Komunikasi empatik Komunikasi efektif, empatik, dan santun antara guru dengan peserta didik

PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 23 penghargaan, yang saling menguntungkan kedua belah pihak guru dan peserta didik . http:www.komunikasipraktis.com201409teknik-dasar-komunikasi- efektif.htmlhttp:simsondundu01.blogspot.com201403pentingnya-komunikasi- yang-efektif-di.html Dalam komunikasi efektif, pesan yang disampaikan harus langsung, jelas, dan aktif mendengarkan sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik. Komunikasi dikatakan efektif jika menciptakan kesamaan persepsi, mengubah perilaku, atau mendapatkan informasi. Komunikasi juga harus bersifat empatik. Seperti dijelaskan di atas, empatik adalah kemampuan seseorang menempatkan dirinya sesuai dengan situasi atau kondisi yang diharapkan oleh orang lain. Guru harus mengerti dan memahami dengan empati terhadap calon penerima pesan peserta didik sehingga pesan tersebut akan sampai tanpa ada halangan psikologis untuk mendengar dengan sikap positif karena esensi komunikasi adalah aliran dua arah.

b. Komunikasi empatik

Empati adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, mempersepsi, dan merasakan perasaan orang lain. Menurut Bullmer, empati adalah suatu proses ketika seseorang merasakan perasaan orang lain dan menangkap arti perasaan itu, kemudian mengkomunikasikannya dengan kepekaan sedemikian rupa hingga menunjukkan bahwa ia sungguh sungguh mengerti perasaan orang lain itu. Alfred Adler menyebut empati sebagai penerimaan terhadap perasaan orang lain dan meletakkan diri kita pada tempat orang itu. Seseotang yang memiliki empati akan menempatkan pikiran dan perasaannya dalam perspektif orang lain. Perasaan empati harus dimiliki oleh guru, lebih-lebih guru Taman Kanak-Kanak sehingga guru tersebut dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya mampu menempatkan dirinya tidak hanya sebagai guru tetapi juga lebih dari itu sebagai teman para peserta didik. Jika guru sudah mampu menempatkan dirinya berada ditengah-tengah anak-anak dan bersama mereka, maka guru tersebut tidak akan mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan mengkomunikasikan pesan-pesan pendidikan terhadap peserta didik. Rasa empati guru terhadap peserta didik akan menumbuhkan rasa PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 24 kasih sayang, pengertian, dan pemahaman terhadap keberagaman karakteristik dan latar Belakang peserta didik. Dengan empati, akan terjadi hubungan emosional yang sangat dekat dan harmonis antara guru dengan peserta didik Untuk membangun empati, seorang guru hendaknya mampu: 1. Menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap peserta didik 2. Melihat keadaan peserta didik dan berpikir tentang kondisi peserta didik itu sendiri. 3. Melihat segala sesuatu dari sudut pandang dan kebutuhan peserta didik yang berbeda . 4. Melihat pikiran dan perasaan peserta didik dan memberikan respon terhadap perasaan dan prilaku mereka. 5. Memperhatikan situasi dan tempat tertentu yang dapat memberikan pengaruh terhadap proses empati, agar dapat berempati lebih baik di banding situasi yang lain. 6. Menggunakan bahasa yang dapat diterima dan difahami oleh peserta didik. Oleh karena itu, beberapa hal yang perlu dilakukan oleh guru dalam berempati,diantaranya adalah: 1. Menunjukkan perhatian penuh terhadap peserta didik 2. Memperhatikan apa yang dialami dan dirasakan oleh peserta didik 3. Berupaya selalu mendengarkan peserta didik secara aktif 4. Bersikap terbuka terhadap peserta didik 5. Menunjukkan sikap dan rasa kasih sayang terhadap peserta didik, 6. Mengetahui dan memahami kebutuhan peserta didik 7. Memberikan bantuan yang berarti dan bermakna terhadap masalah dan kesulitan yang dialami peserta didik 8. Memerankan diri sebagai teman atau relawan dengan mendampingi dan membimbing peserta didik membantu mecahkan masalahnya yang dialaminya, 9. Menggunakan imajinasi agar mampu dan turut merasakan keadaan peserta didik, kemudian menggunakan pemahaman ini untuk berempati 10. Menerima peserta didik apa adanya dan memperlakukannya sebagai orang penting dan berharga, 11. Menampilkan postur dan gerakan tubuh dengan baik, memperhatikan ekspresi wajah, dan bersikap lembut agar peserta didik merasa nyaman. PPPPTK TK DAN PLB BANDUNG © 2017 25 12. Memberikan sentuhan-sentuhan fisik dan emosional dengan penuh kelembutan dan kasih sayang, 13. Memberikan penghargaan dan pujian terhadap perubahan dan perkembangan peserta didik.

c. Komunikasi santun