PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
19
entertain, dan mempengaruhi to influence. Secara singkat, komunikasi terdiri dari komunikasi verbal lisan dan non-verbal non verbal ekspresi wajah, isyarat,
gerak tubuh, gambar atau simbol, dan tulisan. Komunikasi dapat dilakukan secara formal dan informal yang keduanya bisa dilakukan secara intrapersonal dan
interpersonal. Proses komunikasi dapat dilakukan oleh siapasaja, kapan saja, dimana saja, dan
dengan berbagai cara dan media. Komunikasi efektif effective communications adalah komunikasi yang tepat
sasaran, berhasil guna, atau mencapai tujuandengan melibatkan kejelasan, perkataan langsung, dan aktif mendengarkan clear, direct speech, active
listening. Komunikasi dikatakan efektif jika informasi, pemikiran, atau pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik sehingga menciptakan
kesamaan persepsi, mengubah perilaku, atau mendapatkan informasi menjadi tahupaham.Tujuan komunikasi adalah untuk menyampaikan informasi, menjalin
kerja sama, menjalin hubungan sosial yang harmonis. Menurut jenisnya, komunikasi terdiri dari komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi dalam
pembelajaran dapat dilakukan oleh guru dengan peserta didik baik dilakukan secara verbal dan non-verbal dengan menggunakan berbagai media, sumber, pola
komunikasi, dan sebagainya untuk mencapai tujuan.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Cocokan jawaban anda dengan kunci jawaban yang telah tersedia. Hitung jawaban yang benar. Kemudian gunakan rumus berikut ini
Tingkat penguasaan
=
�� �
� ��
×
Arti tingkat penguasaan : 90
– 100 = Baik sekali 80
– 89 = Baik 70
– 79 = Cukup 70 = Kurang
Jika mencapai tingkat penguasaan 80 atau lebih, Anda dapat meneruskan dengan pembelajaran berikutnya. Jika masih di bawah 80, Anda harus mengulangi materi
pokok 2, terutama materi-materi yang belum dikuasai.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
20
1
H. Refleksi dan Tindak Lanjut
Saudara diminta untuk mengisi format di bawah ini dengan memberikan tanda cek V pada kolom “tercapai”. Sebaliknya berilah tanda cek V pada
kolom “belum tercapai”, jika saudara belum mencapainya.
tabel 1. 1 Refleksi dan Tindak Lanjut
No Tujuan Pembelajaran Tercapai
Belum Tercapai
Keterangan 1
Pengertian komunikasi 2
Unsur-unsur komunikasi 3
Tujuan dan fungsi komuniksi 4
Jenis-jenis komunikasi 5
Bentuk komunikasi 6
Proses Komunikasi 7
Mengembangkan komunikasi efektif
Tindak Lanjut:
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
21
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 KOMUNIKASI GURU DENGAN PESERTA DIDIK
ANAK USIA DINI
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran dua ini, peserta mampu menjelaskan komunikasi guru dengan peserta didik anak usia dini
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Komunikasi Efektif, Empatik, dan Santun antara Guru dengan Peserta Didik 2. Strategi Komunikasi Antara guru dengan anak usia dini
3. Bentuk Pengembangan Komunikasi Guru dan Peserta Didik 4. Komunikasi Guru dan Peserta Didik dalam Pembelajaran di TK
5. Model Pembelajaran di TK 6. Pendekatan Pembelajaran di TK
7. Metode Pembelajaran di TK
C. Uraian Materi
1. Komunikasi efektif, empatik, dan santun antara guru dengan peserta didik
Komunikasi antara guru dengan peserta didik adalah proses penyampaian pesan dari guru terhadap peserta didik atau dari peserta didik terhadap guru sehingga
penerima pesan tersebut mengerti, memahami dan menanggapinya dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Komunikasi antara guru dengan peserta didik
hendaknya berlangsung secara efektif, empatik dan santun, lebih-lebih komunikasi yang dilakukan oleh guru terhadap peserta didik. Hal tersebut dimaksudkan untuk
memberikan contoh atau keteladanan yang baik dari guru terhadap peserta didik, sehingga mereka dapat meniru perilaku guru dalam berkomunikasi.
a. Komunikasi efektif
Komunikasi antara guru dengan peserta didik hendaknya berlangsung secara efektif, sehingga pesan yang disampaikan oleh guru segera dapat diterima
dengan baik. Terkait dengan komunikasi efektif ini telah dipaparkan pada
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
22
kegiatan pembelajaran satu. Namun demikian tidak ada salahnya jika diulas kembali untuk mengingat ulang materi sebelumnya.
