 x 6 = 6 Rentan nilai 30
– 6 5 = 5
Tabel 5.29 Tabel Kepuasan Guru dan Karyawan terhadap SDM
Kelas interval
Frekuensi Frekuensi
kumulatif Kategori
26 – 30
21 - 25 16 - 20
11 - 15
6 - 10 11
13 4
0,39 0,46
0,14 Sangat Puas
Puas Cukup Puas
Kurang Puas Tidak Puas
Jumlah 28
1
Berdasarkan tabel frekuensi di atas diketahui bahwa 39 guru dan karyawan merasa sangat puas, dan 46 siswa merasa puas, dan sisanya
14 merasa cukup puas, Dari data tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebagian besar guru dan karyawan merasa puas terhadap peningkatan
SDM yang diselenggarakan SDS Bruder Nusa Indah.
d. Kepuasan terhadap Peningkatan Kualitas Kurikulum.
Strategi ini diukur dengan menggunakan 1 ukuran strategik yaitu pengadaan rapat akan pengembangan sistem pembelajaran. 1. Tabel
tabulasi terdapat pada Lampiran A_13 hal 114. Skor maksimum 5 x 1 = 5
Skor minimum 1 x 1= 1 Rentang nilai 5
– 1 5 = 1
Tabel 5.30 Tabel Kepuasan Guru dan Karyawan terhadap Kualitas Kurikulum
Kelas interval Frekuensi
Frekuensi komulatif
Kategori 5
4 3
2
1 10
11 5
2 0.36
0.39 0,18
0,07 Sangat Puas
Puas Cukup Puas
Kurang Puas Tidak Puas
Jumlah 28
1
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 36 merasa sangat puas, sebanyak 39 merasa puas, sebanyak 18 merasa cukup puas dan sisanya sebanyak
7 merasa kurang puas. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru dan karyawan di SDS Bruder Nusa Indah merasa puas akan peningkatan kualitas
kurikulum. e.
Kepuasan terhadap Peningkatan Eksistensi Sekolah. Strategi ini diukur dengan menggunakan 1 ukuran strategik yaitu
mengikuti berbagai lomba akademik maupun non akademik 1. Tabel tabulasi terdapat pada Lampiran A_14 hal 115.
Skor maksimum 5 x 1 = 5
Skor minimum 1 x 1= 1 Rentang nilai 5
– 1 5 = 1
Tabel 5.31 Tabel Kepuasan Guru dan Karyawan terhadap Peningkatan Eksistensi Sekolah.
Kelas interval Frekuensi
Frekuensi komulatif
Kategori 5
4 3
2
1 6
16 5
1 0.21
0.57 0.18
0.04 Sangat Puas
Puas Cukup puas
Kurang Puas Tidak Puas
Jumlah 28
1
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 21 merasa sangat puas, sebanyak 57 merasa puas, sebanyak 18 merasa cukup puas dan sisanya sebanyak
4 merasa tidak puas. Dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar guru dan karyawan di SDS Bruder Nusa Indah merasa puas akan peningkatan
eksistensi sekolah. f.
Pembahasan
1 Kepuasan terhadap Peningkatan Sarana dan Prasarana.
Sarana dan prasarana merupakan faktor penting dalam berjalannya sekolah. dengan sarana dan prasarana baik maka guru,
karyawan maupun siswa dapat terbantu dan tentu kualitas SDM pun akan meningkat.
Dari hasil kuisioner tentang kepuasan terhadap peningkatan sarana dan prasarana yang diperoleh dari guru dan karyawan maka
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru dan karyawan merasa puas akan peningkatan sarana dan prasarana yang diselenggarakan
sekolah. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan sarana dan prasarana sudah berjalan baik namun harus tetap ditingkatkan karena cukup
banyak guru dan karyawan yang merasa cukup puas dan kurang puas terhadap sarana dan prasarana.
2 Kepuasan terhadap Peningkatan Sumber Daya Manusia SDM.
SDM dalam lingkup sekolah adalah guru, karyawan dan siswa. Sekolah dapat dikatakan baik apabila SDM didalamnya juga
berkualitas. seperti guru yang prepesional atau siswa-siswi yang berprestasi. Maka peningkatan SDM merupakan faktor penting dalam
keberlangsungan kualitas sekolah tersebut. Dari hasil kuisioner tentang kepuasan terhadap peningkatan
SDM yang diperoleh dari guru dan karyawan maka, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru dan karyawan SDS Bruder
Nusa Indah merasa puas akan peningkatan SDM. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan SDM yang ada di SDS Bruder Nusa Indah sudah
berjalan baik. 3
Kepuasan terhadap Peningkatan Kualitas Kurikulum. Peningkatan kualitas kurikulum merupakan faktor penting yang
harus dilaksanakan sekolah, agar kualitas pembelajarantetap sesuai dengan ketentuan kurikulum.
