Gambar 3.7 Persentase Bidang Usaha Dihasilkan di Kota Bogor
Berdasarkan PotensiLimbah B3
Tabel 3.33. Jumlah Bidang Usaha di Kota Bogor Berdasarkan Kategori
Limbah yang Dihasilkan
Bila dilihat berdasarkan jumlah industri keseluruhan, maka industri potensi penghasil limbah B3 diperkirakan mencapai 179 buah. Pengkategorian ini
didasarkan pada daftar jenis bidang usaha yang dinyatakan industri penghasil limbah B3 di PP No 85 tahun 1999.
Gambar 3.8 Kelengkapan Dokumen Bidang Usaha Terdaftar di Kota Bogor
Dari keseluruhan industri yang terdaftar, hanya sekitar 61 industri telah melengkapi kegiatan uasahanya dengan dokumen pengelolaan lingkungan.
Sisanya, sekitar 39 masih belum mempunyai pernyataan mengenai tanggung jawab terhadap lingkungan, yang dituangkan dalam dokumen UKL – UPL
maupun RKL – RPL.
3.1.9. Limbah Medis
Kegiatan rumah sakit merupakan suatu kegiatan spesifik untuk pelayanan medis masyarakat yang menderita gangguan
kesehatan. Akibat dari kegiatan tersebut, limbah rumah sakit merupakan limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Jenis limbah
yang dikeluarkan oleh kegiatan rumah sakit terdiri dari limbah padat limbah cair, dan gas. Sifat limbah yang spesifik disini
misalnya limbah yang bersifat infeksius dan limbah radioaktif. Limbah padat merupakan limbah yang dihasilkan dari bekas
tempat obat, jarum suntik, perban, kapas, potongan bagian operasi, dll. Limbah ini harus dimusnahkan dengan cara dibakar
dalam incenerator pada suhu tertentu yaitu diatas 1000 0C-1200 0C. Pada kondisi suhu pembakaran ini, maka benda-benda yang
dibakar tersebut menjadi abu yang siap dilandfill-kan. Sedangkan limbah cair yang berasal dari ruang operasi, ruang laboratorium,
kamar mandi, dan dapur, serta laundry harus diolah tersendiri dengan menggunakan sistem fisik, kimia dan biologi hingga
memenuhi standar kualitas yang ditentukan. Kualitas air limbah yang dikeluarkan dari sistem harus sesuai dengan baku mutu
dan tidak mengandung bakteri patogen. Kota Bogor mempunyai 9 rumah sakit. Untuk lebih jelasnya tentang limbah medis di Kota
Bogor, adalah sebagai berikut: 1..a.
Limbah Cair
Limbah cair yang dihasilkan umumnya mengandung bakteri, virus, senyawa kimia, dan obat-obatan yang dapat membahayakan lingkungan. Sumber
limbah cair dapat berasal dari kegiatan :
BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI
36
Buku Putih Sanitasi Kota Bogor
Pelayanan pasien berupa limbah cair dalam kamar mandi
dan pencucian peralatan yang digunakan
Laboratorium klinis : air limbah dari pencucian peralatan laboratorium dan sejenisnya.
Ruang operasi
Laundry dan pembersihan ruang infeksius
Radiologi
Pembersihan ruangan-ruangan non infeksius
Laboratorium obat
Berdasarkan data hasil analisis kualitas air limbah terhadap 9 sembilan contoh limbah cair dari 9 sembilan lokasi Rumah Sakit di Kota Bogor,
sebanyak 4 empat contoh air limbah dari 4 empat limbah cair rumah sakit kualitas air limbahnya memenuhi kadar maksimum yang
dipersyaratkan kriteria baku mutu limbah cair kegiatan rumah sakit pada KEPMEN LH Nomor KEP-58MENLH121995. Keempat contoh air
limbah tersebut berasal dari RS Islam, RS Azra, RS PMI dan RS Marzuki Mahdi.
Namun demikian, sebanyak 5 lima contoh air limbah dari kegiatan rumah sakit Karya Bakti, Salak, Hermina, BMC dan Melania kurang
memenuhi persyaratan. Hal ini dikarenakan, terdapat parameter kualitas limbah cair tidak memenuhi kadar maksimum yang dipersyaratkan pada
baku mutu limbah cair kegiatan rumah sakit. Parameter dengan kadar yang melebihi baku mutu limbah cair tersebut diperlihatkan dalam tabel
berikut ini.