Seperti telah dipaparkan pada kegiatan pembelajaran satu, bahwa hal esensial yang seharusnya dikembangkan dalam pembelajaran yaitu dengan
menemukan kunci penting menjalankan komunikasi secara efektif. Komunikasi yang efektif itu terangkum dalam kata REACH yang bermakna merengkuh atau
meraih.Pertama, Respect. Komunikasi yang efektif harus dibangun dari sikap menghargai terhadap setiap individu yang menjadi sasaran pesan yang
disampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum yang pertama dalam berkomunikasi dengan orang lain, yang akan lahir kerjasama
yang sinergis sehingga efektifitas kinerja seseorang dapat tercapai. Guru harus memperlakukan peserta didik sebagai manusia yang memiliki hati
dan perasaan untuk dihormati dan dihargai, guru harus memperlakukan peserta didik sebagai subjek belajar sehingga lahir sinergi antara guru dan peserta didik
dalam meraih tujuan bersama melalui proses pembelajaran.Kedua, Empathy, Empati adalah kemampuan seseorang menempatkan dirinya sesuai dengan
situasi atau kondisi yang diharapkan oleh orang lain. Guru harus mengerti dan memahami dengan empati terhadap calon penerima pesan peserta didik
sehingga pesan tersebut akan sampai tanpa ada halangan psikologis untuk mendengar dengan sikap positif karena esensi komunikasi adalah aliran dua
arah. Ketiga, Audible, makna Audible antara lain adalah dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik. Seorang guru yang mampu menggunakan media komunikasi modern dalam proses pembelajaran seperti komputer, LCD dan
yang lainnya akan menghasilkan pembelajaran yang lebih berkualitas. Keempat,Clarity, Selain pesan dapat dimengerti pesan juga harus mendapat
perhatian sehingga tidak menimbulkan kesalah tafsiran. Dalam proses belajar, keterbukaan guru terhadap peserta didik merupakan
bentuk sikap yang positif, dan dapat menerima masukkan dari peserta didik demi perbaikan proses pembelajaran. Kelima,Humble, Membangun komunikasi
yang efektif adalah rendah hati, sikap ini pada intinya antara lain ,adalah sikap yang penuh melayani, sikap menghargai, mau mendengar, dan menerima kritik,
tidak sombong, dan mengutamakan kepentingan yang lebih besar. Seorang guru yang melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan lima
hukum komunikasi ini akan menjadi seorang komunikator yang andal, dapat membangun jaringan hubungan dengan peserta didik yang penuh
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
23
penghargaan, yang saling menguntungkan kedua belah pihak guru dan peserta didik .
http:www.komunikasipraktis.com201409teknik-dasar-komunikasi- efektif.htmlhttp:simsondundu01.blogspot.com201403pentingnya-komunikasi-
yang-efektif-di.html Dalam komunikasi efektif, pesan yang disampaikan harus langsung, jelas, dan
aktif mendengarkan sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Komunikasi dikatakan efektif jika menciptakan
kesamaan persepsi, mengubah perilaku, atau mendapatkan informasi. Komunikasi juga harus bersifat empatik. Seperti dijelaskan di atas, empatik
adalah kemampuan seseorang menempatkan dirinya sesuai dengan situasi atau kondisi yang diharapkan oleh orang lain. Guru harus mengerti dan
memahami dengan empati terhadap calon penerima pesan peserta didik sehingga pesan tersebut akan sampai tanpa ada halangan psikologis untuk
mendengar dengan sikap positif karena esensi komunikasi adalah aliran dua arah.
b. Komunikasi empatik
Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi, dan merasakan perasaan orang lain. Menurut Bullmer, empati adalah suatu proses
ketika seseorang merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti perasaan itu, kemudian mengkomunikasikannya dengan kepekaan sedemikian rupa hingga
menunjukkan bahwa ia sungguh sungguh mengerti perasaan orang lain itu. Alfred Adler menyebut empati sebagai penerimaan terhadap perasaan orang lain dan
meletakkan diri kita pada tempat orang itu. Seseotang yang memiliki empati akan menempatkan pikiran dan perasaannya dalam perspektif orang lain.