Dari hasil kuisioner tentang kepuasaan terhadap peningkatan kualitas kurikulum yang diperoleh dari guru dan karyawan maka,
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru dan karyawan SDS
Bruder Nusa Indah merasa puas akan peningkatan kualitas kurikulum. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan kualitas kurikulum sudah
berjalan baik. 4
Kepuasaan terhadap Peningkatan Eksistensi Sekolah. Eksistensi sekolah merupakan faktor penting. Hal ini harus
dilakukan sekolah agar sekolah dikenal dimasyarakat dan tentunya tidak akan kekurangan siswa-siswi.
Dari hasil kuisioner tentang kepuasan terhadap peningkatan eksistensi sekolah yang diperoleh dari guru dan karyawan maka dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar guru dan karyawan SDS Bruder nusa indah merasa puas akan penigkatan eksistesi sekolah. Hal ini
menunjukan bahwa peningkatan eksistensi yang dilakukan sekolah sudah berjalan baik.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran.
Perspektif ini ditujukan kepada guru, karyawan dan kepala sekolah. Tujuan strategik yang ingin dicapai pada perspektif ini meliputi 4 hal, yaitu Peningkatan
kepuasan kerja, Pengembangan kemampuan pegawai, Pengembangan kemampuan pegawai, Peningkatan kualitas kurikulum
Data yang dibutuhkan dalam perspektif ini untuk menilai kinerja SDS Bruder Nusa Indah adalah data primer yang di dapat dari hasil kuisioner yang
ditunjukan kepada guru, karyawan, dan kepala sekolah SDS Bruder Nusa Indah. Kuisioner ini dimaksudkan sebagai acuan dalam menilai kepuasan guru,
karyawan, dan kepala sekolah terhadap kinerja sekolah. Hasil analisa akan diperoleh dari total skor dari masing-masing responden.
a. Kepuasan guru dan karyawan.
Dalam penelitian ini untuk mengukur kepuasan guru dan karyawan diperoleh responden sebanyak 28 responden. Maka dari hasil kuisioner
tentang kepuasan guru dan karyawan, dapat di buat tabel frekuensi kepuasan umum guru dan karyawan dan kepuasan dari masing-masing strategi yang
telah dilaksanakan sekolah. 1
Kepuasan Umum, Skor maksimum 5 x 8 = 40
Skor minimum 1 x 8 = 8 Rentan nilai 40
– 8 5 = 6 Tabulasi data dan total nilai masing-masing dapat dilihat di
dalam Lampiran A_15 hal 116. Berdasarkan data kuisioner di atas maka dapat disusun tabel frekuensi sebagai berikut:
Tabel 5.32 Tabel Kepuasan Umum Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran.
Kelas interval
Frekuensi Frekuensi
kumulatif Kategori
34 - 40 27 - 33
20 - 26 14 - 19
8 - 13 6
16 3
3 0,21
0,57 0,11
0,11 Sangat Puas
Puas Cukup Puas
Kurang Puas Tidak puas
Jumlah 28
1 Berdasarkan tabel frekuensi di atas diketahui bahwa 21 guru
dan karyawan merasa sangat puas, dan 57 siswa merasa puas, 11 merasa cukup puas, dan sisanya 11 merasa kurang puas. Dari data
tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa sebagian besar guru dan karyawan di SDS Bruder Nusa Indah merasa puas terhadap
Peningkatan kepuasan kerja, Pengembangan kemampuan pegawai, Pengembangan kemampuan pegawai, dan Peningkatan kualitas
kurikulum. 2
Kepuasan terhadap Peningkatan Kepuasan Kerja. Strategi ini diukur dengan menggunakan 3 ukuran strategik
yaitu Sekolah tanggap akan kebutuhan dan keinginan guru dan karyawan 1, Presepsi kepuasan guru dan karyawan 2, Fasilitas
penunjang karyawan 1. Tabel tabulasi terdapat pada Lampiran A_16 hal 117.
Skor maksimum 5 x 4 = 20 Skor minimum 1 x 4= 4
Rentang nilai 20 – 4 5 = 3
Tabel 5.33 Tabel Kepuasaan Guru dan Karyawan terhadap Peningkatan Kepuasan Kerja.
Kelas interval Frekuensi
Frekuensi komulatif
Kategori 17- 20
13- 16 10- 12
7 - 9 4
– 6 8
17 3
0.28 0.61
0.11 Sangat Puas
Puas Cukup Puas
Kurang Puas Tidak Puas
Jumlah 28
1
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 28 merasa sangat puas, sebanyak 61 merasa puas, dan sisanya sebanyak 11 merasa cukup
puas. Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru dan karyawan di
SDS Bruder Nusa Indah merasa puas akan peningkatan kepuasan kerja.