Tabel 3.34. Parameter Kualitas Limbah Cair Kegiatan Rumah Sakit
Yang Melebihi Persyaratan Kriteria Baku Mutu Limbah Cair KEPMEN LH Nomor KEP-58MENLH121995
Lokasi Sungai pH
TSS BO
D CO
D P-
total NH
3
- N
T-Coli -
mg L
mg L
mg L
mgL mg
L Jml100
mL RS Karya Bhakti
+ +
+ 88
+ +
+ RS Salak
+ 126
45 83
+ 0.79
2 +
RS Hermina +
+ +
+ 2.29
+ +
RS BMC +
+ +
+ +
0.17 5
+ RS Melania
+ 184
+ +
+ +
+ Kriteria Baku Mutu
Limbah Cair 6.0 -
9.0 30
30 80
2.0 0.10
10000 + memenuhi kriteria baku mutu limbah cair
1..b. Limbah Padat
Jenis limbah padat yang dihasilkan dapat berupa ; limbah medis bersifat infeksius dan limbah domestik non infeksius. Limbah domestik berasal dari
BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI
37
Buku Putih Sanitasi Kota Bogor
semua aktivitas yang menghasilkan buangan limbah padat yang lazim disebut sampah. Persentase limbah domestik terbesar berupa garbage yaitu sampah
berasal dari sisa buangan dapur, sisa makanan pasien dan pengunjung serta daun dari pepohonan.
Sampah medis adalah : sampah yang dihasilkan dan kegiatan pelayanan medis, baik untuk diagnosa maupun terapi kepada pasien. Sampah medis
dapat berasal dari ruang bedahoperasi, ruang perawatan, poliklinik, UGD, ruang apotik, ruang isolasi dan lain-lain. Adapun sampah tersebut adalah
perban bekas pakai, sisa laptissue, sisa potongan tubuh manusia dan benda lain yang terkontaminasi, spuit bekas, jarum suntik bekas, pecahan kaca,
bahan atau sisa obat-obatan dan bahan kimia, perlak, tempat penampungan urine, tempat dan penampungan muntah.
1..c. Limbah B3
Sumber limbah berasal dari kegiatan pelayanan di fasilitas kesehatan tersebut. Jenis limbah B3 medis yang dihasilkan dapat dikategorikan sebagai berikut ;
Limbah infeksius ;adalah limbah yang diduga mengandung
patogen bakteri, virus, parasit atau jamur dalam konsentrasi dan jumlah yang cukup untuk menyebabkan penyakit. Jenis ini meliputi
; kultur dan stok agen infeksi dari aktivitas laboratorium, limbah buangan hasil operasi, otopsi yang menderita penyakit menular,
limbah pasien penderita penyakit menular dari bangsal isolasi ekskreta, pembalut luka, cairan tubuh
Limbah patologis; terdiri dari jaringan, organ, bagian tubuh, janin manusia, darah dan cairan tubuh
Limbah benda tajam ; antara lain jarum, peralatan infus,
skalpel, pisau, belati, potongan kaca
Limbah farmasi ; adalah limbah yang mengandung bahan farmasi obat yang sudah kadaluarsa atau tidak diperlukan lagi, obat
terkontaminasi, sarung tangan, masker slang penghubung dan ampul obat.
Limbah genotoksik; adalah limbah yang mengandung bahan genotoksik mutagen, teratogenik, karsinogenik
Limbah kimia ; adalah limbah yang mengandung zat kimia
seperti ; reagent di laboratorium, film untuk rontgen, disinfektan kadaluarsa, solven zat pelarut
Limbah yang mengandung logam berat tinggi; seperti
baterai, termometer, alat pengukur tekanan darah, oli bekas
Limbah radioaktif ; adalah limbah yang mengandung radioaktif, contoh ; cairan yang tidak terpakai dari terapi radioaktif
atau riset di laboratorium, peralatan kaca, kemasan, kertas absorben yang terkontaminasi, urineekskreta pasien yang diobati atau diuji
dengan radionuklida terbuka.
Perkiraan volume limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit di Kota Bogor disajikan pada Tabel berikut:
Tabel 3.35 Perkiraan volume limbah padat dan limbah cair dari Rumah Sakit
N Nama
TipeKel Volume Limbah
BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI
38
Buku Putih Sanitasi Kota Bogor
o. Rumah Sakit
as m
3
hari Padat
Cai r
Medis kgh
Non Medis
1. RSIA MELANIA
C 28
1,68 45
2. RS Islam
Bogor C
12 5
22, 5
3. RS Karya
Bakti C
30 150
35 4.
RS PMI B
70 3
250 5.
RS Azra C
10 -
48 6.
RS Salak C
35 24 kg
12, 32
7. RS Marzoeki
Mahdi C
50 4.000
kg 168
8. RS BMC
C 7,53
5,5 kg 30
9. RS Hermina
C 18,42
81 kg 5,9
8
Total 260,95
159,68 616
,8
Keterangan : TipeKelas A, B, C, atau D Sumber : Kantor Lingkungan Hidup Kota Bogor
3.2. Pengelolaan Limbah Cair
3.2.1. Landasan HukumLegal Operasional
Pengelolaan air limbah di Kota Bogor tidak terlepas dari berbagai aspek kebijakan baik pusat maupun daerah, dimana
kebijakan tersebut menjadi acuan dalam penanganan pengelolaan dan pelayanan air limbah yang tertuang dalam
bentuk peraturan dan keputusan. Diantara peraturan dan keputusan tersebut adalah sebagai berikut :
a. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistem Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3419;
b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3699;
c. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 Lembaran Negara Republik Indonesia
BAPPEDA KOTA BOGOR | POKJA SANITASI
39
Buku Putih Sanitasi Kota Bogor