Perasaan empati harus dimiliki oleh guru, lebih-lebih guru Taman Kanak-Kanak sehingga guru tersebut dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya mampu
menempatkan dirinya tidak hanya sebagai guru tetapi juga lebih dari itu sebagai teman para peserta didik.
Jika guru sudah mampu menempatkan dirinya berada ditengah-tengah anak-anak dan bersama mereka, maka guru tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi dan mengkomunikasikan pesan-pesan pendidikan terhadap peserta didik. Rasa empati guru terhadap peserta didik akan menumbuhkan rasa
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
24
kasih sayang, pengertian, dan pemahaman terhadap keberagaman karakteristik dan latar Belakang peserta didik. Dengan empati, akan terjadi hubungan
emosional yang sangat dekat dan harmonis antara guru dengan peserta didik Untuk membangun empati, seorang guru hendaknya mampu:
1. Menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap peserta didik 2. Melihat keadaan peserta didik dan berpikir tentang kondisi peserta didik itu
sendiri. 3. Melihat segala sesuatu dari sudut pandang dan kebutuhan peserta didik
yang berbeda . 4. Melihat pikiran dan perasaan peserta didik dan memberikan respon terhadap
perasaan dan prilaku mereka. 5. Memperhatikan situasi dan tempat tertentu yang dapat memberikan pengaruh
terhadap proses empati, agar dapat berempati lebih baik di banding situasi yang lain.
6. Menggunakan bahasa yang dapat diterima dan difahami oleh peserta didik. Oleh karena itu, beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam
berempati,diantaranya adalah: 1. Menunjukkan perhatian penuh terhadap peserta didik
2. Memperhatikan apa yang dialami dan dirasakan oleh peserta didik 3. Berupaya selalu mendengarkan peserta didik secara aktif
4. Bersikap terbuka terhadap peserta didik 5. Menunjukkan sikap dan rasa kasih sayang terhadap peserta didik,
6. Mengetahui dan memahami kebutuhan peserta didik 7. Memberikan bantuan yang berarti dan bermakna terhadap masalah dan
kesulitan yang dialami peserta didik 8. Memerankan diri sebagai teman atau relawan dengan mendampingi dan
membimbing peserta didik membantu mecahkan masalahnya yang dialaminya,
9. Menggunakan imajinasi agar mampu dan turut merasakan keadaan peserta didik, kemudian menggunakan pemahaman ini untuk berempati
10. Menerima peserta didik apa adanya dan memperlakukannya sebagai orang penting dan berharga,
11. Menampilkan postur dan gerakan tubuh dengan baik, memperhatikan ekspresi wajah, dan bersikap lembut agar peserta didik merasa nyaman.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
25
12. Memberikan sentuhan-sentuhan fisik dan emosional dengan penuh kelembutan dan kasih sayang,
13. Memberikan penghargaan dan pujian terhadap perubahan dan perkembangan peserta didik.
c. Komunikasi santun
Kata “santun” lebih mengarah pada penggunaan bahasa dan sikap atau perilaku, terutama dalam bertutur kata dan berekspresi. Komunikasi santun adalah
komunikasi yang disertai dengan sikap menghargai, menghormati, dan perhatian. Sikap tersebut akan muncul dari guru yang memiliki kepribadian dengan karakter
yang santun. Guru yang santun dalam berkomunikasi ditandai dengan penggunaan bahasa yang baik, tutur kata yang lembut, serta ekspresi yang penuh
perhatian dan meyakinkan, bersikap terbuka, menjadi pendengar aktif dan cepat tanggap, menerima saran dan kritik dengan tenang dan berjiwa besar, serta
menjadikan orang lain merasa diperhatikan, dihargai, dan bernilai. Komunikasi santun yang dilakukan oleh guru terhadap para peserta didik akan
berdampak positif, baik terhadap para peserta didik maupun terhadap guru yang bersangkutan. Para pesera didik akan merasa gembira, aman, nyaman, dan
terlindungi ketika mereka berada bersama guru yang santun, selain itu secara langsung maupun tidak langsung mereka juga akan meniru sikap dan perilaku
santun dalam berbahasa yang dilakukan guru. Dampak positif bagi guru adalah munculnya penghargaan dan kepercayaan dari peserta didik sehingga guru
menjadi sosok yang layak untuk digugu dan ditiru atau diteladani. Komunikasi santun dalam pelaksanaan pembelajaran akan berjalan lancar dan
efektif karena pesan yang disampaikan guru akan dengan mudah diterima; demikian juga komunikasi dengan orang tua para peserta didik, sehingga akan
melahirkan kerjasama yang harmonis dan berkesinambungan antara guru dengan orang tua dalam upaya mencapai perkembangan anak secara optimal.