3 Kepuasan terhadap Pengembangan Kemampuan Pegawai.
Strategi ini diukur dengan menggunakan 4 ukuran strategik yaitu Sekolah memotivasi pegawai agar kreatif dan inisiatif 1,
Memberikan pelatihan terhadap pegawai 1, Memberikan apresiasi terhadap pegawai berprestasi 1, dan Pembinaan dalam melatih
potensi dan kepribadian siswa 1. Tabel tabulasi terdapat pada Lampiran A_17 hal 118.
Skor maksimum 5 x 4 = 20 Skor minimum 1 x 4= 4
Rentang nilai 20 – 4 5 = 3
Tabel 5.34 Tabel Kepuasan Guru dan Karyawan terhadap Pengembangan Kemampuan Pegawai.
Kelas interval Frekuensi
Frekuensi komulatif
Kategori 17- 20
13- 16 10- 12
7 - 9 4
– 6 5
14 6
1 2
0.18 0.50
0.21 0,04
0,07 Sangat Puas
Puas Cukup Puas
Kurang Puas Tidak Puas
Jumlah 28
1
Berdasarkan tabel di atas sebanyak 18 merasa sangat puas, sebanyak 50 merasa puas, sebanyak 21 merasa cukup puas,
sebanyak 4 merasa kurang puas, dan sisanya sebanyak 7 merasa tidak puas Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar guru dan
karyawan di SDS Bruder Nusa Indah merasa puas akan pengembangan kemampuan pegawai.
b. Kepuasaan Kepala Sekolah.
Pada penilaian ini menunjukan sejauh mana kepala sekolah merasa puas akan pembelajaran dan pertumbuhan sekolah. Penilaian yang
dilakukan pada perspektif ini adalah pengembangan kemampuan pegawai dan peningkatan kualitas kurikulum.
1 Kepuasan Kepala Sekolah Secara Umum.
Nilai maksimum 5 x 5 = 25 Nilai minimum 1 x 5 = 5
Interval kelas 25 – 5 5 = 4
Total nilai yang diperoleh responden adalah 17 Lampiran A_18 hal 119.
Berdasarkan hasil kuisioner di atas dapat disusun skala sikap untuk
menilai tingkat
kepuasan kepala
sekolah terhadap
pengembangan kemampuan pegawai dan peningkatan kualitas kurikulum. Skala kepuasan kepala sekolah secara menyeluruh:
Skala 5.1 Skala Sikap Kepuasaan Umum Kepala Sekolah Berdasarkan
Perspektif Pertumbuhan
dan Pembelajaran
5 9 13 17 21 25
17
Dari skala tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah merasa puas terhadap pengembangan kemampuan pegawai
Tidak puas
Kurang puas
Cukup puas
Puas Sangat
puas
dan peningkatan kualitas kurikulum yang ada SDS Bruder Nusa Indah.
2 Kepuasaan Kepala Sekolah terhadap Pengembangan
Kemampuan Pegawai. Strategi ini diukur dengan menggunakan 4 ukuran strategik
yaitu Pengadaan pelatihan terhadap pegawai sesuai bidangnya 1, Tingkat penolakan teknologi yang rendah 1, Mengirimkan guru
untuk study banding 1, Memberikan apresiasi terhadap pegawai berprestasi 1.
Nilai maksimum 5 x 4 = 20 Nilai minimum 1 x 4 = 4
Interval kelas 20 – 4 5 = 3,2
Total nilai yang diperoleh responden adalah 12 Lampiran A_19 hal 119.
Skala 5.2 Skala Sikap Kepuasaan Kepala Sekolah Terhadap Pengembangan Kemampuan Pegawai
4 7,2 10,4 13,6 16,8 20
12
Dari skala tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah merasa cukup puas terhadap pengembangan kemampuan
pegawai yang dilaksanakan SDS Bruder Nusa Indah. 3
Kepuasan Kepala Sekolah terhadap Peningkatan Kualitas Kurikulum.
Tidak puas Kurang puas Cukup puas
Puas Sangat
puas
Strategi ini diukur dengan menggunakan 1 ukuran strategik yaitu
Penyampaian pembelajaran
sesuai rancangan
proses pembelajaran 1.
Nilai maksimum 5 x 1 = 5 Nilai minimum 1 x 1 = 1
Interval kelas 5 – 1 5 = 0,8
Total nilai yang diperoleh responden adalah 5 Lampiran A_20 hal 119.
Skala 5.1 Skala Sikap Kepuasan Kepala Sekolah Terhadap Peningkatan Kualitas Kurikulum
1 1,8 2,6 3,4 4,2 5
5
Dari skala tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah merasa cukup puas terhadap peningkatan kualitas kurikulum
yang dilaksanakan SDS Bruder Nusa Indah.