Deskripsi PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPETENSI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT JIWASRAYA PERSERO DI SURABAYA.

. Sedangkan jawaban terendah terdapat pada skor 3 dengan jawabn buruk yaitu sebanyak 2 orang responden atau 1,9 . 2. Kemudian untuk pertanyaan tingkat kualitas dan hasil kerja sudah sesuai dengan target yang telah ditentukan perusahaan, jawaban tertinggi responden terdapat pada skor 5 dengan jawaban cukup baik yaitu sebanyak 54 orang responden atau sebesar 43,3 . Sedangkan jawaban terendah terdapat pada skor 7 dengan jawaban sangat baik yaitu sebanyak 6 orang responden atau sebesar 5,6 . 3. Untuk pertanyaan karyawan Jiwasraya mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan dengan tepat waktu.jawaban responden yang tertinggi terdapat pada skor 5 yaitu sebanyak 58 orang responden atau sebesar 48,3 sedangkan jawaban terendah terdapat pada skor 4 dengan jawaban cukup buruk yaitu sebanyak 12 orang atau 10 .

4.3. Deskripsi

Hasil Analisis dan Uji Hipotesis

4.3.1. Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Kurtoris Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu sesebut Z- Value. Bila nilai –Z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikasi 0,01 1 yaitu sebesar ± 2,58. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Hasil pengujian Normalitas pada penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut: Tabel 4.9. Hasil Pengujian Normalitas Variable Min Max Kurtoris c.r X11 3 7 -0,039 -0,087 X12 3 7 -0,105 -0,236 X13 4 7 -0,724 -1,619 X21 3 7 -0,164 -0,367 X22 4 7 -0,144 -0,321 X23 4 7 -0,262 -0,585 X31 3 7 -0,426 -0,954 X32 4 7 -0,426 -0,951 X33 4 7 -0,665 -1,486 Y1 3 7 -0,331 -0,741 Y2 4 7 -0,382 -0,853 Y3 4 7 -0,180 -0,402 Multivariate -3,347 -1,000 Batas normal ± 2,58 Sumber: lampiran 3 Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. Multivariable berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi.

4.3.2 Evaluasi atas Outlier

Outlier adalah observasi atau data yang memiliki karakteristik unik yang terlihat sangat berbeda jauh dari observasi – observasi lainnya dan muncul dalam bentuk nilai ekstrim untuk sebuah variabel tunggal atau variabel kombinasi Hair,1998. Multivariable outlier diuji dengan kriteria jarak Mahalanobis pada tingkat p 0,001. Jarak diuji dengan Chi-Squae χ2 pada df sebesar jumlah variable bebasnya df = 12. Ketentuan : bila Mahalanobis dari nilai χ2 adalah multivariable outlier. Pada Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. penelitian ini terdapat outliet apabila nilai mahalanobis distancenya 32,909. Untuk lebih memperjelas uraian mengenai evaluasi outlier multivariable berikut ini akan disajikan tabel Uji Outlier Multivariable : Tabel 4.10. Hasil Pengujian Outlier Multivariable minimum maximum Mean Std Devination N Predicted Value 13,113 89,803 60,500 12,991 120 Std. Predicted Value -3,648 2,256 0,000 1,000 120 Standar Error of Predicted Value 6,807 16,895 11,059 1,780 120 Adjusted Predicted Value 15,112 94,991 60,278 13,885 120 Residual -66,287 74,662 0,000 32,268 120 Std Residual -1,948 2,194 0,000 0,948 120 Stud Residual -2,029 2,491 0,003 1,009 120 Deleted Residual -74,148 96,278 0,222 36,604 120 Stud Deleted Residual -2,060 2,555 0,003 1,015 120 Mahalanobis Distance MD 3,770 28,340 11,900 4,210 120 Cook’s Distance 0,000 0,138 0,011 0,017 120 Centered Leverage Value 0,032 0,238 0,100 0,035 120 Dependent Variable No RESP Sumber : lampiran 4 Berdasarkan tabel diatas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 28,340 lebih kecil dari 32,909. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian ini tidak terdapat outlier multivariate antar variabel

4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Singularity

Dengan mengamati Determinant Matriks Covarians. Dengn ketentuan apabila Determinant sample matrix mendekati angka 0 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kecil, maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 6.0 diperoleh hasil Determinant of sample Covariance Matrix adalah 0 yaitu sebesar 93, 759,77 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi.

4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan Reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator – indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing – masing indikatot itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construc akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construc reliability dan variable extracted. Dan hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut: Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.11. Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis Faktor Loading Konstrak Indikator 1 2 3 I X11 0,714 X12 0,715 Motivasi kerja X13 0,772 X21 0,642 X22 0,778 Kompetensi X23 0,479 X31 0,782 X32 0,683 Komitmen Organisasi X33 0,729 Y1 0,770 Y2 0,690 Kinerja Y3 0,734 Sumber : hasil pengolahan data lampiran 6 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loading masing-masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construc seluruhnya 0,5,sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dikatakan validitasnya cukup baik dan dapat diterima. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang di hasilkan. Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.12 Pengujian Reliabilitas Consistency Internal Konstrak Indikator Item to total Correlation Koefisien Cronbach’s Alpha X11 0,824 X12 0,811 Motivasi kerja X13 0,859 0,776 X21 0,769 X22 0,834 Kompetensi X23 0,685 0,639 X31 0,850 X32 0,802 Komitmen Organisasi X33 0,838 0,774 Y1 0,849 Y2 0,823 Kinerja Y3 0,823 0,776 Sumber : lampiran 5 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil yang baik dimana koefisien-koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0.7 Hair et.,al., 1998. Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construc reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Construct reliability dan variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut : Construct-Reliability = Variance – Extracted = = Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Sementara dapat dihitung dengan formula = 1 – Standardize loading secara umum, nilai construc reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,5 Hair at, 1998. Standardize loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01,dengan melihat estimasi setiap construct standardize regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya. = 1 – Hasil pengujian Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut : Tabel 4.13. Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize factor loading SFL kuadrat ERROR Construc Reliability Variance Extracted X11 0,714 0,510 0,490 X12 0,715 0,511 0,489 Motivation X13 0,772 0,596 0,404 0,778 0,539 X21 0,642 0,412 0,588 X22 0,778 0,605 0,395 Competence X23 0,479 0,229 0,771 0,673 0,416 X31 0,782 0,612 0,388 X32 0,683 0,466 0,534 Organizational Commitment X33 0,729 0,531 0,469 0,776 0,536 Y1 0,770 0,593 0,407 Y2 0,690 0,476 0,524 Performance Y3 0,734 0,539 0,461 0,776 0,536 Batas dapat diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : hasil pengolahan data lampiran 6 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengn construc reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel,yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya ≥ 0,7, dan variance extracted yang diperoleh sebagian besar menunjukkan nilai diatas 0,50, sehingga Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dapat diartikan seluruh instrumen yang digunakan pada penelitian ini telah reliabel.