Untuk mengembangkan sikap santun peserta didik, seorang guru hendaknya mampu:
1. Bersikap terbuka 2. Menunjukkan perhatian penuh terhadap peserta didik,
3. mampu memilih dan menggunakan bahasa yang baik 4. Menggunakan bahasa yang dapat diterima dan difahami oleh peserta didik.
5. Menggunakan intonasi suara yang lembut
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
26
6. Menunjukkan ekspresi wajah yang tenang, sejuk, bersahabat, dan penuh keakraban,
Keterampilan guru dalam berkomunikasi secara santun tidak akan terlepas dari karakter guru itu sendiri, yaitu karakter santun. Karakter santun merupakan
prasyarat untuk menjadi guru sekaligus prasyarat untuk mencapai tujuan pendidikan yang dalam hal ini pencapaian tingkat perkembangan anak sesuai
dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak STPPA yang dimuat dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014.
2.
Strategi Komunikasi Antara guru dengan anak usia dini
Proses pendidikan atau pembelajaran di TK dilakukan untuk mencapai Standard Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak STPPA, meliputi aspek perkembangan
nilai-nilai agama dan moral, fisik-motorik, sosial-emosional, kognitif, bahasa, dan seni, demikian juga dengan Kompetensi inti, dan kompetensi dasar. Untuk
mencapai semuanya itu diperlukan strategi yang tepat, yaitu strategi komunikasi. Strategi komunikasi merupakan keseluruhan rencana berikut perlengkapan
disiapkan, disusun dan ditetapkan untuk melakukan kegiatan komunikasi guna mencapai tujuan dari komunikasi. Tujuan komunikasi adalah agar pesan yang
disampaikan oleh guru dapat diterima dan difahami oleh anak. Agar komuniksi antara guru dengan peserta didik berjalan lancer, maka STPPA,
KI, dan KD yang sudah ada dikemas ke dalam program semester, rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan RPPM, dan rencana pelaksanaan
pembelajaran harian RPPH. Strategi berkomunikasi dengan anak usia dini dimulai dengan kejelasan
perencanaan terkait dengan rumus 5W + 1H What, Who, When, Where, Why + How yang dipaparkan di bawah ini.
a. Apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan dan apa saja yang harus disusun dan disiapkan?
b. Siapa saja yang menyampaikan dan menerima pesan melakukan komunikasi?
c. Kapan waktu yang tepat untuk penyampaian pesan berkomunikasi? d. Dimana tempat yang tepat untuk penyampaian pesan berkomunikasi?,
e. Mengapa pesan komunikasi itu harus dilakukan?, f. Bagaimana cara menyampaikan pesan berkomunikasi tersebut?
Sebelum guru menyampaiakan pesan, terlebih dahulu guru perlu menyusun perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan pendekatan, model, dan
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
27
metode pembejaran yang disesuaikan dengan karakteristik anak dan budaya local. Ruang lingkup perencanaan pembelajaran tersebut meliputi:
a. program semester Prosem, b. rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan RPPM, dan
c. rencana pelaksanaan pembelajaran harian RPPH. Perencanaan pembelajaran disusun oleh Guru PAUD, Guru Pendamping pada
satuan atau program PAUD. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Anak Usia Dini. Dengan demikian, strategi komunikasi yang perlu disiapkan guru untuk
menyampaikan pesan dalam suatu kegiatan pembelajaran hendaknya mengacu pada:
rumus 5W + 1H What, Who, When, Where, Why + How, yaitu: a. Pesan atau materi apa yang akan disampaikan atau dikomunikasikan
terhadap peserta didik, dan apa saja yang harus disusun dan disiapkan? b. Siapa saja yang menyampaikan dan menerima pesan atau yang melakukan
komunikasi? c. Kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan pesan atau berkomunikasi dg
peserta didik? d. Dimana tempat yang tepat untuk berkomunikasi dan mengkomunikasikan
pesan atau materi?, e. Mengapa komunikasi dengan peserta didik itu harus dilakukan, atau mengapa
pesan itu harus disampaikan?, f. Bagaimana cara menyampaikan pesan atau berkomunikasi dengan peserta
didik? Berdasarkan rumus 5W + 1H What, Who, When, Where, Why + How, tersebut di
atas, maka guru harus menyusun Program Pembelajaran Tahunan atau Semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan RPPM, dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPPH yang di dalamnya memuat pasan atau materi, guru dan peserta didik, waktu, tempat, lingkungan belajar, sumber belajar, tujuan,
pendekatan, model, metode, teknik pembejaran, media atau alat pembelajaran dan lain-lain yang disesuaikan dengan karakteristik perkembangan anak dan
budaya local guna memperlancar dan mempermudah proses komunikasi dan pencapaian perkembangan peserta didik.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
28
Dari semua paparan di atas, yang secara langsung paling erat kaitannya dengan komunikasi efektif, empatik, dan santun dalam pedagogic adalah pemilihan media,
model, metode, dan teknik pembelajaran yang tepat dengan dukungan komponen lainnya.
3. Bentuk Pengembangan Komunikasi Guru dengan Peserta Didik
Komunikasi efektif, empatik, dan santun bisa direncanakan dalam bentuk kegiatan secara terprogram dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk
memenuhi kebutuhan anak secara individual, kelompok, dan atau klasikal di dalam maupun di luar kelas, serta kegiatan secara tidak terprogram dapat dilaksanakan pada
kegiatan sebagai berikut: a. Kegiatan Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal,
b. Kegiatan Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus c. Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk memberikan contoh atau
keteladanan terhadap anak. Semua bentuk kegiatan komunikasi dalam bentuk kegiatan pembelajaran tersebut di
atas tidak hanya berorientasa pada pemenuhan kebutuhan anak yang terkait dengan program dan tujuan seluruh aspek pengembangan, melainkan juga penerimaan anak
terhadap program dan tujuan pengembangan. Hal tersebut perlu diperhatikan oleh guru agar pesan yang disampaikan guru menjadi gayung bersambut karena peserta
didik sudah memiliki kesiapan untuk menerima, mendengarkan, menuruti instruksi atau arahan, dan melakukannya dengan senang hati dan guru juga harus mampu
menempatkan diri sesuai dengan harapan peserta didik dengan cara memahami kondisi psikologis dan katakteristik peserta didik dan melakukan proses pembelajaran
yang berpusat pada aktivitas mereka yang menyenangkan. demikian juga pada kegiatan rutin, spontan, dan keteladanan.
Komunikasi yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran tersebut di atas disamping harus dapat mengembangan seluruh kompetensi peserta didik, juga
terutama harus mampu mengembangkan karakteristik positif peserta didik sehingga menjadi kebiasaan yang baik dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi
kehidupannya kelak.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
29
4. Model Pembelajaran di TK
Komunikasi guru dan peserta didik di TK dilakukan sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan. Pemilihan dalam penggunaan model pembelajaran disusun dalam
perencanaan pembelajaran sebelum kegiatan pembelajaran diselenggarakan. Model- model pembelajaran tersebut adalah:
1 Model pembelajaran kelompok dengan sudut-sudut kegiatan 2 Model pembelajaran kelompok dengan kegiatan pengaman
3 Model pembelajaran area 4 Model pembelajaran sentra
Untuk menerapkan model pembelajaran perlu dikomunikasikan secara lansung oleh guru dengan memberikan petunjuk-petunjuk dan aturan-aturan yang jelas. Guru pun
harus memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan Tanya jawab secara terbuka sehingga peserta mengerti dan memiliki kesiapan untiuk melakukan
aktivitasnya hingga tuntas. Agar semua peserta didik mengerti dan memahami kegiatan yang harus dilakukannya
dalam proses pembelajaran, disarankan agar guru mampu memberikan arahan dan bimbingan dengan menggunakan komunikasi yang efektif, empati, dan santun
sehingga siswa beraktivitas sesuai dengan yang diharapkan.