4.3.5 Pengujian Model Dengan One-Step Approach

Dalam model SEM, model pengukuran dan model structural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model dan structiral model yang diestimasi secara bersama-sama One Step Approach to SEM. One Step Approach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa landasan teori yang kuat serta validitas realiabilitas data sangan baik Hair et., al., 1998. Hasilestimasi dan fit model One Step Approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.0 terlihat pada gambar dan tabel Goodness of Fit di bawah ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Gambar 4.1. Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach MODEL PENGUKURAN STRUKTURAL Motivation, Competence, Organizational Commitment, Performance Model Specification : One Step Approach - Base Model 1 Motivation X11 er_1 1 X12 er_2 1 X13 er_3 1 1 Competence X21 er_4 X22 er_5 X23 er_6 1 1 1 1 Organizational Commitment X31 er_7 X32 er_8 X33 er_9 1 1 1 Performance Y1 er_10 Y2 er_11 Y3 er_12 1 1 1 1 d_ps 1 Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai kritis Evaluasi model CminDF 1,419 ≤ 2,00 Baik Probability 0,070 ≥ 0,05 Baik RMSEA 0,059 ≤ 0,08 Baik GFI 0,919 ≥ 0,90 Baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 Baik TLI 0,992 ≥ 0,95 Baik CFI 0,954 ≥ 0,94 Baik Sumber : HasilPengolahan Data Dari hasil evaluasi terhadap model one step base moderi ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti semua model telah sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori telah sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model terbaik untukmenjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sebagaimana terdapat di bawah ini. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 93.759,77 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierityatau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi.dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat padauji kausalitas di bawah ini.

4.3.6. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal

Hipotesis yang diajukan oleh peneliti telah diuji sehingga dapat diketahui arah hubungan kausal dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat yang di teliti, selengkapnya akan dijabarkan pada tabel di bawah ini. Tabel 4.15. Hasil Pengujian Kausalitas Regresion Weights faktor faktor Ustd Estimate Std Estimate Prob Kinerja Motivasi kerja 0,094 0,144 0,293 Kinerja Kompetensi 0,497 0,766 0,000 kinerja Komitment organisasi 0,122 0,188 0,061 Batas signifikasi ≤ 0,10 Sumber : lampiran 6 Tabel diatas menunjukkan besarnya pengaruh dan arah dari pengaruh yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat, secara terperinci akan dijabarkan dibawah ini : 1. Variabel motivasi kerja berpengaruh positif dan tidak dapat diterima terhadap kinerja yang ditunjukkan oleh nilai nilai Std Estimate yang menunjukkan positif dan tingkat probabilitas yang lebih besar dari batas signifikasi yakni 0, 293 0,10. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 2. Variabel kompetensi berpengaruh positif dan dapat diterima terhadap kinerja yang ditunjukkan oleh nilai Std Estimate yang memiliki tanda positif dan tingkat probabilitas yang lebih kecil dari batas signifikasi yakni 0,000 ≤ 0,10. 3. Variabel komitment organisasi memiliki pengaruh positif dan dapat diterima terhadap kinerja yang ditunjukkan oleh nilai Std Estimate yang memiliki tanda positif dan tingkat probabilitas yang yang lebih kecil dari batas signifikasi yakni 0,061 ≤ 0,10.

4.4 Pembahasan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Bank Sumut Cabang Utama Medan

10 121 106

Pengaruh Stres Kerja Terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Medan

14 113 102

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. PLN (Persero) UNIT INDUK PEMBANGUNAN II MEDAN.

1 17 31

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT. DJITOE Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasi Terhadap Motivasi Kerja Karyawan Pt. Djitoe Indonesian Tobacco Di Surakarta.

0 2 15

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.INDACHI PRIMA PURWAKARTA.

2 11 68

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN Pengaruh Komitmen Organisasi, Motivasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Batik Dewi Arum Sragen.

0 1 13

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KOMITMEN ORGANISASI DAN KINERJA KARYAWAN TERHADAP TURNOVER INTENTION KARYAWAN PADA PT. INTRACO ADHITAMA DI SURABAYA.

2 5 96

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. DANARHADI SURAKARTA.

1 1 17

Peran Motivasi Kerja dalam Memoderasi Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan PT. PLN (Persero)

0 1 18

PENGARUH MOTIVASI KERJA, KOMPETENSI DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT JIWASRAYA PERSERO DI SURABAYA

0 0 19