5. Pendekatan dalam Pembelajaran
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran mengacu pada perencanaan pembelajaran, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH yang sudah disiapkan oleh guru
sebelum kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada perencanaan pembelajaran harian harus sudah ditetapkan dan ditentukan pendekatan pembelajaran yang sudah
disesuaikan dengan kebutuhan, karakteristik anak, dan budaya lokal. Dalam kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak TK, terdapat dua pendekatan pembelajaran,
yaitu: pendekatan tematik terpadu dan pendekatan saintifik.
1 Pendekatan Tematik Terpadu
Dalam model pembelajaran tematik terpadu dilakukan untuk satu tema, sub tema, atau sub-sub tema yang dirancang untuk mencapai secara bersama-sama
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dengan mencakup sebagian atau seluruh aspek pengembangan.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui pembelajaran langsung dan tidak langsung yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung
adalah proses pembelajaran melalui interaksi langsung antara guru dengan
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
30
pendidik yang dirancang dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan RPPM dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH. Pembelajaran
langsung berkenaan dengan pengembangan pengetahuan dan keterampilan yang terkandung dalam Kompetensi Inti-3 pengetahuan dan Kompetensi Inti-4
keterampilan. Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang tidak dirancang secara
khusus namun terjadi dalam proses pembelajaran langsung. Melalui proses pembelajaran langsung untuk mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
akan terjadi dampak ikutan pada pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam Kompetensi Inti-1 sikap spiritual dan Kompetensi Inti-2 sikap sosial.
Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dalam tahapan kegiatan pembukaan, inti dan penutup.
i. Pendekatan saintifik
Berkomunikasi yang efektif dengan peserta didik selain mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas dengan baik, juga perlu memilih pendekatan yang tepat.
Pendekatan lain dapat yang digunakan guru TK dalam kegiatan pembelajaran adalah pendekatan saintifik yang implementasinya menggunakan langkah-langkah:
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalarmengasosiasi, dan mengkomunikasikan, Kemdikbud 2014:12.
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan melalui tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
b. Mengamati Mengamati
dilakukan untuk
mengetahui objek
diantaranya dengan
menggunakan indra seperti melihat, membaca buku, mendengar, menghidu, merasa, dan meraba.
c. Menanya Anak didorong untuk bertanya, baik tentang objek yang telah diamati maupun
hal-hal lain yang ingin diketahui. d. Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi dilakukan melelui beragam cara, misalnya: dengan melakukan, mencoba, mendiskusikan, ‘membaca’ buku, menanya, dan
menyimpulkan hasil dari berbagai sumber.
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
31
e. Menalar Menalar merupakan kemampuan menghubungkan informasi yang baru diperoleh
sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang suatu hal. f. Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan merupakan kegiatan untuk menyampaikan hal-hal yang telah dipelajari dalam berbagai bentuk, misalnya melalui cerita, gerakan, dan
dengan menunjukkan hasil karya berupa gambar, berbagai bentuk dari adonan, boneka dari bubur kertas, kriya dari bahan daur ulang, dan hasil anyaman.
Agar peserta didik memiliki kesamaan persepsi dengan guru terkait dengan aktivitas yang akan dilakukannya, terlebih dahulu peserta didik harus mengerti
dan memahami aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukannya. Dalam hal ini tugas guru adalah menjelaskan tema sub tema berikut tujuannya. Selanjutnya
secara langsung dan terbuka guru memberikan petunjuk, arahan, bimbingan, bahkan instruksi kepada peserta didik langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
peserta didik mulai dari langkah atau aktivitas mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, sampai mengomunikasikan.
Kedua pendekatan pembelajaran tersebut memerlukan komunikasi efektif, empatik, dan santun dalam memberi arahan, petunjuk, dan bimbingan dari guru.
7. Metode Pembelajaran di TK
Komunikasi efektif, empatik, dan santun juga dapat direncanakan ketika memilah, memilih, dan menetapkan metode pembelajaran yang akan
digunakan. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran kepada anak untuk mencapai
kompetensi tertentu. Metode pembelajaran dirancang dalam kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi anak Buku panduan
PAUD 4-5 tahun. Penggunaan metode hendaknya disesuaikan dengan tema, sub tema,
dan tujuan atau indicator. Selanjutnya penggunaan metode
pembelajaran sangat erat kaitannya dengan pemilihan dan penentuan jenis komunikasi, bentuk komunikasi, dan pola komunikasi. Metode
pembelajaran tersebut adalah: a. Metode bermain
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
32
Bermain merupakan salah satu alat yang paling kuat untuk membelajarkan kemempuan berbahasa anak. Secara spesifik, bermain
dapat memajukan perkembangan dari segi komunikasi berikut ini: 1 bahasa reseptif penerimaan yaitu mengikuti petunjuk-petunjuk dan
memahami konsep dasar, 2 bahasa ekspresif, yaitu kebutuhan mengekspresikan keinginan, perasaan, penggunaan kata-kata, frase-
frase, kalimat, berbicara secara jelas dan terang, 3 komunikasi non verbal, yaitu penggunaan komunikasi kongruen, ekspresi muka, isyarat
tubuh, isyarat tangan, dan 4 memori pendengaran pembedaan, yaitu memahami bahasa berbicara dan membedakan bunyi Catron dan
Allen:1999:151-256. b. Metode karyawisata
Karyawisata adalah kunjungan secara langsung ke objek-objek di lingkungan kehidupan anak yang sesuai dengan tema yang sedang
dibahas. Panduan PAUD, 2015:24. Dengan karyawisata, guru mengajak anak untuk mengamati berbagai jenis objek yang sesuai
dengan tema dan sub-tema atau sub-sub tema secara langsung. Dengan metode karyawisata, guru bisa menciptakan dan membangun
komunikasi yang efektif, empatik dan santun. Komunikasi bisa dijalin dengan menstimulasi anak untuk mengamati objek tertentu,
mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,
menalarmengasosiasi, dan
mengkomunikasikannya. Metode
karyawisata bisa digunakan untuk mendukung pendekatan saintifik yang memuat aspek mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
menalar, dan mengkomunikasikan hasilnya.
c. Metode berceritera Salah satu kegemaran anak-anak adalah mendengarkan cerita. Ceritera
disajikan dalam bentuk komunikasi, yakni mengkomunikasikan pesan- pesan yang sudah disiapkan oleh guru. Melalui cerita seorang guru selain
dapat menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak, juga dapat mengembangkan kemampuan berbahasa. Cerita yang dibawakan
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
33
hendaknya yang berhubungan dengan dunia anak-anak sehinga akan lebih menarik minat mereka untuk mendengarkan dan memperhatikan.
d. Metode bercakap-cakap Metode bercakap-cakap ini disamping dapat menunjang program
pengembangan bahasa, juga dapat meningkatkan kemampuan anak-anak dalam berkomunikasi dan mengkomunikasikan berbagai pikiran dan
perasaan anak. Dengan metode ini anak-anak belajar berkomunikasi untuk mendengarkan pembicaraan guru atau temannya sekaligus belajar
mengemukakan pendapatnya dan mengungkapkan perasaannya. Dengan bercakap-cakap pula anak-anak belajar berkonsentrasi, menjadi
pendengar yang baik, dan belajar menyimak pembicaraan guru atau temannya.
e. Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab dilaksanakan dengan memberi pertanyaan –
pertanyaan tertutup atau terbuka kepada anak untuk menstimulasi anak agar berkonsentrasi mendengarkan pertanyaan, aktif berpikir, dan
memiliki kemampuan unrtuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru
hendaknya mempertimbangkan beberapa aspek, diantaranya: 1 Tingkat kemampuan anak dalam memahami pertanyaan yang diajukan
2 Tingkat kemampuan anak dalam menjawab pertanyaan 3 Tingkat kemampuan anak dalam mengkomunikasikan jawaban pikiran
dan perasaannya Selain hal tersebut di atas, disarankan agar guru bersikap terbuka
untukmenerima dan menjawab pertanyaan yang dikemukakan oleh anak secara efektif, empatik, dan santun, sehingga anak-anak atau peserta
didik merasakan suasana yang sangat menyenangkan. f. Metode pemberian tugas
Pemberian tugas dilakukan oleh guru untuk memberi pengalaman yang nyata kepada anak baik secara individu maupun secara berkelompok.
Pemberian tugas merupakan pekerjaan tertentu yang dengan sengaja
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
34
harus dikerjakan oleh anak yang mendapat tugas. Di taman kanak-kanak tugas diberikan dalam bentuk kesempatan melaksanakan kegiatan sesuai
dengan petunjuk langsung guru. Dengan pemberian tugas, anak dapat melaksanakan kegiatan secara nyata dan menyelesaikannya sampai
tuntas. Tugas dapat diberikan secara kelompok atau perorangan. Pemberian tugas merupakan salah satu metode pengajaran yang
memungkinkan anak untuk mengembangkan kemampuan bahasa reseptif; kemampuan mendengar dan menangkap arti; kemampuan
kognitif: memperhatikan, kemauan bekerja sampai tuntas.
g. Metode Proyek Projek merupakan suatu tugas yang terdiri atas rangkaian kegiatan yang
diberikan oleh pendidik kepada anak, baik secara individu maupun secara berkelompok dengan menggunakan objek alam sekitar maupun kegiatan
sehari-hari. Metode proyek digunakan untuk melatih kemampuan anak memecahkan masalah yang dialami anak dalam kehidupan sehari-hari.
Cara ini juga dapat menggerakkan anak untuk melakukan kerja sama sepenuh hati. Kerja sama dilaksanakan secara terpadu untuk mencapai
tujuan bersama.
h. Metode eksperimen Eksperimen merupakan pemberian pengalaman nyata kepada anak
dengan melakukan percobaan secara langsung dengan mengamati dan membuktikan sendiri hasilnya. Metode eksperimen erat kaitannya dengan
pendekatan saintifik, yaitu peserta didik diajak untuk mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi,
menalarmengasosiasi, dan
mengkomunikasikan
i. Metode demontrasi Suatu penyampaian pelajaran yang penyajiannya mengutamakan
peragaan. Metode ini menampilkan kondisi pada figur yang nyata dan tujuan pembelajarannya lebih menekankan pada proses. Untuk
memperkuat pemahaman tersebut maka pelaksanaannya dilanjutkan
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
35
dengan pemberian tugas. Metode Demontrasi digunakan melalui peragaan langsung yang dapat disaksikan oleh peserta didkik karena sulit
untuk dijelaskan dengan metode menggunakan metode lain. Metode ini dapat dipergunakan untuk memenuhi dua fungsi. Pertama untuk
memberikan ilustrasi dalam menjelaskan informasi kepada peserta didik, dan yang kedua, metode ini dapat membantu meningkatkan daya pikir
anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal, mengingat, berfikir konvergen, dan berfikir evaluative.
j. Metode sosiodrama atau bermain peran Sosio-drama atau bermain peran dilakukan untuk mengembangkan daya
khayalimajinasi, kemampuan berekspresi, dan kreativitas anak yang diinspirasi dari tokoh-tokoh atau benda-benda yang ada dalam cerita yang
dilakukan dengan cara memperagakan suatu kegiatan secara singkat dengan tekanan utama pada karaktersifat orang.
k. Metode Keteladanan Berkomunikasi tidak hanya terbatas dengan menggunakan bahasa lisan
saja, tetapi bisa dilakukan guru dengan menggunakan komunikasi non- verbal melalui pemberian contoh atau teladan. Pesan yang disampaikan
melalui komunikasi non-verbal tidak kalah pentingnya untuk dijadikan metode pembelajaran karena anak-anak memiliki kecenderungan untuk
meniru-niru perilaku guru, orang tua atau orang dewasa lainnya. Metode keteladanan adalah bentuk komunikasi non-verbal yang paling efektif
dalam membentuk sikap dan perilaku yang baik dan terpuji sehingga membentuk kebiasaan pada diri anak.
D. Aktivitas Pembelajaran
Sebelum saudara melakukan kegiatan lebih lanjut, jawablah pertanyaan di bawah ini melalui diskusi kelompok. Saudara dipersilakan untuk mengisi pertanyaan di atas ke
dalam LK 02 dengan sungguh-sungguh, percaya diri, bekerjasama dengan penuh tanggung jawab.
Jelaskan apa yang dimaksud komunukasi yang efektif, empatik, dan santun?
PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG
© 2017
36
Berikan satu contoh komunikasi efektif, empatik, dan santun dalam proses pembelajaran yang saudara lakukan ketika saudara menggunakan pendekatan
tematik terintegrasi. Berikan satu contoh komunikasi efektif, empatik, dan santun dalam proses
pembelajaran yang saudara lakukan ketika saudara menggunakan pendekatan saintifik.
Berikan satu contoh komunikasi efektif, empatik, dan santun dalam proses pembelajaran yang saudara lakukan ketika saudara menggunakan metode
berceritera.
E. Latihan